2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

dokumen-dokumen yang mirip
2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

2015 PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERORIENTASI SILANG WATAK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA MORAL/FABEL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 dalam pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa menengah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aep Rohimat, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB 1 PENDAHULUAN. kesatuan yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Devi Lamria Hasibuan, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Raya Antapani, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, pengajaran Bahasa

PENERAPAN MODEL SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

2015 KEEFEKTIFAN TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE BERMEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Idealnya seorang guru memasuki kelas tidak dengan tangan kosong, ia harus mendekati para siswanya dengan seperangkat asumsi, asumsi tentang dirinya sendiri, asumsi tentang para siswanya beserta dengan kemampuan dan minat mereka, serta asumsi tentang bagaimana pembelajaran itu harus diarahkan Asumsi-asumsi semacam ini sadar atau tidak sadar, akan membantunya memetakan model pembelajaran yang akan ia gunakan dalam mendekati, merancang, dan mengatur proses pembelajaran bagi para siswa menurut (Huda, 2014, hlm. 36). Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk membuat pembelajaran di kelas menjadi menarik, guru dapat menggunakan media (audio, visual, gambar, lingkungan sekitar, dan lain-lain), pendekatan (kontekstual, cooperatif learning, induktif-deduktif, dan lain-lain), model (SAVI, STAD, problem based learning, dan lain-lain) atau teknik (ceramah, tanya jawab, diskusi, dan lain-lain) dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih tertarik belajar dan menerima informasi. Manfaat pendekatan, media, model, atau teknik pembelajaran tersebut untuk mempermudah guru dalam menyampaikan informasi, selain itu juga dapat menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan. Siswa mendapatkan cara pengajaran yang baru, menarik dan kreatif sehingga pada proses pembelajarannya siswa tidak merasa bosan atau jenuh. Pada penelitian ini, peneliti akan mencoba menerapkan model SAVI dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif. Sebelumnya, model SAVI pernah diteliti melalui beberapa jurnal diantaranya pada penelitian Ginting & Amir yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Somatis Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI) Berbantuan Media Komputer untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Fisika II secara umum model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Kimia Fisik II di Program Studi Pendidikan Kimia JPMIPA FKIP tahun ajaran 2011/2012. Selain itu juga pada penelitian Wijayanti,

2 dkk (2013) yang berjudul Pengaruh Pendekatan SAVI melalui Model Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta mengungkapkan bahwa bahwa penerapan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPN 14 Surakarta. Hal yang sama juga diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan Charir, W.E.H (2010) yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan Menggunakan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika dan Beripikir Kritis Siswa mengungkapkan bahwa model pembelajaran SAVI dengan menggunakan metode demonstrasi memberi pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Dari beberapa jurnal yang dipaparkan, ternyata model SAVI efektif diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan pengamatan di lapangan subjek yang akan menjadi penelitian yaitu siswa kelas X MA Sirnamiskin, memiliki karakteristik yang aktif, hanya saja ketika mereka diminta untun membuat suatu tulisan cenderung kesulitan, produksi kalimat yang dihasilkan tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan, pemilihan kata atau diksinya pun terlihat kurang baik. Setelah guru bertanya tentang kesulitan dalam membuat tulisan, ternyata hal utama yang menjadi permasalahan adalah kurangnya inspirasi atau bahan yang akan dijadikan tulisan. Selain itu guru juga jarang menerapkan model pembelajaran selama proses kegiatan belajar mengajar, sehingga suasana pembelajaran monoton. Salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam menulis adalah kurangnya praktik menulis dalam pembelajaran, sehingga tidak heran pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah lebih mengajarakan keterampilan menyimak, berbicara dan membaca di bandingkan dengan keterampilam menulis. Pada tahun 2001 hasil survei pengajaran menulis siswa SMU yang dilakukan Alwasilah menyatakan 76,0% pembelajaran menulis berfokus pada pembelajaran ejaan, pembentukan kata, dan kosa kata, 24,7% pada tata bahasa, 20,4% pada teori tentang menulis, dan 9,6% pada praktik menulis. Hal ini diperkuat pula oleh Alwasilah tahun 2007 yang menyatakan bahwa di antara 16 orang responden etnografis yaitu para mahasiswa S1, S2, dan S3 di kampus Bloomington, Indiana AS mayoritas responden menilai bahwa secara

3 umum pendidikan nasional Indonesia tidak membekali (maha)siswa dengan kemampuan menulis paper (75%), tidak mengajari mereka kemampuan berpikir kritis (68%). Survei tersebut membuktikan bahwa kurangnya praktik yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis, sehingga kemampuan siswa dalam menulis masih sangat rendah. Pembelajaran di sekolah-sekolah menfokuskan siswa tidak pada praktik menulis, tetapi pada ejaan, pembentukan kata, kosa kata, tata bahasa dan teori tentang menulis. Padahal kebutuhan agar siswa mahir menulis adalah berlatih menulis sesering mungkin, sehingga siswa terbiasa mengungkapkan ide, gagasan, ekpresi dan imajinasi mereka melalui tulisan. Dari permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, perlu adanya upaya untuk meningkatakan kemampuan menulis siswa, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa dalam menulis. Pembelajaran tersebut harus mampu membuat siswa mencintai dan menganggap bahwa menulis merupakan hal yang menarik. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang bersifat aktif, pembelajaran dihasilkan melalui keterlibatan aktif individu dalam merefleksikan pengalaman dan tindakan yang ia praktikkan di lingkungan tertentu. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang aktif, yang melibatkan siswanya pada pengalaman, sehingga pada prosesnya, siswa dapat merasakan dan terlibat secara langsung selama proses pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti akan menguji sebuah model pembelajaran yang dapat menjadi solusi dalam permasalahn menulis. Peneliti akan menguji model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif. Model pembelajaran SAVI ini menuntut siswa untuk aktif bergerak selama proses pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah menuangkan ide, gagasan, pikiran melalui tulisan. Model SAVI ini pernah diuji pada keterampilan menulis yang lain yakni, pada penelitian eksperimen S. Latifatul Kamilah yang berjudul Penerapan Model SAVI dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada siswa kela VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013, mengungkapkan bahwa model pembelajaran SAVI efektif digunakan pada pembelajaran menulis puisi. Hal yang sama juga

