Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Pengaruh Variasi Main Jet Karburator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Bensin Pada Mesin Grand 4 Tak 100CC

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

SEJARAH MOTOR BAKAR DALAM/INTERMAL

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

Surya Didelhi, Toni Dwi Putra, Muhammad Agus Sahbana, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 23-28

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR

KAJI EKSPERIMENTAL GEET REACTOR SEBAGAI PENGGANTI KARBURATOR DALAM UPAYA PERBAIKAN KADAR EMISI GAS BUANG MOTOR SATU SILINDER 4-TAK

Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed)

Sistem Bahan Bakar. Sistem Bahan Bakar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

Faizur Al Muhajir, Toni Dwi Putra, Naif Fuhaid, (2014), PROTON, Vol. 6 No 1 / Hal 24-29

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

REKAYASA MANIFOLD MEMBRANE MESIN 2 LANGKAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Liquefied Gas for Vehicle (LGV) terhadap Konsumsi Bahan Bakar, SFC dan Emisi Gas Buang Pada Mobil

4 KERAGAAN TEKNIS MOTOR BAKAR 6,5 HP DENGAN BAHAN BAKAR BENSIN PREMIUM DAN LPG. Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

Jurnal Teknik Mesin UMY

K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR Komponen sistem pengapian dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

Transkripsi:

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 Ahmad Harosyid K.2599014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan dan perkembangan. Hal ini tak terlepas dari para ahli di bidang teknologi, di mana mereka menginginkan suatu penemuan yang kelak akan berguna bagi kehidupan manusia di kemudian hari. Salah satu penemuan teknologi yang sekarang berkembang dan banyak digunakan oleh kehidupan manusia adalah penemuan teknologi di bidang otomotif antara lain di bidang transportasi. Bidang transportasi adalah salah satu dari sekian banyak bidang yang ber kembang. Dahulu kala manusia bergantung pada alam sekitarnya, untuk bekerja di sawah menggunakan tenaga hewan, untuk bepergian juga memanfaatkan tenaga hewan. Semenjak diketemukannya kendaraan bermotor maka manusia mulai meninggalkan kebiasaan menggunakan tenaga hewan. Untuk bepergian sekarang ini manusia bisa menggunakan mobil, pesawat terbang, kapal laut, kereta api dan sepeda motor. Dari sekian banyak alat transportasi yang ada, baik darat, laut maupun udara. Transportasi daratlah yang banyak digunakan oleh masyarakat. Sepeda motor adalah salah satunya, dengan ukuran lebih kecil, ringan sepeda motor menjadi alat transportasi yang efisien, mampu menempuh jarak jauh, tidak banyak memerlukan banyak tempat untuk parkir, dan pemakaian bahan bakar lebih hemat 1

2 dibandingkan mobil. Meningkatnya kendaraan bermotor saat ini di iringi dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar. Sehingga menuntut untuk berpikir bagaimana memenuhi dan menghemat BBM dengan sehemat mungkin. Dengan demikian, perlu usaha untuk menghemat BBM tersebut. Sepeda motor dua langkah merupakan sepeda motor dengan konstruksi mesin yang sangat sederhana, di mana pada setiap satu kali putaran poros engkol atau dua kali langkah torak dihasilkan satu kali langkah usaha atau satu kali pembakaran. Pada sepeda motor dua langkah karburator merupakan bagian penting. Karburator digunakan hampir semua sepeda motor karena pada umumnya sepeda motor berbahan bakar bensin. Proses pemasukan pada sepeda motor dua langkah diawali dalam karburator, di sini udara dan bahan bakar bercampur sehingga didapatkan campuran udara dan bahan bakar dengan perbandingan yang ideal. Di mana suplai bensin dipancarkan melalui pilot jet dan main jet, gas kemudian masuk ke ruang engkol melalui intake manifold. Gas yang masuk ke ruang engkol diatur oleh klep harmonika atau reed valve, melalui saluran pembilasan gas masuk ke ruang pembakaran dan mendesak gas sisa pembakaran keluar melalui saluran buang. Pembakaran diawali dengan loncatan api busi pada akhir langkah pemampatan. Pada keadaan ini biasa didapatkan pembakaran teratur dimana selalu terdapat dua tahapan, yaitu bagian yang terbakar dan bagian yang tidak terbakar. Suhu pembakaran berkisar antara 2100 0 K sampai 2500 0 K. Pembakaran pada sepeda motor dua langkah dipengaruhi oleh banyak faktor pada bagian mesin dan kelengkapan motor. Pada sepeda motor dua langkah pemakaian bahan bakar lebih boros. Hal ini karena pada sistem pemasukan campuran bahan bakar dan udara, pada sepeda motor dua langkah campurn bahan bakar dan udara masuk ke ruang engkol harus melalui katup yaitu reed valve atau klep hamonika, katup ini berfungsi untuk mengatur jumlah campuran bahan bakar dan udara serta untuk mencegah agar gas yang masuk ke ruang engkol tidak kembali ke intake manifold pada saat kompresi primer. Dan campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang engkol kemudian masuk ke ruang pembakaran melalui proses pembilasan. Pada sistem pembuangan

