KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN KUALITAS UMBI UBI JALAR SEBAGAI SUBSTITUSI SUSU SKIM DALAM PEMBUATAN ES KRIM

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG

PENGARUH PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP KECEPATAN LELEH ES KRIM YANG DIHASILKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN SARI BIJI KLUWIH DAN DAUN CINCAU

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI ORGANOLEPTIK ES KRIM BEKATUL BERAS PUTIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL SEBAGAI PEWARNA ALAMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

PEMANFAATAN SUKUN (Arthocarpus altilis) DAN SUSU JAGUNG (Zea mays) DALAM PEMBUATAN ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN CMC (Carboxy Methyl Cellulose)

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PEMANFAATANN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

YUWIDA KUSUMAWATI A

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi DIAH AYU FITRIANI

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

I. PERANAN AIR DI DALAM BAHAN PANGAN. terjadi jika suatu bahan pangan mengalami pengurangan atau penambahan kadar air. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

4. PEMBAHASAN Analisa Sensori

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAKSO DAGING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU

Transkripsi:

1 KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana-1 Pendidikan Biologi Disusun Oleh: MUHAMAD FIRMAN CAHYA PERMANA A420100091 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

2

3

4 KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI 1. Muhamad Firman Cahya Permana, A420100091, 2. Titik Suryani, 1. Mahasiswa/Alumni, 2. Staf Pengajar, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 17 halaman. ABSTRAK Es Krim merupakan salah satu produk pangan beku yang berbahan dasar pemanis, penstabil, pengemulsi dan penambah citarasa. Penelitian ini memanfaatkan kentang hitam dan daun cincau sebagai bahan dasar es krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dan kalsium, kecepatan meleleh dan organoleptik es krim kentang hitam dengan daun cincau dengan formulasi yang berbeda. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor yaitu faktor 1 formulasi kentang hitam dan susu skim (100% dan 0%, 75% dan 25%, 50% dan 50%, 25% dan 75%) dan faktor 2 daun cincau (3 g, 6 g, 9 g) dengan 3 ulangan. Pengujian kadar glukosa dan kalsium menggunakan spektofotometer-boehringer dengan metode analisis data statistik kruskal-wallis sedangkan data kecepatan meleleh dan organoleptik menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa es krim kentang hitam dan susu skim dengan daun cincau menghasilkan kadar glukosa dan kalsium tertinggi pada perlakuan K 3 C 3 sebesar 50,97 g dan kalsium 61,40 mg/100 g sampel, sedangkan kadar glukosa terendah pada perlakuan kentang hitam 100 % tanpa susu skim dan daun cincau 6 g yaitu 7,67 g dan kadar kalsium terendah pada perlakuan kentang hitam 100 % tanpa susu skim dan daun cincau 9 g yaitu 16,90 mg/100 g sampel. Hasil uji daya leleh menunjukkan kecepatan meleleh terlama pada perlakuan K 3 C 1 (kentang hitam 25% dengan susu skim 75% dan daun cincau 3 g). Hasil uji organoleptik yang paling disukai masyarakat adalah pada perlakuan K 2 C 2 (kentang hitam 50% dengan susu skim 50% dan daun cincau 6 g) dengan es krim berwarna cokelat, rasa manis, tekstur lembut dan aroma yang khas. Kata kunci: es krim, kentang hitam, cincau, glukosa, kalsium

