Sifat Tawadhu' Rasulullah shalallahu alaihi wasallam

dokumen-dokumen yang mirip
Lima Syarat Wajib Haji

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Pertama Kali Wahyu Turun

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kelembutan Dalam Islam

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Mendulang Faidah Dari Surat al- Qomar (Ayat : 54-55)

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Tata Cara Sujud Tilawah

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Jembatan Antara Surga Dan Neraka

Hukum Mengubah Nazar

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Pelajaran Dari Perang Badar

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Keutamaan Ibunda Khadijah radhiyallahu 'anha

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Tata Cara Shalat Malam

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

Membatalkan Shalat Witir

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Membalas Kebaikan Orang Lain

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tata Cara Sholat Khusuf (gerhana)

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Siapakah Mukmin Sejati?

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Sekelumit Tentang Perang Badar

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Cinta Sejati. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tafsir Ringkas Surat at-tiin

Abu Ishaq al-huwaini al-atsari

Cara Menyisir Rambut

Pelajaran Dari Surat al-kautsar

Adab Menjenguk Orang Sakit

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Syarah Istighfar dan Taubat

Hadits-hadits Shohih Tentang

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Mu'awiyah, Panglima Islam Pertama yang Menaklukan Lautan

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Sifat Seorang Mukmin

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Adab Berpakaian. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Pembelahan Dada Nabi Muhammad serta Peristiwa Mi rajnya

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Tips dalam Memahami Ilmu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Agungnya Nikmat Keamanan

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Kiat Menjadi Pribadi Yang Bekemauan Kuat

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Penghibur Hati Bagi Orang Miskin

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

Pribadi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam

Transkripsi:

Sifat Tawadhu' Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ] إندوني [ Indonesia Indonesian Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

تواضع ا عليه الص ة والس م» باللغة ا ندونيسية «الشيخ أم بن عبد ا الشقاوي تر ة: رف هداية ا أبو أمامة مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2013-1434

Mengulas Sifat Tawadhu' Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Shubhanahu wa ta alla semata yang tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba'du: Diantara sekian banyak akhlak serta sifat terpuji yang ditekankan oleh agama kita ialah sifat tawadhu (rendah hati). Dikarenakan akhlak mulia adalah inti ajaran Islam, maka tak salah kalau banyak ayat serta hadits yang menganjurkan hal tersebut, salah satunya sifat yang akan menjadi kajian kita kali ini, yaitu sifat tawadhu. Allah ta'ala berfirman: تال ا إ ٱ مرح ش ٱ ض م ل لا س و ر د ك و ت ص ع ف خ و ر ١ ] لقمان: [١٨ "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri". (QS Luqman: 18). 3

Dalam keterangan lain Allah Shubhanahu wa ta alla berfirman: [ا جر: [٨٨ ناحك وٱخف ض ج م ن ٨ ؤ ل لم "Dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman". (QS al-hijr: 88). Pengertian: Yang dimaksud tawadhu ialah merendahkan diri dan berlaku lemah lembut. Dan ini tidak akan mendongkrak pelakunya menjadi terpuji melainkan bila dibarengi karena mengharap wajah Allah azza wa jalla. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: "Kalau sekiranya ada orang bersikap tawadhu agar Allah Shubhanahu wa ta alla mengangkat derajatnya dimata orang, maka ini belum dikatakan telah merengkuh sifat tawadhu, karena maksud utama perilakunya itu didasari agar mulia dimata orang, dan sikap seperti itu menghapus tawadhu yang sebenarnya".0f Ucapan beliau didasari sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi MuhammadShalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: 1 1. al-fatawa al-kubra 6/279. 4

رعه ا ح د إ «ا ت واض ع أ قال رسول ا ص ا عليه وسلم: «وم [أخرجه مسلم] "Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah melainkan (pasti) Allah akan mengangkat derajatnya". HR Muslim no: 2588. Syaikh Abdurahman as-sa'di mengomentari maksud hadits diatas dengan mengatakan: "Sabdanya: "Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah". Sebagai peringatan supaya memperbagusi niat, yaitu dengan didasari ikhlas karena Allah Nabi Muhammaddidalam sikap tawadhunya tadi. karena banyak dijumpai, ada orang yang terkadang menampilkan sikap tawadhu dihadapan orang kaya, namun, niatnya supaya bisa mengais sedikit dari hartanya, atau terhadap pimpinan supaya bisa tercapai keinginannya. Ada pula yang menampilkan sikap tawadhu dengan tujuan riya' dan pamer, maka tujuan-tujuan semacam ini, semuanya rusak, tidak memberi manfaat sama sekali bagi pelakunya, kecuali rendah diri yang didorong rasa ikhlas karena Allah Shubhanahu wa ta alla dalam rangka mendekatkan diri kepada -Nya dan ingin meraih 5

