BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bersumber pada datadata matematis dan serangkaian observasi dan pengukuran yang dinyatakan dalam angka. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. (Suharsimi Arikunto, 2002 :10). 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode eksplanasi. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel, dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu (Sugiyono, 2006: 1). Artinya, metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara yang di tempuh untuk melaksanakan penelitian dengan tujuan untuk memudahkan terlaksananya penelitian tersebut dan menyusun hasilnya secara sistematis dan memudahkan dalam pemahaman. 3.3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah kecamatan Sidorejo Salatiga. Sidorejo memiliki 6 desa yaitu Blotongan, Bugel, Kauman Kidul, Pulutan, Salatiga, dan Sidorejo Lor. Berdasarkan data KPU Salatiga tahun 2014 (grafik 3.1). Jumlah pemilih pada kecamatan Sidorejo adalah 36,525 26
orang. Berikut ini grafik Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kecamatan Sidorejo: Grafik 3.1 Daftar pemilih Tetap Pemilu 2014 Kecamatan Sidorejo DAFTAR PEMILIH TETAP KEC. SIDOREJO 40.000 36.525 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 10.323 2.722 2.133 9.997 8.438 2.912 L P Jumlah - Sumber: Komisi Pemilihan Umum Salatiga tahun 2014 3.4 Unit Analisis dan Unit Amatan Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting dilakukan agar jelas satuan analisis dan siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas akan mempermudah dalam pengumpulan data. 3.4.1 Unit Analisis Unit analisis adalah keberadaan atau populasi yang terhadapnya dibuat kesimpulan atau kerampatan empiric (Ihalauw, 1994: 29). Berdasarkan pengertian tersebut maka unit analisis penelitian ini yaitu pengaruh terpaan media massa terhadap partisipasi politik di Salatiga. 27
3.4.2 Unit Amatan Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihallauw, 2003:178). Dalam penelitian ini yang dijadikan unit amatan adalah enam desa di Kecamatan Sidorejo, yaitu Salatiga, Kauman Kidul, Bugel, Sidorejo Lor, Blotongan, dan Pulutan. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Menurut Arikunto (2002: 108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki karakteristik yang sama. Singarimbun dan Effendi (2000: 152) mengungkapkan populasi adalah jumlah keseluruhan dari analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Warga Kecamatan Sidorejo sebanyak 36.525 orang karena memiliki tingkat partisipasi tertinggi di kota Salatiga. 3.5.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto, 2002: 109). Sugiyono (2006: 90) menyebutkan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.dengan demikian bahwa sampel merupakan objek yang diteliti sebagai bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut: 28
Keterangan: n: jumlah sampel N:jumlah populasi E:batas toleransi kesalahan (error tolerance) Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%.Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, sampel yang akan digunakan sebanyak 395 responden. Hasil tersebut di dapat sebagai berikut: n = 36525 1+ 36525 (0,05) 2 = 36525 92,31 = 395,67 = 396 responden. 29
3.6 Metode Pegumpulan Data 3.6.1 Jenis Data Data yang diperoleh pada akhirnya akan diolah dengan menggunakan program SPSS, yaitu merupakan paket program aplikasi computer untuk menganalisis data yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu, terutama untuk analisis statistic serta menampilkan angkaangka hasil perhitungan grafiknya, tabel dengan berbagai model, baik variable tunggal atau hubungan antara satu variable dengan variabel lain (Sugiyono, 2001: 1). Secara umum data terbagi menjadi dua, yaitu: a. Data Primer Adalah data dimana diperoleh secara langsung dari obyek penelitian (Sumarsono, 2004: 69). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan staff KPU Kota Salatiga dan juga menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu Warga Kecamatan Sidorejo karena memiliki tingkat partisipasi tertinggi di kota Salatiga. b. Data Sekunder Adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti (Sumarsono, 2004: 69). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: mengambil dan mengelolah data yang sudah ada, yakni dokumen-dokumen yang dirasa penting untuk tujuan penelitian. 3.6.2 Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan menyebarkan suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan tertulis yang disusun secara sistematis, yang diserahkan langsung kepada responden yang akan diteliti untuk diisi (Singarimbun, 2000: 176). Sehubungan dengan penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner 30
