Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

RUMAH SUSUN BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG

RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI PRINGAPUS

BAB I PENDAHULUAN FRANSISCA RENI W / L2B

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RELOKASI SEKOLAH DASAR ISLAM PANGERAN DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 komposisi penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

Rumah Susun Sewa Di Kawasan Tanah Mas Semarang Penekanan Desain Green Architecture

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

ASRAMA TARUNA DI AKADEMI KEPOLIAN SEMARANG

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Pusat Pengembangan Bahasa Internasional UNISSULA Tugas Akhir 37 BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK di CENGKARENG JAKARTA BARAT

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Perencanaan dan Perancangan Tujuan. Apartemen di Jakarta

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

ENTERTAINMENT CENTER DI SEMARANG

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

FASILITAS TERAPI DAN PENDIDIKAN ANAK AUTIS DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

RUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA DENGAN PENENKANAN DESAIN MODERN-GREEN Sevi Maulani, 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008

RUMAH SUSUN SEWA BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Komposisi Penduduk DKI Jakarta 2012

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

2. TUJUAN DAN SASARAN

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

ASRAMA MAHASISWA UNSOED PURWOKERTO

RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA GRESIK (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BOOK HOUSE DI KOTA DEMAK

SLB TUNAGRAHITA KOTA CILEGON BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

SHOPPING MALL DI JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN KANTOR PENGADILAN TINGGI SEMARANG

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

Transkripsi:

TUGAS AKHIR 36 Periode Januari Juni 2011 Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang Disusun Oleh : MIRNA PUTRI KARTIKA NIM. L2B 309 017 Dosen Pembimbing : M. Sahid Indraswara, ST, MT Sukawi, ST, MT Dosen Penguji : Ir. Agung Dwiyanto, MSA Ir. Indriastjario, M.Eng JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2011 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Jawa Tengah yang memberikan sumbangan cukup dominan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Sektor industri juga menjadi prioritas utama pembangunan ekonomi Jawa Tengah, sektor industri dibagi menjadi empat kategori, yaitu : industri besar, industri sedang, industri kecil, industri rumah tangga. Jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Jawa Tengah tahun 2005 tercatat sebanyak 3.476 unit perusahaan yang menyerap 555.230 tenaga kerja. (Perda Prov.Jateng nomor 4 th.2005 RPJMD Jateng 2008 2013) Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah juga merupakan salah satu kota yang memiliki sektor industri yang menunjang pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Dalam perda 04 tahun 2005 Kota Semarang memiliki kawasan industri yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan dan terbagi dalam tiga wilayah industri (Industry estate) yaitu Kawasan Industri Genuk, Kawasan Industri Tugu dan Kawasan Industri Mijen. Dari data yang ada, dilihat berdasarkan mata pencaharian penduduk yang utama berturut-turut adalah Jasa dan lainnya (11,63%), Buruh Industri (25,64%), Buruh Bangunan (11,90%), PNS/ABRI (13,80%), serta petani sendiri (3,67%). (Kota Semarang dalam Angka, 2009) Kawasan industri di Kota Semarang yang menyerap sejumlah besar buruh industri perlu didukung dengan infrastruktur yang memfasilitasi keberadaan buruh industri yang berasal dari dalam dan luar Kota Semarang, yaitu tempat tinggal yang menjadi salah satu kebutuhan primer/pokok manusia. Menurut UUD 45, UU No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman dan UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM, rumah merupakan hak dasar rakyat dan dijamin oleh UU. Para pekerja atau buruh dengan kondisi ekonomi menengah kebawah yang bekerja di kawasan industri memiliki kecenderungan bertempat tinggal jauh dari lingkungan kerja atau menyewa tempat tinggal yang dekat lingkungan kerja. Keduanya menimbulkan permasalahan, bagi yang bertempat tinggal jauh dari lingkungan kerja maka membutuhkan biaya transportasi yang besar, bertambahnya waktu tempuh, pencemaran udara, meningkatnya resiko di jalan, kemacetan lalu lintas dan lain-lain. Sedangkan bagi mereka yang menyewa tempat tinggal dapat menimbulkan lingkungan kumuh di sekitar kawasan industri dan ketidaklayakan hunian. 2

