BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut Usman dan Akbar (2003: 42) metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Jadi metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturanperaturan yang terdapat dalam penelitian atau sesuatu yang menyangkut bagaimana kita mengadakan penelitian. Dalam makna yang sama, metode penelitian merupakan cara kerja yang dilakukan secara efektif untuk memahami objek penelitian. dengan adanya metode penelitian maka hampir setiap data yang diperoleh di lapangan akan dapat dianalisis. 3.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Astra International, TSO-auto 2000 Ciledug VSP, Jl. Ciledug Raya No.16, Petukangan Selatan, Jaksel. ada beberapa pertimbangan yang mempengaruhi mengapa daerah ini dipilih. 1. Pertimbangan metodologis: PT. Astra Internasional, merupakan perusahaan yang mencapai Sertifikasi Go Internasional selama ini. Perusahaan ini mampu bertahan dan berkembang maju dan memiliki banyak anak cabang di setiap kota bahkan di banyak wilayah serta bisa menembus pasar internasional dan berhasil mendapatkan sertifikasi atau peringkat terbaik dari sekian banyak anak cabang. 2. Pertimbangan praktis, yaitu penulis memiliki cukup akses untuk melakukan penggalian data di PT. Astra International, TSO-auto 2000 Ciledug. Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 April s/d 1 Mei 2012,dan sebagai tempat penelitiaannya adalah PT. Astra International, TSO-auto 2000. 20
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yang digunakan untuk mendapatkan informasi luas tapi tidak mendalam. Untuk memperjelas temuan temuan dalam penelitian ini, dengan analisa data primer ( kuesioner ). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif untuk menjawab rumusan masalah pertama. Dalam penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain (Sugiono,2003). Penelitian ini menjawab rumusan masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini. 3.3 Satuan Amatan & Satuan Analisa Satuan amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisa (Ihalauw,2003:10). Dalam penelitian ini, satuan amatan adalah Kinerja PT. Astra Internasional, Devisi TSO-Auto 2000 Ciledug.VSP Jakarta Selatan pada tahun 2011-2012. Satuan analisa adalah hakekat dari populasi yang tentang hasil penelitian berlaku. Satuan analisa dari penelitian ini adalah efektifitas dan tingkat komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Astra Auto 2000. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua pegawai di PT. Astra International, TSO-auto 2000 Ciledug yang telah lebih dari dua tahun menjadi pegawai tetap. Karena jumlah populasi 50 orang ada dalam jangkauan peneliti maka sempel dalam penelitian ini meliputi seluruh populasi ( complete euwration ). 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data Ada dua jenis data dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari tangan si sumber 21
data, sedangkan data sekunder adalah data yang sudah di olah, seperti buku, biografi dan sensus Dalam penelitian kali ini, kedua jenis data ini sangat dibutuhkan. Data primer berupa pertanyaan yang didapat melalui kuesioner dari responden, sedangkan data sekunder merupakan data yang didapatkan dari berbagai artikel,jurnal, buku, maupun pemberitaan. 3.5.2 Teknik Pengumpulan data Adapun teknik penulisan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: 1. Studi Dokumentasi Mempelajari dokumen digunakan untuk mengetahui data-data tertulis yang ada di PT.Astara Auto 2000. 