BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. 1 Menurut

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stres menjadi fenomena psikologis yang dihadapi oleh mahasiswa

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA JENJANG PREKLINIK DAN CO-ASISTEN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PADA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres merupakan bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan. 1 Setiap

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan (Anxiety) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan

Abstrak. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Semester Satu di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2014.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN PREVALENSI DEPRESI PADA KO-ASISTEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DAN KO-ASISTEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WARMADEWA

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan depresi adalah gangguan yang mempengaruhi. fisik, mood, dan pikiran seseorang. Gangguan depresi

BAB I PENDAHULUAN. membuatnya depresi. Depresi menjadi masalah kesehatan jiwa yang sangat

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA LULUSAN SARJANA KEDOKTERAN UNS ANGKATAN 2005 YANG IPK-NYA DI ATAS 2,75 DENGAN IPK-NYA DI BAWAH 2,75 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari seorang anak menjadi seorang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

19

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XI SMA 3 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN SINDROM PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN ANGKATAN 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah yang digunakan adalah penelitian Cross

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya berhubungan dengan kedokteran fetomaternal dan ilmu kesehatan jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi. konsentrasi yang buruk. Sementara itu depresi merupakan gangguan

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIA YANG BEKERJA SHIFT DAN NON SHIFT DI PT TYFOUNTEX KARTASURA SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. 1 Stres normal merupakan. sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA. Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah

METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional (non

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Telah dilakukan penyebaran kuesioner pada Mahasiswa Muslim Angkatan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap depresi dapat

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB V PEMBAHASAN. tunagrahita ringan dan sedang di SLB Negeri Surakarta dilakukan pada bulan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xi. DAFTAR LAMPIRAN...xii Latar Belakang Masalah...

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran. G Harldy Parendra G

PENGARUH ANDROPAUSE TERHADAP KEJADIAN DEPRESI PADA PRIA DI KECAMATAN JEBRES, SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Prevalensi Ansietas Menjelang Ujian Tulis pada Mahasiswa Kedokteran Fk Unand Tahap Akademik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan kemampuan professional yang optimal. Untuk membentuk

Indah Puspasari Kiay Demak*, Suherman** ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau

BAB 1 PENDAHULUAN. secara rasional mudah menyebabkan kelebihan masukan yang akan. menimbulkan berat badan meningkat (Sismoyo, 2006).

GAMBARAN SKALA DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN KECEMASAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 4 BATU SKRIPSI. Disusun Oleh: ITA ELISA NIM

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup disiplin ilmu penelitian adalah ilmu kedokteran jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memilih untuk menggunakan rancangan cross sectional dimana variabel bebas

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN SMP NEGERI 1 WONOGIRI SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PERAWAT PROFESIONAL DENGAN PERAWAT VOKASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM KUMALA SIWI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. 202 juta di tahun 1950 menjadi 831 juta di tahun Jumlah ini diperkirakan akan terus

III. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross sectional atau potong lintang. Dalam desain cross

PERBEDAAN PROPORSI JUMLAH SISWA KELAS XII SMA AL ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA PEROKOK DENGAN MAHASISWA NON-PEROKOK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB 4 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS AKHIR ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP PENURUNAN PRESTASI PADA MAHASISWA SEMESTER 1 FAKULTAS KEDOKTERAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA FASE PRAMENSTRUASI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT.

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

Differences in Stress Level Between First-Year and Second-Year Medical Students in Medical Faculty of Lampung University

BAB III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif observasional

1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kecemasan bisa muncul sebagai respon terhadap stres, di mana stres

