BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengambilan sampel tanah lempung dan pasir. 2. Persiapan alat. Pengujian Pendahuluan (ASTM D422-63)

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

BAB 4. HASIL DAN ANALISIS PENYELIDIKAN TANAH

Oleh: Dewinta Maharani P. ( ) Agusti Nilasari ( ) Bebby Idhiani Nikita ( )

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

BAB II TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DAN SILICA FUME

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah


BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

MEKANIKA TANAH SIFAT INDEKS PROPERTIS TANAH MODUL 2. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bendungan merupakan salah satu dari beberapa bangunan sipil yang

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

BAB VI PLASTIS LIMIT DAN LIQUID LIMIT. a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus.

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI NILAI CBR. Hairulla

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

Perbaikan Tanah Untuk Meningkatkan CBR Dengan Bahan Aditif Serbuk Bata Merah Dan Abu Sekam Padi

DAFTAR GAMBAR Nilai-nilai batas Atterberg untuk subkelompok tanah Batas Konsistensi... 16

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF (Studi Kasus di Desa Tanah Awu, Lombok Tengah)

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

BAB III METODOLOGI. konsultasi kepada dosen pembimbing merupakan rangkaian awal dalam pekerjaan

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar

PENGARUH KUAT TEKAN DAN KUAT GESER SAMPEL DRYSIDE OF OPTIMUM (KERING OPTIMUM) DAN WETSIDE OF OPTIMUM (BASAH OPTIMUM) PADA TANAH LEMPUNG

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Bagan Alir Penelitian : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Pengambilan sampel tanah dan abu vulkanik Persiapan bahan : 1. Tanah 2. Abu vulkanik Pengujian kadar material abu vulkanik Pengujian sifat dan maknis tanah asli : 1. Kadar air 2. Berat jenis 3. Batas-batas konsistensi (Atterberg) 4. Distribusi ukuran butir 5. Pemadatan (Kompaksi) 6. Triaxial UU Pencampuran tanah dan abu vulkanik (5%,10% dan 15%) Perawatan benda uji 3,7 dan 14 hari Pemadatan untuk mendapat nilai OMC dan MDD Pengujian sifat dan maknis tanah campuran : 1. Berat jenis 2. Batas-batas konsistensi (Atterberg) 3. Distribusi ukuran butir 4. Triaxial UU TIDAK Analisis Hasil Pengujian: Mengalami pengaruh terhadap kuat geser YA Kesimpulan & Saran Rani Nurussyamsiatul Mu minah, Selesai 2014

29 Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Metodologi penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Eksperimen di labolatorium Mekanika Tanah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, jalan Dr.Setiabudi No.207 Bandung 40154 Telp. 2013163.,dengan menyajikan data secara deskriptif yang menceritakan secara detail keadaan selama penelitian. A.Prosedur Penelitian Laboratorium Penelitian yang dilakukan oleh penulis berbasis labolatorium. Pada penelitian ini penulis menguji tanah lempung di daerah Purwakarta, Jawa Barat yang akan diupayakan diperbaiki sebagai bahan material timbunan menggunakan abu vulkanik. Dengan presentasi 0%, 5% 10 % dan 15%. Sample tanah lempung yang diambil adalah tanah yang sifatnya terganggu (disturbed) dimana tanah ini mendapat pengaruh dari luar seperti cuaca. Dari sample dengan campuran tersebut lalu dilakukan pemeraman dengan jumlah hari yang telah di tentukan yaitu 3,7 dan 14 hari. Penelitian yang dilakukan bertempat di labolatorium Mekanika Tanah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, jalan Dr.Setiabudi No.207 Bandung 40154 Telp. 2013163. Penelitian yang dilakukan trbagi menjadi 2 yaitu : 1. Penelitian Terhadap Tanah Asli Beberapa pengujian yang dilakukan, antara lain : a. Index Properties : 1) Kadar air 2) Atterberg limit ; Batas cair dan Batas plastis 3) Berat jenis tanah 4) Analisis pembagian ukuran butir 5) Analisis hidrometer

30 b. Engineering Properties : a) Uji kompaksi ( Proctor T-99) b) Uji Triaxial B. Persiapan Alat dan Bahan 1. Persiapan Alat Peneliti menentukan dan menyusun alat-alat yang akan digunakan selama penelitian, mulai dari penelitian tahap awal hingga penelitian tahap akhir. 2. Pengambilan Sampel Pekerjaan lapangan dilakukan pada saat pengambilan sampel tanah lempung. Pada penelitian ini digunakan sampel disturbed dan undisturbed dengan masing-masing diambil 3 titik sampel tanah lempung. Pada pengembilan sampel tanah lempung undisturbed menggunakan alat hand bor. C. Pencampuran Tanah Lempung dan Abu Vulkanik Sample tanah lempung yang diambil adalah tanah yang sifatnya terganggu (disturbed) dimana tanah ini mendapat pengaruh dari luar seperti cuaca.dengan presentasi campuran 0%, 5% 10 % dan 15%. Penentuan kadar abu vulkanik yang digunakan masih berlaku bebas dan eksperimental. Cara penambahan kadar abu vulkanik yang akan digunakan yaitu dihitung berdasarkan perbandingan berat abu vulkanik terhadap berat kering tanah lempung. Dalam proses pencampuran bahan-bahan dalam penelitian ini dilakukan dalam keadaan kering, kemudian dilakukan pencampuran secara manual yaitu menggunakan tangan hingga diperoleh campuran yang homogen. D. Pengujian Index Properties Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar (index properties) dari tanah yang digunakan. Penelitian pendahuluan adalah untuk menentukan : 1. Kadar Air

