AKTUARIS DALAM SEKTOR JASA KEUANGAN. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank 1A Otoritas Jasa Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG LAPORAN AKTUARIS TAHUNAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN REASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, DAN PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.05/2016 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/SEOJK.05/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yth. 1. Konsultan Aktuaria; 2. Akuntan Publik; dan 3. Penilai, di tempat.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/2018 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN BAGI PERUSAHAAN ASURANSI BERBENTUK BADAN HUKUM USAHA BERSAMA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.05/2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN TEKNIS BAGI PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2016 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERMOHONAN, PENYAMPAIAN LAPORAN, DAN PROGRAM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.05/2017

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.05/2017 TENTANG PELAYANAN PERMOHONAN PERIZINAN, PERSETUJUAN DAN PELAPORAN SECARA

No. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31/SEOJK.05/2015 TENTANG

Ringkasan Laporan Keuangan PT ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA SYARIAH Triwulan III Tahun 2017 Unit Usaha Syariah

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

FAQ (Frequently Asked Question)

penerimaan atau penolakan pertanggungan dan/atau klaim

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.05/2016

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SOSIALISASI. Jakarta, 7 Desember 2015 Otoritas Jasa Keuangan Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

-0- LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI 0/19

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

- 2 - pengurus sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan mengenai perkoperasian;

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

Rin cian , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau Bank

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014

Rin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Angka 1

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN CADANGAN TEKNIS BAGI PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Rin cian , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : /PMK.010/2012 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PELAKSANAAN PENEMPATAN REASURANSI/RETROSESI

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIV Tahun 2017 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi

BAB I PERUSAHAAN ASURANSI

OJK DIALOGUE. 1 Februari 2016

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

BATANG TUBUH PENJELASAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2017 TENTANG

Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia

Transkripsi:

AKTUARIS DALAM SEKTOR JASA KEUANGAN Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank 1A Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit Yogyakarta, 21 April 2017

AGENDA A B C Ketentuan OJK bagi Aktuaris Isu Strategis Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 2

A Ketentuan OJK bagi Aktuaris Ketentuan Umum Fit and Proper Test POJK No. 27/POJK.03/2016 Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Aktuaris POJK No. 69/POJK.05/2016 Kewajiban Memiliki Aktuaris UU No.40/2014 POJK No.67/POJK.05/2016 POJK No.69/POJK.05/2016 PPL Pendaftaran Konsultan Aktuaria POJK No. 38/POJK.05/2015 SEOJK No. 29/SEOJK.05/2016 Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 3

A Ketentuan OJK bagi Aktuaris Fit and Proper Test Aktuaris perusahaan bagi perusahaan perasuransian wajib memperoleh persetujuan dari OJK sebelum menjalankan tindakan, tugas, dan fungsinya sebagai pihak utama PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN FIT AND PROPER TEST Integritas Reputasi Keuangan Kompetensi Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 4

A Ketentuan OJK bagi Aktuaris Perizinan Usaha dan Kelembagaan (1) Salah satu dokumen persyaratan dalam rangka perizinan usaha perusahaan asuransi adalah bukti mempekerjakan aktuaris dan auditor internal (Pasal 10 POJK 67/POJK.05/2016) Selain itu, terdapat kewajiban dari perusahaan asuransi untuk: (Pasal 59 POJK 67/POJK.05/2016) Mengangkat 1 (satu) orang aktuaris sebagai aktuaris Perusahaan (appointed actuary) Mempekerjakan aktuaris dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan lini usaha yang diselenggarakannya serta memperhatikan kompleksitas usaha Perusahaan dilarang mengangkat aktuaris Perusahaan (appointed actuary) yang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau anggota DPS pada Perusahaan Perusahaan wajib melaporkan pengangkatan dan/atau pemberhentian Tenaga Ahli, aktuaris, dan/atau auditor internal Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 5

