MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYEDERHANAKAN EKSPRESI ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

1. Soal tidak serupa PISA : Latihan 1.3 uraian no. 2 hal. 35

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

STRATEGI SOLUSI DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PONTIANAK. Nurmaningsih. Abstrak. Abstract

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-OREOVOCZ DAN PEMBELAJARAN TEKNIK PROBING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 12 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SPACE AND SHAPE

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

PROSES LITERASI MATEMATIS DIKAJI DARI CONTENT SPACE AND SHAPE DALAM MATERI GEOMETRI DI SMA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA SMP KELAS VIII. Diajukan Oleh: Linggar Galih Mahanani A

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

Key word : analysis of national exam, conten validity, cognitive domains.

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA SMP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Agustin Puspitasari et al : Analisis Kemampuan Literasi Matematika...

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 6 Tahun 2017 ISSN :

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusiamanusia

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.c.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016 ISSN :

PROFIL PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

Banina Firdaus et al., Analisis Soal dalam Buku Matematika Kelas VII Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Menurut

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII MTS NEGERI SUNGAI TONANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Analisis Penalaran Mahasiswa Calon Guru dalam Pemecahan Masalah Matematika Sekolah

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang secara pesat sehingga cara berpikir

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, karena pendidikan

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA MTs DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

DESKRIPSI TRAJEKTORI BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA

PENALARAN SISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA

Instrumen Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematis

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUBBAB PERBANDINGAN BERDASARKAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN ( ABILITY OF PROBLEM SOLVING FROM DIFERENCES OF SEX )

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pola pikir siswa adalah pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan yang

Karakteristik Soal TIMSS

Representasi Eksternal Siswa dalam Pemecahan Masalah SPLDV Ditinjau dari Kemampuan Matematika

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN OPEN ENDED

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBUKTIAN PADA MATAKULIAH STRUKTUR ALJABAR

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI BENTUK ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

Melatih Literasi Matematika Siswa dengan Soal PISA Nabilah Mansur Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Malang

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 No.5 Tahun 2016 ISSN :

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PROFIL SISWA MEMAHAMI KONSEP BARISAN DAN DERET BERDASARKAN TAHAP BELAJAR DIENES DI KELAS IX-C SMP NURIS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE PADA MATERI ALJABAR DI KELAS VIII SMP NEGERI 22 SURABAYA

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

Transkripsi:

ANALISIS PEMAHAMAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ALJABAR PADA PISA Rahmawati Nur Aini S1 Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya e-mail : rahmawatinuraini20@gmail.com Tatag Yuli Eko Siswono Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya e-mail : tatagyes@gmail.com Abstrak Hasil studi PISA merupakan salah satu ukuran untuk melihat kemampuan pemecahan Selama ini siswa tidak terbiasa menyelesaikan masalah PISA termasuk masalah aljabar pada PISA. Sehingga perlu diketahui pemahamannya agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memberikan latihan soal-soal yang serupa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyelesaian masalah tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Subjek dari penelitian ini adalah tiga siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Situbondo dengan rincian satu siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi, satu siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah sedang, dan satu siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah. Sedangkan instrumen dalam penelitian ini adalah tes penyelesaian masalah aljabar pada PISA dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA melakukan penalaran dan memberi alasan; merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan operasi hitung serta pembulatan yang tepat namun tidak menggunakan simbol; menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta mengomunikasikan informasi, masalah, langkahlangkah, dan menarik kesimpulan dalam menyelesaikan Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah sedang melakukan penalaran dan memberi alasan; tidak merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan operasi hitung serta pembulatan namun tidak menggunakan simbol; menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta mengomunikasikan informasi, masalah, langkah-langkah, serta menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah, namun masih terjadi kesalahan ketika menerima informasi. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah siswa melakukan penalaran dan memberi alasan pada setiap langkahnya, namun penalaran yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh soal; tidak merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan operasi hitung serta pembulatan namun tidak menggunakan simbol; tidak menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta siswa mengomunikasikan informasi, masalah, langkah-langkah, serta menarik kesimpulan, namun banyak kesalahan ketika menerima informasi dari pertanyaan yang diberikan sehingga terjadi kesalahan ketika menyelesaiakan Kata Kunci: pemahaman, penyelesaian masalah aljabar, PISA. Abstract The result of study PISA is one measure to look at mathematical problem solving ability. During this time student not familiar to solve problem in PISA include algebra problems in PISA. So that needed to know students understanding in order to be review to give exercise some problem like PISA a question. The purpose of this study was to describe the students' understanding with hight, medium, and lower problem solving ability in solving algebra problems in PISA. The type of this research is qualitative descriptive that implemented in the second semester of the school year 2013/2014. The subject of this study is three students of class VIII-F SMP Negeri 1 Situbondo with the details one student with high problem-solving ability, one student with medium problem-solving ability, and one student with lower problem-solving ability. While the instrument in this study is the algebraic problem solving test in PISA and interview guides. The results showed that the student with high problem-solving ability in solving algebra problems on PISA perform reasoning and argument; plan and write ways/strategies to be used; using arithmetic operations 158

