HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 3 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL SHOOTING TEAM PUTRA BOLA BASKET PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA TIM BOLABASKET PUTRA SMAN 6 PEKNBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLABASKET PUTRI SMA 1 KAMPAR JURNAL

/ Handphone:

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

THE RELATIONSHIP OF EYES COORDINATION AND HANDS OF FREE THROW SHOOTING IN BASKETBALL MALE TEAM AT SMA N 5 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

Unnes Journal of Sport Sciences

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAPKEMAMPUAN CHEST PASS TIM BASKET SMAN 1 KUBU KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh JUNAIDI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

INTERVAL TRAINING EXERCISE EFFECT ON HEALTH RESISTANCE AND HEART AT TEAM BASKET PUTRA SMKN 7 PEKANBARU

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN BACKHAND PERMAINAN BULU TANGKIS PADA EXTRAKULIKULER PUTRA PSBR RUMBAI PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Daya Ledak Otot lengan, Kekuatan Otot Lengan, dan Tolak Peluru

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

RELATIONSHIP OF AGILITY TO THE ABILITY OF DRIBBLE ON THE GIRL S BASKETBALL TEAM SMAN 3 MANDAU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

Aidin U. Arif mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dra. Hj. Nurhayati liputo, M.Pd dan Marsa Lie Tumbal, S.Pd M.

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE RELATIONSHIP OF BACK MUSCLE FORMATION AND HAND EYE COORDINATION TO THE SMASH ACCURACY OF THE VOLLEYBALL TEAM BOYS DISTRICTS RETEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

Arm Muscles Contribute To The Basic Skills Service Forehand In The Game Of Badminton In The Country SMA Sport Athlete Pekanbaru.

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI JUMPING SERVICE PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRA KLUB BOLA BASKET SMA TRIMURTI SURABAYA

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

Transkripsi:

1 HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 3 PEKANBARU Rahmat Febriansyah, Saripin, Ardiah Juita Email : rahmatfebriansyah_1991@yahoo.com PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract : The problem in this study originated from the observation that the authors found in the field, basic skills of the men's basketball team SMA N 3 Pekanbaru is not good that the ability of shooting (shot) and the authors suspect the cause is a physical condition that is less supportive. The purpose of this study was to determine the relationship of explosive power arm and shoulder muscles with the shooting at the men's basketball team SMA N 3 Pekanbaru. The population in this study was the men's basketball team SMA N 3 Pekanbaru, amounting to 10 people using the total sampling technique where all the population sampled, to obtain research data of explosive power arm and shoulder muscles used tests of two-hand medicine ball put, and the results freethrow shooting for 1 minute. Data were analyzed with a simple product moment. Based on the results of research and data processing using statistical procedures of research it can be concluded that for the relationship variable x to variable y categorized as low, thus H o is accepted by r arithmetic = 0.25 <of r table = 0.666. In conclusion the hypothesis is accepted at significance level α of 0.05, in other words the low explosive power relationship exists between the arm and shoulder muscles with the shooting at the men's basketball team SMA N 3 Pekanbaru. Keyword : Explosive Power Arm and Shoulder Muscles, Shooting Results Freethrow.

2 HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 3 PEKANBARU Rahmat Febriansyah, Saripin, Ardiah Juita Email : rahmatfebriansyah_1991@yahoo.com PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstrak : Masalah dalam penelitian ini berawal dari observasi yang penulis temukan di lapangan, teryata keterampilan dasar dari tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru tersebut kurang baik yaitu pada kemampuan shooting (tembakan) dan penulis menduga penyebabnya adalah kondisi fisik yang kurang mendukung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting pada tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru yang berjumlah 10 orang dengan menggunakan teknik total sampling yang mana semua populasi dijadikan sampel, untuk mendapatkan data penelitian explosive power otot lengan dan bahu digunakan tes two-hand medicine ball put, dan hasil shooting freethrow selama 1 menit. Data yang diperoleh dianalisis dengan produck moment sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka dapat disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel x terhadap variabel y dikategorikan rendah, dengan demikian Ho diterima dengan r hitung = 0,25 < dari r tabel = 0,666. Kesimpulannya hipotesis diterima pada taraf signifikan α 0,05 dengan kata lain rendahnya terdapat hubungan antara explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting pada tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru. Kata Kunci : Explosive Power Otot Lengan dan Bahu, Hasil Shooting Freethrow.

