MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KELISTRIKAN INSTALASI SAKLAR TPDT(Three Pole Double Throw Switch) UNTUK MOTOR KAPASITOR 1 FASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB I PENDAHULUAN Manfaat Penulisan Tugas Akhir

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mekanis berupa tenaga putar. Dari konstruksinya, motor ini terdiri dari dua bagian

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN JALA-JALA TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR SANGKAR TUPAI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

MOTOR LISTRIK 1 FASA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mesin AC. Motor Induksi. Dian Retno Sawitri

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. dengan putaran medan pada stator terdapat selisih putaran yang disebut slip.

BAB II MOTOR INDUKSI

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

Mekatronika Modul 7 Aktuator

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA PHASA. berupa putaran menjadi energi listrik bolak-balik (AC).

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Medan Putar dan Arah Putaran

Mesin Arus Bolak Balik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA SEBAGAI GENERATOR INDUKSI DENGAN KELUARAN SATU FASA

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

Transformator (trafo)

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

9/10/2015. Motor Induksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

Politeknik Negeri Sriwijaya

Transkripsi:

MESIN ASINKRON A. MOTOR LISTRIK Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kilowatt (kw). Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi : EFF1 EFF2 EFF3 A. EFF1 EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan. B. EFF3 EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan. Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari EU. Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang manjdi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya. 1 http://www.mercubuana.ac.id

Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik. Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan. B. MESIN ASINKRON ROTOR BELITAN 3 FASA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TENSOR, RANGKAIAN PENGGANTI DAN PENGUKURAN LABORATORIUM Perencanaan, pembuatan dan pengoperasian mesin asinkron, khususnya motor asinkron memerlukan suatu metoda untuk mengetahui karakteristik mesin tersebut. Berbagai metoda yang dapat digunakan, salah satunya adalah metoda yang dikemukakan oleh Gabriel Kron (1938) yang disebut analisis tensor atau tensor analysis. Dari perbandingan karakteristik dan hasil perhitungan serta pengamatan dan pengukuran laboratorium, memberikan gambaran bahwa analisis tensor memiliki ketelitian yang cukup tinggi, khususnya untuk pemakaian rumus yang diperoleh dari penurunan matematika. 2 http://www.mercubuana.ac.id

C. PRAKTIKUM MESIN ASINKRON & PERHITUNGANNYA 1. Tujuan Percobaan Mempelajari fisik, cara kerja dan karakteristik motor asinkron serta cara pemakaiannya. 2. Peralatan Percobaan 1. Motor asinkron. 2. Beban motor asinkron, berupa generator AS. 3. Alat ukur listrik A, V, cos. 4. Catu daya batuan AS. 5. Beban-beban tahanan berubah. 6. Peralatan bantu laboratorium. 3. Teori Percobaan Anatomi motor asinkron Motor asinkron 3-fasa ada 2 macam, yaitu motor asinkron belitan dan motor asinkron rotor sangkar. Motor asinkron rotor sangkar mempunyai bagianbagian stator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang berputar). Stator terdiri dari rumah motor (enclosure). Pada bagian dalam terdapat inti stator yang berupa laminasi pelat-pelat baja tipis terisolasi satu sama lain, slot belitan stator (alur) yaitu tempat menempatkan belitan pada stator. Pada bagian luar stator sirip pendingin motor, yang berguna untuk membuang panas yang berasal dari rugi-rugi pada motor, juga terdapat terminal motor di mana hubungan ke rangkaian luar motor dilakukan. Pada bagian lain terdapat papan nama (name plate) motor, berisi data motor yang meliputi tegangan, arus, frekuensi kerja serta jumlah fasa, kelas isolasi, hubungan belitan dan lain-lain. 3 http://www.mercubuana.ac.id

Bantalan dan as terdapat pada sumbu motor dan merupakan pertemuan bagian stator dan rotor. Rotor terdiri dari suatu massa inti rotor dengan batang-batang Al atau Cu yang merupakan belitan rotor yang dihubung singkat dengan suatu ring pada kedua ujung sisi rotor. Rotor menyatu konstruksi dengan as motor. Pada ujung as sebelah lain sisi beban, sering dipasang sudut-sudut fan pendingin yang ikut berputar dengan putaran as- rotor. Cara kerja motor asinkron Bila pada ke-3 fasa belitan stator diterimakan suatu tegangan 3-fasa seimbang maka pada inti stator akan terjadi medan putar, yang berputar sesuai dengan kecepatan sinkron. N s 120 f p...( 1 ) Ns : kecepatan putaran sinkron f : frekuensi tegangan stator p : jumlah kutub motor Fluksi yang berputar di sepanjang inti stator itu akan memotong batangbatang konduktor rotor, sehingga terimbas suatu tegangan imbas di rotor. Karena batang rotor terhubung singkat maka akan mengalir arus rotor pada batang-batang rotor tersebut, yang merupakan gaya putar rotor. Motor berputar dengan kopel putar sebesar gaya tersebut kali jari-jari (jarak batang konduktor - as). Bila salah satu fasa masukan terputus, jadi motor hanya mendapat masukan 2-fasa maka tak akan terjadi medan putar sehingga kopel motor tidak terbangkitkan dan motor gagal start. Pada kondisi motor tanpa beban maka putaran motor mendekati Ns. Slip = S N s N N s...( 2 ) S akan selalu ada pada operasi motor asinkron. Pada beban mekanis motor makin besar, S akan makin besar pula. Saat itu kopel motor akan mengimbangi kopel beban. Beban yang besar akan menarik arus motor yang besar pila sehingga kopel motor = kopel beban dan terjadi pada putaran kerja sistem motor-beban. 4 http://www.mercubuana.ac.id