1 PENDAHULUAN Es krim merupakan olahan beku yang diminati oleh segala usia, karena rasanya manis, tekstur lembut dan adanya sensasi dingin yang mampu menyegarkan tubuh. Es krim terbuat dari susu, protein sebagai bahan pengemulsi, dan glukosa dari pemanis gula, sehingga banyak yang menyukai es krim. Bahan utama es krim, yaitu lemak, bahan kering tanpa lemak, pemanis, penstabil dan pengemulsi (Padaga, 2005). Bahan penstabil dan pembentuk emulsi berfungsi menutupi sifat buruk dan menyempurnakan hasil es krim. Sedangkan bahan substitusi akan mempengaruhi kualitas es krim, seperti roti, ekstrak buah dan sayuran. Salah satu bahan substitusi yang saat ini masih tergolong baru untuk pembuatan es krim adalah kentang hitam. Kentang hitam merupakan bahan padatan yang dapat digunakan dalam pembuatan es krim untuk mendapatkan tekstur yang lembut sehingga dapat menentukan kualitas es krim. Kentang hitam merupakan salah satu sumber pangan alternatif yang potensial, namun dalam pembudidayaan di masyarakat saat ini semakin langka. Pemanfaatan kentang hitam sebagai sumber pangan yang mengandung karbohidrat tinggi, diolah hanya direbus dan digoreng, padahal kentang hitam dapat dibuat produk olahan yang inovatif dan dikembangkan sehingga memiliki daya tarik sebagai bahan padatan es krim yang memiliki nilai gizi. Susu skim adalah bagian susu yang tertinggal sesudah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim tidak mengandung lemak dan vitaminvitamin yang larut dalam lemak. De Vuyst (2000) menyatakan bahwa susu skim dapat dijadikan bahan pengental. Wahyuni (2012) menyatakan bahwa susu skim dan ubi jalar kukus dapat dijadikan padatan susu agar es krim lebih kental, sedangkan Harris (2011) menyatakan bahwa ubi jalar dapat dijadikan bahan substitusi atau pengganti susu skim pada pembuatan es krim. Pewarnaan es krim merupakan salah satu daya tarik konsumen karena warna merupakan salah satu penentu mutu suatu pangan. Suatu produk

2 makanan yang memiliki nilai gizi, rasanya enak dengan tekstur lembut tidak akan dikonsumsi jika memiliki warna yang tidak menarik. Hasil penelitian Sulcha (2009) menunjukkan bahwa zat warna alami pada makanan tidak memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Hal ini disebabkan zat warna alami tidak bersifat toksik sehingga tidak berbahaya jika digunakan sebagai bahan pewarna untuk makanan. Adapun bahan pewarna makanan alami yang biasa digunakan adalah kunyit dan daun suji. Bahan alami lain yang bisa digunakan sebagai bahan pewarna makanan adalah daun cincau yang memiliki daun berwarna hijau. Daun cincau bermanfaat sebagai bahan pangan, karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Cincau dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional atau tanaman konversi karena memiliki kemampuan untuk hidup pada kondisi yang kering dan tanah yang tidak subur serta sebagai komoditas agrobisnis dan agroindustri (Pitojo, 2005). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan glukosa, kalsium, kecepatan meleleh dan organoleptik es krim kentang hitam dengan susu skim dan daun cincau dengan perlakuan yang berbeda. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Januari sampai 8 Februari 2014 di Laboratorium Biologi FKIP UMS dan Laboratorium Kimia FIK UMS. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor yaitu kentang hitam dan susu skim (K): daun cincau (C) dengan perlakuan K 0 C 1, K 0 C 2, K 0 C 3, K 1 C 1, K 1 C 2, K 1 C 3, K 2 C 1, K 2 C 2, K 2 C 3, K 3 C 1, K 3 C 2, K 3 C 3, masing-masing perlakuan melalui tiga kali ulangan. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: krim 192 g, susu skim 54 g, kentang hitam 90 g, daun cincau 72 g, gula pasir 192 g, garam halus 36 g, karagenan 6 g, air 540 ml. Alat yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah: kompor, panci, pengaduk, sendok, mixer, baskom, lemari es

