BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia mencapai usia 66,2 tahun, tahun 2008 UHH penduduk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. umur harapan hidup tahun (Nugroho, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 202 juta di tahun 1950 menjadi 831 juta di tahun Jumlah ini diperkirakan akan terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AGAMA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB I PENDAHULUAN. berusia diatas 50 tahun sehingga istilah Baby Boom pada masa lalu berganti

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11

BAB 1 PENDAHULUAN. Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup (AHH). Namun, dalam bidang kesehatan karena meningkatnya jumlah penduduk lanjut

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sejarah, kebanyakan penduduk dapat hidup lebih dari 60 tahun. Populasi

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. empat dekade mendatang, proporsi jumlah penduduk yang berusia 60 tahun. 10% hingga 22% (World Health Organization, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. alami yang dialami oleh semua makhluk hidup. Di Indonesia, hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia (lanjut usia)

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering

BAB 1 PENDAHULUAN. 62 tahun pada negara berkembang dan 79 tahun pada negara maju (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk Indonesia diproyeksikan dalam kurun waktu dua puluh lima tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian berdampak kepada peningkatan proporsi lanjut. adalah suatu proses menghilangnya secara

BAB I PENDAHULUAN. Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ini memiliki beberapa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional, telah. mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang berupa kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh

BAB I PENDAHULUAN. diulang kembali. Hal-hal yang terjadi di masa awal perkembangan individu akan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PEANDAHULUAN UKDW. di daerah perdesaan sebanyak jiwa (50,21 %). (BPS, 2010). Hasil

Sedeangkan jumlah lansia Sumatera Barat pada tahun 2013 sebanyak 37,3795 jiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup individu, yaitu suatu masa

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60

BAB I PENDAHULUAN. menandakan jumlah lansia dari tahun ke tahun akan bertambah. Di negara maju

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH DESA BUMIHARJO KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Gerontik

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

kehidupan yaitu anak, dewasa, dan tua. Seseorang yang melewati fase dewasa usia 60 tahun ke atas dalam kehidupannya dikatakan sebagai lanjut usia.

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai sejak permulaan kehidupan (Nugroho, 2008). Lansia adalah seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu kejadian

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. 1. Institusi keluarga Melayu Riau potensial untuk dapat menjadi tempat yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pedoman untuk rehabilitasi medik (Gallo, 1998). Kualitas hidup dipakai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia bertambah, sedangkan proporsi penduduk berusia muda

BAB I PENDAHULUAN. periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi Proporsi Penduduk di Indonesia (%) 0-14 Tahun Tahun > 65 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar tubuh (Padila, 2013). Menjadi tua merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membedakan menjadi dua macam usia, yaitu usia kronologis dan usia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

KEJADIAN DAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA: Studi perbandingan di panti wreda pemerintah dan panti wreda swasta

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini. meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan penduduk lansia umur 60 tahun ke. atas di seluruh dunia sangat cepat, bahkan lebih cepat

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Begitu juga lansia yang diperkirakan lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang. telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan kesehatan nasional dengan peran serta aktif masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam

IRMA MUSTIKA SARI J

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Population Prospects: the 2015 Revision, pada

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk usia lanjut dunia diperkirakan ada 500 juta dengan usia ratarata

BAB I PENDAHULUAN. istilah lanjut usia atau yang lebih dikenal sebagai lansia (Tamher dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kelompok lanjut usia (usia 60 tahun menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Lansia yang berhenti bekerja, umumnya menderita post power. syndrome, kehilangan kepercayaan diri karena berkurangnya peran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan yang akan dialami oleh semua individu. Proses ini merupakan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan warga lansia terbesar di seluruh dunia pada tahun yaitu

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut data statistik Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah penduduk di

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kelahiran, penurunan kematian bayi dan peningkatan usia harapan hidup