Aliran daya pada motor asinkron Diagram alir daya ini menggambarkan proses terjadinya perubahan (konversi) energi dari energi listrik ke energi mekanis (putaran) dengan bermacam rugi (daya hilang) yang terjadi selama proses konversi onergi tersebut berlangsung. Daya listrik masuk stator 3 V I cos di stator Rugi panas belitan dan rugi inti stator di rotor Daya yang diteruskan ke motor melalui glab stator-rotor Daya mekanis yang diperoleh Rugi panas belitan dan rugi inti rotor Rugi gesekan dan angin Daya keluaran mekanis - putaran Gambar 1. Aliran daya pada motor asinkron. 5 http://www.mercubuana.ac.id

Karakteristik kerja motor asinkron Gambar 1 menunjukkan karakteristik kopel dan putaran dari suatu motor asinkron dan bebannya. a) Karakteristik T-N motor dan beban b) Diagram kerja motor Gambar 2. Operasi motor asinkron. Pada gambar tersebut terlihat bahwa keseimbangan putaran terjadi pada n=n di mana pada saat itu kopel beban = kopel putar motor. Daya mekanis keluar motor saat itu : PO Po [Hp] TL N 5250 TL (ft - lb) N (Rpm) (3) ; 1 lb = 0,45 kg ; 1 ft = 0,33 m Bila saat itu motor mendapat tegangan catu 3-fasa V dan arus jala-jala I dengan faktor kerja = cos maka daya masuk motor Pin 3 V I cos...( 4 ) sehingga efisiensi motor = PO Pin ( 5 ) Kembali ke Gambar 2: Pada saat start, motor mendapat momen/ kopel percepatan sebesar: Ta TS TSB ( 6 ) Ta : Kopel percepatan motor saat start TS : Kopel start motor TSB : Kopel lawan dari beban saat start 6 http://www.mercubuana.ac.id

Dari hubungan (6) itu terlihat bahwa kecepatan start motor adalah tergantung pada tegangan masuknya. Untuk motor yang sama, T k V 2 ( 7 ) Selanjutnya diagram pada Gambar 3 memperlihatkan karakteristik motor asinkron dalam melayani beban. Pada beban yang lebih besar, waktu start motor akan lebih panjang, arus kerja motor lebih tinggi dan putaran kerja motor lebih rendah. Sementara itu oleh besarnya arus motor, temperatur kerja motor akan lebih tinggi pula. Batas pembebanan motor ditentukan oleh batas kenaikan temperatur yang terjadi yang masih dapat ditolerir oleh isolasi belian motor. Tiap jenis isolasi beliatan motor mempunyai batas temperatur kerja maksimum sendiri-sendiri yang tak boleh terlewati. Bila terlewati maka isolasi belitan tersebut akan rusak hingga terjadi hubung singkat yang kemudian membakar isolasi belitan motor. Gambar 3. Diagram perjalanan waktu dari arus dan putaran motor untuk dua macam pembebanan 7 http://www.mercubuana.ac.id

Start motor asinkron Masalah kopel motor ini erat hubungannya dengan cara-cara start motor asinkron. Pada cara start wye - delta misalnya, kopel start motor: T T1 kv 2 3 2 3 Di mana T1 = kopel motor pada cara kerja wye-delta = 1 3 kopel start motor pada start langsung hubungan delta. Namun sementara itu, latar belakang penggunaan start semacam itu adalah untuk menurunkan arus start motor. Istart sebesar itu (lihat persamaan 8) akan terus mengalir sebelum motor berputar. I start V p Z m ( 8 ) Vp : Tegangan masuk motor / fasa Zm : Impedansi motor / fasa Oleh Zm motor yang rendah maka Istart akan tinggi sekali yang selain mengakibatkan jatuh tegangan sesaat yang besar dijaringkan (antara sumber - motor) juga dapat mengganggu frekuensi pembangkit serta pengamanan pengaman arus gangguan, terutama pada motor besar. Dengan start wye-delta, I start V p / 3 Z m, arus diperkecil 3 kali semula. Dengan start melalui R depan atau X depan, I start V p Z m X d...( 9 ) Setelah motor berputar barulah Istart turun, sesuai : I s yang ditujunya. http://www.mercubuana.ac.id V E Z m...( 10 ) dimana E adalah ggl lawan motor. Besarnya Xm ataupun Vstart adalah tergantung pada batas arus start minimum yang masih dapat diterima oleh sistem motor - beban di mana motor pada kondisi start tersebut masih sanggup membawa beban ke putaran nominal