3 (freezer), gelas ukur, blender, timbangan analitik digital, cup es krim ukuran 60 ml, pisau, saringan, tabel uji organoleptik, termometer, stopwatch, tissue dan alat tulis. Pelaksanaan penelitian diawali dengan pengolahan kentang hitam dikukus sampai matang dikupas sampai bersih kemudian dihaluskan, kentang hitam ditimbang dengan perlakuan 12 g, 9 g, 6 g dan 3 g. Pengolahan pewarna daun cincau dengan cara daun cincau ditimbang dengan perlakuan 9 g, 6 g dan 3 g. Pencampuran kentang hitam dan daun cincau dengan perlakuan susu skim 0 g, 3 g, 6 g, dan 9 g, gula pasir 16 g, garam halus 3 g, karagenan 0,5 g. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dengan menguji kadar glukosa dan kalsium dengan menggunakan alat spektro-fotometer, uji kecepatan meleleh dan organoleptik dilakukan oleh 20 panelis. Data yang diperoleh melalui analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil penelitian dalam pembuatan es krim kentang hitam dengan penambahan daun cincau sebagai pewarna alami adalah sebagai berikut: 1. Glukosa dan Kalsium Tabel 1. Rata-Rata Kadar Glukosa dan Kalsium Es Krim Kentang Hitam dan Susu Skim dengan Daun Cincau No Perlakuan Kadar Glukosa (g) Kadar Kalsium (mg) Keterangan 1 K 0C 1 13,90 23,63 Kentang hitam 100 % dan susu skim 0 % + cincau 3 g 2 K 0C 2 7,67* 24,60 Kentang hitam 100 % dan susu skim 0 % + cincau 6 g 3 K 0C 3 13,90 16,90* Kentang hitam 100 % dan susu skim 0 % + cincau 9 g 4 K 1C 1 16,83 25,67 Kentang hitam 75 % dan susu skim 25 % + cincau 3 g 5 K 1C 2 19,67 37,00 Kentang hitam 75 % dan susu skim 25 % + cincau 6 g 6 K 1C 3 17,23 21,63 Kentang hitam 75 % dan susu skim 25 % + cincau 9 g 7 K 2C 1 23,63 31,47 Kentang hitam 50 % dan susu skim 50 % + cincau 3 g 8 K 2C 2 27,70 44,73 Kentang hitam 50 % dan susu skim 50 % + cincau 6 g 9 K 2C 3 29,23 42,50 Kentang hitam 50 % dan susu skim 50 % + cincau 9 g 10 K 3C 1 41,10 40,07 Kentang hitam 25 % dan susu skim 75 % + cincau 3 g 11 K 3C 2 47,60 54,80 Kentang hitam 25 % dan susu skim 75 % + cincau 6 g 12 K 3C 3 50,97** 61,40** Kentang hitam 25 % dan susu skim 75 % + cincau 9 g Keterangan: *) Kadar Glukosa dan Kalsium Terendah **) Kadar Glukosa dan Kalsium Tertinggi

4 1. Kecepatan Meleleh Tabel 2. Hasil Uji Kecepatan Meleleh Es Krim Kentang hitam 2. Organoleptik Perlakuan Rata-rata Waktu (Detik) Keterangan: *) Kecepatan Meleleh tercepat **) Kecepatan Meleleh Terlama Rata-rata waktu (Jam:Menit:Detik) K 0 C 1 3099 00:51:39 K 0 C 2 3273 00:54:33 K 0 C 3 4241 01:10:41 K 1 C 1 3543 00:59:03 K 1 C 2 3087 00:51:27* K 1 C 3 3613 01:00:13 K 2 C 1 4416 01:13:36 K 2 C 2 3971 01:06:11 K 2 C 3 4292 01:11:32 K 3 C 1 5138 01:25:38** K 3 C 2 4967 01:22:47 K 3 C 3 4610 01:16:50 Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik Es Krim Kentang Hitam Penilaian es krim kentang hitam dengan organoleptik Perlakuan Warna Aroma (Kentang) Rasa Tekstur Daya Terima K 0C 1 Cokelat Khas Manis CukupLembut Cukup Suka K 0C 2 Hijau Kehitaman Khas Tidak Manis Lembut Tidak Suka K 0C 3 Cokelat Khas Kurang Manis Lembut Kurang Suka K 1C 1 Cokelat Khas Tidak Manis Lembut Tidak Suka K 1C 2 Hijau Kehitaman Khas Kurang Manis Lembut Tidak Suka K 1C 3 Cokelat Khas Tidak Manis Lembut Cukup Suka K 2C 1 Hijau Kehitaman Khas Cukup Manis Lembut Suka K 2C 2 Cokelat Khas Manis Lembut Suka K 2C 3 Hijau Kehitaman Khas Kurang Manis Lembut Cukup Suka K 3C 1 Cokelat Khas Tidak Manis Lembut Suka K 3C 2 Hijau Tidak Khas Tidak Manis Lembut Suka K 3C 3 Hijau Kehitaman Tidak Khas Tidak Manis Lembut Cukup Suka