A Ketentuan OJK bagi Aktuaris Perizinan Usaha dan Kelembagaan (2) Perusahaan Asuransi Umum, Perusahaan Asuransi Umum Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah yang telah memperoleh izin usaha pada saat Peraturan OJK ini diundangkan harus menyesuaikan ketentuan pengangkatan aktuaris perusahaan (appointed actuary) paling lambat pada tanggal 1 Januari 2018 Aktuaris perusahaan (appointed actuary) yang telah melakukan rangkap jabatan sebagai Direksi pada saat Peraturan OJK ini diundangkan harus menyesuaikan ketentuan larangan merangkap jabatan sebagai Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS pada Perusahaan paling lama 3 (tiga) tahun setelah Peraturan OJK ini diundangkan Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 6

A Ketentuan OJK bagi Aktuaris Pendaftaran Konsultan Aktuaria (1) Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai wajib terlebih dahulu terdaftar di OJK sebagai penyedia jasa di sektor IKNB (POJK 38/POJK.05/2015) LJKNB dilarang menggunakan jasa* Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai yang tidak terdaftar di OJK *Jasa dimaksud merupakan jasa yang dipersyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor IKNB atau berdasarkan rekomendasi OJK dalam rangka pengawasan LJKNB 1. jasa penilaian oleh Konsultan Aktuaria terhadap cadangan teknis perusahaan asuransi 2. jasa audit yang diberikan oleh Akuntan Publik terhadap laporan keuangan perusahaan pembiayaan 3. jasa penilaian oleh Penilai atas tanah dan/atau bangunan sebagai dasar penilaian jenis investasi untuk pelaporan keuangan dan investasi dana pensiun Peraturan Pelaksana: SEOJK Nomor 29/SEOJK.05/2016 tentang Bentuk dan Tata Cara Permohonan, Penyampaian Laporan, dan Program Pendidikan Berkelanjutan Konsultan Aktuaria, dan Penilai yang Melakukan Kegiatan di IKNB Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 7

A Ketentuan OJK bagi Aktuaris Pendaftaran Konsultan Aktuaria (2) Masa Pemberian Jasa Frekuensi 1 2 3 4 5 6 7 8 Konsultan Aktuaria Pemberian jasa maksimal Jeda setelah batas : 3 kali berturut-turut : 1 kali POJK berlaku pada tanggal 28 September 2016 Wajib mengikuti PPL paling sedikit 5 SKP Laporan PPL disampaikan setiap tanggal 15 Februari Pendaftaran dibuka mulai tanggal 28 Juni 2016 PPL diselenggarakan oleh asosiasi profesi, OJK, dan/atau Kementerian Keuangan Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 8

Tugas dan Tanggung Jawab Aktuaris 1 2 3 4 5 memastikan kualitas data statistik perusahaan asuransi melakukan evaluasi atas tingkat kesehatan keuangan dan kecukupan modal perusahaan asuransi merancang produk asuransi termasuk menentukan tarif premi dan profitabilitas atas produk asuransi melakukan perhitungan cadangan teknis perusahaan asuransi turut serta dalam penerapan manajemen risiko di perusahaan KETENTUAN TERKAIT POJK No. 2/POJK.05/2015 SEOJK No. 28/SEOJK.05/2015 POJK No. 71/POJK.05/2016 POJK No. 72/POJK.05/2016 POJK No. 23/POJK.05/2015 SEOJK No. 13/SEOJK/05/2016 SEOJK No. 6/SEOJK.05/2017 POJK No. 71/POJK.05/2016 POJK No. 72/POJK.05/2016 SEOJK No. 10/SEOJK.05/2016 6 7 8 melakukan evaluasi atas aspek aktuaria dalam proses reasuransi di perusahaan asuransi menyusun perkiraan kemampuan perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajiban di masa depan tugas dan tanggung jawab lain yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi POJK No. 14/POJK.05/2015 POJK No. 71/POJK.05/2016 POJK No. 72/POJK.05/2016 POJK No. 73/POJK.05/2016 Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 9

