III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

PENGARUH DOSIS DAN UKURAN BUTIR PUPUK FOSFAT SUPER YANG DIASIDULASI LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian,

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

3. METODE DAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987 sampai

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

III. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan daribulan Juli sampai dengan Oktober 2012 di daerah

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

III.TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Universitas Lampung (Unila),

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Oktober 2014 di

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

Transkripsi:

16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Agustus 2014 sampai dengan April 2015. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah limbah cair tahu, batuan fosfat alam, pelarut asam (H 2 SO 4 1 N), benih kedelai, tanah, pupuk urea, pupuk KCl, aquadesdan bahanbahan kimia yang digunakan untuk analisis ph (metode ph meter), P-tersedia (pengekstrak Bray I), serapan P (metode pengabuan kering) di laboratorium. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain polibag, timbangan, kontener ukuran 1m x 1m x 0,5m, granulator, ayakan, mixer, toples, meteran, cangkul, gembor, kertas label, botol film, pisau, plastik, oven, ph meter, tungku pengabuan, alat destruksi,gilingan tanaman,spectrophotometer, dan alat-alat untuk analisis ph (metode ph meter), P-tersedia (pengekstrak Bray I), serapan P (metode pengabuan kering) di laboratorium.

17 3.3 Metode Penelitian Perlakuan disususn secara faktorial 2x4 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok. Faktor pertama adalah dosis pupuk fosfat super (P) yaitu ½ rekomendasi 360 kg ha -1 atau setara dengan pupuk SP-36 dosis 100 kg ha - 1 (P 1 ) dan dosis rekomendasi 720 kg ha -1 atau setara dengan pupuk SP-36 dosis 200 kg ha -1 (P 2 ). Faktor keduaadalah ukuran butir pupuk fosfat super (T) yaitu 1 mm (T 1 ), 2-3 mm (T 2 ), 3-5 mm (T 3 ), dan >5 mm (T 4 ). Dari perlakuan diatas diperoleh 8 kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 24 satuan percobaan. Selain itu terdapat juga perlakuan yang diulang 3 kali dan tidak diamati secara statistik. Pengelompokan dilakukan berdasarkan waktu pengamatan. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Uji korelasi dilakukan antara sifat kimia tanah dengan komponen pertumbuhan tanaman kedelai. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Pembuatan Pupuk Fosfat Super Limbah cair tahu disiapkan dalam keadaan segar dan pelarutasam sulfat(h 2 SO 4 1 N). Tepung fosfat (lolos saringan 1 mm) ditimbang 0,5 kg. Kemudian sebanyak 0,5 tepung batuan fosfat, 425 ml limbah cair tahu, dan 75 ml(h 2 SO 4 1N) secara bersamaan dan perlahan-lahan dimasukkan ke dalam mixerselama 5 menit. Setelah itu campuran tersebut dituang ke dalam toples dan di masukkaandalam kontener 1m x 1m x 0,5m selama seminggu.pupuk Fosfatsuper

18 dibuat granul sesuai dengan perlakuan menggunakan alat granulator yang ada di Laboratorium Teknologi Pertanian Universitas Lampung. Pupuk Fosfatsuper akan membentuk granul dengan adanya penambahan air melalui sprayer. Setelah operasi granulasi selesai, hasilnya diambil dan dikeringkan dengan cara penjemuran langsung oleh sinar matahari. Pupuk yang sudah kering dianalisis distribusi diameter granul dengan menggunakan ayakan (1 mm, 2-3 mm, 3-5 mm, dan >5 mm). 3.4.2 Persiapan Media Tanam dan Analisis Tanah Awal Tanah diambil dari kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Tanjung Sari Kecamatan Natar. Tanah digali sampai kedalaman 20 cm, dibersihkan dari bebatuan dan akar, kemudian dikeringanginkan, diayak, dan dikompositkan. Selanjutnya tanah ditimbang seberat 5 kg Berat Kering Oven (BKO) dan dimasukkan dalam polibag. Sebagian tanah diambil untuk dianalisis tanah awal. Hasil analisis tanah dan pupuk seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis awal sifat tanah dan pupuk. No Parameter Satuan Hasil analisis Tanah Pupuk 1 ph H 2 O - 6,71 7,95 2 P-tersedia ppm 5,78-3 P-larut % - 10,8

19 3.4.3 Penanaman Sebelum penanaman, tanah dianalisis sifat kimia awal. Benih kedelai ditanam dipolibag yang telah berisi media tanam. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan benih ke dalam polibag dengan kedalaman sekitar 3 cm. Benih ditanam sebanyak 3 tanaman dalam satu polibag. 3.4.4 Penyulaman Penyulaman dilakukan pada saat satu minggu setelah tanam. Penyulaman dilakukan jika benih yang tumbuh kurang dari dua tanaman atau tidak ada benih yang tumbuh dalam satu polibag. Penyulaman harus dilakukan secapat mungkin dengan tujuan untuk menyeragamkan pertumbuhan tanaman kedelai. 3.4.5 Perlakuan Pemupukan Pemberian pupuk dasar dilakukan 1 minggu setelah tanam (MST) dengan aplikasi urea dosis 0,6 gram, dan aplikasi KCl dosis 1,6 gram. Berdasarkan perlakuan pemberian pupuk Fosfatsuper dilakukan satu hari setelah pengaplikasian pupuk dasar. Ukuran butir pupuk yang digunakan untuk perlakuan yaitu (1 mm, 2-3 mm, 3-5 mm, dan >5 mm) dengan dosis ½ rekomendasi 2,88 g 5 kgtanah -1 atau setara dengan 360 kg ha -1 dan dosis rekomendasi 5,76 g 5 kgtanah -1 atau setara dengan 720 kg ha -1. 3.4.6 Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit disesuaikan kondisi dilapang. Pemeliharaan