5 B. Pembahasan 1. Uji Glukosa Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. Ada pengaruh kentang hitam dan susu skim terhadap kualitas es krim kentang hitam ditinjau dari nilai uji glukosa. b. Tidak ada pengaruh daun cincau terhadap kualitas es krim kentang hitam ditinjau dari nilai uji glukosa. c. Ada interaksi antara kentang hitam dan daun cincau terhadap kualitas es krim kentang hitam ditinjau dari nilai uji glukosa. 60 40 Kadar Glukosa 20 0 K0C1 K0C2 K0C3 K1C1 K1C2 K1C3 K2C1 K2C2 K2C3 K3C1 K3C2 K3C3 Kadar Glukosa Gambar 1. Kadar Glukosa Berdasakan gambar 1 dapat dilihat kadar glukosa tertinggi pada perlakuan kentang hitam 25 % dengan kombinasi susu skim 75 % dan perlakuan daun cincau 9 g (K 3 C 3 ) sebesar 50,97 g dan kadar terendah pada perlakuan kentang hitam 100 % tanpa susu skim dengan daun cincau 6 g (K 0 C 2 ) sebesar 7,67 g. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa penambahan kentang hitam dan susu skim sebagai bahan padatan berpengaruh terhadap uji glukosa es krim. Kentang hitam mengandung sampai 20 % karbohidrat (terutama pati) sebagai sumber pangan karbohidrat alternatif (Silalahi, 2009), sedangkan menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia (2009) menyatakan bahwa dalam 100 g kentang hitam mengandung glukosa 33,7 g. Pada susu skim terkandung glukosa 5,1 g/100 g sampel. Daun cincau mengandung 26 g/100 g sampel. Dari data tersebut terjadi kombinasi

6 antara kentang hitam dengan susu skim dan daun cincau sehingga memperoleh nilai kadar glukosa yang bervariasi. 2. Uji Kalsium Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. Ada pengaruh kentang hitam dan susu skim terhadap kualitas es krim kentang hitam ditinjau dari nilai uji kalsium. b. Ada pengaruh daun cincau terhadap kualitas es krim kentang hitam ditinjau dari nilai uji kalsium. c. Ada interaksi antara kentang hitam dan daun cincau terhadap kualitas es krim kentang hitam ditinjau dari nilai uji kalsium. 80 60 40 20 Kadar Kalsium 0 K0C1K0C2K0C3 K1C1K1C2K1C3 K2C1K2C2K2C3 K3C1K3C2K3C3 Kadar Kalsium Gambar 2. Kadar Kalsium Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat kadar kalsium tertinggi pada perlakuan kentang hitam 25 % dengan susu skim 75 % dan daun cincau 9 g (K 3 C 3 ) sebesar 61,40 mg dan kadar terendah pada perlakuan kentang hitam 100 % dan susu skim 0 % dengan daun cincau 9 g (K 0 C 3 ) sebesar 16,90 mg. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa penambahan kentang hitam dan susu skim sebagai bahan padatan berpengaruh terhadap uji kalsium es krim. Dalam 100 g kentang hitam (K) mengandung 34 mg kalsium, dalam 100 g susu skim mengandung 123 mg kalsium, sedangkan perlakuan penambahan pewarna dari daun cincau (C) berpengaruh terhadap nilai uji kalsium pada es krim kentang hitam. Hal ini sesuai dengan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012 bahwa di dalam 100 g daun cincau

7 terkandung 100 mg kalsium. Tingginya kandungan kalsium pada kentang hitam, susu skim dan daun cincau menyebabkan hasil uji kalsium yang bervariasi. 3. Kecepatan Meleleh Hasil analisis kecepatan meleleh es krim kentang hitam dapat dilihat pada gambar berikut: 6000 5000 4000 3000 2000 1000 Kecepatan Meleleh 0 K0C1K0C2K0C3 K1C1K1C2K1C3 K2C1K2C2K2C3 K3C1K3C2K3C3 Kecepatan Meleleh Gambar 3. Kecepatan Meleleh Es Krim Kentang Hitam Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat kecepatan meleleh es krim kentang hitam paling lama terdapat pada perlakuan K 3 C 1 (Kentang hitam 25 % + susu skim 75 % dan cincau 3 g) dengan waktu meleleh selama 1 Jam 25 menit 38 detik, hal ini karena kentang hitam, susu skim dan daun cincau merupakan bahan padatan yang sedikit mengandung air. Buckle, (1987) menyatakan bahwa pembuatan susu skim melalui cara menghilangkan kadar air tanpa mengurangi kandungan laktosa, protein dan mineral. Kecepatan meleleh es krim kentang hitam paling cepat terdapat pada perlakuan K 1 C 2 (Kentang hitam 75 % + susu skim 25 % dan cincau 6 g) dengan waktu meleleh selama 51 menit 27 detik. Berkahady (2002) menyatakan bahwa kualitas es krim yang baik adalah mempunyai waktu pelelehan antara 600-900 detik. Hasil seluruh perlakuan menunjukkan uji kecepatan meleleh diatas 900 detik. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat es krim mempengaruhi kekentalan campuran es krim. Hal ini