3 sisa hasil pembakaran, pada sepeda motor dua langkah sisa pembakaran keluar pada saat saluran gas buang terbuka dan di dorong oleh gas baru yang masuk ke dalam ruang bakar, sehingga gas baru tersebut sebagian ikut keluar yang menyebabkan pemakaian bensin menjadi boros. Dan pada penggunaan bahan bakar, pada sepeda motor dua langkah menggunakan fuel oil (oli samping). Dari hal di atas menyebabkan pemakaian bahan bakar pada sepeda motor dua langkah menjadi boros. Untuk mengurangi pemborosan bahan bakar atau bensin pada sepeda motor dua langkah biasanya dilakukan modifikasi pada komponen atau bagian tertentu dari sepeda motor dua langkah. Komponen sepeda motor dua langkah yang bisa di ubah atau dimodifikasi antara lain: ruang bakar, piston, roda dan ban, koil, karburator, intake manifold, knalpot, dan lain-lain. Modifikasi yang dimaksud adalah perubahan atau penggantian sebagian dari komponen kendaraan bermotor agar penampilan lebih menarik atau tenaga yang dihasilkan akan menjadi lebih besar. Perubahan yang dilakukan harus dengan perhitungan yang teliti, karena perubahan yang tidak benar pada suatu komponen justru akan berakibat fatal, salah satu adalah menyebabkan pemborosan bensin. Bagian yang dapat diubah dari komponen sepeda motor dua langkah salah satunya adalah perubahan ukuran pilot jet dan main jet serta celah reed valve. Dengan perubahan ukuran pilot jet, main jet akan mempengaruhi suplai bahan bakar. Suplai bahan bakar sangat penting dalam pembakaran, salah satunya dipengaruhi oleh suplai bahan bakar oleh pilot jet dan main jet. Jika suplai bahan bakar lancar pembakaran akan berlangsung dengan teratur sehingga motor berjalan tidak tersendat-sendat. Jika penyaluran suplai bahan bakar tidak lancar misalnya kurang maka pembakaran yang terjadi tidak teratur dan menyebabkan sepeda motor kurang bertenaga dan menghasilkan putaran mesin yang tidak maksimal. Cara lain yang dapat diubah adalah dengan perubahan celah reed valve. Yang dimaksud perubahan celah reed valve ini adalah dengan mengatur jarak bukaan celah. Perubahan celah akan berpengaruh terhadap jumlah campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang engkol. Pada sepeda motor dua

4 langkah pembakaran akan terjadi secara cepat dan teratur serta menghasilkan tenaga yang besar, jika jumlah campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tepat. Jika campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tidak tepat misalnya berlebihan, campuran udara dan bahan bakar tidak terbakar dengan sempurna sehingga menimbulkan asap tebal yang keluar dari knalpot. Dengan demikian pemakaian bahan bakar atau bensin menjadi lebih boros. Dengan perubahan ukuran pilot jet dan main jet serta celah reed valve, pada sepeda motor dua langkah untuk penghematan bensin harus di dukung oleh sistem pengapian yang baik, sistem bahan bakar yang baik, dan diperlukan kualitas bahan bakar yang baik yaitu: mudah terbakar, mudah menguap, tidak beroksidasi, bersifat pembersih, dan sedikit meninggalkan karbon setelah terbakar. Untuk sepeda motor dua langkah bahan bakarnya menggunakan bensin. Kualitas bensin ditentukan nilai oktannya. Boentarto, (2002:58) menyatakan bahwa bensin dibedakan menjadi tiga macam yaitu premik, premium dan bensin biru namun yang banyak di pakai pada sepeda motor adalah premium. Dengan keadaan tersebut diharapkan akan menghasilkan pembakaran yang sempurna. Oleh karena itu perubahan ukuran pilot jet dan main jet serta celah reed valve akan sangat berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Dari uraian di atas maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul PERBEDAAN PENGARUH VARIASI CELAH REED VALVE DAN VARIASI UKURAN PILOT JET, MAIN JET, TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR YAMAHA FIZ-R TAHUN 2001. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasi berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan penelitian ini, yaitu faktor-faktor yang berpengaruh pada konsumsi bahan bakar sepeda motor dua tak satu silinder. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Jenis bahan bakar.

5 2. Homogenitas bahan bakar. 3. Celah Reed Valve. 4. Ukuran Pilot Jet dan Main Jet. 5. Suplai bahan bakar. 6. Kualitas pengapian. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian akan dibatasi permasalahannya, yaitu mengenai variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZ-R tahun 2001 D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka diperlukan suatu perumusan masalah agar penelitian ini dapat dilakukan secara terarah. Adapun perumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Adakah pengaruh variasi celah reed valve terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZ-R tahun 2001? 2. Adakah pengaruh variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZ-R tahun 2001? 3. Adakah interaksi variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZ-R tahun 2001? E. Tujuan Penelitian Suatu penelitian akan mempunyai arti dan makna, manakala mempunyai tujuan yang jelas dan mendatangkan manfaat bagi peneliti dan pihak lain yang berkepentingan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menyelidiki pengaruh variasi celah reed valve terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZ-R tahun 2001.

6 2. Menyelidiki pengaruh variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZ-R tahun 2001. 3 Menyelidiki interaksi variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZ-R tahun 2001. 4. Menyelidiki konsumsi bahan bakar yang paling irit pada variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet pada sepeda motor yamaha FIZ-R tahun 2001. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat praktis dan teoritis, manfaat itu adalah: 1. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan bagi pemilik dan pengguna sepeda motor dua langkah dalam upaya menghemat bahan bakar. b. Membantu dalam usaha penghematan bahan bakar terutama dalam modifikasi celah reed valve dan variasi pilot jet, main jet pada sepeda motor Yamaha FIZ-R. 2. Manfaat Teoritis a. Sebagai pertimbangan dan perbandingan bagi pengembangan penelitian sejenis di masa mendatang. b. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang otomotif. c. Sebagai bahan masukan dan informasi untuk pengembangan materi praktek otomotif dan teori pelajaran otomotif.