Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN DI PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEBIJAKAN DISTRIBUSI PRODUK PENGUIN PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KEBIJAKAN PEMASARAN PADA PRODUK TENSI METER DIGITAL OMRON DI PT MEDIKA RAYA ALKESINDO PONTIANAK

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

Bisma, Vol 1, No 10, Februari 2017 KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI OBAT KOMIX PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

PENGARUH HARGA JUAL, PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PP. SETIA KAWAN DI PURWOKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ASPEK MARKETING. Business Plan Template

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN DI PASAR MALAM NGARSOPURA SURAKARTA

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP HASIL PENJUALAN KERUPUK PADA PERUSAHAAN KERUPUK PALEMBANG

ANALISIS ASPEK MARKETING

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT DUTA UMINDO ADITYA DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 Marketing Mix Strategy

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 PENGARUH KEBIJAKAN PROMOSI TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CV SOLID BANGUN PERSADA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 10, Februari 2017 KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK THE UNIVENUS PADA CV INDO PRIMA DI PONTIANAK

ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN PROMOSI PADA PT. ANGKASA RAYA TALUK KUANTAN. Oleh. Dosma erlina. Pembimbing : Sri Zuliarni, S.Sos, MBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

Oleh : HP :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

David Yulianus Pribadi Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma

EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

Struktur Dasar Bisnis Ritel

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI PADA KOPERASI KREDIT PANCUR KASIH TP SIDAS DI SIDAS KABUPATEN LANDAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN DI PASAR MALAM NGARSOPURA SURAKARTA. Oleh: ENY KUSTIYAH & IRAWAN Universitas Islam Batik Surakarta

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai etika normatif bagi pemeluknya diharapkan dapat

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: 1 April hypermarket supermarket minimarket

APAKAH PEMASARAN ITU?

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Sebagai bekal untuk menghadapi persaingan ini para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan bauran pemasaran (marketing mix) pada restoran Depot Jogja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era perekonomian global dewasa ini, ilmu pengetahuan dan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

mempertahankan ekststensinya. Pesaing-pesamg yang dihadap, oleh Batik

Eka Kurniawan Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak. Abstract

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha sekarang ini, pengaruh globalisasi telah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran berasal dari kata market yang berarti pasar, pasar dapat diartikan sebagai tempat

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran

Transkripsi:

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN DI PONTIANAK ABSTRAK Apryanto Pandelawang email: pande.apry@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bauran pemasaran yang dijalankan oleh Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak dalam rangka meningkatkan volume penjualannya. Bentuk penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, dengan studi kasus pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak, pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling. Kebijakan pemasaran Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak meliputi kebijakan produk, harga, saluran distribusi, promosi. Dari hasil penelitian, kebijakan produk, dan kebijakan harga baik, namun kebijakan distribusi disarankan agar selalu menjaga ketersediaan stok produk. Sedangkan untuk kebijakan promosi disarankan perusahaan lebih meningkatkan frekuensi promosi, serta memperhatikan media-media yang digunakan. Kata Kunci: Produk, Harga, Tempat, dan Promosi. PENDAHULUAN Dalam pemasaran banyak produk yang ditawarkan, baik jasa maupun barang. Setiap produk dibuat untuk memberikan kepuasan dan manfaat bagi Konsumen. Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa yang berkualitas. Keberhasilan pemasaran dapat dilihat pada volume penjualan, sehingga setiap perusahaan berharap dengan peningkatan volume penjualan akan menghasilkan laba bagi perusahaan. Dengan adanya laba, diharapkan perusahaan dapat mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan hidup usahanya serta dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan perbaikan dan mancari strategi baru untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Supermarket memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sehari-hari. Kaisar adalah salah satu perusahaan dagang yang ada di kota pontianak terdiri dari Supermarket dan Departemen Store. Dengan adanya Supermarket ini akan mempermudah konsumen dalam berbelanja karena Supermarket menyediakan berbagai macam jenis produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Adapun yang menjadi tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk 1961