2. Angket ( Kuisioner ) Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara menyebarkan angket. Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar isian yang harus diisi berdasarkan sejumlah subjek (Suryabrata,1995:61). Daftar pertanyaan yang tersusun dalam angket diisi sendiri oleh subjek yang bersangkutan.yang dikumpulkan meliputi: data diri responden, seperti: jenis kelamin, unit kerja, status pekerjaan, golongan dan jabatan pada structural, serta data-data yang menyangkut indikator variabel-variabel yang diteliti, yaitu komunikasi dan kinerja. 3.6 Variabel Identifikasi & Indikator Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian yang menunjukkan variasi, baik jenis ataupun tingkatannya. identifikasi variabel penelitian membantu dalam menentukan teknik analisa data ( Hadi,2000 ) 1. Variabel Terikat Dalam penelitian ini terdapat satu variable dependen, yaitu kinerja karyawan 22
2. Variabel Bebas Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas, yaitu, komunikasi organisasi. Indikator dalam penelitian komunikasi organisasi yaitu: pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan. Sedangkan untuk indikator kinerja karyawan adalah kualitas dan kuantitas kerja, sikap, ketepatan waktu, efektifitasan, kemandirian dan komitmen kerja. 3.7. Desain Penelitian Komunikasi Organisasi ( X ) Indikator: 1. Pemahaman 2. Kesenangan 3. Pengaruh pada sikap 4. Hubungan yang makin baik 5. Tindakan Kinerja Karyawan ( Y ) Indicator: 1. Kualitas Kerja 2. Kuantitas Kerja 3. Sikap 4. Ketepatan Waktu 5. Efektifitas 6. Kemandirian 7. Komitmen kerja 23
3.8. Skala Pengukuran Tabel 3.8 Hubungan antara Variabel Penelitian, Indikator Empirik dan Skala Pengukuran TAKRIF VARIABEL KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada, dan organisasi ialah wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. ( Max Weber ) INDIKATOR EMPIRIK EPISTEMIC CORRELATION 1. Pemahaman - Pemimpin memberikan informasi mengenai apa yang saya kerjakan dengan jelas. - Pemimpin selalu memberikan arahan yang jelas pada setiap pekerjaan yang saya lakukan. - Saya tidak senang jika pimpinan terlalu otoriter dalam menyampaikan pesan dan memberikan tugas. - Pimpinan saya bisa berkomunikasi dengan efektif dan efisien - Komunikasi yang efektif antara pimpinan dan rekanrekan kerja di kantor menurut saya sangat SKALA PENGUKURAN Ordinal 24
TAKRIF INDIKATOR EPISTEMIC SKALA VARIABEL EMPIRIK CORRELATION PENGUKURAN penting dilakukan - Saya dapat menangkap dan mengerti pesan yang dilakukan oleh rekan-rekan kerja di kantor saya. 2. Kesenangan - Ketika berkumpul dengan rekan-rekan kerja di kantor, saya sering ikut serta dalam percakapan mengenai masalah di kantor - Semakin banyak diklat teknis yang saya ikuti semakin membantu saya dalam berkomunikasi - Saya merasa sedikit setia kepada organisasi tempat saya bekerja. 3. Pengaruh - Terkadang saya merasa pada sikap takut bila berkomunikasi dengan pimpinan yang cenderung mengabaikan saran dan masukan dari orang lain 25
TAKRIF INDIKATOR EPISTEMIC SKALA VARIABEL EMPIRIK CORRELATION PENGUKURAN - Pimpinan membantuku menemukan cara untuk menyelesaikan masalahku di kantor 4. Hubungan - Saya merasa nyaman yang makin ketika berkomunikasi baik bertukar pikiran dengan pimpinan tentang masalah pekerjaan di kantor. - Saya menjalin hubungan baik dengan staf yang ada di perusahaan - Terkadang saya merasa kesal jika ada karyawan lain yang kurang sependapat dengan saya. - Keterampilan bersosialisasi saya sangat membantu dalam menyelesaikan masalah 5. Tindakan - Saya selalu memberikan yang terbaik untuk pelayanan di kantor saya 26
TAKRIF INDIKATOR EPISTEMIC SKALA VARIABEL EMPIRIK CORRELATION PENGUKURAN - Saya bersedia ditegur pimpinan seandainya saya melakukan kesalahan dikantor - Saya memahami ketentuan dan peraturan yang berlaku dikantor tempat saya bekerja KINERJA Ordinal KARYAWAN Hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan - Kualitas Kerja - Bagiku pujian pekerjaan dari teman-teman dan pimpinan adalah hal yang terpenting tugasnya didasarkan kecakapan, pengalaman yang atas dan - Kuantitas Kerja - Pengetahuan saya sangat membantu dalam menyelesaikan masalah kesungguhan serta waktu. (Mangkunegara ) - Sikap - Pekerjaan ini mempunyai arti yang besar bagi saya - Saya merasa kecewa bila saya tidak dapat meyelesaikan pekerjaan saya. 27
TAKRIF VARIABEL INDIKATOR EMPIRIK EPISTEMIC CORRELATION SKALA PENGUKURAN - Ketepatan - Saya senang waktu menghabiskan waktu dengan pekerjaan - Pekerjaan yang saya kerjakan setiap hari dikantor selalu saya selesaikan dengan baik dan tepat waktu - Jika saya sedang menghadapi masalah terkadang saya menunda pekerjaan yang saya dapat. - Efektifitas - Saya bersedia bekerja melebihi dari yang biasa diharapkan untuk membantu organisasi ini berhasil - Memutuskan bekerja dengan organisasi ini adalah jelas merupakan kesalahan. - Kemandirian - Saya bersedia menerima semua macam penugasan agar dapar tetap bekerja 28
TAKRIF VARIABEL INDIKATOR EMPIRIK EPISTEMIC CORRELATION SKALA PENGUKURAN dengan organisasi - Saya selalu mengerjakan tugas atau pekerjaan saya tanpa meminta bantuan orang lain. - Komitmen - Walaupun pimpinan saya kerja tidak ada, saya tetap akan bekerja dengan baik. - Saya akan meninggalkan organisasi ini bila sedikit perubahan terhadap keadaan saya sekarang dalam organisasi ini. - Saya sangat peduli dengan nasib organisasi yang ada dalam perusahaan saya. Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan meliputi: variabel komunikasi dan kinerja yang dibuat dalam bentuk skala likert dengan empat jawaban sebagai berikut: SKOR JAWABAN ITEM FAVORABLE ITEM UNFAVORABEL SS : Sangat Setuju + 4 +1 S : Setuju +3 +2 TS : Tidak Setuju +2 +3 STS : Sangat Tidak Setuju +1 +4 29
3.9 Uji itas dan Reliabilitas Data Sebuah kuesioner sebagai instrumen harus di uji terlebih dahulu guna menjaminnya hasil yang kelak akan didapatkan. Dalam penelitian kal;i ini, peneliti menggunakan metode Product Moment untuk uji validitas data dan metode Cronbach s Alpha untuk uji reliabilitas data¹ 3.9.1 Uji itas itas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Uji validitas merupakan perhitungan derajat kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan sebenarnya ( suryabrata, 2005). Suatu item dikatakan falid jika koefisien korelasinya > 0,25 (Anwar,1998). Uji validitas ini menggunakan bantuan program SPPS 16.0 for Windows. Adapun rumusnya adalah: r = N ( Σ xy ) ( Σ x Σ y ) [ N Σ x² - (Σ x)²] [N Σ y² - (Σ y)²] Dimana : r xy N ΣXY ΣX ΣY = Angka Indeks.r. Product Moment = Number of Case = Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y = Jumlah seluruh skor X = Jumlah seluruh skor Y Σ x² = Jumlah skor butir kuadrat ( X ) Σ y² = Jumlah skor Variabel kuadrat ( Y ) Σ XY = Jumlah perkalian butir ( X ) dan skor variabel ( Y ) Untuk menentukan apakah suatu angket yang terdiri dari butir-butir pertanyaan itu valid atau gugur, digunakan pedoman r product moment values ( r tabel ) pada taraf signifikansi 5 %, maka dengan sampel ( N ) sebanyak 30 diperoleh besarnya nilai r tabel adalah 0,361 ( Lihat Lampiran nilai-nilai r Product Moment ). Adapun dasar pengambilan keputusan apakah suatu butir pertanyaan itu dinyatakan validas atau tidak, adalah sebagai berikut; 30
Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid Jika r hasil tidak positif, dan hasil < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Tabel Uji 3.9 Komunikasi Organisasi Indikator Empirik r hit r-tabel (r-kritis ) alpha= 0,05 KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 KO13 KO14 KO15 KO16 KO17 KO18 0,653 0,649-0,175 0,597 0,479 0,594-0,176 0,652-0,087 0,115 0,541 0,609 0,730-0,168 0,503 0,610 0,557 0,630 0,361 Keterangan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Cronbach alpha 0,764 0,361 Reliabel Sumber : Output itas Komunikasi Organisasi Tahap 1, 2012 Berdasarkan tabel diatas terdapat indicator empirik yang tidak valid Skala efektivitas komunikasi organisasi, yang diujicobakan sebagai berikut: 31
Pada taraf signifikansi 5 %, maka dengan sampel ( N ) sebanyak 30 diperoleh besarnya nilai r tabel adalah 0,361 dan Dari 18 item (KO) pertanyaan yang diujicobakan terdapat 5 (KO) item yang gugur atau tidak valid yaitu (KO) nomer: 3,7,9,10 dan 14 karena tidak memenuhi standar koefisien validitas. Sedangkan untuk (KO) yang valid terdiri dari 13 item, yaitu (KO) nomor:1,2,4,5,6,8,11,12,13,15,16,17 dan 18. Dari 13 item terbaik tersebut siap untuk dugunakan dalam penelitian.(lampiran 2). Uji itas Komunikasi Organisasi yang dilakukan untuk uji cronbach s Alpha dengan 18 butir pertanyaan. Tabel Uji 3.9 Kinerja Karyawan Indikator Empirik r hit r-tabel (r-kritis ) alpha= 0,05 KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KK11 KK12 KK13 KK14 0,391 0,235 0,614 0,362 0,649 0,428-0, 103 0,176 0,516 0,412 0,589 0,375 0,603 0,371 0,361 Keterangan Tidak Tidak Tidak Cronbach alpha 0,764 0,361 Reliabel Sumber : Output itas Kinerja Karyawan Tahap 1, 2012 Berdasarkan tabel diatas terdapat indicator empirik yang tidak valid Skala Kinerja Karyawan, yang diujicobakan sebagai berikut: 32
Pada taraf signifikansi 5 %, maka dengan sampel ( N ) sebanyak 30 diperoleh besarnya nilai r tabel adalah 0,361 dan Dari 14 item (KK) pertanyaan yang diujicobakan terdapat 3 (KK) item yang gugur atau tidak valid yaitu (KK) nomer: 2,7 dan 8 karena tidak memenuhi standar koefisien validitas. Sedangkan untuk (KK) yang valid terdiri dari 13 item, yaitu (KK) nomor:1,3,4,5,6,9,10,11,12,13 dan 14. Dari 13 item terbaik tersebut siap untuk dugunakan dalam penelitian untuk uji reliabilitas selanjutnya.(lampiran 2). Uji itas kinerja karyawan yang dilakukan untuk uji cronbach s Alpha dengan 14 butir pertanyaan. 3.9.2 Uji Reliabilitas Reabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrument tersebut cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data Rumus untuk mengetahui reabilitas suatu instrument adalah dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut: r 11 = k _ Ʃ ² ² r 11 k = Reliabilitas Instrumen = Banyaknya butir pernyataan 2 I 2 = Jumlah Varians butir t = Varians total Sebelum dimasukkan ke dalam rumus alpha terlebih dahuan dahulu harus diketahui jumlah varians butir, oleh karena itu maka digunakan rumus varians sebagai berikut 2 = Ʃx²-( Ʃx )² N N dimana: 33
2 X 2 X = Varians butir = Jumlah X kauadrat = Jumlah skor tiap butir Dari hasil perhitungan dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) for window Release 16.0, maka ditentukan terlebih dahulu dasar pengambilan keputusan untuk menentukan apakah alat ukur itu reliable atau tidak, yaitu: Jika r Alpha positif dan r Alpha > r tabel, maka variable tersebut reliabel. Jika r Alpha negative dan r Alpha < r tabel, maka variable tersebut tidak reliabel. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kuisioner, apakah layak digunakan (reliable) atau tidak. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas Komunikasi Organisasi dihitung dengan menggunakan metode Cronbacs Alpha dengan 13 butir pertanyaan valid. Dari rumus ini diketahui bahwa pertanyaan- pertanyaan tersebut memiliki nilai sebesar 0,911 untuk komunikasi organisasi dan dikatakan reliable jika hasil hitung lebih besar dari pada hasil table nilai r product Moment, yaitu 0,361 pada n = 18 dengan taraf signifikasi 5%. Sehingga 0,911 > 0,361. Hal ini menunjukkan bahwa 13 item (KO) dalam penelitian ini reliable. 34
Tabel Uji 3.9 Komunikasi Organisasi Indikator Empirik r hit r-tabel (r-kritis ) alpha= 0,05 KO1 0,707 KO2 0,629 KO4 0,632 KO5 0,460 KO6 0,445 KO8 0,697 KO11 0,487 KO12 0,681 KO13 0,778 KO15 0,629 KO16 0,711 KO17 0,723 KO18 0,742 Keterangan 0,361 Cronbach alpha 0,911 0,361 Reliabel Sumber : Output Reliabilitas Komunikasi Organisasi Tahap 1, 2012 Tabel Uji 3.9 Kinerja Karyawan Indikator Empirik r hit r-tabel (r-kritis ) alpha= 0,05 KK1 KK3 KK4 KK5 KK6 KK9 KK10 KK11 KK12 KK13 KK14 0,390 0,624 0,283 0,731 0,422 0,636 0,466 0,591 0,320 0,577 0,369 0,361 Keterangan Tidak Tidak Cronbach alpha 0,818 0,361 Reliabel Sumber : Output Reliabilitas Kinerja Karyawan Tahap 1, 2012 Dalam penelitian ini, uji reliabilitas Kinerja Karyawan dihitung dengan menggunakan metode Cronbacs Alpha dengan 9 butir pertanyaan (KK) valid. 35
Dari rumus ini diketahui bahwa pertanyaan- pertanyaan tersebut memiliki nilai sebesar 0,818 untuk kinerja karyawan dan dikatakan reliabel jika hasil hitung lebih besar dari pada hasil table nilai r product Moment, yaitu 0,361 pada n = 11 dengan taraf signifikasi 5%. Sehingga 0,818 > 0,361. Hal ini menunjukkan bahwa 9 item (KK) dalam penelitian ini reliabel. 3.10 Teknik Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan langsung pada subjek sebagai informasi yang dicari ( Azwar,1995). Sedangkan data Sekunder adalah data berupa angket yang disebarkan oleh peneliti. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan rumus r Product Moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: r = N ( Σ xy ) ( Σ x Σ y ) [ N Σ x² - (Σ x)²] [N Σ y² - (Σ y)²] Keterangan : r xy = Angka Indeks korelasi r Product Moment ( variabel x dan y ) N = Number of Case ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y Ha Ho Rumusan hipotesis Ho : p = 0 dan Ha : p > 0 adalah sebagai berikut: : Ada hubungan positif yang signifikan antara efektivitas komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan pada PT.Astra Auto 2000 : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara efektifitas komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan. 36
Sedangkan langkah untuk menganalisis hipótesis melalui pengujian terhadap koefisien korelasi adalah dengan rumus: t= n-2 n-2 T tabel yang dihasilkan pada dk = n-2 serta taraf signifikansi maka t hitung lebih besar dari t tabel, maka kriterianya adalah Ho ditolak. 37