4 diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rina Tri Wulandari yang berjudul Efektivitas Model Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI) dalam pembelajaran Menulis Karangan Narasi pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2012/2013, penelitian ini pun memaparkan bahwa model SAVI efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks narasi. Melihat dari beberapa hasil penelitian yang menggunakan model pembelajaran SAVI, model SAVI tersebut dapat diterapkan ke dalam pembelajaran berbahasa khususnya menulis, pada penelitian kali ini peneliti pun akan mencoba menerapkan model SAVI pada pembelajaran menulis paragraf deskriptif. Penerapan model SAVI pada pembelajaran menulis paragraf deskriptif dikarenakan karakteristik model pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran menulis paragraf deskriptif. Pembelajaran menulis paragraf deskriptif membutuhkan penggambarkan satu objek melalui pancaindra. Alwasilah (2005, hlm. 114) mengungkapkan bahwa cara penulisan paragraf deskriptif menggambarkan sesuatu sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat mampu (seolah merasakannya, melihat, mendengar atau mengalami) sebagaimana dipersepsi oleh pancaindra, karena dilandaskan pada pancaindra, maka deskripsi sangat mengandalkan pencitraan konkret, rincian atau spesifikasi. Dari kakarakteristik yang dimiliki model pembelajaran SAVI dengan paragraf deskriptif, yakni sama-sama melibatkan pancaindra sebagai fokus pembelajaran, untuk itu peneliti tertarik menguji model SAVI pada pembelajaran menulis paragraf deskriptif, model SAVI melibatkan pengalaman langsung dan pancaindra, sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Dari berbagai pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk menerapakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) pada pembelajaran menulis paragraf deskriptif peserta didik kelas X MA Sirnamiskin tahun ajaran 2014/2015.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimana hasil tes awal (prates) pembelajaran menulis paragraf deskriptif siswa kelas X MA Sirnamiskin sebelum menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol? 2) Bagaimana hasil tes akhir (pascates) pembelajaran menulis paragraf deskriptif siswa kelas X MA Sirnamiskin pada kelas eksperimen menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dan pada kelas kontrol tanpa menggunakan model SAVI? 3) Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf deskriptif pada kelas eksperimen menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dan pada kelas kontrol tanpa menggunakan model SAVI? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) hasil tes awal (prates) pembelajaran menulis paragraf deskriptif siswa kelas X MA Sirnamiskin sebelum menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol; 2) hasil tes akhir (pascates) pembelajaran menulis paragraf deskriptif siswa kelas X MA Sirnamiskin pada kelas eksperimen menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dan pada kelas kontrol tanpa menggunakan model SAVI; dan 3) mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf deskriptif pada kelas eksperimen menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dan pada kelas kontrol tanpa menggunakan model SAVI.

6 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, penelitian ini memiliki manfaat secara praktis, laporan penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut; 1) bagi penulis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai sarana menambah pengetahuan dan konsep keilmuan; 2) bagi pembaca, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai media informasi tentang model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dalam menulis paragraf deskriptif. E. Struktur Organisasi Pada bab 1 terdiri atas latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Pada latar belakang penelitian menggambarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Belum adanya metode yang cocok untuk menulis paragraf deskriptif menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan model Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) yang dirasa mampu menjadi solusi bagi siswa dalam menulis paragraf deskriptif. Rumusan masalah merupakan permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah halhal yang dibahas dalam penelitian ini. Manfaat memaparkan bahwa dalam penelitian ini memiliki manfaat bagi penulis sebagai sarana menambah pengetahuan dan konsep keilmuan, sedangkan bagi pembaca sebagai media informasi. Struktur Organisasi adalah isi setiap bab dalam penelitian ini tergambar dalam struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi terdapat deskripsi mengenai gambaran keseluruhan penelitian ini. Pada bab 2 terdapat kajian pustaka/landasan teoretis, pada bab ini disajikan teori-teori yang mendukung selama proses penelitian. Akan ada pembahasan mengenai teori tentang, kemampuan menulis, teks deskriptif, dan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI). Pada bab 3 penelitian ini terdapat metode penelitian. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model eksperimen kuasi. Penelitian ini dilakukan di MA Sirnamiskin kelas X. Penelitian ini akan melibatkan dua kelas

7 yang kemampuannya relatif homogen, akan ada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah instrument tes, RPP, dan angket, Data hasil penelitian kemudian dianalisis. Pada bab 4 ini akan disajikan beberapa data temuan dari hasil penelitian sekaligus menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) pada pembelajaran menulis paragraf deskriptif di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada bab 5 dalam penelitian ini, peneliti akan menarik suatu kesimpulan dari hasil penelitian dan saran penelitian bagi peneliti yang akan membahas topik yang sama, kekurangan dan kelebihan yang nanti bisa diterapkan bagi penelitian selanjutnya. Dalam struktur organisasi pembaca dapat melihat garis besar dari penelitian yang dilakukan, sehingga memudahkan pembaca untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Deskripsi setiap bab dalam penelitian ini dapat dilihat dari struktur organisasinya.