31 Pengujian ini berdasarkan standar ASTM D-2216-71. Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering oven tanah, yang dinyatakan dalam persen (%).Percobaan kadar air dilakukan untuk mengukur berat isi dengan menggunakan ring gamma pada tanah tidak terganggu (undisturb). 2. Berat Jenis Tanah Pengujian berat jenis untuk butiran tanah lolos saringan no 40 menyesuaikan pada ASTM : D-854-02 dengan bantuan erlenmeyer. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat isi butir tanah dengan berat isi air. Berat jenis tanah dasar dibutuhkan untuk memeriksa kembali hasil percobaan pemadatan di laboratorium. Dalam penelitian ini,berat jenis diuji pada tanah asli dan pada tanah yang telah dicampur dengan abu vulkanik pada presentasi campuran tertentu. 3. Batas-Batas Konsistensi Tanah (Atterberg) ASTM : D-421-1997, D- 423-1997, D-424-1997 Metode-metode pengujian ini meliputi: a. Batas Cair (Liquid Limit) Batas cair ditentukan dengan melakukan percobaan casagrande. Material uji yang telah dicampur dengan air ditempatkan kedalam cawan dan didalamnya dibuat alur dengan memakai alat spatel (grooving tool). Engkel alat diputar hingga cawan dinaikan dan dijatuhkan pada dasar alat, dan banyaknya pukulan dihitung sampai kedua tepi alur tersebut berhimpit. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan sifat dan klasifikasi tanah. b. Pengujian Batas Plastis (Plastic Limit) Batas Plastis (Plastis Limit) adalah kadar air suatu material pada batas bawah daerah plastis. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui batas plastis

32 suatu material uji, dimana batasan itu berada pada keaadaan batas antara keadaan plastis dan semi plastis. Kadar air ini ditentukan dengan cara menggulung sampel uji pada plat kaca sampai batangan sampel uji tersebut memiliki ukuran diameternya 1/8 (3 mm). Bilamana pada ukuran tersebut gulungan sampel sudah mulai pecah maka pada saat itulah kadar air sampel mencapai keadaan batas plastis. c. Analisa ukuran butir (Grain Size Analysis ) 1) Sieve Analysis ASTM : C-136-46 Analisa ukuran butir (Grain Size Analysis) dilakukan untuk mengetahui pengklasifikasian suatu sampel tanah. Tanah uji sample diklasifikasikan untuk melihat dan memisahkan ukuran butir untuk penelitian ini. 2) Hidrometer ASTM : D-421-58 dan D-422-63 Pengujian ini berdasarkan standar ASTM D-442-63 (98)..Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis ini dilakukan untuk material partikel halus yang lolos pada ayakan no. 200 seperti tanah lanau (silt) atau lempung (clay). Analisis hidrometer juga sering disebut analisis endapan atau analisis mekanis basah.analisis ini didasarkan pada prinsip sedimentasi (pengendapan) butir-butir partikel dalam air (suspensi). E. Pengujian Engineering Properties Setelah dilakukan pengujian pada indeks propertis tanah yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah beserta campura abu vulkanik dalam presentase yang telah di tentukan.maka dapat di lakukan langkah selanjutnya yaitu pengujian Engineering Properties yang meliputi : 1. Pengujian Pemadatan (compaction test)

33 Uji pemadatan ini dilakukan dengan mengacu pada ASTM : D-698-1997. Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperbaiki sifat-sifat teknis tanah. Sedangkan tujuan pemadatan pada penilitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar air dengan berat isi kering pada waktu pemadatan. Dan dari hasil pemadatan dapat diambil sampel yang diuji kadar air. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan nilai kadar air optimum dengan cara memadatkan sampel dalam cetakan Mold dengan tinggi 4.6, diameter 4, volume 1/30 cu-ft. dengan menggunakan alat penumbuk dengan berat 10 lb, diameter 2, tinggi jatuh 18. 2. Pengujian Triaxial UU Pengujian Triaxial ini mengacu pada ASTM : D-698-1997. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan geser tanah yaitu c (kohesi) dan ϕ (sudut geser dalam) dari suatu sampel tanah. Pengujian ini dilakukan pada tanah dan juga tanah yang sudah di beri campuran abu vulkanik pada presentase tertentu. Percobaan ini mencakup uji kuat geser untuk tanah berbentuk silinder dengan diameter maksimum 75 mm. Kadar air sample di gunakan berdasarkan nilai kadar air optimum pada percobaan pemadatan (compaction test).pengujian dilakukan dengan alat konvensional dalam kondisi contoh tanah tidak terkonsolidasi dan air pori tidak teralir (Unconsolidated Undrained). F. Analisis Data Dari hasil pengujian ini maka dilakukan analisis karakteristik tanah yang meliputi pengujian kadar air,berat isi, pengujian batas atterberg, berat jenis tanah, analisis saringan, hydrometer. Pengujian kadar air dan berat isi menghasilkan nilai kadar air alami dan nilai berat isi tanah. Pengujian atterberg dilakukan untuk mendapatkan nilai nilai batas cair (Limit Liquid/LL) dan batas plastis (Plastic Limit/PL) yang digunakan untuk menentukan nilai Plastic Index (PI). Nilai Plastic Index (PI) digunakan sebagai parameter untuk menentukan jenis tanah. Dari pengujian berat jenis tanah didapatkan nilai Gs yang digunakan dalam menganalisis data hidrometer dan kompaksi. Dari pengujian analisis saringan