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 mengetahui kebijakan bauran pemasaran yang dijalankan oleh Supermarket Kaisar Cabang Siantan dalam rangka meningkatkan volume penjualannya KAJIAN TEORITIS Menurut Kotler (2005: 10), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan porse suatu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.. Sedangkan menurut Swastha Dharmmesta (2007: 7), Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai. Menurut Kotler dan Armstrong (2004: 13): Pasar adalah kumpulan pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk. Menurut Swastha Dharmmesta dan Irawan (2008: 67): Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan menurut Gitosudarmo (2012: 163): Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar/segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Menurut Afifuddin (2014: 93): Perencanaan strategis akan menentukan kelangsungan hidup organisasi karena seringkali hanya bertahan pada satu organisasi (satu pendiri). Menurut Boone dan Kurtz (2002: 19): Marketing Mix (Bauran Pemasaran) suatu perusahaan mencampur keempat strategi untuk menyesuaikan kebutuhan dan pilihan dari pasar sasaran tertentu. Sedangkan menurut Menurut Kotler dan Armstrong (2004: 78): Bauran Pemasaran adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Melihat betapa pentingnya unsur-unsur bauran pemasaran, maka untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan secara lebih mendalam mengenai keempat variabel dalam Marketing Mix.. 1. Product Menurut Griffin dan Ebert (2007: 280), Produk adalah barang, jasa atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan menurut Gitosudarmo (2012a : 119; 2012b : 7). Produk adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat. Susunan kualifikasi produk masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: 1962

2. Price Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 1. Barang tahan lama Barang tahan lama adalah barang yang berujud yang biasanya untuk dipakai dalam waktu lama. 2. Barang tidak tahan lama Barang yang tidak tahan lama adalah barang berujud yang biasanya habis dikonsumsi satu kali pemakaian. 3. Jasa Jasa adalah produk yang tidak berujud yang biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. 4. Barang Konsumsi Barang konsumsi adalah barang yang dibeli oleh masyarakat untuk dipakai sendiri atau dikonsumsikan sendiri guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. 5. Barag Industri atau barang industrial Barang industrial adalah barang yang dibeli oleh perorangan atau organisasi dengan tujuan untuk dipergunakan dalam menjalankan suatu bisnis atau untuk berusaha lagi. Menurut Swastha Dharmmesta dan Irawan (2008: 234): Beberapa strategi yang termasuk dalam modifikasi produk adalah: a. Perbaikan Kualitas b. Strategi perbaikan kualitas ini dapat membantu pada peningkatan fungsi produk tersebut seperti : keawetan, kecepatan dan kelezatan. Strategi ini akan efektif apabila : Produktersebut memang dapat ditingkatkan kualitasnya. Pembeli percaya terhadap perbaikan kualitas tersebut. Banyak pembeli yang tertarik dengan kualitas yang diperbaiki. c. Perbaikan segi (feature improvment) Dalam hal ini perusahaan dapat menambah feature baru yang dapat meningkatkan keamanan/ perlindungan dan kepraktisan suatu produk. d. Perbaikan Corak (style) Disini perubahan lebih mementingkan keindahan dari pada yang lain. Menurut Tjiptono (2006: 178), Harga adalah Jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (nonmoneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa. Sedangkan Menurut Swastha Dharmmesta dan Irawan (2008 : 241-247), Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: 1. Kondisi Perekonomian 2. Penawaran dan Permintaan. 3. Elastisitas Permintaan. 4. Persaingan. 1963

