SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE COPELAND SCORE

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK UNTUK MENENTUKAN DOSEN BERPRESTASI MENGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting di Lingkungan Universitas Lampung

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Dalam hal ini komputer sangat berperan aktif dalam penyebaran

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

M. Ari Effendi 1, Oktafianto 2

IMPLEMENTASI SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT NON PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN PATI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) BERBASIS WEB DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Karyawan pada PT.Intan Sengkuyit Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Wiwin Wijayanti Kustanto Sri Tomo

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN SEKOLAH ADIWIYATA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ABSTRAK

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

BAB I Pendahuluan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN HOTEL DI KOTA MALANG BERBASIS WEBGIS MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

JURNAL. Oleh: IMELDA EVA LUTFIANA Dibimbing oleh : 1. M. RIZAL ARIEF, ST., M.Kom 2. ARIE NUGROHO, S.Kom., MM.

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN SOSIAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang. Abstrak

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) STUDI KASUS PT. PERTAMINA RU II DUMAI

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

Patah Herwanto; Agus Sopandi; Rosida; ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN HASIL CETAKAN BUKU MENGGUNAKAN METODE MOORA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penilaian Kelayakan Usaha...

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT MENGGUNAKAN METODE SIMLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI KANTOR PAJAK PRATAMA BIREUEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAMBILAN JURUSAN DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI SKRIPSI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENILAIAN MAHASISWA BERPRESTASI DI WILAYAH TANGGAMUS LAMPUNG

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PT.PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

Kitnas Dian Purwitasari dan Feddy Setio Pribadi. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 9-16

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan masa depan yang terbaik. dalam menentukan jurusan yang akan dipilihnya.

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI JURUSAN BAGI CALON MAHASISWA BARU DENGAN METODE SAW DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT REKENING KORAN PADA BANK JATIM

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN BEASISWA DENGAN SMS GATEWAY MENGGUNAKANAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma

APLIKASI PENENTU MEREK PAKAIAN FAVORITE MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) TUGAS AKHIR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB I PENDAHULUAN. nasional maka pendidikan tinggi menjadi acuan dalam mendorong perkembangan

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN SISWA MISKIN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI SMA NEGERI 1 PARE KEDIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan dengan berbagai kriteria diantaranya umur, alamat,

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PREDIKAT SISWA TELADAN DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : SMPK SANTA MARIA KOTA KEDIRI)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN RASKIN (BERAS MISKIN) BERBASIS WEB DENGAN METODE NAIVE BAYES

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

Metode Simple Additive Weighting Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Murid Berprestasi

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DAERAH PENGHASIL KELAPA KOPYOR UNGGULAN DI KABUPATEN PATI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan Dosen Berprestasi Berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Desi Reskika Sari ( )

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMBING POTONG MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS : POLITEKNIK NEGERI MALANG)

PENERAPAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN DI DESA GOGORANTE KECAMATAN NGASEM SKRIPSI

Sistem Rekomendasi Resep Masakan Menggunakan Kombinasi Metode ROC dan SAW

Multi-Attribute Decision Making

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September Aplikasi Tutorial Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN BERAS MASYARAKAT MISKIN (RASKIN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI DESA DOKO KECAMATAN NGASEM KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN METODE SABLON KAOS MANUAL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE COPELAND SCORE Muhammad Zaim Hadi 1, Ekojono 2, Yan Watequlis Syaifudin 3 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 @boszaim@gmail.com, 2 ekojono@polinema.ac.id, 3 yan_watequlis@polinema.ac.id Abstrak Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) merupakan instansi vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan RI yang menjalankan tugas dan fungsi sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara memiliki peran yang penting dalam proses pencairan dana APBN, penatausahaan penerimaan negara dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. KPPN Kediri memiliki aturan dan tatacara dalam penggajian pegawai yaitu gaji pokok ditambahkan dengan tunjangan kinerja. Permasalahannya adalah dimana perhitungan tersebut masih dilakukan secara manual sehingga besar kemungkinan terjadi kesalahan hitung serta memakan banyak waktu dalam prosesnya. Berawal dari permasalahan tersebut, maka perlu adanya solusi yaitu dengan mengaplikasikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk mempercepat dan mempermudah membuat suatu standart keputusan. Salah satu metode pendukung keputusan yang akan diambil adalah metode Copeland Score. Copeland Score merupakan salah satu metode voting yang teknik penghitungannya berdasarkan pengurangan frekuensi kemenangan dengan frekuensi kekalahan dari perbandingan berpasangan untuk melakukan voting terhadap solusi yang akan di ambil para decision maker. Metode ini dirasa tepat untuk permasalahan diatas karena dengan metode ini dapat dibandingkan nilai seorang pegawai dengan pegawai lainnya seperti kontes satu melawan satu dari total seluruh seperti sebuah turnamen. Kata kunci : Sistem Pendukung Tunjangan Kinerja Pegawai, Copeland Score 1. Pendahuluan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) merupakan instansi vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan RI yang menjalankan tugas dan fungsi sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara memiliki peran yang penting dalam proses pencairan dana APBN, penatausahaan penerimaan negara dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. KPPN Kediri memiliki aturan dan tatacara dalam penggajian pegawai yaitu gaji pokok ditambahkan dengan tunjangan kinerja (Tukin). Sistem pendukung keputusan ini akan membantu menentukan besaran tunjangan kinerja yang akan diterima setiap pegawai tiap tahunnya. Tunjangan Kinerja adalah tunjangan atau reward yang diberikan kepada pegawai yang merupakan fungsi dari keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan didasarkan pada capaian kinerja dan perilaku pegawai tersebut. Tunjangan Kinerja diberikan kepada pegawai yang mempunyai tugas / pekerjaan / jabatan tertentu di lingkungan Kementrian Keuangan. Proses penentuan pemberian tunjangan kinerja pada KPPN Kediri dilihat dari kinerja dan perilaku seorang pegawai di dalam tempat kerja. Nilai kinerja dan perilaku tersebut menentukan besaran tunjangan yang diterima seorang pegawai untuk satu tahun ke depan. Tunjangan kinerja ini dapat berubah ubah setiap tahunnya tergantung pada penilaian kinerja dan perilaku pegawai tersebut. Penilaian pegawai di KPPN Kediri masih manual dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengecek dan menentukan pegawai mana yang memiliki nilai paling baik. Dilihat dari cara penentuan penilaian pegawai yang masih manual, maka pasti akan ada banyak kesalahan-kesalahan atau human error yang terjadi, karena kurangnya ketelitian dalam menentukan pegawai mana yang mendapat nilai paling baik dan berhak mendapatkan tunjangan kinerja paling besar. Berawal dari permasalahan tersebut, maka perlu adanya solusi yaitu dengan mengaplikasikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk mempercepat dan mempermudah membuat suatu standart keputusan. Salah satu metode pendukung keputusan yang akan diambil adalah metode Copeland Score. Copeland Score merupakan salah satu metode voting yang teknik penghitungannya berdasarkan pengurangan frekuensi kemenangan dengan frekuensi kekalahan dari perbandingan berpasangan untuk melakukan voting terhadap solusi yang akan