and rounding but do not use symbols; interpret the results or mathematical models into the real world and real problems; and communicate the information, problem, steps, and draw conclusions in the solving problem. Students with medium problem-solving ability perform reasoning and argument; do not plan and write ways/strategies to be used; using arithmetic operations and rounding but do not use symbols; interpret the results or mathematical models into the real world and real problems; and communicate the information, problem, steps, and draw conclusions in the solving problem, but the error still occur when receiving information. Students with lower problem-solving ability perform reasoning and argument at every step, but the reasoning is do not in accordance with desired by the problem; do not plan and write ways/strategies to be used; using arithmetic operations and rounding but do not use symbols; do not interpret the results or mathematical models into the real world and real problems; and communicate the information, problem, steps, and draw conclusions, but a lot of errors when receiving information from the questions given so that an error occurs when solving the problem. Keywords: understanding, algebra problem solving, PISA. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari Perbedaan setiap individu menjadi dasar bagaimana individu tersebut dapat menyelesaikan suatu Perbedaan setiap individu tersebut menghasilkan suatu pemahaman yang berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman tinggi akan memiliki kemampuan penyelesaian yang tinggi pula. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman rendah akan memiliki kemampuan penyelesaian yang rendah pula. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan pemahaman sedang akan sulit didefinisikan. Hal ini karena siswa yang memiliki kemampuan sedang mempunyai kecenderungan apakah siswa tersebut memiliki kemampuan pemahaman yang tinggi atau memiliki tingkat pemahaman yang rendah. PISA (Programme for International Student Assessment) adalah studi internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, sains, dan keuangan siswa sekolah berusia 15 tahun. Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang berpartisipasi dalam program PISA. Manfaat yang diperoleh siswa sebagai partisipan adalah untuk mengaplikasikan konsep dari materi yang telah diterima di sekolah ke dalam masalah kehidupan seharihari melalui soal-soal yang dirilis oleh PISA. Hasil studi PISA merupakan salah satu ukuran untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematika. Berdasar survey International PISA Indonesia selalu berada pada urutan tujuh terbawah dibandingkan negara-negara lainnya. Siswa di Indonesia masih lemah dalam kemampuan pemecahan masalah matematika PISA. Wardhani (2011) mengatakan bahwa penyebab dari lemahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah PISA adalah siswa kurang terbiasa melakukan proses pemecahan masalah dengan benar, yaitu dengan tahapan memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan masalah dan mengecek hasil pemecahan Sugiman (2009), mengatakan bahwa apabila soal yang dihadapi siswa merupakan tipe soal yang sering ditemuinya sehingga ia hanya menggunakan prosedur yang sering digunakan maka soal tersebut merupakan soal rutin dan bukan merupakan masalah baginya. Namun, jika seorang siswa menghadapi tipe soal yang belum pernah ia temui sebelumnya dan belum diketahui bagaimana prosedur menyelesaikannya maka soal tersebut akan menjadi suatu masalah bagi siswa. Di dalam soal PISA terdapat beberapa materi yang dijadikan acuan untuk mengukur tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil studi PISA tahun 2009 yaitu siswa yang mampu menjawab soal dengan benar pada geometri sebesar 47,5%, statistik sebesar 61,9%, aljabar sebesar 41,4%, dan bilangan sebesar 53,7%. Dari hasil studi PISA tahun 2009 menunjukkan bahwa tingkat kesulitan yang dihadapi oleh siswa yaitu pada soal aljabar. Hal ini ditunjukkan dari hasil secara keseluruhan yaitu hanya 41,4% siswa yang dapat menjawab benar. Sangat kecil dibandingkan dengan soal pada materi yang lain. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai pemahaman siswa terhadap penyelesaian masalah aljabar pada PISA serta dapat membantu pendidik sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan soal-soal yang serupa agar siswa terbiasa melakukan proses penyelesaian Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya mengetahui pemahaman siswa dalam menyelesaikan Menurut Driver (dalam Khumaidi, 2011:13) mendefinisikan pemahaman sebagai kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Dari definisi tersebut terdapat tiga aspek pemahaman, yaitu: kemampuan mengenal, kemampuan menjelaskan, dan 159