bertujuan untuk menunjang tingkat pertumbuhan tanaman dilapang. Pengendalian gulma dilakukan setiap minggunya setelah tanam dengan teknik manual. 20 3.4.7 Pengambilan Sampel Tanaman Pengambilan sampel tanaman dilakukan pada saat tanaman memasuki fase vegetatif akhir. Hal ini dilakukan dengan cara memotong batang tanaman kedelai dari polibag. Pengambilan akar dilakukan dengan cara membongkar tanah yang ada dalam polibag, kemudian mengambil akarnya secara hati-hati. Selanjutnya tanaman dibersihkan dari kotoran, ditimbang, dioven, dan ditimbang kembali. 3.4.8 Pegambilan Sampel Tanah Sampel tanah diambil setelah dilakukan pemanenan tanaman kedelai pada fase vegetatif akhir. Sampel tanah diambil pada setiap polibag, kemudian dikeringanginkan dan disimpan untuk dilakukan analisis ph serta P-tersedia. 3.5 Pengamatan Pengamatan dilakukan setiap minggu hingga fase vegetatif akhir untuk variabel tinggi tanaman, dan jumlah daun. Variabel P-tersedia, bobot akar kering, bobot tajuk kering, serapan P, dan ph tanah dilakukan pada saat fase vegetatif akhir. 3.5.1 Analisis Serapan P Metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah unsur P yang diserap oleh tanaman yaitu metode pengabuan kering dengan cara ditimbang 1 g jaringan tanaman, kemudian diabukan pada temperatur 500 o C sampai menjadi abu.

21 Tambahkan 10 ml HCl pekat ke dalam cawan dan letakkan di atas hot plate, biarkan mendidih, lalu dinginkan. Setelah dingin abu disaring menggunakan kertas whatman, kemudian cawan di bilas dengan 10 ml HCl 1 N, selanjutnyakertas saring dibilas dengan 50 ml air, dimasukkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan air destilata hingga tanda tera. 3.5.2 Analisis P-tersedia Metode yang digunakan dalam analisis P-tersedia yaitu pengekstrak Bray I. Analisis Ptanah dilakukan dengan cara sampel tanah berukuran <2 mm kering udara ditimbang sebanyak 2 g.kemudian ditambahkan pengekstrak Bray I sebanyak 20 ml lalu di shaker selama 15 menit. Selanjutnya disaring dengan menggunakan kertas whatman (proses penyaringan maksimal 5 menit). Deret standar dibuat dengan dipipet 5 ml larutan pada deret 0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5. Kemudian ditambahkan 10 ml larutan kerja, dan tunggu hingga berubah warna. Selanjutnya diambil 5 ml filtrat dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml larutan kerja. Tunggu 30 menit (sampai pembentukan warna larutan), lalu larutan diukur menggunakan spectrophotometer (spectronic 20) pada panjang gelombang 800 nm. Adanya senyawa kompleks berwarna biru menunjukkan adanya fosfor (Thom dan Utomo, 1991). 3.5.3 Tinggi Tanaman Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh tanaman yang dilakukan setiap minggu sampai fase vegetatif akhir (pembentukan bunga).

22 3.5.4 Jumlah Daun Jumlah daun dihitung berdasarkan kriteria daun maksimum pada tanaman kedelai yaitu (1) dalam satu tangkai terdiri 3-4 helai daun, (2) berbentuk lancip, dan (3) berbentuk bulat atau lonjong. 3.5.5 Bobot AkarKering Bobot akar kering kedelai dilakukan dengan cara ditimbang seluruh bagian tanaman setelah terlebih dahulu dikeringkan dalam oven bersuhu 70 o C selama 3 hari hingga bobot konstan. 3.5.6 BobotTajuk Kering Bobot tajuk kering kedelai dilakukan dengan cara ditimbang seluruh bagian tanaman setelah terlebih dahulu dikeringkan dalam oven bersuhu 70 o C selama 3 hari hingga bobot konstan. 3.5.7 ph Tanah Analisis ph tanah dilakukan dengan metode ph meter dengan cara 5 gram tanahditimbang dan dimasukkan ke dalam botol film. Kemudian 12,5 ml aquades ditambahkan dan dikocok dengan menggunakan shaker selama 30 menit. Selanjutnya sampel diukur dengan menggunakan ph-meter (Tipe Horiba F-51) yang sudah dikalibrasi dengan larutan buffer ph 4 dan ph 7.