PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM.22 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKAT INSPEKTUR PERKERETAAPIAN

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 18 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKAT AUDITOR PERKERETAAPIAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Negara Republik Indonesia Nomor 5086);

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 21 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 23 TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kemenhub. Perkeretaapian. Sertifikasi. Kecakapn Awak. Pencabutan.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 94 TAHUN 2010

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 20 TAHUN 2011

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Pera

Kebangsaan Nationality. Penyelenggara DIKLAT Training Provider. Tanda tangan pemegang Signature of Holder. Nama Pemegang

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Ta

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Per

Temoat dan Tanqqal Lahir Place and date of birth

(3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilengkapi dengan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :KP 26 TAHUN 2014 TENTANG LISENSI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. NOMOR : KP 481 Tahun 2012 TENTANG LISENSI PERSONEL FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM. 36 TAHUN 2011 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 8 TAHUN 2011

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 35 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA DAN STANDAR PEMBUATAN GRAFIK PERJALANAN KERETA API

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/293/XI/99 TENTANG

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubang Peraturan Perundang-undangan : Endy Irawan, SH, MH

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 55 TAHUN 2013 TENTANG

Pasal 29. (1) Pemohon rating yang dinyatakan tidak lulus, dapat melaksanakan performance check perbaikan.

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI APBN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2013

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK. 4135/KP.108/DRJD/2013 T E N T A N G KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU

Konsep. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubag Peraturan Perundang-undangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 45 TAHUN 2010 TENTANG

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubang Peraturan Perundang-undangan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK ELEKTROMEDIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 62 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENnaUPERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 136 / VII / 2010 TENTANG TANDA PENGENAL INSPEKTUR PENERBANGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 31 TAHUN 2001 TENTANG TATA CARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR) MENTERI PERHUBUNGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENINGKATAN FUNGSI PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 110 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 593 TAHUN 2014 TENTANG

ORGANISASIDANTATAKERJA SEKRETARIATKOMITENASIONALKESELAMATANTRANSPORTASI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP / 019/ III / TENTANG SERTIFIKAT KECAKAPAN TEKNISI FASILITAS TEKNIK BANDAR UDARA

PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETAAPI PELAYANAN KELAS EKONOMI TAHUN ANGGARAN 2011

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

~ERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 72 Tahun 2013 tentang Kelas Jabatan di lingkungan Kementeria

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 9 TAHUN 2014

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP/345/XII/99 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 997 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 05/DAGLU/PER/6/2008 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS

PERATURANMENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 3 TAHUN2012 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAANDANAALOKASIKHUSUS BIDANG KESELAMATANTRANSPORTASIDARAT

2012, No.118. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : PM.8 TAHUN 2012 Tanggal : 26 JANUARI Contoh 1. Nomor : Jakarta.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG INSPEKTUR KESELAMATAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PRAMUWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM.22 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKAT INSPEKTUR PERKERETAAPIAN a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian telah diatur mengenai Sertifikat Inspektur Perkeretaapian; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Sertifikat Inspektur Perkeretaapian; 1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi; 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan. 1

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG SERTIFIKAT INSPEKTUR PERKERETAAPIAN. 1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. 2. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api. 3. Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan. 4. Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak di jalan rei. 5. Inspeksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kelaikan operasional prasarana dan sarana perkeretaapian. 6. Inspektur perkeretaapian adalah petugas yang memenuhi kualifikasi keahlian dan diberi kewenangan untuk melaksanakan inspeksi prasarana dan sarana perkeretaapian. 7. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya. 8. Pendidikan dan pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraan transportasi.