kemampuan menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, kemampuan mengenal diartikan sebagai kemampuan dalam memahami maksud dari permasalahan yang ada pada soal. Kemampuan menjelaskan diartikan sebagai kemampuan memberi alasan (argument) dalam setiap langkah penyelesaian Sedangkan kemampuan menarik kesimpulan diartikan sebagai kemampuan dalam mengambil keputusan langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, serta menentukan hasil akhir. Bell (dalam Sugiman, 2009) menyatakan bahwa suatu situasi merupakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari adanya persoalan dalam situasi tersebut, mengetahui bahwa persoalan tersebut perlu diselesaikan, merasa ingin berbuat dan menyelesaikannya, namun tidak dapat dengan segera menyelesaikannya. Situasi yang dihadapkan kepada siswa di kelas dapat merupakan media bagi siswa berupa melakukan tugas yang dimunculkan dengan soal tentang situasi itu. Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2006 menjelaskan bahwa aljabar merupakan salah satu mata pelajaran matematika di tingkat SMP atau MTs. Menurut Salamah (2012) aljabar merupakan suatu cabang matematika yang berhubungan dengan variabel dan persamaan baik itu linier maupun non linier seperti persamaan kuadrat dan persamaan pangkat tiga. Soal aljabar akan menjadi suatu masalah bagi siswa termasuk jika diberikan soal-soal aljabar seperti yang dirilis oleh PISA. Masalah aljabar adalah suatu soal/pertanyaan yang berhubungan dengan simbol (biasanya berupa huruf), variabel, dan persamaan yang cara penyelesaiannya tidak langsung mempunyai aturan atau algoritma yang segera dapat digunakan untuk menentukan jawabannya. Siswono (2008:34) mengatakan langkah untuk menyelesaikan masalah tidak harus jelas tapi mereka cukup tahu bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Menyelesaikan masalah aljabar pada PISA yaitu cara memeroleh jawaban dari soal/pertanyaan yang berhubungan dengan simbol (biasanya berupa huruf), variabel, dan persamaan yang cara penyelesaiannya tidak langsung mempunyai aturan atau algoritma yang segera dapat digunakan untuk menentukan jawabannya dengan menggunakan konsep, pengatahuan, rumus, dan perhitungan yang telah dimiliki oleh siswa. Pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA merupakan kemampuan siswa menggunakan suatu situasi, fakta, konsep, prinsip, menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, serta dapat menarik kesimpulan dari tabel, data, dan grafik untuk memeroleh jawaban dari soal/pertanyaan aljabar pada PISA yang berhubungan dengan simbol (biasanya berupa huruf), variabel, dan persamaan dengan menggunakan konsep, pengatahuan, rumus, dan perhitungan yang telah dimiliki oleh siswa yang dijabarkan melalui indikator berikut: reasoning and argument, devising strategies for solving problems, dan using symbolicnand operation, mathematising, dan communication. Secara rinci indikator pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah Aljabar pada PISA disajikan pada Tabel 2.berikut. 1. 2. 3. Tabel 2. Indikator Pemahaman Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar pada PISA No. Kemampuan Indikator Reasoning and argument Devising strategies for solving problems Using symbolic and operation 4. Mathematising 5. Communication Siswa menalar dan memberi alasan, melakukan analisis terhadap informasi, penarikan kesimpulan berdasarkan pada informasi. Siswa merencanakan strategi/cara untuk menyelesaikan Siswa menggunakan simbol dan melakukan operasi hitung pada langkah penyelesaian Siswa mengubah permasalahan dari dunia nyata ke bentuk Matematika atau sebaliknya yaitu menafsirkan suatu hasil atau model Matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya. Siswa mengomunikasikan penalaran, alasan, informasi, langkah, dan hasil dari penyelesaian (Sumber: Wardhani, Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar Dari PISA dan TIMSS, 2011) METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah tiga orang siswa SMP Negeri 1 Situbondo kelas VIII-F tahun ajaran 2013/2014 dengan rincian satu siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi, satu siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah sedang, dan satu siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar soal tes kemampuan penyelesaian masalah aljabar yang berisi dua butir soal, lembar tes kemampuan penyelesaian masalah aljabar pada PISA yang berisi tiga butir soal, dan pedoman wawancara untuk memperkuat data tulis jawaban siswa. Setelah semua data terkumpul, melakukan reduksi untuk hasil wawancara yang telah dilakukan. Kemudian menganalisis hasil tes tulis dan transkrip wawancara siswa dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA. HASIL Berdasar penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut. 160

1. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi (AH) melakukan penaralan serta memberi alasan pada pertanyaan 1 untuk menentukan jumlah hari; pada pertanyaan 2 untuk mencari kecepatan turun; dan pada pertanyaan 3 untuk mengonversi satuan dari km ke cm. merencanakan strategi untuk mencari jumlah hari dan rata-rata pengunjung tiap hari pada pertanyaan 1; merencanakan strategi mencari kecepatan turun, waktu naik, waktu turun, dan waktu berjalan pada pertanyaan 2; merencanakan strategi mencari ratarata panjang langkah pada pertanyaan 3. c) Using symboli and operation menggunakan operasi penjumlahan, pembagian, dan pembulatan pada pertanyaan 1; menggunakan operasi perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan pada pertanyaan 2; dan mengunakan operasi perkalian dan pembagian pada pertanyaan 3, namun dari semua pertanyaan, siswa tidak melakukan mathematising dengan mencari ratarata pendaki setiap harinya pada pertanyaan 1; mencari kecepatan turun, waktu naik, dan waktu turun pada pertanyaan 2; dan menentukan rata-rata panjang langkah sesuai dengan keadaan sebenarnya. menomunikasikan informasi, masalah, langkahlangkah, serta menarik kesimpulan dari penyelesaian masalah yang dilakukan pada setiap pertanyaan. 2. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah sedang (AAM) melakukan penaralan serta memberi alasan pada pertanyaan 1 untuk menentukan jumlah hari; pada pertanyaan 2 untuk mencari kecepatan turun; dan pada pertanyaan 3 untuk mengonversi satuan dari km ke cm. tidak merencanakan strategi namun langsung melakukan perhitungan untuk mencari jumlah hari dan ratarata pengunjung tiap hari pada pertanyaan 1; merencanakan strategi mencari kecepatan turun, waktu naik, waktu turun, dan waktu berjalan pada pertanyaan 2; merencanakan strategi mencari ratarata panjang langkah pada pertanyaan 3. menggunakan operasi penjumlahan, pembagian, dan pembulatan pada pertanyaan 1; menggunakan operasi perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan pada pertanyaan 2; dan mengunakan operasi perkalian dan pembagian pada pertanyaan 3, namun dari semua pertanyaan, siswa tidak melakukan mathematising dengan mencari ratarata pendaki setiap harinya pada pertanyaan 1; mencari kecepatan turun, waktu naik, dan waktu turun pada pertanyaan 2; dan menentukan rata-rata panjang langkah sesuai dengan keadaan sebenarnya. menomunikasikan informasi, masalah, langkahlangkah, serta menarik kesimpulan dari penyelesaian masalah yang dilakukan pada setiap pertanyaan, namun terjadi kesalahan ketika menerima informasi pada pertanyaan 2, sehingga terjadi kesalahan saat penyelesaian 3. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah (DSEP) melakukan penaralan serta memberi alasan pada pertanyaan 1 untuk menentukan jumlah hari; pada pertanyaan 2 untuk mencari kecepatan turun, namun siswa salah mengartikan kecepatan turun menjadi kecepatan Trail Gotemba; dan pada pertanyaan 3 untuk mengonversi satuan dari km ke 161