Wewenang Aktuaris 1 2 3 4 menandatangani laporan aktuaris perusahaan menandatangani laporan operasional perusahaan menandatangani pengajuan pelaporan produk asuransi wewenang lain yang ditetapkan oleh perusahaan KETENTUAN TERKAIT POJK No. 71/POJK.05/2016 POJK No. 72/POJK.05/2016 POJK No.69/POJK.05/2016 POJK No. 23/POJK.05/2015 SEOJK No. 13/SEOJK.05/2016 Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 10

1. Memastikan Kualitas Data Statistik (1) Pemeliharaan dan Pelaporan Data Risiko Asuransi Perusahaan yang memasarkan produk pada lini usaha asuransi harta benda dan/atau lini usaha asuransi kendaraan bermotor wajib memiliki sistem informasi yang mampu mengolah dan memelihara data risiko asuransi Perusahaan yang memasarkan produk pada lini usaha asuransi harta benda dan/atau lini usaha asuransi kendaraan bermotor wajib memelihara data risiko asuransi paling singkat selama 5 (lima) tahun terakhir Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 11

1. Memastikan Kualitas Data Statistik (2) LAPORAN DATA RISIKO ASURANSI Asuransi Harta Benda 1. pernyataan direksi atau yang setara dan aktuaris atau tenaga ahli Perusahaan yang menyatakan bahwa Perusahaan telah menyajikan data dengan benar; 2. laporan data profil risiko asuransi harta benda 3. laporan data klaim asuransi harta benda Asuransi Kendaraan Bermotor 1. laporan pernyataan direksi atau yang setara dan aktuaris atau tenaga ahli Perusahaan yang menyatakan bahwa Perusahaan telah menyajikan data dengan benar 2. laporan data pertanggungan 3. laporan data klaim 4. laporan rekapitulasi data pertanggungan 5. laporan rekapitulasi data klaim 6. laporan analisis premi/kontribusi 7. laporan analisis klaim 8. laporan analisis surplus underwriting Menandatangani Laporan data risiko asuransi yang disajikan berdasarkan tahun underwriting Memberikan pernyataan bahwa perusahaan telah menyajikan data dengan benar Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 12

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (1) KONVENSIONAL 1. tingkat solvabilitas 2. cadangan teknis 3. kecukupan investasi 4. ekuitas 5. dana jaminan pengukuran tingkat kesehatan keuangan perusahaan SYARIAH 1. tingkat solvabilitas dana tabarru dan dana tanahud 2. tingkat solvabilitas dana perusahaan 3. penyisihan teknis 4. kecukupan investasi 5. ekuitas 6. dana jaminan Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 13

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (2) 1. TINGKAT SOLVABILITAS perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas paling rendah 100% dari MMBR/DTMBR* x % perusahaan setiap tahun wajib menetapkan target tingkat solvabilitas dengan mempertimbangkan profil risiko perusahaan dan stress test 100% 120 % target tingkat solvabilitas minimum 120% dari MMBR/DTMBR* * Modal Minimum Berbasis Risiko/Dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 14

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (3) 2. CADANGAN TEKNIS konvensional syariah cadangan teknis cadangan non-teknis penyisihan teknis penyisihan non-teknis cadangan premi cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan (CAPYBMP) cadangan atas produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) cadangan Klaim cadangan Katastropik penyisihan kontribusi tabarru dan tanahud penyisihan kontribusi tabarru yang belum menjadi pendapatan (PAKYBMP) penyisihan klaim penyisihan atas risiko bencana Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 15

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (4) 3. KECUKUPAN INVESTASI (investasi + kas dan bank) paling sedikit sebesar cadangan teknis + liabilitas pembayaran klaim + liabilitas lain kepada pemegang polis/tertanggung liabilitas pembayaran klaim retensi sendiri liabilitas pembayaran atas klaim yang telah disepakati tetapi belum dibayar beban klaim yang menjadi bagian dari reasuradur Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 16