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

GANGGUAN CEMAS PADA MAHASISWA SEMESTER I DAN VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. 1 Menurut Ismed Yusuf pada tahun 2012, seorang mahasiswa dikategorikan dalam tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal, dan dilihat dari segi perkembangan, pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup. 2 Daniel Levinson menggambarkan suatu transisi dewasa awal antara masa remaja dan masa dewasa dimana orang muda mulai meninggalkan rumah dan hidup mandiri. Periode transisional memasuki masa dewasa awal melibatkan berbagai peristiwa yang penting; lulus sekolah tinggi, mulai bekerja atau memasuki perguruan tinggi, dan meninggalkan rumah. 3 Pada masa inilah mahasiswa rentan terhadap kecemasan dan depresi. 4 Masalah gangguan kesehatan jiwa di Indonesia berupa gangguan kecemasan dan depresi pada orang dewasa secara nasional mencapai 11,6%. Populasi orang dewasa mencapai sekitar 150.000.000, dengan demikian ada 1.740.000 orang di Indonesia yang mengalami gangguan mental emosional. 5 Pria dan wanita memiliki fungsi otak yang berbeda. Pria lebih analitis ketika berhadapan dengan emosi negatif, sedangkan wanita cenderung lebih fokus pada 1

2 perasaan yang membuat mereka lebih rentan depresi dan cemas berlebihan ketimbang pria. 6 Seiring dengan berkembangnya ilmu kedokteran dan hasil-hasil penelitian terbaru US Department of Education, National Center for Education Statistic pada tahun 2005 menunjukkan bahwa cenderung terjadi peningkatan kasus gangguan kejiwaan diantara para siswa dan mahasiswa pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu penyakit kejiwaan yang paling sering ditemukan terutama pada masa dewasa muda adalah cemas dan depresi. 7 Penelitian pada mahasiswa kedokteran di Ziauddin Medical University, Pakistan pada tahun 2003 menunjukkan sebanyak 60% mahasiswa kedokteran mengalami kecemasan dan depresi. Prevalensi kecemasan dan depresi pada mahasiswa kedokteran tahun keempat, tahun ketiga, tahun kedua, dan tahun pertama secara berturut-turut yaitu 49%, 47%, 73%, dan 66%. 8 Sementara itu pada tahun 2006, studi pada mahasiswa kedokteran di Private University of Karachi, Pakistan ditemukan sekitar 70% mahasiswa kedokteran mengalami kecemasan dan depresi. 9 Pada penelitian Brauser tahun 2010, dikatakan bahwa mahasiswa kedokteran mengalami tingkat depresi, kelelahan, dan mental yang lebih tinggi daripada populasi umum, dengan kesehatan mental yang memburuk selama proses belajar, mahasiswa kedokteran memiliki risiko lebih tinggi keinginan bunuh diri karena tingginya tingkat kelelahan. 10 Hasil penelitian di Institute of Medical Sciences, Odisha, India pada tahun 2012 menunjukkan lebih dari 50% mahasiswa jenjang preklinik mengalami depresi, kecemasan, dan stress. 11

3 Sementara itu di Indonesia, pada tahun 2010 telah dilakukan penelitian mengenai perbedaan kecemasan dan depresi mahasiswa preklinik dan ko-asisten di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta yang menunjukkan ko-asisten lebih cemas dan lebih depresif daripada mahasiswa preklinik (TMAS t= -3,328, p= 0,002 dan BDI t= 2,410, p= 0,019). 4 Berdasarkan penelitian tahun 2014 pada mahasiswa jenjang preklinik dan jenjang ko-asisten di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sebanyak 26,3% mahasiswa jenjang preklinik mengalami gangguan cemas dan 26,7% mengalami depresi. Sedangkan untuk mahasiswa jenjang ko-asisten, sebanyak 60% mengalami gangguan cemas dan 46,7% mengalami depresi. 7 Tidak seperti Fakultas Kedokteran lainnya di Indonesia, Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro masih menggunakan dua macam sistem penyelenggaraan pendidikan yaitu, sistem perkuliahan tradisional atau Satuan Kredit Semester (SKS) dan sistem perkuliahan terintegrasi yang terbagi menjadi beberapa blok/modul. Berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai tingkat kecemasan dan depresi pada mahasiswa kedokteran 4,7,10,11 maka, perlu dilakukan penelitian mengenai perbedaan tingkat kecemasan dan tingkat depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan mahasiswa sistem perkuliahan terintegrasi di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro.

