HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN BERGIZI NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Kata Kunci: Hamil, Anemia

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

SIKAP IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

GAMBARAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK DAN POLA MAKAN WANITA USIA SUBUR DI DESA PESINGGAHAN, KECAMATAN DAWAN, KLUNGKUNG

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL YOGYAKARTA

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PROSES MENYUSUI PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS WULUHAN TAHUN 2016

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

FAKTOR PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, PARITAS, DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGHASILAN KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN BERGIZI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: SELI FEBRIYANTI 20120320062 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

Abstract RELATIONSHIP WITH HUSBAND SUPPORT HEALTH BEHAVIOR IN PREGNANT WOMEN EAT FOOD NUTRITIOUS Seli Febriyanti¹ Yuni Astuti² ¹Mahasiswa Programm Studi Ilmu Keperawatan ²Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta Pregnant were a naturalprocess an human life and every woman expect it. Every pregnant mother have to consume nutritious food for fulfilling nutritional requirements, so mother will not experience KEK, BBLR, IUGR, death.sdki ( 2012, AKI = 359 / 100,000 KH>AKI 2007 = 228 / 100,000 KH. Men have an obligation in maintenance the health of pregnant women.puskesmas Gamping 1: 5 / 3 bumil is not between husband when checking pregnancy, but pregnant women who eats nutritious were not to be taken husband. To know support husband relations with the behavior the health of pregnant women in consumed the food nourishing at Puskesmas Gamping 1sleman Yogyakarta. The kind of research analytic correlational with the design cross-sectional.sample is 37 pregnant women that visit Puskesmas Gamping 1 Sleman of the date may 5 until the date of 4 june 2016, taken a total of sampling. Data analyzed by test chi square. Characteristic of a pregnant mother in Puskesmas Gamping 1 Sleman most of them are was & gt; 30 years of age ( 37.8 % ), educated and middle 73,0 % ), was the mother households namely 21 people ( 56,8 % ), and including of parity 0 or of parity 1.Characteristic of husband mother is was & gt; 30 years of age ( 56,7 % ), educated and middle 73,0 % ) and in private ( 43,2 % ).Pregnant women most attracted support both in consume nutritious food for pregnant ( 75,7 % ) and keep good behaviour for consume nutritious food for pregnant ( 89,2 % ). The results of the chi square value significance 0,038. There was a correlation between support husband with the behavior the health of pregnant women in consume nutritious food for pregnant in Puskesmas Gamping 1sleman. Keywords: Support Husband, Behavior Health, Pregnant Women

INTISARI Hamil merupakan suatu yang alamiah dan diharapkan oleh setiap wanita. Setiap ibu hamil harus untuk memenuhi kebutuhan gizi selama hamil, agar tidak mengalami KEK, BBLR, IUGR, kematian. SDKI (2012): AKI = 359 / 100.000 KH > AKI 2007 = 228 / 100.000 KH. Suami memiliki kewajiban dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Puskesmas Gamping I : 3/5 bumil tidak diantara suami ketika memeriksakan kehamilan, tetapi ibu hamil yang makan bergizi justru yang tidak diantar suami. Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam. Jenis penelitian analitik korelasional dengan desain cross-sectional. Sampel adalah 37 ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Gamping I Sleman sejak tanggal 5 Mei sampai dengan tanggal 4 Juni 2016, diambil dengan teknik total sampling. Data dianalisis dengan uji chi square. Karakteristik ibu hamil di Puskesmas Gamping I Sleman sebagian besar adalah berumur >30 tahun (37,8%), berpendidikan menengah (73,0%), merupakan ibu rumah tangga yaitu 21 orang (56,8%), dan termasuk paritas 0 atau paritas 1. Karakteristik suami ibu adalah berumur >30 tahun (56,7%), berpendidikan menengah (73,0%) dan bekerja swasta (43,2%). Ibu hamil sebagian besar memperoleh dukungan baik dalam selama hamil (75,7%) dan berperilaku baik dalam selama hamil (89,2%). Hasil uji chi square diketahui nilai signifikansi 0,038. Ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam selama hamil. Kata Kunci: Dukungan Suami, Perilaku Kesehatan, Ibu Hamil