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (5) 4. EKUITAS Asuransi = 150M Reasuransi = 300M EKUITAS Asuransi Syariah = 100M Reasuransi Syariah = 175M perusahaan dilarang membayar dividen atau memberikan imbalan dalam bentuk apapun kepada pemegang saham apabila hal tersebut akan menyebabkan berkurangnya jumlah ekuitas di bawah ketentuan ekuitas perusahaan dilarang melakukan segala bentuk pengalihan aset kepada pemegang saham atau pihak terafiliasi dengan perusahaan kecuali melalui transaksi yang wajar Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 17

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (6) 5. DANA JAMINAN Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 18

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (7) 5. DANA JAMINAN PEMBENTUKAN DANA JAMINAN Pembentukan Penatausahaan Perubahan Perusahaan Asuransi Jiwa: a. min. 20% dari ekuitas minimum yang dipersyaratkan; atau b. 2% Cadangan Premi PAYDI + 5% Cadangan Premi selain PAYDI dan CAPYBMP Mana yang Max antara a dan b Perusahaan Asuransi Umum dan Reasuransi: a. min. 20% dari ekuitas minimum yang dipersyaratkan; atau b. 1% Premi Neto + 0,25% Premi Reasuransi + 2% cadangan atas PAYDI Mana yang Max antara a dan b CAPYBMP, premi neto, dan premi reasuransi diperoleh dari laporan keuangan per 31 Desember terakhir yang telah diaudit Dana Jaminan ditempatkan dalam bentuk deposito dengan perpanjangan otomatis pada bank yang yang bukan afiliasi dari perusahaan, dan/atau SBN yang pada saat penempatan memiliki sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo paling singkat 1 tahun Dana Jaminan dilarang diagunkan dibebankan hak apapun Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 19

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (8) 5. DANA JAMINAN PENATAUSAHAAN DANA JAMINAN Pembentukan Penatausahaan Perubahan Wajib ditatausahakan di bank kustodian (yang tidak terafiliasi dengan perusahaan) dan didasarkan atas perjanjian antara perusahaan dan bank kustodian Perjanjian paling kurang memuat: a. pendelegasian atau pemberian kuasa oleh perusahaan kepada bank kustodian untuk mencairkan, memindahkan, atau menyerahkan Dana Jaminan setelah memperoleh persetujuan OJK b. kewajiban bank kustodian untuk menempatkan dana yang diperoleh dari pencairan Dana Jaminan dalam bentuk SBN yang telah jatuh tempo ke dalam bentuk deposito berjangka 1 bulan pada bank c. ketentuan bahwa bank kustodian tidak dapat menjalankan instruksi dari perusahaan maupun pihak lain untuk melakukan pencairan, pemindahan dan penyerahan deposito atau SBN yang digunakan sebagai Dana Jaminan kecuali telah mendapat persetujuan dari OJK d. ketentuan bahwa bank kustodian wajib menyampaikan laporan bulanan Dana Jaminan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 20

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (9) 5. DANA JAMINAN PERUBAHAN DANA JAMINAN Pemindahan atau pencairan Dana Jaminan dapat dilakukan setelah memperoleh persetujuan OJK Pembentukan Penatausahaan Perubahan Dokumen perstujuan OJK paling sedikit memuat : alasan pemindahan atau pencairan Dana Jaminan persetujuan direksi atau yang setara atas pemindahan/pencairan Dana Jaminan; dokumen pendukung yang membuktikan alasan pemindahan atau pencairan Dana Jaminan OJK dapat memerintahkan untuk menambah jumlah Dana Jaminan paling tinggi sebesar jumlah cadangan teknis, dalam hal: tidak memenuhi ketentuan mengenai tingkat solvabilitas dan sedang dikenai sanksi pembatasan kegiatan usaha Wajib menambah jumlah Dana Jaminan paling lama 1 bulan sejak diperintahkan Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 21