di ambil para decision maker. Metode ini tepat untuk permasalahan diatas karena dengan metode ini dapat dibandingkan nilai seorang pegawai dengan pegawai lainnya seperti kontes satu melawan satu dari total seluruh pegawai yang ada di KPPN Kediri seperti sebuah turnamen. Dari teknik penilaian metode Copeland Score ini diharapkan dapat menghasilkan daftar penilaian pegawai yang akurat dan nantinya dari hasil perangkingan tersebut juga menentukan besaran tunjangan kinerja (tukin) yang diterima oleh setiap pegawai setiap tahunnya di KPPN Kediri. 2. Metode Copeland Score 2.1 Konsep Dasar Copeland Score Metode Copeland score, sebagai salah satu metode voting yang tekniknya berdasarkan pengurangan frekwensi kemenangan dengan frekwensi kekalahan dari perbandingan berpasangan untuk melakukan voting terhadap solusi yang akan di ambil para decision maker. Penelitian oleh Al- Sharrah (2010) diterapkan pada sejumlah objek untuk mencari ranking dengan metode Copeland Score. Penelitian dilakukan untuk menentukan peringkat objek (bahan kimia, proyek, database, dll) ketika jumlah indikator yang tersedia memberikan informasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Copeland adalah metode yang efektif dan stabil untuk mencari peringkat objek. Secara umum, prosedur atau langkah-langkah dalam metode Copeland Score meliputi: 1) Menentukan data kriteria, bobot dan alternatif Tabel 2.1 Kriteria, Bobot dan Alternatif C1 C2 C3 W1 W2 W3 A1 A2 A1 A3 A2 A1 A3 A1 A3 A3 A2 A2 alternatif lain yang ada. Pemenang setiap kriteria dari kontes tersebut ditentukan dari urutan data alternatif yang memiliki nilai tertinggi pada setiap kriteria. Sebagai contoh seperti di atas A1 dapat memenangkan kontes melawan A2 karena pada susunan data alternatif diatas A1 mendapatkan 2 kali keunggulan pada 2 kriteria yang ada, sedangkan A2 hanya unggul pada 1 kriteria. Sehingga A1 unggul karena mendapatkan dua bobot dari W2 dan W3, sedangkan A2 hanya memenangkan bobot W1. 3) Poin Tabel 2.3 Poin Menang 1 Imbang 0 Kalah -1 Pemenang dari pairwise contest tersebut akan mendapatkan poin 1 dan pihak yang kalah akan mendapatkan poin -1. Namun jika pairwise contest imbang maka kedua belah pihak mendapatkan poin 0. 4) Hasil Tabel 2.5. Hasil Menang Imbang Kalah Poin Ranking A1 2 0 0 2 1 A2 0 0 2-2 3 A3 1 0 1 1 2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin didapatkan dari pengurangan total kemenangan dengan total kekalahan, sehingga alternatif A1 mendapatkan poin yang paling tinggi dan alternatif A2 mendapatkan poin paling rendah. Jadi urutan ranking yang didapatkan adalah A1, A3, A2. 3. Perancangan dan Implementasi 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem terdiri dari use case, Entity Relationship Diagram (ERD) dan data kriteria. 3.1.1. Use Case Diagram 2) Pairwise Contest Tabel 2.2 Kriteria, Bobot dan Alternatif Contoh Pairwise Contest A1 vs A2 Pada C1, A2 unggul atas A1 dan sehingga A2 memperoleh nilai bobot W1 Pada C2, A1 unggul atas A2 dan sehingga A1 memperoleh nilai bobot W2 Pada C3, A1 unggul atas A2 dan sehingga A1 memperoleh nilai bobot W3 Semua alternatif yang diinputkan akan ditandingkan satu lawan satu dengan semua Gambar 3.1 Use Case Diagram

3.1.2. Entity Relationship Diagram (ERD) 2) Halaman Tunjangan Halaman Tunjangan merupakan halaman yang menampilkan hasil akhir dari perhitungan metode Copeland Score untuk menentukan tunjangan kinerja pegawai. Halaman ini berisi tabel nilai pegawai, total poin yang didapat setelah dilakukan perhitungan, besaran tunjangan yang diterima pegawai dan cetak laporan tunjangan. Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram (ERD) 3.2. Implementasi 3.2.1. Implementasi Basis Data Implementasi Basis data yang dibuat diberi nama skripsi. Pada basis data skripsi terdapat 6 tabel yaitu tabel admin, tabel grade, tabel kriteria, tabel nilai, table pegawai dan tabel poin Gambar 3.3 Implementasi Basis Data 3.2.2. Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan implementasi dari rancangan antarmuka sistem yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Rancangan yang dibuat tersebut kemudian diimplementasikan untuk membangun aplikasi menggunakan Bahasa pemrogaman PHP. 1) Halaman Edit Nilai Halaman Edit Nilai adalah halaman untuk menambah dan mengubah penilaian pegawai. Gambar 3.5 Halaman Tunjangan 4. Pengujian dan Pembahasan 4.1. Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional digunakan untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun sesuai dengan yang kebutuhan pengguna. Uji coba ini dilakukan menggunakan blackbox. Uji coba fungsional dikatakan berhasil apabila fungsi yang ada pada sistem sesuai dengan yang diharapkan pengguna.. 4.2. Perhitungan Manual Perhitungan manual metode Copeland Score dengan Ms. Excel menggunakan 5 sample pegawai beserta penilaiannya yang diambil secara acak. Data sample tersebut akan dihitung berdasarkan kriteriakriteria untuk menentukan ranking mereka dan tunjangannya. Secara umum, prosedur atau langkah-langkah dalam metode Copeland Score meliputi: 1) Menentukan data kriteria dan bobot Gambar 4.1 Kriteria dan Bobot 2) Menentukan Data Alternatif Gambar 3.4 Halaman Edit Nilai Gambar 4.2 Data Alternatif

3) Mengurutkan alternatif yang bernilai terbesar Tabel 4.1 Data Alternatif yang Sudah Diurutkan C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 23 20 18 15 11 8 5 A1 A1 A5 A3 A2 A5 A3 A2 A2 A5 A3 A2 A3 A3 A5 A3 A3 A4 A4 A5 A1 A2 A2 A5 A4 A2 A2 A1 A4 A1 A4 A4 A5 A3 A1 A4 A5 A4 A1 A1 4) Pairwise Contest Data alternatif yang telah dimasukkan akan dipertandingkan melalui pairwise contest atau kontes berpasangan satu melawan satu. lebih besar daripada A1. Sehingga A2 memenangkan pairwise contest melawan A1. 5) Poin Poin didapatkan setelah salah satu alternatif memenangkan pairwise contest melawan alternatif lainnya. Pada contoh diatas A2 menang melawan A1, sehingga A2 mendapatkan poin 1, sedangkan A1 sebagai pihak yang kalah akan mendapatkan poin -1, namun jika imbang maka masing masing alternatif akan mendapatkan poin 0. Tabel 4.3 Poin Menang 1 Imbang 0 Kalah -1 6) Hasil Perhitungan Metode Tabel 4.2 Pairwise Contest Contoh Pairwise Contest A1 vs A2 Pada C1, A1 unggul atas A2 dan sehingga A1 memperoleh nilai bobot 23% Pada C2, A2 unggul atas A1 dan sehingga A2 memperoleh nilai bobot 20% Pada C3, A2 unggul atas A1 dan sehingga A2 memperoleh nilai bobot 18% Pada C4, A2 unggul atas A1 dan sehingga A2 memperoleh nilai bobot 15% Pada C5, A2 unggul atas A1 dan sehingga A2 memperoleh nilai bobot 11% Pada C6, A2 unggul atas A1 dan sehingga A2 memperoleh nilai bobot 8% Pada C7, A2 unggul atas A1 dan sehingga A2 memperoleh nilai bobot 5% Semua alternatif yang diinputkan akan ditandingkan satu lawan satu dengan semua alternatif lain yang ada pada setiap kriteria. Pemenang setiap kriteria dari kontes tersebut ditentukan dari urutan data alternatif yang memiliki nilai paling besar. Pemenang pada setiap kriteria akan mendapatkan nilai bobot yang nantinya pada akhir pairwise contest akan ditotal jumlah nilai bobot setiap kriteria tersebut. Pada contoh diatas A1 unggul sekali pada kriteria C1 dan mendapatkan nilai bobot 23, sedangkan A2 unggul enam kali pada kriteria C2, C3, C4, C5, C6 dan C7 sehingga mendapatkan nilai bobot 20 + 18 + 15 + 11 + 8 + 5 = 77. Setelah dijumlahkan tentunya A2 memiliki nilai bobot yang Gambar 4.3 Hasil Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa setelah dilakukan pairwise contest terhadap seluruh data alternatif maka akan didapat total poinnya. Setelah itu hasil ranking dari perhitungan metode sudah dapat diperoleh, dari data diatas dapat dilihat bahwa A1 mendapatkan poin -2, A2 mendapatkan poin 0, A3 mendapatkan poin 2, A4 mendapatkan poin -4 dan A5 mendapatkan poin 4. Maka dapat ditentukan urutannya adalah A5, A3, A2, A1 lalu A4. 4.3. Pembahasan Pembahasan bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil uji coba sistem pendukung keputusan penentuan tunjangan kinerja yang telah dilakukan. 4.3.1 Pembahasan Hasil Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Manual dan Sistem Alternatif Poin Perhitungan Manual Poin Perhitungan Sistem A1-2 -2 A2 0 0 A3 2 2 A4-4 -4 A5 4 4 Berdasarkan perbandingan pengujian manual dan pengujian sistem menggunakan metode