9. Sertifikat Inspektur Perkeretaapian adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan kompetensi dan keahlian sebagai inspektur sarana dan/atau prasarana perkeretaapian. 10. Menteri adalah Menteri yang membidangi urusan perkeretaapian. 11. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian. JENIS DAN KLASIFIKASI SERTIFIKAT INSPEKTUR PERKERETAAPIAN (1) Setiap prasarana dan sarana perkeretaapian wajib dilakukan inspeksi untuk mengetahui tingkat kelaikan operasionalnya. (2) Inspeksi prasarana dan/atau sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dilaksanakan oleh petugas yang memiliki kompetensi untuk melakukan inspeksi prasarana dan/atau sarana perkeretaapian. (3) Petugas yang memiliki kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas : a. mengetahui dan memahami peraturan perundangundangan perkeretaapian; b. mengetahui dan memahami tata cara dan prosedur pengoperasian, perawatan, pemeriksaan dan pengujian prasarana dan/atau sarana perkeretaapian; c. mengetahui dan memahami spesifikasi teknis prasarana dan/atau sarana perkeretaapian; d. mampu mengoperasikan peralatan inspeksi; e. mengetahui dan memahami sistem manajemen keselamatan perkeretaapian; f. mampu menilai kelaikan operasi prasarana dan/atau sarana perkeretaapian; g. mampu menilai sumber daya manusia di bidang pengoperasian, perawatan dan pemeriksaan perkeretaapian; h. mampu menyusun perencanaan kegiatan pelaksanaan inspeksi prasarana dan/atau sarana perkeretaapian; dan i. mampu memberikan tindakan korektif terhadap hasil inspeksi perkeretaapian.

(1) Petugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus memiliki Sertifikat Inspektur Perkeretaapian yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal; (2) Sertifikat Inspektur Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh setelah lulus pendidikan dan pelatihan, dan ujian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal; (3) Sertifikat Inspektur Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku selama 5 (lima) tahun. Sertifikat Inspektur Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari : a. Sertifikat Inspektur Prasarana Perkeretaapian; b. Sertifikat Inspektur Sarana Perkeretaapian. (1) Sertifikat Inspektur Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, berdasarkan tingkat kewenangan terdiri dari: a. Sertifikat Inspektur Muda; b. Sertifikat Inspektur Madya; dan c. Sertifikat Inspektur Utama. (2) Sertifikat Inspektur Muda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, memiliki kewenangan : a. menyiapkan perencanaan kegiatan inspeksi; b. melaksanakan pemeriksaan dalam rangka kegiatan inspeksi; c. melakukan pemantauan tindak lanjut hasil inspeksi. (3) Sertifikat Inspektur Madya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, memiliki kewenangan : a. merencanakan pelaksanaan kegiatan inspeksi; b. melaksanakan pemeriksaan dalam rangka kegiatan inspeksi; c. mengevaluasi hash pemeriksaan dalam rangka kegiatan inspeksi; d. melakukan penilaian hasil inspeksi; e. mengusulkan tindakan korektif berdasarkan hasil inspeksi; dan f. melakukan pemantauan tindak lanjut hashinspeksi. 4

(4) Sertifikat Inspektur Prasarana Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf C, memiliki kewenangan : a. menetapkan program kegiatan inspeksi; b. melaksanakan pemeriksaan dalam kegiatan inspeksi; c. melakukan evaluasi terhadap hasil pemeriksaan inspeksi; d. melakukan penilaian hasil inspeksi; e. menetapkan hasil inspeksi; dan f. menetapkan tindakan korektif terhadap hasil inspeksi. Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Inspektur Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi: 1) Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di bidang Perkeretaapian; 2) sehat jasmani dan rohani; 3) pendidikan minimal S1 atau sederajat; 4) telah bekerja di bidang perkeretaapian minimal 4 (empat) tahun atau menduduki jabatan Eselon IV yang membidangi keselamatan perkeretaapian; 5) telah memiliki Sertifikat Keahlian Penguji Prasarana Perkeretaapian selama minimal 2 (dua) tahun; dan 6) telah mengikuti pendidikan teknis fungsional Inspektur Prasarana Muda. 1) telah bekerja selama minimal 4 (empat) tahun sebagai Inspektur Prasarana Muda atau telah menduduki jabatan Eselon IV yang membidangi prasarana perkeretaapian; dan 2) lulus kualifikasi pendidikan teknis fungsional Inspektur Prasarana Madya. 1) telah bekerja selama minimal 8 (delapan) tahun sebagai Inspektur Prasarana Madya atau menduduki jabatan Eselon III yang membidangi prasarana perkeretaapian; dan 2) lulus kualifikasi pendidikan teknis fungsional Inspektur Prasarana Utama.