cm, namun siswa salah dalam melakukan perhitungan saat konversi satuan. tidak merencanakan strategi namun langsung melakukan perhitungan untuk mencari jumlah hari dan ratarata pengunjung tiap hari pada pertanyaan 1; merencanakan strategi mencari kecepatan Trail Gotemba, waktu Toshi, waktu Trail Gotemba, dan waktu berjalan pada pertanyaan 2; merencanakan strategi mencari rata-rata panjang langkah pada pertanyaan 3. menggunakan operasi penjumlahan, pembagian, dan pembulatan pada pertanyaan 1; menggunakan operasi perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan pada pertanyaan 2; dan mengunakan operasi perkalian dan pembagian pada pertanyaan 3, namun dari semua pertanyaan, siswa tidak melakukan mathematising dengan mencari ratarata pendaki setiap harinya pada pertanyaan 1; dia tidak mencari kecepatan turun, waktu naik, dan waktu turun pada pertanyaan 2; dan tidak menentukan rata-rata panjang langkah sesuai dengan keadaan sebenarnya. menomunikasikan informasi, masalah, langkahlangkah, serta menarik kesimpulan dari penyelesaian masalah yang dilakukan pada setiap pertanyaan, namun terjadi kesalahan ketika menerima informasi pada pertanyaan 2 dan pertanyaan 3, sehingga terjadi kesalahan saat penyelesaian PEMBAHASAN Berdasar analisis data, maka pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA dapat dibahas dari hasil penelitian sebagai berikut. 1. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi (AH) ditinjau dari kemampuan menalar dan memberi alasan adalah siswa melakukan penalaran terhadap informasi yang diterima dan memberi alasan pada setiap langkahnya dalam menyelesaikan ditinjau dari kemampuan merencanakan cara/strategi penyelesaian masalah adalah siswa merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam menyelesaikan c) Using symboli and operation ditinjau dari kemampuan menggunakan simbol dan operasi adalah siswa menggunakan operasi hitung serta pembulatan yang tepat dalam menyelesaikan masalah, namun tidak ditinjau dari kemampuan mathematising adalah siswa menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya dalam menyelesaikan ditinjau dari kemampuan komunikasi adalah siswa mengomunikasikan informasi apa saja yang terdapat pada soal, masalah yang ditanyakan dari soal, langkah-langkah dalam menyelesaiakan soal, serta menarik kesimpulan dalam menyelesaikan 2. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah sedang (AAM) 162

ditinjau dari kemampuan menalar dan memberi alasan adalah siswa melakukan penalaran terhadap informasi yang diterima untuk digunakan menyelesaikan masalah dan memberi alasan pada setiap langkahnya dalam menyelesaikan ditinjau dari kemampuan merencanakan cara/strategi penyelesaian masalah adalah siswa tidak merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam menyelesaikan ditinjau dari kemampuan menggunakan simbol dan operasi adalah siswa menggunakan operasi hitung serta pembulatan yang tepat namun tidak ditinjau dari kemampuan mathematising adalah siswa menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya dalam menyelesaikan ditinjau dari kemampuan komunikasi adalah siswa mengomunikasikan informasi apa saja yang terdapat pada soal, masalah yang ditanyakan dari soal, langkah-langkah dalam menyelesaiakan soal, serta menarik kesimpulan dalam menyelesaikan 3. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah (DSEP) ditinjau dari kemampuan menalar dan memberi alasan adalah siswa tidak melakukan penalaran terhadap informasi yang diterima untuk digunakan menyelesaikan masalah dan memberi alasan pada setiap langkahnya dalam menyelesaikan ditinjau dari kemampuan merencanakan cara/strategi penyelesaian masalah adalah siswa tidak merencanakan cara/strategi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam menyelesaikan ditinjau dari kemampuan menggunakan simbol dan operasi adalah siswa dapat menggunakan operasi hitung serta pembulatan yang tepat dalam menyelesaikan masalah namun tidak menggunakan simbol. ditinjau dari kemampuan mathematising adalah siswa tidak menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya. ditinjau dari kemampuan komunikasi adalah siswa mengomunikasikan informasi apa saja yang terdapat pada soal, masalah yang ditanyakan dari soal, langkah-langkah dalam menyelesaiakan soal, serta menarik kesimpulan. Namun masih banyak informasi yang tidak sesuai dengan soal. PENUTUP 163

Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Pemahaman siswa SMP dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA adalah siswa melakukan penalaran terhadap informasi yang diterima dan memberi alasan pada setiap langkahnya; siswa merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; siswa menggunakan operasi hitung serta pembulatan yang tepat namun tidak menggunakan simbol; siswa menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta siswa mengomunikasikan informasi apa saja yang terdapat pada soal, masalah yang ditanyakan dari soal, langkah-langkah dalam menyelesaiakan soal, serta menarik kesimpulan dalam menyelesaikan 2. Pemahaman siswa SMP dengan kemampuan penyelesaian masalah sedang dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA adalah siswa melakukan penalaran terhadap informasi yang diterima dan memberi alasan pada setiap langkahnya; siswa tidak merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; siswa menggunakan operasi hitung serta pembulatan namun tidak menggunakan simbol; siswa menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta siswa mengomunikasikan informasi apa saja yang terdapat pada soal, masalah yang ditanyakan dari soal, langkah-langkah dalam menyelesaiakan soal, serta menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah, namun masih terjadi kesalahan ketika menerima informasi. 3. Pemahaman siswa SMP dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA adalah siswa melakukan penalaran terhadap informasi yang diterima dan memberi alasan pada setiap langkahnya, namun penalaran yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh soal; siswa tidak merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; siswa menggunakan operasi hitung serta pembulatan namun tidak menggunakan simbol; siswa tidak menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta siswa mengomunikasikan informasi apa saja yang terdapat pada soal, masalah yang ditanyakan dari soal, langkah-langkah dalam menyelesaiakan soal, serta menarik kesimpulan, namun banyak kesalahan ketika menerima informasi dari pertanyaan yang diberikan. Sehingga terjadi kesalahan ketika dia menggunakan informasi tersebut untuk menyelesaiakan Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut. 1. Bagi pendidik, setelah melihat hasil penelitian, peneliti menyarankan agar siswa sering diberi soal yang sejenis dengan soal-soal yang dirilis oleh PISA dalam pelajaran sehari-hari supaya dapat melatih keampuan komunikasi siswa khususnya secara tertulis dalam menyelesaikan masalah PISA, melatih siswa untuk menggunkan simbol dan penalaran dalam menyelesaikan masalah PISA, dan melatih siswa melakukan mathematising dan merencanakan cara/strategi untuk menyelesaikan masalah PISA. 2. Untuk penelitian selanjutnya, peniliti menyarankan menggunakan semua kemampuan proses yang ada pada konten proses di PISA untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah PISA, menggunakan materi selain aljabar, dan pemilihan subjek penelitian tidak hanya berdasar pada pertimbangan atau saran guru tentang kemampuan komunikasi siswa yang baik, namun harus memerhatikan nilai siswa pada tiap-tiap kelompok. DAFTAR PUSTAKA.2006. Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SD/MI dan SMP/MTs (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006). Jakarta: BSNP, Depdiknas M. Khumaidi. 2011. Upaya Meningkatkan Konsep Bangun Ruang Sisi Datar dengan Menggunakan Media Manipulatif. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak Diterbitkan. OECD. 2013. PISA 2012 Results in Focus. Salamah, Umi. 2012. Berlogika dengan Matematika 2. Semarang: Tiga Serangkai. Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University Press. Sugiman, Kusumah, Y.S & Sabandar, J. 2009. Mathematica Problem Solving in Mathematics Realistic. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, 2009 (1): 179-190. Wardhani, Sri dan Rumiyati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika. 164