Kawasan Industri Mangkang merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Kota Semarang. Pekerja atau buruh didalamnya menghadapi permasalahan tersebut, sehingga membutuhkan suatu hunian yang layak dan terjangkau serta mampu menampung kegiatan dengan tingkat aksesbilitas yang tinggi. Pemerintah Kota Semarang perlu bekerjasama dengan pihak swasta dengan cara membangun hunian berupa rumah susun sewa bagi para pekerja atau buruh dengan harga terjangkau dan layak, konsep hemat energi dan ramah lingkungan. Pemerintah melalui Keppres No. 22/2006 mengeluarkan Program nasional Rumah Susun 1.000 Tower. Ada 10 kota yang menjadi prioritas, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Batam, Makassar, dan Banjarmasin. Sasaran pembangunan rusun (rumah susun) ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan rusun layak huni sebanyak 1.000 menara atau sekitar 350.000 unit dengan harga sewa atau jual yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan menengah-bawah di kawasan perkotaan. 1.2 Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak untuk dilanjutkan ke tahapan selanjutnya, yang originalitas/karakter judul menjawab kebutuhan yang ada. b. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang guna menyusun dan merumuskan suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan. 1.3 Ruang Lingkup a. Ruang Lingkup Substansial Merencanakan dan merancang bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa bagi Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang sebagai bangunan bermassa banyak beserta tapak lingkungan sekitar. b. Ruang Lingkup Spasial Secara spasial lokasi perancangan masuk pada wilayah administratif kota Semarang Propinsi Jawa Tengah. 3

1.4 Metode Pembahasan Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain : a. Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ditempuh dengan cara : studi pustaka / studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet. b. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. c. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap Rusunawa di Kawasan Industri. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan serta alur pikir. BAB II Tinjauan Pustaka Menguraikan tentang tinjauan umum dan khusus tentang Rumah Susun, kawasan industri, studi banding rumah susun bagi buruh industri. BAB III Tinjauan Khusus Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Menguraikan tentang tinjauan Kota Semarang dan Kawasan Industri Mangkang. BAB IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Mengungkapkan kesimpulan, batasan dan anggapan dari uraian pada bab sebelumnya. BAB V Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang. Menguraikan dasar-dasar pendekatan dan menguraikan pendekatan fungsional, kontekstual, arsitektural, teknis, dan utilitas bangunan. BAB VI Program Perencanaan dan Perancangan Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang. Membahas mengenai mengenai program perencanaan yang meliputi program ruang, lokasi dan tapak terpilih dan konsep perancangan 4

bangunan yang meliputi konsep bentuk, penekanan desain yang digunakan, konsep struktur dan utilitas bangunan. 1.6 Alur Pikir LATAR BELAKANG Aktualita Sektor industri merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Jawa Tengah yang memberikan sumbangan cukup dominan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Kebutuhan hunian yang dekat dengan lingkungan kerja bagi buruh di kawasan Industri, sehingga mengurangi waktu tempuh, penghematan biaya transportasi dan mengurangi kemacetan yang ditimbulkan pada jam masuk dan pulang kerja. Adanya Program Nasional Pembangunan 1000 menara rusun di sejumlah lokasi dan kota metropolitan atau kota besar lainnya. Urgensi Perlu adanya hunian yang terjangkau dan layak serta terpenuhi kebutuhan fasilitas sosial yang memadai dengan tingkat aksebilitas yang tinggi dan lingkungan yang baik. Meningkatkan efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh pekerja untuk transportasi dan biaya hidup. Originalitas Merencanakan dan merancang rusunawa yang representatif, berteknologi dan ramah lingkungan. Serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya sehingga dapat menghadirkan lingkungan yang terjangkau dan nyaman bagi buruh di kawasan industri. PERMASALAHAN Bagaimana menciptakan suatu Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang yang memenuhi syarat, baik dari segi pemenuhan kebutuhan ruang, dari segi teknis dan arsitektural. STUDI PUSTAKA Landasan teori Standar Perencanaan dan Perancangan DATA ANALISA Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan yang mengacu pada Design Guidelines Aspect (Fungsional, Arsitektural, Struktur, Utilitas, Kontekstual) STUDI BANDING Rusunawa Kaligawe Rusunawa Ambarawa F E E D B A C K KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Kesimpulan merupakan hasil dari analisa, Batasan merupakan hal-hal yang menjadi batas ruang lingkup perancangan dan anggapan merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada suatu keadaan ideal. PENDEKATAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Dasar pendekatan, pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan fungsi, pelaku, aktifitas, proses aktivitas, jenis fasilitas, kapasitas dan besaran ruang, sirkulasi, sistem struktur, sistem utilitas dan sistem bangunan. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang 5