PENDAHULUAN Peristiwa kehamilan mempunyai arti emosional yang sangat besar bagi pengatur dan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin (Manuaba, 2010). setiap wanita. Kehamilan dan Ibu hamil yang tidak berperilaku kelahiran akan membawa perubahan yang sangat besar bagi seorang wanita, disamping perubahan fisik juga terdapat perubahan pada kondisi psikisnya, oleh karena itu dalam menghadapi kehamilan dan kelahiran tidak hanya membutuhkan persiapan fisik tetapi juga membutuhkan persiapan psikis (Rusli, 2011). Kebutuhan psikis dipersiapkan untuk mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan perasaan cemas yang sering dialami oleh wanita hamil. Kebutuhan fisik dipersiapkan diantaranya dengan cara memperhatikan makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil haruslah makanan yang mengandung secara sehat saat hamil terutama perilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil dapat mempengaruhi kondisi ibu dan bayi dalam kandungan. Ibu hamil dapat mengalami anemia dan Kurang Energy Kronis (KEK), sehingga berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan bayi asfiksia yang dapat mengakibatkan perkembangan mental dan kecerdasan kurang pada bayi yang dilahirkan. BBLR juga akan membawa risiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin (IUGR) bahkan kematian bayi. Anemia dan KEK pada ibu hamil juga merupakan penyebab tidak zat tenaga, zat pembangun, zat

langsung terjadinya kematian ibu (Kemenkes, 2010). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup lebih tinggi dibandingkan dengan SDKI 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menjauhkan upaya Indonesia mencapai target MDGs tahun 2015 adalah AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2012 sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup, dibawah target yang ditentukan yaitu sebesar 22 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014). Penurunan AKI dan AKB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah pemenuhan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Upaya pemenuhan gizi pada ibu ini perlu mendapat perhatian khusus karena dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan (Kemenkes RI, 2010). Keluarga terutama suami memiliki kewajiban pemeliharaan kesehatan kepada ibu hamil termasuk dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi selama hamil. Fungsi suami kepada ibu hamil diantaranya adalah fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian) dan fungsi perawatan. Berbicara dengan ibu dan keluarganya secara efektif dapat membantu membangun kepercayaan dan keyakinan ibu dalam berperilaku melakukan perawatan kesehatannya terutama saat hamil (Yulianti, 2006). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 28 Desember 2015 di Puskesmas Gamping I Sleman terhadap 5 ibu

hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan diketahui bahwa 2 ibu hamil diantar suaminya, 2 ibu diantar oleh saudaranya, dan satu ibu hamil berangkat sendiri ketika pelayanan kesehatan khususnya dalam perilaku pemeriksaan kehamilan mencapai 95,91% dan Puskemas Gamping I Sleman merupakan Puskesmas yang memeriksakan kehamilannya. termasuk terendah yaitu 90,6% selain Selanjutnya, peneliti mengajukan pertanyaan tentang perilaku dalam diketahui 4 ibu menjawab makan makanan yang biasa dimakan setiap harinya seperti nasi, sayur dan lauk dan minum air putih atau teh, satu ibu menjawab makan lebih dari biasanya baik porsi maupun jenis sayur dan lauk yang lebih beragam. Ibu hamil yang makan lebih dari biasanya ini adalah ibu yang tidak diantar oleh suaminya ketika memeriksakan kehamilannya. Data Profil Kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2013 menunjukkan bahwa pemanfaatan Puskesmas Tempel II sebesar 90,2%. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam di Puskesmas Gamping I Sleman Yogyakarta. METODE PENELITIAN Jenis penelitian analitik korelasional dengan desain crosssectional, artinya penelitian ini mencoba menggali fenomena dukungan suami terhadap ibu hamil kemudian mencari hubungan antara kedua variabel, dimana variabel dukungan suami dan variabel

perilaku kesehatan ibu hamil diobservasi sekaligus pada saat yang sama (Pratiknya, 2008). Populasi dalam penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung di Puskemas Gamping I tanggal 5 Mei sampai dengan tanggal 4 Juni 2016 dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 37 orang. Sampel diambil dengan teknik total Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data dengan uji univariat menggunakan rumus persentase dan uji bivariat dengan chi square (Sugiyono, 2010) HASIL 1. Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Karakteristik Ibu Hamil Suami f % f % Umur <25 th 12 32,4 9 24,3 25-30 th 11 29,7 7 18,9 >30 th 14 37,8 21 56,7 Pendidikan Dasar 3 8,1 2 5,4 Menengah 27 73,0 27 73,0 Tinggi 7 18,9 8 21,6 Pekerjaan IRT 21 56,8 0 0,0 Petani 0 0,0 2 5,4 Buruh 2 5,4 8 21,6 Pedagang 2 5,4 5 13,5 Wiraswasta 4 10,8 3 8,1 Karyawan 3 8,1 2 5,4 Swasta 3 8,1 16 43,2 PNS 2 5,4 1 2,7 Paritas