3. Place 5. Biaya. 6. Tujuan Menejer. 7. Pengawasan Pemerintah. Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 Prosedur penentuan harga yang dipakai meliputi enam tahap yaitu : 1. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut. 2. Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan. 3. Menentukan market share yang dapat diharapkan. 4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar. 5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan. 6. Memilih harga tertentu. Menurut Gitosudarmo (2012 : 276), Sebelum harga itu ditetapkan, terlebih dahulu manajer harus menetapkan tujuan penerapan harga tersebut, ada beberapa tujuan penetapan harga yaitu: 1. Mencapai target pengembalian investasi atau tingkat penjualan neto suatu perusahaan. 2. Memaksimalkan profit. 3. Alat persaingan terutama untuk perusahaan sejenis. 4. Menyeimbangkan harga itu sendiri. 5. Sebagai penentu market share, karena dengan harga tertentu dapat diperkirakan kenaikan atau penurunan penjualannya. Berdasarkan uraian uraian diatas untuk mencapai tujuan harga tersebut ada beberapa faktor penentu harga yang perlu dipertimbangkan yaitu: 1. Mengenal permintaan produk dan persaingan. 2. Target pasar yang hendak diraih atau dilayani. 3. Marketing mix strategi. 4. Produk baru. 5. Reaksi pesaing. 6. Biaya produk dan prilaku biaya. 7. Kebijakan atau peraturan yang ditentukan oleh pemerintah. 8. Lingkungan. Menurut Swastha Dharmmesta (2007: 9), Distribusi adalah struktur perdagangan eceran dan perdagangan besar yang mana saluran-saluran tersebut digunakan untuk menyampaikan barang ke pasarnya. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2004: 79), Distribusi mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi konsumen sasaran. Menurut Swastha Dharmmesta dan Irawan (2008 : 312), Ada beberapa alternaif strategi distribusi yaitu: 1. Pemasaran melalui penyalur yang ada. 2. Pemasaran melalui penyalur baru. 1964

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 3. Membeli perusahaan kecil yang berfungsi sebagai penyalur. 4. Penjualan produk dalam jumlah besar kepada perusahaan lain. Pembungkusan dan penjualan produk melalui pos. Menurut Gitosudarmo (2012a : 322-323; 2012b : 326), Ada lima ciri konsep pasar swalayan yaitu: 4. Promotion 1. Swalayan dan displai swa-seleksi. 2. Sentralisasi pelayanan, biasanya di checkout Counter. 3. Kemudahan-kemudahan dalam pembelian. 4. Perusahaan biasanya bersekala besar. 5. Macam barang sangat beraneka ragam. Beberapa Aspek kegiatan distribusi fisik (logistik) yaitu: 1. Pengiriman dan pengangkutan. 2. Pergudangan, Penyimpanan, atau warehousing. 3. Penerimaan barang. 4. Pengemasan. 5. Pengolahan Pesanan. Proses logistik haruslah menjangkau sasaran yang berupa: 1. Penyerahan barang yang tepat waktu. 2. Dapat memenuhi kebutuhan mendadak. 3. Menanggung resiko kerusakan barang yang ditanganinya. 4. menyimpan barang sebelum menyerahkannya kepada konsumen. Menurut Swastha Dharmmesta dan Irawan (2008: 349), Promosi adalah arus informasi atau persuasi atau arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedangkan menurut Griffin dan Ebert (2007: 281), Promosi adalah komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata yang mengacu pada teknik-teknik mengomunikasikan informasi mengenai suatu produk. Menurut Gitosudarmo (2012 : 290-293), Promosi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran karena betapa pun berkualitasnya produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak mengetahui manfaat dari produk tersebut maka konsumen tidak akan tertarik untuk membelinya. Ada beberapa sifat dari masing-masing variabel bauran promosi yaitu: 1. Periklanan (Advertising). Periklanan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a. Memasyarakat (public presentation) b. Kemampuan membujuk. 1965