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dalam 30 tahun terakhir ini mengalami peningkatan usia harapan hidup yang signifikan. 1 Pada tahun 1999 usia harapan hidup (UHH) penduduk Indonesia mencapai usia 66,2 tahun, tahun 2008 UHH penduduk Indonesia mencapai 69,0 tahun dan pada tahun 2011 UHH penduduk Indonesia mencapai 72,77 tahun. 2 Ditinjau per daerah, UHH penduduk Jawa Tengah pada hasil Sensus Penduduk tahun 2000 adalah 64,17 tahun untuk laki-laki dan 68,06 tahun untuk perempuan. 3 Adanya peningkatan UHH penduduk suatu negara diikuti dengan pertambahan jumah penduduk lanjut usia (lansia). Kondisi lansia di Indonesia sesuai proyeksi Bank Dunia tahun 2010 adalah 5,57% dan pada tahun 2020 menjadi 7,08%. 4 Menurut data Sensus Penduduk tahun 1990 jumlah lansia Indonesia adalah 6,96 juta jiwa (3,88%) dan pada tahun 2020 diramalkan akan berjumlah 11,3% atau 28.8 juta jiwa dari total penduduk Indonesia. 5 Berdasarkan proyeksi Bappenas, jumlah penduduk lansia diperkirakan akan meningkat dari 18,1 juta (2010) menjadi 29,1 juta (2020) dan 36 juta (2025). 6 Hal ini menjadikan Indonesia ikut dalan trend struktur penduduk dunia saat ini, yaitu ageing structured country atau negara berstruktur penduduk tua.

2 Negara atau daerah yang berstruktur penduduk tua ditunjukkan dengan adanya peningkatan UHH penduduknya yang menjadi indikator keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi dari suatu negara. 7 Menurut Undang-Undang No 13 Tahun 1998 Pasal 1 ayat 2 tentang Kesejahteraan Lanjut usia, definisi dari lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. 8-9 Seperti umumnya manusia, lansia memiliki aspek fisik, sosial, psikologi, dan ekonomi yang tentunya akan berbeda dengan bayi ataupun manusia dewasa. Dari aspek fisik, terdapat kecenderungan penurunan kapasitas fungsional baik pada tingkat seluler maupun pada tingkat organ akibat adanya proses menua pada lansia. 10 Menurut Boedhi-Darmojo usia lanjut sangat berkaitan dengan berbagai perubahan akibat proses menua seperti perubahan anatomi/fisiologi, berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan, serta pengaruh psikososial pada fungsi organ. 11 Salah satu penyakit mental yang paling sering terjadi pada lansia adalah depresi. Depresi pada lansia diakibatkan oleh peranan faktor biologis, fisis, psikologis, dan sosial. 12,13 Secara umum untuk seluruh golongan usia, depresi dapat mengakibatkan penurunan status fungsional seseorang. 14 Sedangkan pada pasien geriatri, depresi merupakan suatu masalah besar yang mempunyai konsekuensi medis, sosial, dan ekonomi. 12 Pada lansia depresi dapat menurunkan fungsi eksekutif, kemampuan visuospasial, daya ingat, 15 fungsi kognitif, 16 dan kemampuan fungsional. 17 Selain itu terdapat peningkatan penggunaan layanan medis emergensi 18 yang

3 berhubungan dengan memburuknya penyakit medis pada lansia dengan depresi. 12 Bahkan suatu studi menunjukkan pada lansia dengan depresi terjadi peningkatan risiko kematian dan bunuh diri. 19 Kejadian depresi pada lansia dunia adalah 10% dari seluruh komposisi jenis penduduk dunia lainnya. 20 Terdapat perbedaan kejadian depresi berdasarkan tempat tinggal lansia. 21 Perbedaan tempat tinggal memunculkan perbedaan lingkungan fisik, sosial, ekonomi, psikologis, dan spiritual religius. Perbedaan faktor lingkungan tempat tinggal dapat berinteraksi dengan status kesehatan penduduk lansia di dalamnya. 12 Di Indonesia sendiri, seperti budaya masyarakat negara timur pada umumnya, sebagian besar lansia masih bertempat tinggal dengan keluarga. Hal ini dikenal sebagai model keluarga tiga generasi (extended family system). 22 Selain itu, ada pula lansia yang tinggal di panti wreda. Panti wreda adalah suatu intitusi hunian bersama dari para lansia. 23 Panti wreda atau panti jompo merupakan suatu bangunan yang difungsikan sebagai tempat penampungan manusia lanjut usia untuk kemudian dirawat, di asuh, dan diberikan perhatian lebih dalam kehidupan lanjut sehari-hari. 24 Di Indonesia, selain panti wreda yang disediakan oleh Dinas Sosial, ada pula panti wreda yang dikelola oleh badan-badan swasta. 25 Adanya keragaman tempat tinggal lansia memberikan pengaruh yang berbeda dalam kejadian depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tempat tinggal lansia menjadi faktor prediktor independen untuk terjadinya depresi. 21, 26-28 Menurut penelitian Fitri SWA, proporsi depresi pada