34 didapatkan nilai Cu. Setelah nilai Cu didapatkan lakukan analisis apakah sampel tersebut berjenis pasir atau gravel. Dari pengujian hidrometer didapat data gradasi yang digunakan untuk menganalisis distribusi ukuran butir tanah. Semua percobaan lanjutkan dilakukan untuk untuk menganalisis sifat-sifat dasar dari tanah sampel. Pengujian index properties tanah Pengujian Kadar air dan Berat isi Pengujian Batas Atterberg Pengujian Berat Jenis Tanah Pengujian Analisis Gradasi Analisis data sampai menghasil kan nilai kadar air dan berat isi tanah Nilai Batas Cair,Nilai Batas Plastis dan Nilai Index Plastis Analisis data menghasil kan nilai Gs Analisis data menghasil kan data gradasi Pengaruh Abu Vulkanik Terhadap Parameter kuat Geser Tanah Semua Lempung data yang didapatkan untuk menganalisis sifat-sifat dasar dari tanah sampel dan beberapa data digunakan untuk melakukan pengujiana selanjutnya

35 Gambar 3.2 Diagram Analisis Pengujian Index Properties Pengujian Engineering Properties Pengujian Kompaksi Analisis data menghasilkan nilai Optimum Moisture Content (OMC) dan Maximum Dry Density (MDD) Pengujian Triaxial Analisis data menghasilkan nilai sudut geser (σ), nilai cohesi (c) dan nilai kuat geser (τ)

36 Gambar 3.3 Diagram Analisis Pengujian Engineering Properties Analisis selanjutnya yaitu menganalisa hasil pengujian karakteristik sampel berdasarkan trial mix yang direncanakan. Bagaimana karakteristik setiap sampel setelah melalui pencampuran dengan abu vulkanik dengan persentase yang telah ditentukan dengan waktu pemeraman yang telah ditentukan, yang lalu dianalisis apakah terjadi pengaruh akibat penambahan abu vulkanik dan waktu pemeraman terhadap karakteristik tanah. Uji yang dilakukan yaitu uji batas Atterberg dan uji berat jenis hasil dan analisis data dilakukan seperti pada pengujian Index Properties. Data yang paling penting dianalisis yaitu data pengujian batas Atterberg yaitu nilai batas cair dan batas plastis. Batas plastis dan batas cair untuk menentukan nilai Plastic Index (PI) apakah terjadi perubahan jenis tanah. Setelah analisis Index Properties dilakukan,selanjutnya melakukan analisis terhadap pengujian Engineering Properties yang dilakukan terhadap sampel. Pengujian Engineering Properties yang dilakukan terhadap sampel yaitu pengujian kompaksi dan Triaxial. Analisis yang dilakukan terhadap hasil pengujian kompaksi dilakukan sampai menghasilkan Optimum Moisture Content (OMC) dan Maximum Dry Density (MDD). Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai Optimum Moisture Content (OMC) dan Maximum Dry Density (MDD) campuran dan tanah asli apakah terdapat perbedaan ditinjau dari persentase trial mix dan waktu pemeraman yang direncanakan. Analisis yang dilakukan terhadap hasil pengujian Triaxial yang diolah sehingga menghasilkan nilai sudut geser (σ), nilai cohesi (c) dan nilai kuat geser (τ). Setelah itu dilakukan analisis apakah ada pengaruh dari campuran abu vulkanik dalam presentase tertentu dan waktu pemeraman pada nilai-nilai sudut geser (σ), nilai cohesi (c) dan nilai kuat geser (τ) terhadap tanah asli. Apabila

Strength (kg/cm 2 ) 37 terjadi pengaruh maka analisa data akaan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik untuk selanjutnya dapat ditarik kesimpulan. Adapun grafik yang diharapkan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Strength vs Persentase 5% 10% 15% Presentase 3 Hari 7 Hari 14 Hari Gambar 3.1 Grafik pengaruh penambahan abu vulkanik dan waktu curing terhadap strength