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Inspektur Sarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b meliputi: 1) Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di bidang perkeretaapian; 2) sehat jasmani dan rohani; 3) pendidikan minimal S1 atau sederajat; 4) telah bekerja di bidang perkeretaapian minimal 4 (empat) tahun atau menduduki jabatan Eselon IV yang membidangi keselamatan perkeretaapian; 5) telah memiliki Sertifikat Kecakapan Penguji Sarana Perkeretaapian selama minimal 2 (dua) tahun; dan 6) telah mengikuti pendidikan teknis fungsional Inspektur Sarana Muda. 1) telah bekerja selama minimal 4 (empat) tahun sebagai Inspektur Sarana Muda atau telah menduduki jabatan Eselon IV yang membidangi prasarana perkeretaapian; dan 2) lulus kualifikasi pendidikan teknis fungsional Inspektur Sarana Madya. 1) telah bekerja selama minimal 8 (delapan) tahun sebagai Inspektur Sarana Madya atau menduduki jabatan Eselon III yang membidangi sarana perkeretaapian; dan 2) lulus kualifikasi pendidikan teknis fungsional Inspektur Sarana Utama. Inspektur perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Jenderal;

BABV KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT INSPEKTUR PERKERETAAPIAN (1) Pemegang Sertifikat Inspektur Perkeretaapian dalam melaksanakan tugas wajib : a. membawa tanda pengenal (Smart Card) sebagai Inspektur Perkeretaapian; dan b. melakukan inspeksi sesuai ketentuan yang berlaku; a. minimal dalam kurun waktu 2 (dua) tahun melakukan inspeksi; dan b. meningkatkan kemampuan sebagai Inspektur Perkeretaapian (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 (dua) tahun). BABVI SANKSI ADMINISTRASI (1) Sertifikat Inspektur Perkeretaapian dapat dicabut apabila pemegang Sertifikat Inspektur Perkeretaapian melanggar Pasal9; (2) Pencabutan Sertifikat Inspektur Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja; (3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan Sertifikat Inspektur Perkeretaapian untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja; (4) Apabila selama pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak ada upaya perbaikan, maka Sertifikat Inspektur Perkeretaapian dicabut.

Peringatan, pembekuan atau peneabutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan oleh Direktur Jenderal. BABVII BENTUK DAN FORMAT SERTIFIKAT INSPEKTUR PERKERETAAPIAN (1) Sertifikat Inspektur Perkeretaapian berbentuk buku sertifikat dan tanda pengenal (Smart Card) Inspektur Perkeretaapian. (2) Buku Sertifikat Inspektur Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berisikan : a. Nomor dan Kodifikasi sertifikat; b. Nama pemegang; e. Tempat dan tanggallahir; d. Jenis kelamin; e. Kebangsaan; f. Alamat tempat tinggal; g. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan; h. Tanda tangan pemegang sertifikat; i. Pas foto ukuran 2 x 3 em; j. Bidang; k. Tanggal pengeluaran sertifikat; I. Masa berlaku; m. Tanda tangan pejabat yang berwenang; dan n. Perpanjangan masa berlaku sertifikat. (3) Tanda pengenal (Smart Card) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisikan: a. Logo Perhubungan; b. Tulisan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tanda Pengenallnspektur; e. Kode Kategori Inspektur; d. Nama; e. Tempat I Tanggal Lahir; f. Kategori; g. Tingkat; h. Unit Kerja; i. Tanggal Berlaku; j. Kodifikasi Sertifikat; k. Pas foto ukuran 2 x 3 em; dan I. Tanda tangan pejabat berwenang

Bentuk, format, ISI dan warna buku Sertifikat Inspektur Perkeretaapian dan tanda pengenal (Smart Card) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, sesuai dengan contoh Lampiran Peraturan ini. BABX KETENTUAN PENUTUP Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 18 Februari 2011 Salinan Peraturan ini disampaikan kepada: 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Menteri BUMN; 5. Wakil Menteri Perhubungan; 6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal para Kepala Badan, dan para Staf Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan. SALINAN sesuai denga KEPALA BIRO IS SH MM MH Pembi Utama Muda (IV/c) NIP. 19630220198903 1 001

Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 22 TAHUN 2011 Tanggal : 18 FEBRUARI 2011 Contoh 1 : Buku Sertifikat Inspektur Perkeretaapian REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN DIRECTORATE GENERAL OF RAILWAYS Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan Nomor Peraturan Menteri Perhubungan _ This Certificate is issued in compliance with the Transportation Ministerial Regulation..