Copeland Score diperoleh hasil poin yang sama. Sehingga implementasi metode Copeland Score pada sistem pendukung keputusan tunjangan kinerja pegawai ini sesuai dengan yang diharapkan. 5. Kesimpulan dan Saran 1.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada sistem pendukung keputusan penentuan tunjangan kinerja pegawai menggunakan metode Copeland Score, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pendukung keputusan penentuan tunjangan kinerja pegawai dengan metode Copeland Score ini telah berhasil membantu KPPN Kediri dalam menentukan besaran tunjangan yang diterima setiap pegawai serta membantu admin dalam mengurangi kesalahan atau ketidaktepatan dalam proses penilaian pegawai 2. Dengan membandingkan nilai alternatif pegawai yang telah dihitung menggunakan metode Copeland Score, maka didapatkan ranking alternatif pegawai yang menjadi acuan dalam penentuan tunjangan kinerjanya. Hasil pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu pengujian validasi yang sudah sesuai dengan harapan dan pengujian sistem yang juga sudah sesuai dengan perhitungan manual. Ermatita, Sri Hartati, Retantyo Wardoyo, Agus Harjoko 2015 Development of Copeland Score Methods for Determine Group Decisions Department of Computer Science and Electronics Faculty of Mathematics and Natural Sciences Gadjah Mada University, Indonesia Maniacsm, 2012,pengertian-xampp. (online) (http://www.maniacsm.web.id/2012/01/pengerti an-xampp.html. Diakses pada tanggal 8 Desember 2015). Peraturan Baru Tunjangan Kinerja: Tingkatkan Kinerja dan Disiplin Pegawai Kementan (online) (http://www.pse.litbang.pertanian.go.id Diakses pada tanggal 8 Desember) Pengertian dan Fungsi PHP Dalam Pemrograman Web Dunia Ilkom (online) (http://www.duniailkom.com/pengertian-danfungsi-php-dalam-pemograman-web/. Diakses pada tanggal 8 desember 2015) Pengertian MySQL (online) (http://www.etunas.com/web/pengertianmysql.htm. Diakses pada tanggal 8 desember 2015) Sistem Pendukung Keputusan, 2013.pengertiansistem-pendukung-keputusan. (online) (http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistempendukung-keputusan-spk.html. Diakses pada tanggal 8 desember 2015). Turban, Efraim dan Aronson, Jay E. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. New Jersey: Prentice Hall PTR Upper Saddle River 1.2. Saran 1. Sistem ini dapat dikembangkan menggunakan penggabungan metode lain dalam menentukan keakuratan perankingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 2. Kedepannya sistem ini dapat dikembangan pada platform yang lain seperti mobile, agar lebih mudah digunakan dimanapun dan kapanpun. Daftar Pustaka: Dhani Ratna Sari, Erna Utami, Emha Taufiq Luthfi 2014 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Untuk Menentukan Dosen Berprestasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dan Copeland Score (Studi Kasus: Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Magister Teknik Informatika STIMIK AMIKOM Yogyakarta Donald G. Saari dan Vincent R. Merlin The Copeland Method I; Relationships and The Dictionary. Northwestern University