8 http://www.mercubuana.ac.id

Rangkaian ekivalen motor asinkron Sebagaimana juga dengan mesin listrik tak berputar: transformator, motor asinkron mempunyai pula suatu rangkaian ekivalen. Rangkaian ekivalen motor asinkron diciptakan untuk mempermudah pekerjaan analisa atas motor. Lihat gambar 4. di mana : Gambar 4. Rangkaian ekivalen motor asinkron per fasa. Vm / fasa R1 X2 a2 R2 a2 X2 Rc Xc 1 S a S : tegangan masuk motor / fasa : tahanan stator : reaktansi : tahanan rotor dilihat dari stator : reaktansi : tahanan rangkaian magnetisasi motor : reaktansi rangkaian magnetisasi motor a 2 R2 :menggambarkan tahanan yang mewakili beban yang merupakan fungsi dari S : perbandingan lilitan stator dan rotor Nilai parameter rangkaian ekivalen motor diperoleh dari hasil pengukuran laboratorium. Contoh penggunaan rangkaian ekivalen ini misalnya untuk menhitung efisiensi, daya keluaran dan lain-lain. Untuk putaran motor tertntu maka nilai I1 dapat dicari. Demikian pula nilai I2 dan keluaran motor adalah : rugi-rugi motor adalah : 2 1 s P0 3 I 2 s 2 2 2 2 a 2 R2 Ploss I1 R1 I RC R0 I 2 a R2 9 http://www.mercubuana.ac.id

Cos motor adalah dicari setelah nilai 1 S S a 2 R2 diperoleh, dilanjutkan cara perhitungan menurut teori rangkaian listrik untuk jaringan R dan XL. Masukan motor adalah : Pin 3 I 1 V1 cos Dengan demikian efisiensi motor dapat dicari. 4. Percobaan 1. Pasang rangkaian percobaan sebagai berikut : Gambar 5. Rangkaian percobaan. 2. Pada kondisi tanpa beban, startlah moroe asinkron saudara dan setelah keadaan steady state ukur V, I, W, N motor. W adalah daya masuk motor beban nol. 3. Berikan penguatan atas generator AS hingga tegangan kerjanya tercapai lalu on-kan saklar beban generator AS pada posisi beban minimum. Catat lagi V, A, W, cos dan dari generator Vf, If, Va, Ia. Tak lupa N motor. 4. Lakukan nomor 3 hingga tercapai I ~ 5 A maksimum. 10 http://www.mercubuana.ac.id

5. Tugas 1. Buatlah grafik hubungan antara Win motor vs N I motor vs N Win motor vs cos 2. Pada sub-bab 4 tentang aliran daya pada motor asinkron, gambarkan diagram aliran yang terjadi pada percobaan ini secara keseluruhan (tak hanya didalam motor asinkron) Daya listrik masuk stator Rugi panas belitan dan rugi inti stator Daya mekanis yang diperoleh Daya keluaran mekanis-putaran diteruskan ke generator Rugi gesekan dan angin Rugi panas Daya keluaran Daya listrik Gambar 6. Aliran daya pada motor asinkron 11 http://www.mercubuana.ac.id

9. Analisa Percobaan 1. 2. 3. 4. 5. Perputaran di generator maupun di motor berkurang seiring dengan bertambahnya beban. Arus listrik pada generator bertambah seiring dengan bertambahnya beban. Momen kopel (T) meningkat seiring dengan bertambahnya tegangan. Momen kopel generator sama dengan momen kopel motor. Daya motor tidak sama dengan daya generator. 10. Kesimpulan 1. 2. 3. 4. 5. Harga I generator maupun motor akan semakin besar dibandingkan dengan harga I generator maupun motor tanpa beban. Perputaran motor akan menurun pada penambahan beban S. Harga cos cenderung meningkat pada penambahan beban. Rugi daya yang timbul dapat berasal dari panas belitan motor dan generator, serta sambungan antara generator dan motor yang kurang baik. Rugi daya ini menyebabkan daya motor tidak sama dengan daya generator. Tegangan pada motor tidak menurun pada penambahan/ pengurangan beban. 12 http://www.mercubuana.ac.id