4 lansia di komunitas (60%) lebih besar daripada tingkat depresi pasa lansia di panti wreda. 21 Sedangkan hasil yang berkebalikan terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Masturin di Kelurahan Cacaban Kota Magelang. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa prevalensi depresi lebih banyak ditemukan pada lansia yang tinggal di panti wreda (30%) daripada lansia yang tinggal di komunitas (15,5%). 29 Penelitian mengenai depresi pada lansia di Semarang masih terbatas. 21 Perbedaan lokasi tempat tinggal lansia di panti wreda dan komunitas telah terbukti menghasilkan perbedaan pada kejadian dan tingkat depresi lansia. Namun penelitian yang membandingkan kejadian dan tingkat depresi lansia di di panti wreda pemerintah dan panti wreda swasta masih perlu dikaji. 1.2 Permasalahan penelitian Adakah perbedaan kejadian dan tingkat depresi lanjut usia yang tinggal di panti wreda pemerintah dan panti wreda swasta? 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum Mengetahui perbedaan kejadian dan tingkat depresi lanjut usia yang tinggal di panti wreda pemerintah dan panti wreda swasta.

5 1.3.2 Tujuan khusus a) Menganalisis perbedaan kejadian depresi lanjut usia yang tinggal di panti wreda pemerintah dan wreda swasta. b) Menganalisis perbedaan tingkat depresi lanjut usia yang tinggal di panti wreda pemerintah dan wreda swasta. c) Menganalisis faktor risiko yang berperan terhadap kejadian depresi dan tingkat depresi pada lanjut usia yang tinggal di panti wreda pemerintah dan panti wreda swasta. 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1. Manfaat untuk ilmu pengetahuan Memberikan sumbangan pengetahuan bagi ilmu kesehatan lanjut usia terutama bidang psikogeriatrik. 1.4.2. Manfaat untuk pelayanan kesehatan Memberikan masukan untuk pelayanan kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia secara holistik terutama bidang psikogeriatri. 1.4.3. Manfaat untuk masyarakat Memberikan informasi tentang depresi pada lanjut usia. 1.4.4. Manfaat untuk penelitian Hasil penelitian dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya.

6 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian penelitian Pengarang Tahun Judul Variabel Hasil Ayu Fitri 2011 Kejadian dan Kejadian Terdapat Sekar Tingkat Depresi dan tingkat perbedaan Wulandari 21 pada Lanjut depresi kejadian dan Usia : Studi tingkat depresi perbandingan di panti wreda dan komunitas pada lanjut usia yang tinggal di panti wreda dan komunitas. Partisipasi sosial kurang, partisipasi sosial cukup, gangguan fungsional sedang berhubungan dengan kejadian depresi pada lanjut usia di panti wreda. Masturin 29 2010 Perbedaan Tingkat Prevalensi Tingkat Depresi depresi depresi lebih pada Usia banyak Lanjut yang ditemukan pada Tinggal di Panti lansia yang wredha dan di tinggal di panti Komunitas di wreda (30%) Kelurahan Cacaban Magelang kota daripada lansia yang tinggal di komunitas (15,5%) Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada lokasi penelitian yaitu di panti wreda pemerintah dan panti wreda swasta dan pada waktu penelitian yang dilakukan pada tahun 2013.