2. Melakukan Evaluasi Atas Tingkat Kesehatan Keuangan dan Kecukupan Modal (10) Pada Perusahaan Asuransi Syariah dan Perusahaan Reasuransi Syariah, pendistribusian surplus underwritting harus terlebih dahulu memperoleh rekomendasi dari aktuaris perusahaan (atau tenaga ahli sbg aktuaris) dan persetujuan Dewan Pengawas Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 22

3. Merancang Produk Asuransi Termasuk Menentukan Tarif Premi dan Profitabilitas atas Produk Asuransi melakukan pemantauan atas kinerja setiap produk asuransi dengan mengevaluasi: perencanaan penyusunan rencana pengembangan dan pemasaran produk embedded value profit testing dan asset share analisis atas value new business pemantauan tindak lanjut evaluasi periodik oleh aktuaris melanjutkan, mengubah, menghentikan pemasaran produk Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 23

4. Melakukan Perhitungan Cadangan Teknis (1) cadangan teknis cadangan non-teknis Penilaian Cadangan Teknis dilakukan oleh aktuaris perusahaan pegawai dengan gelar CNLA konsultan aktuaria yang tidak terafiliasi dengan perusahaan Cadangan Teknis Tidak Wajar Valuasi ulang oleh Perusahaan Valuasi ulang oleh pihak independen atas beban perusahaan Cadangan Premi jangka waktu > 1 thn; polis tidak dapat diperbaharui jangka waktu > 1 thn; polis dapat diperbaharui memperhitungkan seluruh penerimaan dan pengeluaran estimasi sentral + margin risiko CAPYBMP jangka waktu < 1 thn atau > 1 thn tapi polis dapat diperbaharui memperhitungkan risiko yang belum dijalani (URR) Cadangan atas PAYDI akumulasi dana PAYDI non-garansi unsur investasi PAYDI garansi unsur proteksi PAYDI dan manfaat lain dijanjikan Cadangan Klaim cadangan klaim dalam proses penyelesaian, IBNR, cadangan klaim atas klaim yang telah disetujui dan pembayaran manfaatnya tidak sekaligus Cadangan Katastropik Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 24

4. Melakukan Perhitungan Cadangan Teknis (2) penyisihan teknis penyisihan non-teknis penyisihan ujrah penyisihan atas PAYDI garansi Perhitungan Penyisihan Teknis: 1 Jan 2018 = 20% dari total 1 Jan 2019 = 40% dari total 1 Jan 2020 = 60% dari total 1 Jan 2021 = 80% dari total 1 Jan 2022 = 100% dari total Syariah Penyisihan kontribusi tabarru dan tanahud jangka waktu > 1 thn; polis tidak dapat diperbaharui jangka waktu > 1 thn; polis dapat diperbaharui memperhitungkan seluruh penerimaan dan pengeluaran estimasi sentral + margin risiko PAKYBMP jangka waktu < 1 thn atau > 1 thn tapi polis dapat diperbaharui memperhitungkan risiko yang belum dijalani (URR) Penyisihan Klaim penyisihan klaim dalam proses penyelesaian, IBNR, penyisihan klaim atas klaim yang telah disetujui dan pembayaran manfaatnya tidak sekaligus Cadangan Katastropik berdasarkan manfaat asuransi retensi sendiri dengan memperhitungkan kemungkinan terjadinya risiko bencana Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 25

RISK RISK 5. Turut Serta dalam Penerapan Manajemen Risiko dalam hal pengendalian risiko asuransi, aktuaris memberikan masukan terkait penetapan premi melakukan pemantauan bisnis baru dan fungsi underwritting secara berkala melakukan pengukuran dan penilaian (assessment) risiko di perusahaan melakukan pemodelan yang sistematis dari berbagai risiko serta keterkaitannya bertanggung jawab pada manajemen aset dan liabilitas guna mengurangi risiko terjadinya mismatch dan bertanggung jawab untuk pemodelan cashflow aset dan liabilitas RISK RISK Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 26