Paritas 0 14 37,8 Paritas 1 14 37,8 Paritas 2 9 24,3 Keterangan=paritas=melahirkan Tabel 1 menunjukkan bahwa responden penelitian ini adalah ibu hamil yang sebagian hampir setengahnya berumur >30 tahun yaitu 14 orang (37,8%) dan suami orang (73,0%). Berdasarkan pekerjaan lebih dari setengah ressponden adalah ibu hamil yang merupakan ibu rumah tangga yaitu 21 orang (56,8%) dan yang juga berumur >30 tahun memiliki suami yang bekerja yaitu 21 orang (56,7%). Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar responden adalah ibu hamil yang berpendidikan menengah yaitu 27 orang (73,0%) dan memiliki suami yang juga berpendidikan menengah yaitu 27 swasta yaitu 16 orang (43,2%). Berdasarkan paritas atau riwayat persalinan sebagian responden adalah ibu hamil yang belum pernah melahirkan dan paritas 1 masing-masing sebanyak 14 orang (37,8%). 2. Dukungan Suami Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Dukungan Suami F % Baik 28 75,7 Cukup 9 24,3 Jumlah 37 100,0

Tabel 2 menunjukkan bahwa Tabel 3. Distribusi Frekuensi ibu hamil yang menjadi responden penelitian ini sebagian besar Responden Berdasarkan Perilaku Kesehatan Ibu memiliki dukungan suami baik yaitu 28 orang (75,7%). 3. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Hamil Mengkonsumsi Makanan Bergizi dalam Perilaku Kesehatan Ibu Hamil F % Baik 33 89,2 Cukup 4 10,8 Jumlah 37 100,0 Tabel 3 menunjukkan bahwa ibu hamil yang menjadi responden penelitian ini sebagian besar memiliki perilaku kesehatan baik 4. Hubungan Dukungan Suami dengan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Tabel 4. Tabel Silang antara dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil yaitu 33 Dukungan dengan Suami Perilaku orang (89,2%), sedangkan sisanya Kesehatan Ibu Hamil berperilaku cukup baik dalam dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi selama hamil yaitu 4 orang (10,8%). Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Dukungan Baik Cukup Jumlah Suami f % f % f % Baik 27 96,4 1 3,6 28 100,0 Cukup 6 66,7 3 33,3 9 100,0 X 2 - hitung Sig. 6,257 0,038

Tabel 4 menunjukkan sebagian besar ibu hamil (96,4%) memiliki dukungan suami baik dan memiliki perilaku kesehatan baik selama hamil dan dari 9 ibu hamil yang memperoleh dukungan suami dalam kategori cukup, sebagian besar ibu hamil yaitu 6 orang (66,7%) berperilaku baik dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. Hasil uji chi square diketahui Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (75,7%) memperoleh dukungan suami dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil dalam kategori baik. Dukungan suami merupakan perhatian yang diberikan suami kepada istrinya. Perhatian suami terhadap istri yang sedang hamil misalnya dapat berupa selalu mengajak berbicara istrinya dan mendengarkan bahwa nilai x 2 hitung sebesar keluhannya atau mendorong istri 6,257 dengan signifikansi 0,012 < 0,05, artinya ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam selama hamil di Puskesmas Gamping I Sleman. untuk menjaga pola makan dengan makanan yang bergizi. Dukungan suami yang demikian dapat meringankan beban istri secara psikis. Istri yang sedang hamil dapat menjadi lebih tenang, tentram karena merasa diperhatikan oleh suaminya. PEMBAHASAN 1. Dukungan Suami respon suami terhadap kehamilan istri yang dapat menyebabkan

adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri (Dagum, 2010). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa bentuk dukungan yang paling besar diberikan suami kepada istrinya yang sedang hamil adalah dukungan emosional. Dukungan emosional merupakan dukungan yang meliputi ungkapan empati, kepedulian dan perhatian. Bentuk perhatian suami terhadap istri yang sedang hamil yang merupakan dukungan emosional misalnya dapat berupa selalu mengajak berbicara istrinya dan mendengarkan keluhannya atau mendorong istri untuk menjaga pola makan dengan makanan yang bergizi. Setiap ibu hamil sangat membutuhkan bantuan dari suami dapat memberikan keamanan emosional bagi istrinya yang sedang hamil. Oleh karena itu penting bahwa setiap suami agar lebih terlibat dalam memberikan dukungan kepada istrinya selama kehamilan, persalinan dan melahirkan (Sokoya, 2014). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 24,3% responden memperoleh dukungan dari suami dalam dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan karakteri pribadi responden ataupun karakter suami sehingga hal-hal tersebut mempengaruhi wujud dukungan. Sebagai contoh, misalnya pasangan istri yang memiliki untuk mendukungnya, suami yang romantis lebih mudah mengurangi stres fisik sehingga memperoleh dukungan dari