3 PENDAHULUAN Setiap aktivitas manusia dalam berolahraga selalu melibatkan kondisi fisik atau keadaan tubuh yang prima. Kondisi fisik adalah suatu sarana utuh dan komponenkomponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya selanjutnya kondisi fisik adalah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi, (sajoto,1995:8). Perhatian pemerintah terhadap olahraga cukup menggembirakan, hal ini tidak terlepas dari tujuan peranan olahraga itu sendiri yang telah dijelaskan dalam peraturan menteri negara pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor : PER- 0342.J/MENPORA/IX/2009 tentang badan olahraga profesional Indonesia pasal 1 BAB 1 yang berbunyi : 1. Badan Olahraga Profesional Indonesia yang selanjutnya disingkat BOPI adalah badan yang berwenang melakukan pembinaan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan olahraga profesional Indonesia. 2. Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Profesional adalah suatu proses kegiatan yang ditujukan untuk terciptanya prestasi olahraga, lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. 3. Pengawasan dan pengendalian adalah suatu proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar penyelenggaraan keolahragaan berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan 4. Olahraga Profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga. 5. Olahragawan Profesional adalah setiap orang yang berolahraga untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang dan atau bentuk lainnya yang dilaksanakan atas dasar kemahiran berolahraga. Olahraga memiliki beberapa tujuan seperti membentuk manusia indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, membentuk manusia yang cerdas, dan berbudi pekerti luhur. Permainan bola basket adalah olahraga yang sangat melelahkan dan menguras tenaga ketika kita bermain. Oleh karena itu orang yang melakukan Olahraga merupakan kegiatan yang bermamfaat dan dapat meningkatkan kesegaran jasmani. Selain untuk memupuk watak, keperibadian, disiplin, spotifitas, olahraga juga dapat meningkatkan kemampuan daya pikir serta perkembangan prestasi. Secara fisiologi olahraga dapat meningkatkan fungsi organ tubuh system pernapasan, koordinasi syaraf, dan pengaruh sosial serta rohani. Menurut peraturan PERBASI (2008:1), bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing tim adalah terdiri dari lima orang pemain. Tujuan dari masing-masing adalah untuk memasukan bola kekeranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan memasukan bola. Menurut perbasi dalam buku basket untuk semua (2006:17) bola basket adalah permainan yang cepat, dinamis, menarik dan mengagumkan. Perubahan angka yang terjadi

4 setiap menitnya membuat permainan menarik. Selain itu ada 3 cara dasar menggerakkan bola dalam bola basket, yaitu dribbling,operan (passing) dan tembakan (Shooting) (perbasi,2006:18). Karena menembak adalah gerakan terakhir untuk mandapatkan angka. Umumnya dalam bola basket tembakan yang dilakukan setiap 15-20 detik dan hampir setengahnya berhasil masuk. Permainan bola basket haruslah mempunyai kondisi fisik yang baik. Pada prinsipnya jika kita melakukan permainan bola basket, seluruh komponen kondisi fisik kita pergunakan. Menurut Moeloek (1984:3) dalam arsil (1999:15) komponen yang harus di latih adalah: 1. daya tahan, 2. Kekuatan otot (muscle strenght), 3. Daya otot (muscle explosive power), 4. kelentukan (flexibility), 5. Kecepatan (speed), 6. Kelincahan (agility), 7. Keseimbangan (balance), 8. Koordinasi (coordination), 9. Ketepatan (accuracy) Diantara unsur-unsur dasar diatas, khususnya unsur tembakan (shooting) sangat berpengaruh dalam memenangkan suatu pertandingan bola basket. shooting merupakan salah satu tembakan yang sering digunakan dalam bermain, shooting adalah suatu tembakan bola kering yang dimana bola dilecutkan atau tembakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi shoot itu serndiri diantaranya (Ashari wahyudi,2010:4) : 1. Panjang tungkai kaki seorang pemain tersebut 2. Koordinasi tangan dan mata saat dia melakukan shooting 3. Kelentukan (flexsibility) pemain saat dia melakukan shooting 4. Keseimbangan (balanse)pemain saat melakukan shooting 5. Kekuatan otot lengan dan bahu pemain 6. Explosive power otot lengan dan bahu Gerakan shooting ini bukan hanyalah sekedar melempar bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat sasaran semua garakan mengarahkan ini, terutama dengan satu tangan kearah target yang tingginya di atas kepala, merupakan dasar dari keterampilan ini. Berlatihlah mengarahkan bola sedemikian rupa, sehingga bola masuk tepat kedalam keranjang. Latihan mengarahkan ini bisa dilakukan dari jarak dekat maupun jarak jauh. Shooting merupakan suatu keterampilan yang paling penting dan untuk memiliki keterampilan ini di butuhkan latihan-latihan yang berulang-ulang. Dalam melakukan shooting dibutuhkan teknik yang baik dan memerlukan komponen kondisi fisik yang mendukung mekanismenya, seperti power tungkai, power otot lengan, kelentukan (flexibility), koordinasi, keseimbangan (balance) dan musculus endurance baik otot tungkai maupun otot lengan. Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah terdapat hubungan yang signifikan antara explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting pada tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru.? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting pada tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru.