kepada 396 Warga Kecamatan Sidorejo karena memiliki tingkat partisipasi tertinggi di kota Salatiga. b. Wawancara Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada informan atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan (Arikunto, 2002: 130). Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab atau wawancara secara langsung kepada staf atau pengurus KPU Kota Salatiga. Wawancara ini dilakukan peneliti untuk mendukung data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. c. Dokumentasi Adalah data yang dikumpulkan dengan melihat dokumen atau catatan-catatan yang relevan dengan masalah (Arikunto, 2002: 144). Dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat majalah, brosur dan internet yang berhubungan dengan proses Pemilu 2014 Kota Salatiga untuk memperoleh landasan teori dan mendapatkan data yang dapat mendukung penelitian. 3.7 Design Penelitian Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan: Independen Dependen X (V. Independen) Terpaan Media Massa Y (V. Dependen) Partisipasi Politik (Roth dan Wilson) Variabel Bebas Variabel Terikat = X ( Terpaan Media Massa) = Y (Partisipasi Politik) 31
3.7.1 Variabel Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan maka variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen (x), Sugiyono (2009: 59) mendefenisikan variabel independen atau variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sosialisasi dari KPU dalam bentuk spanduk/baliho, stiker, dan poster. Tabel 3.1 Variabel Independen (x) = Pengaruh terpaan media massa Variabel Terpaan Media Massa Indikator Empirik a. Jenis Media Epistemic Correlation 1. Apakah tingginya Skala Media exposure hasil Pemilu Legislatif (terpaan media) dapat 2014 dilatarbelakangi dioperasionalkan oleh media cetak dan sebagai frekuensi media elektronik? individu dalam b. Frekuensi 2. Apakah tingginya Rasio menonton televisi, film, hasil pemilu Legislatif membaca majalah atau 2014 dilatarbelakangi surat kabar, maupun oleh seberapa sering mendengarkan radio. melihat media Selain itu, media tersebut? exposure berusaha c. Durasi 3. Apakah tingginya Rasio mencari data audiens hasil pemilu Legislatif tentang penggunaan 2014 dilatarbelakangi media, yaitu: oleh lamanya (waktu) a. jenis media (media melihat media cetak dan media tersebut? elektronik) b. frekuensi (berapa kali 32
penggunaan media d. Atensi/perhatian 4. Apakah tingginya rasio tersebut) hasil pemilu Legislatif c. durasi (bergabung 2014 dilatarbelakangi dengan suatu media) oleh ketertarikan d. atensi/perhatian terhadap informasi (ketertarikan media? khalayak pada e. Pemahaman 5. Apakah tingginya informasi media) hasil pemilu Legislatif e. pemahaman (cara, 2014 dilatarbelakangi perbuatan memahami oleh cara memperoleh atau memahamkan) informasi dari media? f. perolehan informasi 6. Apakah tingginya (informasi yang hasil pemilu Legislatif didapat dari media) 2014 dilatarbelakangi oleh mengerti informasi dari media? f. Perolehan 7. Apakah tingginya informasi hasil pemilu Legislatif 2014 dilatarbelakangi oleh sampainya informasi dari media? 33
b. Variabel dependen atau terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalampenelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kegiatan ikut dalam berkampanye, kirab peserta pemilu, factor perasaan, dan ikut memberikan suara. Tabel 3.2 Variable Partisipasi Politik Variabel dependen atau terikat (Y) Indikator Empirik Epistemic Correlaction Skala Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi polirik mempunyai bermacam macam bentuk dan intensitas. Berikut ini adalah piramida partisipasi politik menurut David F. Roth dan Frank L. Wilson (1980): Ikut dalam berkampanye Menggunakan hak pilih Pembangkang politik, demonstrasi, kekerasan politik. Memberikan kritik/saran Mengawasi/ mengikuti perkembangan politik melalui media a. Ikut dalam berkampanye. b. Menggunakan hak pilih c. Pembangkang politik, demonstrasi, kekerasan politik. d. Memberikan kritik dan saran e. Mengawasi/ mengikuti perkembangan politik melalui media 1. Apakah keikutsertaan dalam berkampanye merupakan bentuk partisipasi politik? 2. Apakah menggunakan hak pilih merupakan bentuk partisipasi politik? 3. Apakah pembangkang politik, demonstrasi, dan kekerasan politik merupakan partisipasi politik? 4. Apakah memberikan kritik dan saran merupakan partisipasi politik? 5. Apakah mengawasi/mengikuti perkembangan politik melalui media? 34