c. Ekspresif (expressiveness) d. Impersonal (tidak terhadap orang tertentu saja) 2. Efisien Personal Selling (Penjualan Perorangan). Personal selling mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a. Personal (Perorangan). b. Direct Respons (Tanggapan Langsung). c. Mempererat hubungan perusahaan dan konsumen. d. Biaya Tinggi. 3. Promosi Penjualan. Promosi Penjualan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a. Komunikasi b. Insentif. c. Mengundang. 4. Publisitas. Pubilisitas mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a. Krebilitasnya tinggi. b. Dapat menembus batas perasaan (tak disangka-sangka). c. Dapat mendramatisir. Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 METODE PENELITIAN 1. Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian menggunakan metode penelitian deskritif, dimana penelitian menggambarkan keadaan dari objek penelitian dengan menggunakan kuesioner yang hasilnya digunakan untuk mendapatkan kesimpulan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan wawancara, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Wawancara yang dilakukan kepada konsumen yang pernah berbelanja pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. Kuesioner untuk mengetahui seberapa baik tanggapan responden mengenai Bauran Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Observasi yang dilakukan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Studi dokumentasi dalam penelitian ini supaya dapat memperoleh informasi yang lebih jelas, maka penulisan mengumpulkan data-data perusahaan dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak, sedangkan dalam penelitian sampel diambil 1966

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 100 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Aksidental sampling. Alat analisis data yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penggumpulan data menggunakan kuesoiner dimana jawaban responden ditabulasi, dihitung persentasenya, dan ditarik kesimpulan. PEMBAHASAN 1. Kebijakan Bauran Pemasaran Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak Kebijakan bauran pemasaran adalah merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan strategi perkembangan usahanya. Dengan berpedoman pada kenyataan yang menunjukan begitu pentingnya peranan strategi bauran pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, maka dari itu penulisan ini juga selanjutnya akan membahas pelaksanaan bauran Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak. pemasaran pada Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun kebijakan pemasaran yang dilakukan atau yang diterapkan oleh Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak meliputi kebijakan Product, Price, Place, dan Promotion. 2. Analisis Tanggapan Responden Terhadap Bauran Pemasaran Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap bauran pemasaran yang dilakukan oleh Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak dari segi produk, Harga, Saluran Distribusi, dan Promosi. TABEL 1 SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN DI PONTIANAK REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN RESPONDEN No. Pernyataan Rata-rata Tanggapan Product 1. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai kualitas produk yang dijual di Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 59,00 Bagus 2. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap kelengkapan produk yang di jual di Supermarket 56,00 Lengkap Kaisar Cabang Siantan. 3. Menurut tanggapan Saudara mengenai ukuran (besar, sedang, dan kecil) jenis-jenis produk 48,00 Lengkap 1967

tertentu yang dijual di Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 4. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai pelayanan saat melakukan pembelian pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 5. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai persediaan atau stock produk pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. Price 6. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai harga jual produk Supermarket Kaisar Cabang Siantan dibandingkan dengan supermarket pesaing. 7. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai kesesuaian label harga dengan jumlah pembayaran pada kasir Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 8. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai keberadaan diskon harga saat membeli produk pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 9. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai diskon kuantitas saat membeli produk pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 10. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai faktor diskon merupakan pemicu Saudara dalam membeli pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. Place 11. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai jumlah pesaing Supermarket Kaisar Cabang Siantan yang ada dikawasan Siantan. 12. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai lokasi Supermarket Kaisar Cabang Siantan ke tempat tujuan. 13. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai kemudahan dalam menemukan produk Pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 14. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai sistem / tata cara penyusunan klasifikasi produk Pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 15. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai keberadaan penjualan secara eceran maupun dalam ukuran dos / partai besar. Promotion 16. Darimana Saudara mengetahui keberadaan Supermarket Kaisar Cabang Siantan. Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 62,00 Baik 78,00 Tidak Pernah Kehabisan Stock 86,00 Sama 100,00 Sesuai 94,00 Sangat Bagus 50,00 Tinggi 83,00 Ya 75,00 Kurang Banyak 88,00 Strategis 56,00 Sangat Mudah 76,00 Cukup Rapi 53,00 Ada 69,00 Plang/Papan Nama 17. Menurut Saudara apakah Supermarket Kaisar 100,00 Ya 1968