5 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas (explosive power otot lengan dan bahu) dengan variabel terikat (hasil shooting) berkaitan dengan faktor-faktor lain. Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan anatara variabel-variabel (Arikunto, 2006:270). Dalam penelitian ini, peneliti melihat secara korelasi dan data yang diperoleh melalui tes pengukuran terhadap semua variabel, variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru yang berjumlah 10 orang. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah tim bola basket putra SMA N 3 Pekanbaru yang berjumlah 10 orang. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya yang lebih sedikit dari 100 orang. Karena apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, Karena populasi hanya berjumlah 10 orang, jadi semuanya dijadikan sampel. (Arikunto, 2006:131). Tes pengukuran otot lengan dan bahu Instrumen penelitian ini yaitu dengan cara melakukan tes two-hand medicine ball put, dan hasil shooting freethrow selama 1 meni. Adapun peralatan yang dibutuhkan yaitu: Perlengkapan dan Alat : two-hand medicine ball put, formulir pencatatan, hasil tes, alat tulis, bola medicine seberat 3 kg (6 pound) kapur atau isolasi berwarna, tali yang lunak untuk menahan tubuh, bangku, meteran. Pelaksanaan tes : - testi duduk di bangku depan punggung lurus - testi memegang bola medisin debagian dua tangan,didepan dada dan dibawah dagu - testi mendorong bola ke depan sejauh mungkin,punggung tetap menempel di sandaran bangku.agar punggung nya tetap menempel pada sandaran kursi ketika mendorong bola, tubuh testi di tahan dengan mengunakan tali oleh pembantu tester, testi melakukan ulangan sebanyak 3 kali. Sebelum melakukan tes, testi boleh mencoba melakukan 1 kali Penilaian : - jarak diukur dari tempat jatuh nya bola hingga ujung bangku. - nilai yang di peroleh adalah jarak yang terjauh dari ketiga ulangan yang di lakukan. Tes set shoot dengan shooting freethrow Tujuannya : tes ini bertujuan untuk mengukur ketepatan ketelitian penembakan/memasukkan bola kedalam ring.

6 Perlengkapan Dan Alat Untuk satu kan station (lapangan basket) selain suatu tempat berlantai keras dan rata, juga perlukan alat-alat sebagai berikut : Ring basket lengkap dengan jaring Bola basket 3(tiga) Stopwatch 1(satu) Formulir Alat tulis Pelaksanaan Tes a. Fase persiapan Pada fase persiapan terdapat sikap-sikap sebagai berikut: (1)Penegasan yang positif,(2) letakkan kaki untuk menembak sedikit luar tanda,(3) sikap yang seimbang, (4) tangan yang tidak menembak di bawah bola, (5) tangan yang menembak di belakang bola, (6) ibu jari rileks, (7) siku masuk ke dalam, (8) bola antara telingga dan bahu, (9) bahu rileks, (10) nafas dalam (rileks), (11) dan konsentrasi pada target. b. Fase pelaksanaan Pada fase ini terdapat suatu gerakan dan sikap urutan sebagai berikut: Waktu yang digunakan selama satu menit. (1)Lihat target,(2)ucapkan kata-kata kunci secara berirama,(3) rentangankan kaki,pungung dan bahu,(4)rantangkan siku,(5)lenturkan pinggang dan jari-jari ke depan,(6)lepaskan jari telunjuk,(7)tangan penyeinbang pada bala sampai terlepas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Data yang melalui tes dan pengukuran terhadap 10 orang subjek penelitian, yakni siswa yang mengikuti kegiatan latihan team bola basket di SMA 3 N Pekanbaru. Variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu explosive power otot lengan dan bahu yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan hasil shooting dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. Berikut ini diuraiankan data dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat, yaitu sebagai berikut : 1. Explosive Power Otot Penelitian explosive power otot lengan dan bahu menggunakan two hand medicine ball put dari 10 orang sampel diperoleh data tertinggi yaitu 4,60 meter, terendah 3,53 meter,rata-rata 4,006 meter, standar deviasi 0,36.