ganjaran serta kemurahan -Nya kepada makhluk, sehingga ihsan terbaik serta ruhnya itu ada pada ikhlas karena Allah ta'ala". 2 Dan Nabi kita, Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah pionir terdepan dalam akhlak mulia yang satu ini, untuk menggambarkan tawadhunya Nabi kita lihat pada haditsnya Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim. Diceritakan oleh beliau: ك حاجة قال إ إ.«ف خ ققال يا رس ول ا ة ن قق ل ا رأ أ ام ا أ م ف ي ك ئ ا اظ ر ر أ الس ا ت ه اج ض ال ر ح فرغ ت م ن ح ا عع ا عه ك ت اج لك ح ق ح أ «[أخرجه مسلم] "Ada seorang perempuan yang sedikit bermasalah otaknya berkata pada Nabi MuhammadShalallahu alaihi wa sallam: "Wahai Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam, saya ada keperluan sebentar denganmu". Nabi menyahut: "Ya Ummu Fulan, apa kebutuhanmu, hingga aku bisa membantu urusanmu". Maka beliau mengikutinya sedikit minggir dijalan kota Madinah, sampai perempuan tadi menyelesaikan keperluannya". HR Muslim no: 2326.»» 2. Bahjatul Abrar wa Quratu 'uyunil Akhbar hal: 92. 6

Masih kisah yang menjelaskan tawadhunya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Anas radhiyallahu 'anhu beliau menceritakan: ع يد رس ول ا ة أ د ي م ا ال ه ا أ ة م ن إ م إ ن ن ا م ه لي ص ا ع» س ل م تن ط ل ق و ب ه حي ث ش اءت «[أخرجه ا خاري] "Pernah ada seorang budak yang berada dikota Madinah, menggandeng tangan Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam lalu diajak pergi untuk membantu urusannya". HR Bukhari no: 6072. Bahkan lebih mengesankan lagi dari itu semua, sebuah hadits yang dibawakan oleh al-baghawi dalam syarhu sunah dari Aisyah radhiyallahu 'anha, diceritakan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: قال رسول ا ص ا عليه وسلم:» آ كما ي العبد وأجلس كما لس العبد «[أخرجه ا غاوي ح السنة [ "Aku makan sebagaiman makannya seorang hamba sahaya, dan aku duduk seperti duduknya seorang budak". HR al-baghawi 13/248. Dinyatakan shahih oleh al-albani dalam silsilah ash- Shahihah no: 544. 7

Dalam redaksi lain, dikatakan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: قال رسول ا ص ا عليه وسلم:» يا شة لو شئت لسارت م جبال ا هب. أتا ملك و ن حجزته لتساوي الكعبة فقال: إن ر ك يقرأ عليك فأشار إ ج ل الس م و قول: إن شئت نبيا مل و ن شئت نبيا عبدا ضع نفسك فقلت: نبيا عبدا «[أخرجه ا غاوي] "Wahai Aisyah, kalaulah sekiranya aku mau tentu ada gunung yang terbuat dari emas berjalan menemaniku. Telah datang kepadaku malaikat yang kain bagian bawahnya hampir setinggi Ka'bah. Dia mengatakan: "Sesungguhnya Rabbmu kirim salam kepadamu, dan berfirman: "Kalau engkau mau Aku jadikan seorang Nabi dan hamba, atau seorang Nabi dan malaikat". Lalu aku berpaling kepada Jibril 'alaihi sallam, dan ia mengisyaratkan padaku supaya rendah diri. Maka aku jawab: "Aku rela menjadi Nabi dan seorang hamba..". Hadits shahih diriwayatkan oleh al-baghawi dalam syarhu Sunah 13/348 no: 3683. Tatkala Aisyah ditanya apakah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam biasa melakukan pekerjaan dirumahnya? Beliau menjawab: 8

عم ت: ظ ن رس ول ا ق ا ل ت ه ح د م بي م ل أ ع ا م ت ه ك م ل بي ع ه و ثو خ يط له و ه و سل م ص ف ظع لي ص ا ع «[أخرجه ا غاوي] "Ia, beliau biasa menambal sendalnya, dan menjahit bajunya sendiri, dan melakukan pekerjaan rumah seperti halnya kalian melakukannya dirumah kalian". Hadits shahih dikeluarkan oleh Baghawi dalam Syarhu Sunah 13/242 no: 3675.» Dan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam bisa berdo'a: قال رسول ا ص ا عليه وسلم:» ساك م رة ال ز م اح ا و م س ك ين وف ت ا و ح ي م س ي الل ا م أ ة ام يوم الق ي «[أخرجه ال مذي] "Ya Allah hidupkanlah hamba dalam keadaan miskin, dan wafatkanlah dalam keadaan miskin, serta bangkitkan diriku bersama orang-orang miskin kelak pada hari kiamat". HR at-tirmidzi no: 2352. Dinilai hasan oleh al-albani dalam shahih sunan at-tirmidzi 2/275 no: 1917. Tatkala ada seorang sahabat datang kepada beliau lalu memujinya sambil mengatakan: "Duhai sebaik-baik makhluk". Beliau justru menimpali: "Itu adalah Ibrahim 'alaihi sallam". HR Muslim no: 2369. 9