8 berpengaruh lanjut pada kecepatan meleleh es krim yang semakin lambat atau cepat (Wahyuni, 2012). 4. Uji Organoleptik Dalam penelitian ini dilakukan uji organoleptik terhadap sampel es krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau. Uji organoleptik dilakukan oleh 20 panelis. Uji organoleptik es krim kentang hitam meliputi: warna, rasa, aroma, tekstur dan daya terima. Berdasarkan hasil penelitian (tabel 3) dapat dilihat bahwa hasil uji organoleptik sebagai berikut: a. Warna Menurut Winarno (1994), zat pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki warna makanan yang berubah selama proses pengolahan agar kelihatan lebih menarik. Warna es krim yang diperoleh dari penambahan daun cincau menghasilkan warna yang bervariasi. Penilaian warna terhadap es krim kentang hitam yang dilakukan oleh panelis menggunakan indera penglihatan. Warna ratarata dari hasil dari uji pembeda warna dapat dilihat pada gambar 4 sebagai berikut: 15 10 5 0 K0C1K0C2K0C3 Warna K1C1K1C2K1C3 K2C1K2C2K2C3 K3C1 K3C2 K3C3 Hijau Muda Hijau Cokelat Gambar 4. Warna Es Krim Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat bahwa es krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau memiliki warna yang berbedabeda. Es Krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau 3 g (C 1 )

9 rata-rata berwarna cokelat. Es krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau 6 g (C 2 ) rata-rata berwarna hijau, sedangkan es krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau 9 g (C 3 ) menunjukkan warna hijau dan cokelat. Semakin banyak daun cincau maka warna es krim akan semakin hijau. Meningkatnya warna hijau berasal dari klorofil a dan b (zat hijau daun) yang terdapat pada daun cincau. Klorofil a berwarna hijau tua dan klorofil b berwarna hijau muda. Klorofil a dan klorofil b terdapat pada tanaman tingkat tinggi (Pitojo, 2008). b. Aroma Penilaian aroma pada es krim kentang hitam dilakukan oleh panelis. Penilaian ini berdasarkan pada indera penciuman panelis. Es krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau memiliki aroma khas kentang hitam dan daun cincau. Rata-rata hasil uji pembeda aroma es krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau dapat dilihat pada gambar 5 sebagai berikut: 15 Aroma 10 5 0 Tidak Khas Kurang Khas Cukup Khas Khas Sangat Khas Gambar 5. Aroma Es Krim c. Rasa Penilaian rasa pada es krim kentang hitam dilakukan oleh panelis. Penilaian ini berdasarkan pada indera pengecap panelis. Rata-rata hasil uji pembeda rasa es krim kentang hitam dapat dilihat pada gambar 6 sebagai berikut:

10 10 8 6 4 2 0 Rasa Tidak Manis Kurang Manis Cukup Manis Manis Sangat Manis Gambar 6. Rasa Es Krim Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat, rasa es krim kentang hitam dengan daun cincau sebagai pewarna alami memiliki rasa kurang manis dan tidak manis. Rasa es krim kentang hitam dipengaruhi oleh bahan dan cara pembuatannya. Warna bagian dalam kentang umumnya berwarna kuning dan memiliki rasa gurih (Tarwotjo, 1998). d. Tekstur Tekstur merupakan bagian penting dari es krim dan sebagai indikator bagi kualitas es krim yang baik. Tekstur yang ideal bagi es krim adalah tekstur yang sangat halus dan ukuran partikel padatan yang sangat kecil sehingga tidak terdeteksi dalam mulut (Widiantoko, 2011). Penilaian tekstur pada es krim kentang hitam dilakukan oleh panelis. Penilaian ini berdasarkan pada indera peraba dan perasa panelis. Es krim kentang hitam dengan pewarna daun cincau memiliki tekstur yang bervariasi. Rata-rata hasil uji pembeda tekstur es krim kentang hitam dapat dilihat pada gambar 7 sebagai berikut:

11 20 Tekstur 15 10 5 0 K0C1K0C2K0C3 K1C1K1C2K1C3 K2C1K2C2K2C3 K3C1K3C2K3C3 Tidak Lembut Kurang Lembut Cukup Lembut Lembut Sangat Lembut Gambar 7. Tekstur Es Krim Berdasarkan gambar 7 dapat dilihat bahwa es krim kentang hitam rata-rata memiliki tekstur yang lembut. Padaga (2005) menyatakan bahwa, tekstur es krim yang baik tidak keras, lembut dan tampak mengkilat, sedangkan menurut Suprayitno (2011) tekstur es krim yang buruk adalah greasy (terasa ada gumpalan lemak), grainy (terasa seperti tepung), flaky/snowy (terasa ada serpihan es), lumpy/gelatin (seperti jelly), dan sandy (berpasir). e. Daya Terima Penilaian daya terima pada es krim kentang hitam dilakukan oleh panelis. Penilaian ini berdasarkan pada semua aspek penilaian (warna, aroma, rasa dan tekstur) es krim kentang hitam yang dinilai panelis. Rata-rata hasil uji daya terima es krim kentang hitam dapat dilihat pada gambar 8 sebagai berikut:

12 10 8 Daya Terima 6 4 2 0 K0C1K0C2K0C3 K1C1K1C2K1C3 K2C1K2C2K2C3 K3C1K3C2K3C3 Tidak Suka Kurang Suka Cukup Suka Suka Sangat Suka Gambar 8. Daya Terima Es Krim Berdasarkan gambar 8 dapat dilihat bahwa semua es krim kentang hitam memiliki daya terima yang bervariasi. Daya terima es krim tertinggi dengan predikat suka pada perlakuan K 3 C 1 (Kentang hitam 25 % dan susu skim 7 % dengan daun cincau 3 g), sedangkan daya terima paling rendah dengan predikat tidak suka pada perlakuan K 1 C 1 (Kentang hitam 75 % dan susu skim 25 % dengan daun cincau 3 g). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kentang hitam dengan penambahan daun cincau menghasilkan es krim yang berkualitas, kecepatan meleleh paling baik pada perlakuan K 3 C 1 selama 1 jam 25 menit 38 detik. Hasil uji glukosa tertinggi yaitu K 3 C 3 dengan kadar glukosa rata-rata 50,97 g, sedangkan uji kalsium tertinggi pada perlakuan K 3 C 3 dengan kadar rata-rata 61,40 mg. Uji organoleptik terbaik pada perlakuan K 2 C 2 yaitu dengan es krim berwarna cokelat, rasa manis, tekstur lembut, aroma khas kentang dan daun cincau dan disukai oleh masyarakat. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Ibu Titik Suryani, M.Sc. selaku pembimbing skripsi yang telah membantu, mengarahkan, membimbing saya untuk membuat skripsi ini.

13 DAFTAR PUSTAKA Berkahady, H. 2002. Pengaruh Penggunaan Gum Arab pada Berbagai Konsentrasi terhadap ph, Daya Leleh, dan Uji Kesukaan Es Krim (Skripsi Fakultas Peternakan). Semarang: Universitas Diponegoro. Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press. De Vuyst L. 2000. IMDO : Industrial Microbiology Fermentation Technologyand Downstream Processing. Departement of Industrial Microbiology. 55-56. Harris, Asriyadi. 2011. Pengaruh Substitusi Ubi Jalar (Ipomea batatas) dengan Susu Skim terhadap Pembuaan Es Krim (Skripsi). Makassar: Universitas Hasanuddin. Padaga, M dan M, E, Sawitri. 2005. Membuat Es Krim yang Sehat. Surabaya: Trubus Agrisarana. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo. Pitojo, Setijo. 2005. Produksi Bibit Kentang. Yogyakarta: Kanisius. Pitojo, Setio. 2008. Khasiat Cincau Perdu. Yogyakarta: Kanisius. Silalahi, N. 2009. Tampilan Kentang Hitam (Coleus tuberosum) Pada Tanah Mineral Masam. Bengkulu: Bengkulu. Sulcha, Amalia. 2009. Eksperimen Pengaruh Jenis Pewarna Makanan Terhadap Ketertarikan Orang (Responden). Malang: Universitas Negeri Malang. Tarwotjo, C. Soejoeti. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Gramedia. Wahyuni, Rekna. 2012. Kajian Kualitas Umbi Ubi Jalar sebagai Substitusi Susu Skim dalam Pembuatan Es Krim. Pasuruan: Universitas Yudharta Pasuruan. Widiantoko, R.K. 2011. Es Krim. 9 Januari 2014 pukul 11.12 WIB di http://lordbroken.wordpress.com/2014/01/19.html. Winarno, FG. 1994. Sterilisasi Komersial Produk Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.