Frekuensi Relatif 7 Untuk lebih jelasnya dapat dibuatkan distribusi frekuensi dibawah ini No Kelas interval FA Fr % 1 3.53 3.79 3 30 % 2 3.80 4.06 3 30 % 3 4.07 4.33 2 20 % 4 4.34-4.60 2 20 % 10 100 % Berdasarkan data frekuensi diatas dari 10 orang sampel terdapat 3 orang (30%) berada pada kelas interval 3.53-3.79, sedangkan pada kelas interval 3.80-4.063 terdapat 3 orang (30%) kemudian pada kelas interval 4.07-4.33 terdapat 2 orang (20%) dan pada kelas interval 4.34-4.60 terdapat 2 orang (20%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram dibawah ini. 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 30% 30% 20% 20% 3,53-3,79 3,80-4,06 4,07-4,33 4,34-4,60 Kelas Interval Histogram Data Hasil Tes Two Hand Medicine Ball Put 2. Hasil Shooting Penelitian shooting menggunakan tes set shoot dari 10 orang sampel diperoleh data tertinggi 20, terendah 12, rata-rata 14,6, standar deviasi 2,65. Untuk lebih jelasnya dapat dibuatkan distribusi frekuensi dibawah ini. No Kelas interval Fa Fr 1 10-12 2 20 % 2 13 15 5 50 % 3 16 18 2 20 % 4 19-21 1 10 % 10 100 %

Frekuensi Relatif 8 Bedasarkan data frekuensi diatas dari 10 orang sampel terdapat 2 orang (20%) berada pada kelas interval 10-12. 5 orang (50%) kemudian pada kelas interval 13-15, 2 orang (20%) sedangkan pada kelas interval 16-18, 1 orang (10%) dan pada kelas interval 19-21. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram dibawah ini. 60% 50% 50% 40% 30% 20% 10% 20% 20% 10% 0% 10-12` 13-15 16-18 19-21 Kelas Interval B. Uji Persyaratan Analisis Histogram Data Hasil Shooting Sebelum data di analisis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan Uji Liliefors. Nilai Lilifors observasi maksimum dilambangkan L o maks, dimana nilai L o maks < L tabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal (Ritonga, 2007:63). Tabel normalitas dengan uji Lilliefors No variabel Lo maks L tabel Keterangan 1 X 0.1190 0.258 normal 2 Y 0.1404 0.258 normal 3. Pengujian Hipotesis Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil Lo maks dari explosive power otot lengan dan bahu yaitu sebesar 0.1190 dibandingkan L tabel yaitu : 0.258 sehingga diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal. Kemudian pada hasil shooting diperoleh hasil Lo maks yaitu : 0.1404 dari L tabel yaitu : 0.258 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal. Setelah data diperoleh, dianalisis secara korelasional, maka selanjutnya adalah menguji Hipotesis penelitian yang diajukan sesuai