Dalam shahih Bukhari dan Muslim dibawakan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: ا ث ي وسف لو ث ت الس ج ن م قال رسول ا ص ا عليه وسلم:» «[أخرجه ا خاري و مسلم] 10 جب ت ه ا ا ا ت م م "Kalau seandainya aku dipenjara seperti Yusuf lamanya tatkala dipenjara, pasti aku akan tetap memenuhi tugasku ini (berdakwah)". HR Bukhari no: 3372. Muslim no: 151. Hal ini menunjukan bagaimana sikap tawadhunya beliau, karena beliau mendapat ujian yang tidak pernah ada seorangpun yang mendapat semisal dengannya. Masih dalam riwayat Bukhari dan Muslim dibawakan sebuah hadits dari Abu Burdah, dirinya mengkisahkan: "Aisyah pernah keluar kepada kami sambil memegang baju dan jubah yang usang, lalu mengatakan: "Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam dicabut ruhnya dalam keadaan memakai dua baju ini". HR Bukhari no: 5818. Muslim no: 2080. Dalam riwayat-riwayat diatas menjelaskan bahwa beliau adalah imam (pemimpinnya) orang-orang yang bertawadhu, dan ini tidak mengherankan karena tawadhu merupakan sifatnya para Nabi. Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu riwayat yang dikeluarkan

oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallah 'anhu, dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam beliau bersabda:. «قال رسول ا ص ا عليه وسلم:» قال أص حاب ه ون ت عم : ظ قال ب ا يا إ ر ث ا ن ع ما ع غنم ال ه ا م ة قرار ط ا ر ه ك أ [أخرجه ا خاري] "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi pun melainkan dirinya pasti pernah menggembala kambing". Maka para sahabatnya bertanya: 'Tidak pula engkau wahai Rasul? Beliau menjawab: "Tidak pula aku. Dahulu aku biasa menggembala dibebukitan miliknya penduduk Makah". HR Bukhari no: 2262. Sehingga sangat wajar sekali bila Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam memotivasi umatnya untuk bersikap tawadhu dan rendah diri. Sebagaimana haditsnya Iyadh al-majaasyi'i radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: وا ح إ أ ت واضع و أ قال رسول ا ص ا عليه وسلم:» ا د ح أ أح د ب د و ح أ ح د خ ر أ ف «[أخرجه مسلم] 11

"Sesungguhnya Allah menurunkan wahyu padaku agar kalian bersikap rendah diri, hingga tidak ada seorangpun yang merendahkan saudaranya, dan tidak berlaku lalim satu sama lain". HR Muslim no: 2865. Salah satu petuah yang pernah diberikan Abu Bakar kepada kita ialah: "Kami mendapatkan kemuliaan akhlak ada pada takwa, kekayaan pada keyakinan, serta keluhuran pada rendah diri". Dan Aisyah radhiyallahu 'anha pernah mengingatkan: "Sungguh betapa banyak orang yang lalai pada ibadah yang paling afdhal yaitu tawadhu". Faidah sikap rendah diri: 1. Salah satu jalan yang akan mengantarkan pada surga. 2. Allah Shubhanhu wa ta alla akan mengangkat kedudukan orang yang rendah diri dihati manusia. Dikenang kebaikannya oleh orang lain serta diangkat derajatnya diakhirat. 3. Bahwa sikap tawadhu terpuji itu ditujukan pada orang-orang beriman, adapun pengumpul dunia serta orang yang sesat maka bersikap rendah diri terhadap mereka akan menjadikan kehinaan. 4. Sifat tawadhu sebagai bukti akan keindahan akhlak serta pergaulannya. 12

5. Bahwa sifat tawadhu merupakan sifatnya para Nabi dan Rasul. 3 Akhirnya kita tutup kajian ini dengan ucapan segala puji hanya bagi Allah Shubhanahu wa ta alla, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah Shubhanahu wa ta alla limpahkan pada Nabi kita Muhammad Shubhanahu, pada keluarga beliar serta para sahabatnya. 3. Lihat pembahasan ini dalam kitab Nadhratun Na'im fii Makarimi Akhlakir Rasul Karim shalallahu 'alaihi wa sallam 4/1268. 13