Pengukuran untuk setiap indicator empiric atau pertanyaan mengunakan skala ordinal berupa empat pilihan jawaban sebagai berikut: a. Sangat sering b. Sering c. Tidak Sering d. Sangat tidak sering 3.7.2 Instrument Penelitian a. Terpaan Media Massa Tabel 3.3 No Epistemic Corellation Konkret 1. Apakah tingginya hasil Pemilu Legislatif 1. Apakah anda melihat iklan Pemilu Legislatif dari 2014 dilatarbelakangi oleh media cetak media massa? dan media elektronik? 2. Media apa saja yang berada disekiatr rumah/temapt tinggal anda? 3. Pada media apakah anda melihat iklan tersebut? (dalam peringkat) 4. Apakah disekitar tempat tinggal anda ada iklan tersebut? 2. 3. Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif 2014 dilatarbelakangi oleh seberapa sering melihat media tersebut? Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif 2014 dilatarbelakangi oleh lamanya (waktu) melihat media tersebut? 5. Seberapa sering melihat iklan Pemilu Legislatif 2014 di media cetak? 6. Seberapa sering melihat iklan pemilu legislative 2014 di media elektronik? 7. Berapa kali anda melihat iklan tersebut? 8. Berapa lama anda melihat iklan Pemilu Legislatif 2014 di media cetak/eletronik? 4. Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif 2014 dilatarbelakangi oleh ketertarikan terhadap informasi media? 9. Apakah anda mengikuti perkembangan pemilu legislative 2014 dari media cetak / elektronik? 10. Apakah anda melakukan aktivitas lain ketika media cetak/elektronik tersebut menampilakn iklan Pemilu Legislatif 2014? 35
5. 6. Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif 2014 dilatarbelakangi oleh cara memperoleh informasi dari media? Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif 2014 dilatarbelakangi oleh mengerti informasi dari media? 11. Apakah anda melakukan menyaksikan iklan pemilu legislative 2014 dari awa-akhir? 12. Apakah anda membaca/mendengar iklan Pemilu legislative 2014 tersebut berulang-ulang? 13. Pada media elektronik. Seberapa sering anda mengganti saluran/channel ketika iklan sosialisasi tersebut ditayangkan? () 14. Apakah anda berusaha mencari informasi lain mengenai pemilu legislative 2014 menggunakan media massa? 15. Media massa apa yang paling membantu anda memperoleh informasi pemilu legislative 2014? 16. Selain media cetak/elektronik, media apa yang membantu memperoleh informasi tersebut? 17. Anda mendapatkan inisiatif mencari informasi dari mana? 18. Apakah media massa memberikan informasi lengkap tentang pemilu legislative 2014? 19. Dengan informasi tersebut, apakah membuat anda yakin untuk mengikut pemilu legislative 2014? 7. Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif 2014 dilatarbelakangi oleh sampainya informasi dari media? 20. Kapan anda mengetahui informasi pileg 2014 jatuh pada tanggal 9 April 2014? 21. Apakah informasi yang disampaikan di media massa tepat pada waktunya? 22. Dimanakah lokasi anda melihat iklan tersebut pertama kali? (rasio) 36
b. Partisipasi Politik Tabel 3.4 No. Epistemic Corellation Konkret 1. Apakah keikutsertaan 1. Ikut dalam kegiatan sosialisasi Pileg dalam berkampanye 2014. merupakan bentuk 2. Tahu jadwal kampanye sosialisasi pileg partisipasi politik? 2014. 3. Menyebarkan informasi pemilu legislative 2014. 4. Ikut mempersiapkan sosialisasi kampanye. 5. Menyebarkan berita kampanye melalui media massa. 6. Tergabung dalam komunitas politik di media massa. 7. Menggunakan media massa sbg penyebaran informasi kampanye. 8. Sama sekali belum pernah mengikuti kampanye. 9. Menyimpan informasi kampanye sendiri. 2. Apakah menggunakan hak pilih merupakan bentuk partisipasi politik? 10. Terdaftar sebagai pemilih 11. Pasif dalam mencari data terpilih/tidak terpilih. 12. Mengajak orang lain untuk mendaftar sebagai pemilih. 13. Datang ke TPS untuk memberikan suara. 14. Tidak menggunakan hak suara/golput. 15. Membujuk orang lain untuk golput. 3. Apakah pembangkang politik, demonstrasi, dan kekerasan politik merupakan partisipasi politik? 16. Men share ing informasi yang tidak akurat di media social/media massa. 17. Ikut dalam demonstrasi politik. 18. Menolak keputusan KPU. 19. Meneror saat pemilu legislative berlangsung. 37