suaminya dibandingkan istri yang memiliki suami kurang romantis. Hal ini seperti dikemukakan oleh Dagun (2010) yang menyebutkan bahwa dukungan social dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor keintiman., semakin intim seseorang maka dukungan yang diperoleh akan semakin besar. Faktor selanjutnya adalah harga diri, individu dengan harga diri tinggi memandang bantuan dari orang lain merupakan suatu bentuk penurunan harga diri karena dengan menerima bantuan orang lain diartikan bahwa individu yang bersangkutan tidak mampu lagi dalam berusaha, serta faktor keterampilan sosial, individu dengan pergaulan yang pula. Sedangkan, individu yang memiliki jaringan individu yang kurang luas memiliki ketrampilan sosial rendah. 2. Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (89,2%) berperilaku dalam selama hamil. Dalam kategori baik. Salah satu perilaku yang baik pada seorang ibu yang sedang hamil adalah perilaku ibu dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin yang sedang luas akan memiliki keterampilan dikandungnya. Perilaku baik sosial yang tinggi, sehingga akan memiliki jaringan sosial yang luas seorang ibu hamil dalam

tersebut disebutkan oleh Arisman (2007) adalah mengkonsumsi rendah. Ibu hamil yang berpendidikan rendah dapat makanan yang memenuhi 4 sehat mempengaruhi kualitas 5 sempurna, porsi makanan lebih dibanding ketika tidak hamil, tidak memiliki pantangan makan selama hamil, jika mual dan muntah, pilih makanan yang tidak berlemak,serta tidak minum jamu, minuman keras, ataupun merokok. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 10,8% responden yang berperilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor sehingga menyebabkan ibu hamil berperilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi dalam kategori cukup. Faktor tersebut misalnya pemahaman ibu terhadap informasi tentang pola makan yang baik selama hamil yang diterimanya, sehingga ibu tidak mampu berperilaku dalam selama hamil dengan lebih baik. Hal ini seperti dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku, yang meliputi faktor internal seperti tingkat kecerdasan, tingkat emosional serta faktor eksternal misalnya tingkat pendidikan ibu yang

lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi politik. 3. Hubungan Dukungan Suami dengan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berperilaku baik dalam selama hamil lebih besar pada yang memperoleh dukungan baik dari suami dibandingkan dengan yang memperoleh dukungan cukup baik dari suami. Dukungan suami terhadap istri yang sedang hamil yang baik adalah dukungan yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh istri. Misalnya adalah ketika istri kurang memahami tentang jenis makanan yang mengandung zat besi yang harus dikonsumsi selama hamil dan suami memberikan penjelasan secara baik hingga istri dapat memahaminya akan lebih bermanfaat bagi istrinya dibandingkan dengan hanya mendorong istri untuk bertanya agar dapat memahami. Hal ini seperti dikemukakan oleh Friedman (2008) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu dukungan adalah jenis dukungan, jenis dukungan akan mempunyai arti bila dukungan bermanfaat dan sesuai dengan situasi yang ada. Hasil penelitian Novitasari (2014), menemukan bahwa dukungan emosional dan penghargaan merupakan dukungan yang paling mempengaruhi ibu hamil. Adanya responden yang berperilaku dalam mengkonsumsi makanan bergizi dalam kategori

cukup meskipun telah memperoleh dukungan baik dari perilaku responden dalam suami dapat disebabkan oleh selama hamil meskipun telah karakteristik responden tersebut, seperti kemampuan istri dalam memahami penjelasan yang diberikan suami (Friedman, 2008). Istri yang sulit memahami penjelasan tentang makanan yang mengandung zat besi dan harus dimakan selama hamil, maka dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi juga akan menjadi kurang baik (Friedman, 2008). Hal ini seperti dikemukakan oleh Friedman (2008), yang menyebutkan bahwa proses yang terjadi dalam sebuah dukungan dipengaruhi oleh kemampuan penerima untuk mencari dan mempertahankannya. Faktor lain yang dapat menjadi penyebab kurangnya memperoleh dukungan baik dari suami adalah faktor sosial ekonomi, misalnya keluarga dengan pendapatan yang lebih rendah. Hal ini seperti dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), bahwa meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor tersebut misalnya faktor eksternal seperti budaya, dan tingkat sosial ekonomi. Hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan

perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil di Puskesmas Gamping I Sleman. kenyamanan dan ketentraman serta lebih memiliki semangat untuk melakukan segala sesuatu dalam upaya menjaga Hasil penelitian ini selaras dengan kehamilannya dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Lewis (2015) Hasil penelitiannya menemukan bahwa ada calon ayah atau suami memiliki dua peran penting terhadap istrinya yaitu peran terhadap kesehatan kehamilannya dan terhadap persalinan yang aman. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Melati (2012) bahwa ada dengan istri yang tidak memperoleh dukungan dari suaminya. Hal ini sesuai dengan fungsi suami terhadap istriya diantaranya adalah fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian) dan fungsi perawatan. Berbicara dengan ibu dan keluarganya secara efektif dapat membantu membangun kepercayaan dan keyakinan ibu dalam berperilaku hubungan antara dukungan sosial melakukan perawatan suami dengan motivasi dalam menjaga kesehatan selama kehamilan. Seorang istri yang memperoleh dukungan dari suami maka akan lebih memiliki kesehatannya terutama saat hamil (Yulianti, 2006). Hal senada dikemukakan oleh Sokoya (2014) yang menemukan bahwa dukungan suami dalam perawatan prenatal adalah faktor

yang paling penting dalam mempromosikan kesehatan ibu hamil yang jika kurang, menyebabkan kenaikan angka kematian ibu dari hipertensi dalam kehamilan, komplikasi aborsi, pendarahan post partum, persalinan macet dan psikosis nifas. Bentuk-bentuk dukungan yang sering diberikan diantaranya mengambil air, membawa makanan bergizi, mengatur dan mendampingi istri mereka pada kunjungan perawatan prenatal, menasihati istri hamil mereka tidak membawa beban berat dan menyediakan uang untuk transportasi dan biaya medis. Berbagai bentuk dukungan tersebut dapat mendorong istri untuk mengurangi stres fisik dan juga memberi mereka keamanan emosional. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Karakteristik ibu hamil di Puskesmas Gamping I Sleman sebagian besar adalah berumur >30 tahun, berpendidikan menengah, merupakan ibu rumah tangga yaitu 21 orang, dan termasuk paritas 0 atau paritas 1. Karakteristik suami ibu adalah berumur >30 tahun (56,7%), berpendidikan menengah (73,0%) dan bekerja swasta (43,2%). 2. Ibu hamil di Puskesmas Gamping I Sleman sebagian besar memperoleh dukungan suami dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil. 3. Ibu hamil di Puskesmas Gamping I Sleman sebagian besar berperilaku baik dalam selama hamil.

4. Ada hubungan antara dukungan suami dengan perilaku kesehatan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan bergizi selama hamil di Puskesmas Gamping I Sleman. Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya agar memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi dan penelitian selanjutnya hendaknya memanfaatkan variable bebas lebih dari satu sehingga dapat diketahui variabel yang dominan terbukti berhubungan dengan perilaku kesehatan istri dalam selama hamil. 3. Bagi Responden Ibu hamil yang menjadi responden hendaknya tidak bosan untuk mengajak suaminya berperan aktif dalam menjaga kesehatan ibu dan janin yang sedang dikandung agar dapat lebih bermanfaat terhadap kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. dan variable yang tidak dominan mempengaruhi perilaku kesehatan ibu hamil. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan di Puskesmas Gemping I Sleman hendaknya meningkatkan peran suami dalam mendukung istrinya yang sedang hamil karena dukungan suami

DAFTAR PUSTAKA Arisman, 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Dagun, M., Save, 2010. Psikologi Keluarga. Jakarta. Rineka Cipta Friedman. 2002. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek, Edisi kelima, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI. Lewis, Sarah. 2015. The role of husbands in maternal health and safe childbirth in rural Nepal. England: Department of Geography and Section of Public Health, School of Health and Related Research South Yorkshire. Jurnal online: www.mcpregnancychildb irth.biomedcentral.com. Diunduh tanggal 5 Agustus 2016. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Ohashi, Ayumi. 2014. Family Support fo Woman s Health-Seeking Behavior: a Qualitative Study in Rural Southern Egypt (Upper Egypt). Japan: Nagoya University School of Medicine. Jurnal online: www.med.nagoyau.ac.jp. Diunduh tanggal 5 Agustus 2016. Pratiknya, Ahmad Watik. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Rusli, RA. 2011. Perbedaan Depresi Pasca Melahirkan padaibu Primipara Ditinjau dari Usia Ibu Hamil. Fakulttas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Sokoya, Mosunmola. 2014. Woman s Perception of Husband s Support During Pregnancy, Labour and Delivery. Lagos: School of Nursing, Babcock University. Jurnal online: www.iosrjournals.org. Diunduh tanggal 22 Agustus 2016. Sugiyono, 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Yulianti. 2006. Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC.