BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian diartikan sebuah cara untuk menyelesaikan

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei. Yang ditinjau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variable-variabel,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work Engagement. Variabel bebas (x) Variabel terikat (y) : Gaya Kepemimpinan Partisipatif : Work Engagement 2. Definisi Operasional a. Work Engagement merupakan tingkat perilaku semangat kerja, keterlibatan, kepuasan, dan antusiasme karyawan dalam bekerja yang diukur menggunakan skala Work Engagement dengan aspek meliputi: vigor, Dedication, Absorption. b. Gaya kepemimpinan partisipatif merupakan tingkat perilaku individu untuk mempengaruhi karyawan, serta kemampuan membuat keputusan dengan melibatkan karyawan, mendelegasikan tugas dan membuat karyawan ikut serta dalam memajukan perusahaan. Gaya kepemimpinan partisipatif diukur dengan skala gaya kepemimpinan partisipatif. 56

57 B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi yang dipilih sebagai sasaran penelitian adalah semua karyawan di PT. Saba Pratama Surabaya yang berjumlah 205 orang dengan karakteristik: 1. Laki-laki atau perempuan 2. Seseorang yang masih aktif dalam perusahaan tersebut setidaknya tidak dalam masa cuti atau apapun 3. Karyawan telah bekerja lebih dari 5 bulan karena setidaknya mengetahui gaya kepemimpinan diperusahaan tersebut dan munculnya tingkat work engagement pada karyawan. 2. Sampel Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat digeneralisasikan pada populasi. pengambilan sampel ini menurut pendapat dari Arikunto (2005) bahwa apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100, maka sampel yang diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Oleh karena itu, penelitian ini menentukan ukuran dari sampel dengan mengambil 25 % dari populasi sehingga sampelnya berjumlah 52 karyawan.

58 3. Teknik Sampling Pada populasi yang berjumlah 205 responden dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Simple Random Sampling diketahui 52 responden yang akan menjadi subyek dalam penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi. Tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan diketahui untuk terpilih menjadi subjek (Sugiyono, 1987). Dikarenakan peneliti mengambil sampel secara acak tidak memperhatikan strata yang ada dalam populasi (homogen) yaitu laki-laki atau perempuan. C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan angket. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2011) Azwar (2013) menyebutkan bahwa karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi antara lain : 1. Stimulus berupa pertanyaan yang tidak langsung untuk mengungkapkan atribut yang hendak diukur, yaitu mengungkapkan indikator perilaku dan atribut yang bersangkutan.

59 2. Jawaban subjek terhadap satu aitem baru merupakan sebagain dari banyak indikasi mengenai atribut yang diukur. Sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai bila semua aitem telah direspon. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban yang benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua model skala dalam mengukur variabel. Skala Work Engagement yang digunakan adalah Rating Scale. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu, rating scale ini mengukur persepsi responden terhadap fenomena. (Sugiyono, 2011) Sedangkan skala Gaya Kepemimpinan Partisipatif yang digunakan adalah skala Likert, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut variabel. Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa peryataan atau pertanyaan. Jawaban

60 setiap aitem instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2011). Skala ini dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dengan empat alternatif jawaban yang terdiri: Tabel 1 Bobot Nilai Skala Likert Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable SS (Sangat Setuju) 4 1 S (Setuju) 3 2 TS (Tidak Setuju) 2 3 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4 1. Skala Work Engagement Alat pengukuran Work Engagement ini menggunakan modifikasi skala ahli yaitu Utrecht Work Engagement Scale (UWES) ver. 9 dari Schaufeli. skala yang terdiri dari 17 aitem, terdiri dari 17 aitem favorabel yaitu terdiri dari: DIMENSI Tabel 2 Blue Print Skala Work Engagement INDIKATOR AITEM- AITEM F UF BOBOT 1. Vigor curahan energi dan mental yang kuat 4,15 11,77% selama bekerja keberanian untuk berusaha sekuat tenaga 1 5,89%

61 dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tekun dalam menghadapi kesulitan kerja 17 5,89% kemauan untuk menginvestasikan segala 8 5,89% upaya dalam suatu pekerjaan tetap bertahan meskipun menghadapi 12 5,89% Kesulitan 2. Dedication merasa terlibat dalam pekerjaan 2 5,89% Antusiasme 5 5,89% memiliki rasa kebanggan, inspirasi dan 7, 10, 17,64% Tantangan 13 3. Absorption karyawan selalu dalam konsentrasi penuh 6 5,89% serius terhadap suatu pekerjaan 9 5,89% bekerja selalu merasa waktu begitu cepat 3, 11 11,77% menemukan kesulitan dalam memisahkan 14, 16 11,77% diri dengan pekerjaan Jumlah 17 100% 2. Skala Gaya Kepemimpinan Partisipatif Alat pengukuran Gaya Kepemimpinan Partisipatif ini menggunakan skala Gaya Kepemimpinan Partisipatif. Skala yang terdiri dari 40 aitem, terdiri dari 37 aitem favorabel dan 3 aitem unfavorabel. Skala disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Vroom dan Yetto (1973), House dan Mitchell (1974) terdiri dari:

62 Tabel 3 Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Partisipatif DIMENSI INDIKATOR AITEM- AITEM F UF BOBOT Prosedur Pemecahan masalah yang relevan 10, 1 Pengambilan dengan bawahan secara 20, 15,39% Keputusan individual maupun kelompok. 21 Kesesuaian saran atau ide atasan dengan bawahan secara individual maupun kelompok. 2, 22, 23 11,53% Pemimpin memecahkan masalah bersama yang relevan dengan 6, 11 7,7% bawahan secara kelompok. Tingkat keserasian antara atasan dan 4,5,40 11,53% bawahan. Peran atasan terhadap bawahan. 3,27, 39 11,53% Variabel Pemimpin memberikan tugas yang tidak Situasi terstruktur kepada bawahannya. 7,28 7,7% Memberikan peran yang jelas kepada 13,29 7,7% bawahannya. Bawahan merasa senang dalam bekerja. 8,30, 36 11,53% Bawahan puas dengan pekerjaannya. 31,37 24 11,53% Bawahan mempunyai keinginan untuk berhasil yang tinggi. 25,32 7,7% pekerja diberi kebebasan yang tinggi. 18, 19 7,7% Penerimaan Bawahan berkomitmen untuk 14,33, Peraturan melaksanakan suatu keputusan. 38 9 15,39% Bawahan memiliki kepuasan terhadap keputusan yang diambil. 15,34 7,7% Peraturan Adanya tekanan waktu pekerjaan ter 16,35 7,7% Keputusan hadap bawahan. Pemimpin mempunyai keinginan untuk mengembangkan bawahannya. 12,17, 11,53% 26 JUMLAH 37 3 100%

63 D. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Alat ukur Work Engagement dan Gaya Kepemimpinan Partisipatif diuji validitasnya dengan menggunakan Software SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16. Validitas menyatakan derajat kesesuaian antara kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dengan kondisi di lapangan. Penilaian kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation masing-masing butir pernyataan (Azwar, 2005). Biasanya digunakan batasan corrected item-total correlation 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, aitem yang memiliki corrected item-total correlation kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah. a. Validitas aitem Gaya Kepemimpinan Partisipatif ` Dari hasil uji validitas 40 aitem skala Gaya Kepemimpinan Partisipatif terdapat aitem yang baik yaitu 30 aitem nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 40. Sedangkan aitem yang dianggap tidak baik terdapat 10 aitem yakni aitem nomor 3, 9, 14, 17, 22, 24, 28, 31, 33, 35.

64 Tabel 4 Blue Print Aitem Valid Gaya Kepemimpinan Partisipatif AITEM- DIMENSI INDIKATOR AITEM BOBOT F UF Prosedur Pemecahan masalah yang relevan 8, 1 13,33% Pengambilan dengan bawahan secara 16, 17 Keputusan individual maupun kelompok. Kesesuaian saran atau ide atasan dengan bawahan secara individual maupun kelompok. 2, 22, 18 10% Pemimpin memecahkan masalah bersama yang relevan dengan 5, 9 6,67% bawahan secara kelompok. Tingkat keserasian antara atasan dan 3,4,30 10% bawahan. Peran atasan terhadap bawahan. 3,21, 29 10% Variabel Pemimpin memberikan tugas yang tidak Situasi terstruktur kepada bawahannya. 6 3,33% Memberikan peran yang jelas kepada 11,22 6,67% bawahannya. Bawahan merasa senang dalam bekerja. 7,23, 26 10% Bawahan puas dengan pekerjaannya. 27 Bawahan mempunyai keinginan untuk berhasil yang tinggi. 19,24 6,67% Pekerja diberi kebebasan yang tinggi. 14, 15 6,67% Penerimaan Bawahan berkomitmen untuk Peraturan melaksanakan suatu keputusan. 28 3,33% Bawahan memiliki kepuasan terhadap keputusan yang diambil. 12,25 6,67% Peraturan Adanya tekanan waktu pekerjaan ter 13 3,33% Keputusan hadap bawahan. Pemimpin mempunyai keinginan untuk mengembangkan bawahannya. 10,17,20 6,67% JUMLAH 29 1 100%