4. Apakah memberikan kritik dan saran merupakan partisipasi politik? 20. Menyampaikan kritik/saran pileg 2014 kepada KPU. 21. Menyampaikan saran/kritikan melalui media massa. 5. Apakah mengawasi/mengikuti perkembangan politik melalui media? 22. Menyaksikan informasi pileg 2014 melalui media massa 23. Mencari informasi pileg 2014 di media massa. 24. Mengikuti tahapan tahapan pemilu legislative 2014. 3.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terpaan Media Massa Variabel Terpaan Media Massa dalam penelitian ini meliputi sebelas indiktaor empirik. Hasil analisis validitas dan reliabilitas dari variabel Terpaan Media Massa disajikan dalam tabel 3.5. berikut ini. Tabel 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terpaan Media Massa Indikator empirik Corrected Item- r 0,05 (df = keterangan Total Correlation 30) B8 0,473 Valid B12 0,459 Valid B15-0,163 Tidak Valid B16-0,287 Tidak Valid B17 0,450 0,361 Valid B18 0,477 Valid B19 0,325 Tidak Valid B20 0,367 Valid B26 0,451 Valid 38
B27 0,512 Valid B30 0,468 Valid Cronbach alpha 0,637 Berdasarkan Uji Validitas, dan Uji Realibilitas, indikator pertanyaan dari variabel terpaan media massa mendapatkan hasil delapan indikator valid dan tiga indikator yang tidak valid. Hasil tersebut di dapatkan dengan df 0,361. Maka indikator yang nilai correlation < 0,361 dinyatakan tidak valid ( B15, B16, B,19), sedangkan indikator dengan nilai correlation >0,361 dinyatakan valid (B8, B12, B17, B18, B20,B26, B27, B30). 3.8.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Partisipasi Politik Variabel Partisipasi Politik dalam penelitian ini meliputi 24 indiktaor empirik. Hasil analisis validitas dan reliabilitas dari variabel Partisipasi Politik disajikan dalam tabel 3.6. berikut ini. Tabel 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Partisipasi Politik Indikator Corrected Item- r 0,05 (df = 30) keterangan empirik Total Correlation C32 0,375 Valid C34.1 0,435 Valid C34.2 0,600 Valid C34.3 0,690 Valid C34.4 0,282 Tidak Valid C34.5-0,306 Tidak Valid C34.6-0,509 0,361 Tidak Valid C34.7 0,045 Tidak Valid C34.8-0,446 Tidak Valid C34.9 0,508 Valid C34.10 0,090 Tidak Valid C34.11 0,379 Valid C34.12 0,425 Valid 39
C34.13 0,118 Tidak Valid C34.14 0,326 Tidak Valid C34.15 0,041 Tidak Valid C34.16 0,478 Valid C34.17 0,043 Tidak Valid C34.18 0,392 Valid C34.19 0,179 Tidak Valid C34.20 0,389 Valid C34.21 0,309 Tidak Valid C34.22 0.575 Valid C34.23 0,286 Tidak Valid Cronbach alpha 0,675 Berdasarkan Uji Validitas, dan Uji Realibilitas, indikator pertanyaan dari variabel terpaan media massa mendapatkan hasil 24 indikator dinyatakan 11 valid dan 13 indikator yang tidak valid. Hasil tersebut di dapatkan dengan df 0,361. Maka indikator yang nilai correlation < 0,361 dinyatakan tidak valid (C34.4, C34.5, C34.6, C34.7, C34.8, C34.10, C34.13, C34.14, C34.15, C34.17, C34.19, C34.21, C34.23), sedangkan indikator dengan nilai correlation >0,361 dinyatakan valid (C32, C34.22, C34.20, C34.18, C34.16, C34.11, C34.12, C34.9, C34.1, C34.2, C34.3). 3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Regresi Linier Analisis regresi digunakan untuk mencari tahu pengaruh variabel independen (terpaan media massa) terhadap variabel dependen (partisipasi politik). a. Regresi Linier Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y), dari persamaan tersebut dapat diketahui 40
besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y yang ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional antara kedua variabel tersebut. Menurut Sugiyono (2008 : 270), persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Sedangkan untuk nilai konstanta a dan b menurut Sugiyono (2008 : 272) ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Keterangan: X = Variabel Independen (terpaan media massa) Y = Variabel Dependen (partisipasi politik) a = Konstanta/nilai Y jika X = 0 b = Keofisien arah/ nilai pertambahan/pengurangan variabel Y n = banyaknya sampel. b. Regresi Linier Ganda Pengertian analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono (2010:277), adalah sebagai berikut : Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). 41
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,.X n ) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Keterangan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +..+ b n X n Y = Variabel dependen (Partisipasi Politik) X 1 dan X 2 = Variabel independen (terpaan media massa) a = Konstanta (nilai Y apabila X 1, X 2..X n = 0) penurunan) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun 42