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERKERETAAPIAN DIRECTORATE GENERAL OF RAILWAYS BIDANG KEAHLlAN.... AREA OF EXPERTISE Sertifikat ini dikeluarkanberdasarkanperaturan Menteri Perhubungan Nomor _ This Certificate is issued in compliance with the Transportation MinisterialRegulation.. REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERKERET AAPIAN DIRECTORATE GENERAL OF RAIL WAYS BIDANG KEAHLIAN.... AREA OF EXPERTISE SertifIkat ini dikeluarlgm berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor This CertifIcate is issued in compliance with the Transportation Ministerial Regulation.

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA IX. Bidang Keahlian Area of Expertise I. Nomor Number Sertifikat ini menyatakan bahwa personii yang nama dan datanya tercantum dalam halaman 2 (dua), memjliki kompetensi yang telah disahkan untuk melaksanakan II. Nama Pemegang Name of Holder III. Tempat dan Tanggal Lahir Place and date of birth This certificate is to declare the person whose name and data are stipulated on page 2 (two), has the competence IV. Jenis Kelamin Sex V. Kebangsaan Nationality X. Tanggal Pengeluaran Date of issue VI. Alamat Tempat Tinggal Address XI. Berlaku hingga Valid until VII. Penyelenggara DIKLA T Training Provider VIII. Tanda tangan pemegang Signature c:j of Holder 2x3 XII. An. Direktur Jenderal Perkeretaapian. For The Director General of Railways Director of. XIII. perpanjangan Renewals XIV. Catatan Records Diperoanjang sampai Renewed until Tanggal pengeluaran Date of issue Penyelenggara DIKLA T Training Provider Tanda tangan dan cap DJKA Signature and Stamp by DGR Diperoanjang sampai Renewed until Tangga! pengeluaran Date of issue Penyelenggara DIKLA T Training Provider Tanda tangan dan cap DJKA Signature and Stamp by DGR

xv. Perhatian Attention a. Dilarang mengadakan/membuat catatan-catatan atau keterangan-keterangan pada Sertifikat ini, kecuali oleh mereka yang ditugaskan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian. Any notes or writings on this Certificates except by authorized person. are not allowed b. Apabila sertifikat ini hilang, maka pemegang sertifikat harus segera melaporkan/memberitahukan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian. If this Certificate is lost, the holder should report to Directorate General of Railways. c. Barang siapa yang menemukan buku sertifikat ini diminta untuk mengembalikannya dengan segera kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Jakarta. If found, please return this Certificate to Directorate General of Railways

KE.ENTER~NPERHUBUNOAN D1REKTORAT JENDERAL PERKERETAAPlAN TANDA PENGENAL INSPEKTUR Nama TempatlTgi. Lahir Kategori Tingkat Unit KIIIja TanggaJ 8erIaku -_: 1. BerdasarkanUU No. 23 Tahun 2007 lenlang Perkeretaapiandan PP No. 56 Tahun 2009 : a. Kartu ini sebagai penetapan kualifikasi kecakapan I keahlian 80M Perk-..apian oiehdirekturjenderalperkerelaapian;dan b. Kartu ini wajib dibawaselamaber1ugas; 2. Jika lerjadi kehilangan I kanjsekan, segera melapor1<anke DirektoratJenderalPerkeretaapian;dan 3. Masa ber1aku selama 5 (lima) tahun lerhilmg sejak langgal dikeluarkan.dan wajib divalidasikernbali. Keterangan : Tampak Depan : 1. Ukuran 8,8 X5,5 em 2. Warna Dasar Tampak Depan Putih 3. Warna garis di bawah logo Kementerian Perhubungan tampak depan coklat, dengan ketentuan: a. Satu garis untuk tingkat Muda b. Dua garis untuk tingkat Madya e. Tiga garis untuk tingkat Utama 4. Warna Dasar Tampak Belakang Putih SALINAN sesuai den KEPALA SIR HU UMAR ARI, SH, MM, MH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 196302201989031 001