Cabang Siantan sudah dikenal oleh masyarakat sekitar kawasan Siantan. 18. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai frekuensi kegiatan promosi Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 19. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai ketepatan penggunaan brosur dan spanduk sebagai media promosi pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. 20. Bagaimana tanggapan Saudara mengenai daya jangkau media promosi brosur dan spanduk pada Supermarket Kaisar Cabang Siantan. Sumber: Data olahan, 2015 Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 84,00 Baik 59,00 Tepat 45,00 Terjangkau Dari Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap empat faktor kebijakan Bauran Pemasaran Perusahaan sangat baik. Dapat dilihat dari tanggapan responden pada kebijakan yang perusahaan lakukan. Sehingga para pelanggan dan konsumen memberikan respond yang baik bagi perusahaan. PENUTUP 1. Kesimpulan a) Kebijakan Produk, maka dapat disimpulkan bahwa dari segi keragaman atau tipe produk yang dijual Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak adalah beragam jenis dan pilihan, sedangkan kualitas, kelengkapan, ukuran Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak secara umum dinyatakan sudah bagus dan lengkap, untuk pelayanan pada saat melakukan pembelian secara keseluruhan sudah baik. b) Kebijakan Harga, maka dapat disimpulkan bahwa untuk pemberian diskon Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak memberikan diskon produk tertentu kepada konsumen pada saat melakukan pembelian. Harga jual produk juga sama dengan harga jual pada Supermarket lain, label harga yang dicatumkan pada produk juga sudah sesuai dengan produk. c) Kebijakan Saluran Distribusi, maka dapat disimpulkan bahwa Jumlah pesaing di sekitaran siantan menurut responden adalah kurang banyak, sedangkan lokasi Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak strategis dan mudah untuk ditemukan. Kemudahan dalam menemukan produk menurut responden adalah 1969

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 cukup mudah, dikarenakan susunan dan tata letak klasifikasi produk sudah cukup rapi. d) Kebijakan Promosi, maka dapat disimpulkan bahwa responden mendapatkan informasi terhadap keberadaan Supermarket Kaisar Cabang Siantan di Pontianak adalah dari plang atau papan nama perusahaan dan sebagian mendapatkan informasi dari keluarga dan teman. Masyarakat sekitar siantan juga sudah mengetahui keberadaan Supermarket Kaisar Cabang Siantan. Dalam hal promosi, promosi sangat mempengaruhi dalam keputusan pembelian, serta media periklanan yang paling cocok untuk Supermarket Kaisar Cabang Siantan adalah brosur dan spanduk. 2. Saran-saran a) Perusahaan harus memperhatikan stock produk yang tersedia. b) Perusahaan juga harus meningkatkan frekuensi promosi serta memperhatikan media-media yang digunakan agar promosi yang dilakukan tepat sasaran. DAFTAR PUSTAKA Afifuddin. Dasar dasar Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2014. Boone, Louis E dan David L. Kurtz. Pengantar Bisnis (Contenporay Buisness), jilid dua. Penerjemah Emil Salim, Jakarta: Erlangga, 2002. Dharmmesta, Basu Swastha. Azaz azaz Marketing, Yogyakarta: Liberty, 2007. dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty, 2008. Gitosudarmo, Indriyo. Manajemen Pemasaran, edisi kedua. Yogyakarta: BPFE, 2012. Griffin, Ricky W dan Ronald J Ebert. Bisnis (Business), edisi kedelapan, jilid pertama. Penerjemah Sita Wardhani. Jakarta: Erlangga, 2007. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran (Marketing Management), edisi kesebelas, jilid 1. Penerjemah Benyamin Molan. Jakarta: PT Indeks, 2005., dan Gary Armstrong. Principles Of Marketing, edisi kesembilan, jilid 1. Penerjemah Alexander Sindoro. Jakarta: PT Indeks, 2004. Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa, cetakan kedua. Malang: Bayu Media Publishing, 2006. 1970