65 b. Validitas Skala Work Engagement Dikarenakan peneliti menggunakan aitem adaptasi dari seorang ahli. Dari hasil uji validitas dalam modul UWES (Utrecht Work Engagement Scale) dari Schaufeli diketahui 17 aitem skala Gaya Kepemimpinan Partisipatif semua aitem adalah baik. Sehingga dapat dijadikan alat ukur untuk mengungkapkan variabel Work Engagement. 2. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsisten) skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau di ukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Dalam artian yang paling luas reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan itu mencerminkan perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya. Reliabilitas berasal dari kata Reliability yang memiliki nama lain keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi dan kestabilan. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya atau disebut sebagai reliable (Azwar, 2008). Reliabilitas dilakukan dengan konsistensi internal yaitu menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan tujuan mengukur penyimpangan skor yang

66 terjadi karena faktor waktu pengukuran atau faktor perbedaan subyek pada waktu pengukuran yang sama (Azwar, 2008). Azwar (2002), menyatakan bahawa tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefesien reliabilitas. Semakin tinggi koefesien korelasi antara hasil ukur akan semakin reliabel. Biasanya koefesien reliabilitas berkisar antara 1 sampai 1.00, jika koefisien mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji estimasi reliabilitas menggunakan bantuan program Statistical Package For Social Sience (SPSS) versi 16 didapatkan nilai koefesien Cronbach s Alpha sebesar 0,892 dinyatakan reliabel sebagai instrumen pengumpulan data pada skala Gaya Kepemimpinan Partisipatif. E. Analisis Data Menganalisis data merupakan langkah kritis dalam suatu penelitian dari hasil penarikan sampel dan pengumpulan data akan diperoleh data kasar dapat dibaca dan di interpretasikan, maka dibutuhkan adanya metode analisis data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis korelasi product moment dari karl pearson. Hal tersebut dikarenakan data yang digunakan adalah data parametrik. Teknik peanelitian ini dilakukan untuk mengetahui

67 hubungan diantaradua variabel yaitu variabel kebutuhan aktualisasi diri sebagai varibel bebas dan variabel prestasi kerja sebagai varibel terikat (Muhid, 2012). Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau prasyarat yang meliputi uji normalitas. Uji normalitas merupakan syarat sebelum dilakukannya pengetesan nilai korelasi, dengan maksud agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik (Noor, 2011). 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas atau sebaran bertujuan untuk mengetaui kenormalan sebaran skor variabel. Apabila terjadi penyimpangan, seberapa jauh penyimpangan tersebut. Model statistik yang di gunakan untuk uji normalitas biasanya adalah menggunakan persamaan dari Kolmogorov- Smirnof, Shapiro-Wilk dan Lilliefor. Hasil uji normalitas adalah apakah sebaran normal atau tidak. Kaidah di gunakan ialah jika P > 0,05, maka sebaran dapat dikatakan normal dan sebaliknya jika P < 0,05, maka sebaran dapat dikatakan tidak normal (Ghozali, 2001). 2. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah varibel kebutuhan aktualisasi diri dengan prestasi kerja mempunyai hubungan yang linier atau

68 tidak. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan kaidah signifikansi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jika harga signifikansi > 0,05, maka Hipotesis nol diterima b. Jika harga signifikansi < 0,05, maka Hipotesis nol ditolak 3. Uji Hipotesis Pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Product Moment sumber data kedua variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (deoendent variabel) yang dikorelaskan adalah interval dan ordinal, serta data dari kedua variabel tidak membentuk distribusi normal.