9 dengan masalah yang diajukan. Hipotesis (Ho) berbunyi: Tidak terdapat hubungan yang berarti antara explosive power otot lengan dan bahu (X) dengan hasil shooting (Y) team putra bola basket di SMA 3 N Pekanbaru. Berdasarkan analisis data diperoleh koefesien korelasi sebesar r hitung 0,25 < r tabel 0.666 dengan demikian Ho diterima artinya hipotesis diterima pada taraf signifikan α =0.05 dengan kata lain tidak terdapat hubungan yang signifikan antara explosive power otot lengan dan bahu (X) dengan hasil shooting (Y). C. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: hubungan explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting team putra bola basket di SMA 3 N Pekanbaru r hitung 0,25 < r tabel 0,666. Ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori rendah. Dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan rendahnya hubungan antara explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting dikarenakan faktor yang mmempengaruhi hasil shooting bukan explosive power otot lengan dan bahu saja melainkan banyak faktor yang mempengaruhi hasil shooting diantaranya adalah kelentukan, koordinasi mata dan tangan, panjang tungkai dan penguasaan teknik. Untuk mendapatkan hasil shooting yang bagus perlu latihan yang berkesinambungan. Diantara semua faktor yang mempengaruhi shooting explosive power tidak mempunyai hubungan yang berarti degan hasil shooting untuk mendapatkan hasil shooting yang bagus faktor lain yang harus dilatih diantaranya adalah kelentukan dan koordinasi mata dan tangan. Kelentukan adalah salah satu komponen kesegaran jasmani merupakan kemampuan menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi ketegangan sendi dan cidera otot untuk mengukur hasil kelentukan dapat menggunakan tes kelentukan pergelangan tangan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa selain explosive power otot lengan dan bahu kelentukan mempunyai salah satu faktor penentu shooting. Koordinasi mata dan tangan adalah hubungan yang saling berpengaruh antara mata dan tangan sehingga menghasilkan hasil yang diinginkan. Untuk mengukur koordinasi mata dan tangan dapat dilakukan tes lempar-tangkap bola tenis. Jadi jelas bahwa semakin baik koordinasi mata dan tangan maka semakin baik pula hasil shooting. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan hasil shooting maka seorang pemain harus menguasai faktor-faktor yang mempengaruhi shooting. Seperti yang diungkapkan di atas selain dari explosive power otot yang sudah di teliti kelentukan dan koordinasi mata dan tangan juga merupakan faktor penting dalam mempengaruhi hasil shooting.

10 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulkan bahwa untuk hubungan antara variabel X dengan variabel Y diperoleh r hitung = 0,25 juga dibandingkan dengan r tabel diperoleh r tabel 0.666, artinya r hitung < r tabel maka tidak terdapat hubungan antara explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting team putra bola basket SMA 3 N Pekanbaru. maka hubungan antara variabel X terhadap Y dikategorikan rendah. Dengan demikian Ho diterima dan Ha diolak. Kesimpulan : Hipotesis diterima pada taraf signifikan α = 0.05. Dengan kata lain tidak terdapat hubungan yang signifikan antara explosive power otot lengan dan bahu dengan hasil shooting team putra bola basket SMA 3 N Pekanbaru dikarenakan kurangnya latihan yang dilakukan team putra bola basket SMA 3 N Pekanbaru. Rekomendasi 1. Diharapkan kepada Guru olahraga, Pelatih dan pemain team putra bola basket di SMA 3 N Pekanbaru untuk mengadakan pelatihan dalam bidang ilmu yang berkaitan dengan peningkatan prestasi olahraga permainan. 2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah ini dengan tujuan sampel yang lebih besar, alat tes yang lebih tepat lagi demi meningkatkan prestasi olahraga yang pada akhirnya nanti dapat di jadikan sumbangsih bagi pembinaan selanjutnya. 3. Kepada seluruh team basket putra yang mengikuti latihan bola basket di SMA 3 N Pekanbaru diharapkan senantiasa melakukan latihan untuk meningkatkan explosive power otot lengan dan bahu dan tehknik shooting lainnya agar hasil shooting dapat menjadi lebih baik. 4. Kepada para peneliti di harapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan yang mempengaruhi dengan hasil shooting dengan sampel yang sama dan diperbanyak atau dengan sampel yang berbeda hingga nantinya dapat bermanfaat bagi peningkatan prestasi olahraga permainan khususnya bola basket

11 DAFTAR PUSTAKA Ambler Vie. 1986 Petunjuk Untuk Pelatihan Dan Permainan Bola Basket.bandung. Arikunto Suharsini. 2006. prosedur penelitian.jakarta :PT. Rineka cipta. Asril. 1999. Pembinaan Kondisi Pisik.Padang :FIK UNP. Buku Pegangan Bagi Pecinta Bola Basket.2004 Jakarta :Bidang III PB perbasi. Eddy suparman.1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Untuk Kelas II SMP. Bandung : Angkasa Putra. Elaine N Marieb, 2001. otot lengan bawah dan jari. Harsono (1988). Coaching dan Aspek- aspek Psikologis dalam Coaching.Jakarta :CV. Tambak Kusuma. Kosasih,D.,2008,Fundamental Basketball,Karangturi Media,Semarang. Muhajir 2007.Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk Kelas VII SMP.Indonesia : PT.Ghalia Indonesia Printing. Ritonga Zulfan. 2007. Statistik untuk ilmu-ilmu social.pekanbaru:pt. Cendikia insani. Teknik dan Taktik, Terjemahan Bagus Pribadi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Wissel, hal (2000 ). Bola baasket : Dilengkapi Dengan Program Pemahiran.