4 1.2 Permasalahan Penelitian Apakah terdapat perbedaan tingkat kecemasan dan tingkat depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Membuktikan adakah perbedaan tingkat kecemasan dan tingkat depresi antara mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Mengetahui kategori tingkat kecemasan dan kategori tingkat depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi. 2) Membuktikan adakah perbedaan yang bermakna antara tingkat kecemasan pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi. 3) Membuktikan adakah perbedaan yang bermakna antara tingkat depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi.

5 4) Menganalisa tingkat kecemasan dan depresi pada mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, jalur masuk PTN, rentang IPK, dan status tempat tinggal. 5) Menganalisa apakah mahasiswa sistem perkuliahan tradisonal lebih banyak mengalami kecemasan atau depresi. 6) Menganalisa apakah mahasiswa sistem perkuliahan terintegrasi lebih banyak mengalami kecemasan atau depresi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat untuk Ilmu Pengetahuan Penelitian ini sebagai sumbangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu kedokteran jiwa. 1.4.2 Manfaat untuk Masyarakat Penelitian ini dapat menjadi sumbangan informasi untuk masyarakat, khususnya mahasiswa kedokteran sebagai salah satu upaya mencegah peningkatan kejadian kecemasan dan depresi. 1.4.3 Manfaat untuk Penelitian Penelitian ini dapat menjadi pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya dan dapat menjadi acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

6 1.5 Orisinalitas Penelitian Tabel 1. Orisinalitas Penelitian Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian S.N. B. Inam, dkk., JPMA (Journal of Pakistan Medical Association), Vol. 53, No. 2, Februari 2003, Prevalence of Anxiety and Depression among Medical Students of Private University 8 Yuke Wahyu Widosari, Perbedaan Derajat Kecemasan dan Depresi Mahasiswa Kedokteran Preklinik dan Ko-asisten di FK UNS Surakarta 4 Penelitian ini menggunakan pendekatan crosssectional dengan jumlah sampel 252 mahasiswa dari tahun pertama hingga tahun keempat di Ziauddin Medical University. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Aga Khan University Anxiety and Depression Scale (AKUADS). Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari tiga macam yaitu L-MMPI untuk menilai kebohongan responden, TMAS untuk menilai kecemasan, dan BDI untuk menilai depresi. Analisa data menggunakan uji T dengan tingkat kemaknaan α= 0,05. Hasil: Prevalensi kecemasan dan depresi pada mahasiswa kedokteran tahun keempat, tahun ketiga, tahun kedua, dan tahun pertama secara berturut-turut adalah 49%, 47%, 73%, dan 66%. Hal ini menunjukkan mahasiswa tahun pertama dan tahun kedua lebih banyak mengalami kecemasan dan depresi dibanding mahasiswa tahun ketiga dan tahun keempat (p<0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ko-asisten lebih cemas dan lebih depresif daripada mahasiswa preklinik (TMAS t= -3,328, p= 0,002 dan BDI t= 2,410, p= 0,019). Ida Ayu Ratih Savitri, dkk., Perbedaan Tingkat Kecemasan dan Depresi pada Mahasiswa Jenjang Preklinik dan Co-asisten di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada Tahun 2014 7 Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jenjang preklinik dan koasisten Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Teknik sampling dilakukan dengan purposive random sampling. Instrumen yang digunakan adalah HARS untuk menetukan derajat kecemasan dan BDI untuk mengukur tingkat depresi. Hasil: Analisa melalui uji t- independen didapatkan nilai kemaknaan p untuk kecemasan adalah p=0,000 (<0,005) dan untuk depresi p=0,002 (<0,005).

7 Perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah pada subyek penelitian, instrumen yang digunakan, serta tempat penelitian. Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter dengan sistem perkuliahan tradisional (angkatan 2012) dan sistem perkuliahan terintegrasi (angkatan 2013). Instrumen yang digunakan yaitu Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Zung Self-Rating Depression Scale (ZSDS) untuk mengukur tingkat depresi. Tempat penelitian ini yaitu di lingkungan kampus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.