6. Melakukan Evaluasi atas Aspek Aktuaria dalam Proses Reasuransi memberikan rekomendasi atas dukungan reasuransi menganalisis perjanjian dukungan reasuransi membuat parameter reasuransi untuk metode internal membangun dan meningkatkan model harga reasuransi menyajikan hasil evaluasi atas aspek aktuaria dalam proses reasuransi Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 27

7. Menyusun Perkiraan Kemampuan Perusahaan untuk Memenuhi Kewajiban di Masa Depan Direksi perusahaan asuransi wajib membentuk komite investasi yang anggotanya paling sedikit terdiri dari: Anggota direksi yang membawahkan fungsi pengelolaan investasi Aktuaris perusahaan atau tenaga ahli Komite investasi nantinya bertugas untuk membantu direksi dalam merumuskan kebijakan investasi dan mengawasi pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 28

1. Menandatangani Laporan Aktuaris 2. Menandatangani Laporan Operasional Laporan Aktuaris a.l menyajikan reviu atas pricing policy menyajikan analisis realisasi biaya dan profitabilitas menyajikan distribusi profit menyajikan metode, asumsi dan model perhitungan yang digunakan perusaahaan menyajikan pendapat aktuaris terhadap metode, asumsi dan model perhitungan yang digunakan oleh perusahaan Laporan Operasional a.l menyajikan rincian reasuransi menyajikan perhitungan surplus underwriting menyajikan rincian cadangan teknis menyajikan gambaran tingkat risiko dan klaim Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 29

Penandatanganan Laporan Aktuaris Penandatanganan laporan aktuaris bagi Perusahaan Asuransi Umum dapat dilakukan oleh: Pegawai Perusahaan yang memiliki sertifikat analis asuransi umum (certified non-life analyst) dari Persatuan Aktuaris Indonesia konsultan aktuaria yang terdaftar di OJK dan tidak terafiliasi dengan Perusahaan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 Desember 2016 Lebih dari 50% PAU belum memiliki aktuaris Berdasarkan POJK 71/2016 dan POJK 72/2016, laporan aktuaris PAU dapat ditandatangani oleh konsultan aktuaria atau pegawai perusahaan dengan sertifikat CNLA 31 Desember 2017 2018 PAU harus memiliki aktuaris perusahaan Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 30

3. Menandatangani Pengajuan Pelaporan Produk Asuransi Salah satu kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi pada saat pelaporan produk asuransi baru adalah surat pernyataan aktuaris perusahaan (Lampiran SEOJK 13/2016) Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 31

C

C Isu Strategis Isu Strategis terkait Aktuaris Beberapa isu terkait aktuaris di Industri Keuangan Non-Bank: Sampai dengan tahun 2016, kurang dari 50% perusahaan asuransi umum yang memiliki aktuaris perusahaan Keterbatasan sumber daya manusia di perusahaan asuransi umum yang memiliki latar belakang pendidikan matematika/statistika untuk mengikuti program perkuliahan singkat yang dicanangkan oleh OJK Any idea? Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 33

C Isu Strategis Isu Strategis terkait Aktuaris Permohonan dan laporan Konsultan Aktuaria disampaikan kepada OJK secara online melalui SIJINGGA (Sistem Informasi Perijinan Lembaga Jasa Keuangan): Dapar diakses di website OJK: www.ojk.go.id, dalam Layanan Elektronik klik e-licensing atau https://dbpt.ojk.go.id/landing/login.aspx Otoritas Jasa Keuangan 2 nd Indonesian Actuaries Summit 34

Otoritas Jasa Keuangan Gedung Menara Merdeka Jl. Budi Kemuliaan I No. 2 Jakarta Pusat 10110 (021) 296 00000