BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. nasionalnya memiliki satu tujuan yaitu memajukan kesejahteraan umum.

ANALISIS PERANAN JASA PARIWISATA DAN SEKTOR PENDUKUNGNYA DALAM PEREKONOMIAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Analisis Input-Output)

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. berkembang bahwa industri dipandang sebagai jalan pintas untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

DAMPAK RESTRUKTURISASI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN JAWA BARAT (ANALISIS INPUT-OUTPUT)

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2010

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

I. PENDAHULUAN. utama. Industrialisisasi dimasa sekarang tidak dapat terlepas dari usaha dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

I. PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian suatu wilayah didukung dengan adanya. bertahap. Pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang meliputi

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011

BAB 4 ANALISIS PENENTUAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN KUNINGAN

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Arsyad (1999), inti permasalahan yang biasanya terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan daerah adalah meningkatkan. pertumbuhan sektor ekonomi, dengan pendapatan sektor ekonomi yang tinggi

PERKEMBANGAN PDRB Triw I-2009 KALSEL

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses menuju perubahan yang diupayakan secara terus-menerus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur secara makro adalah pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan dari perubahan PDRB dalam suatu daerah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah menandakan semakin baik kegiatan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah tersebut ditunjukkan dari laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan (Todaro dan Smith, 2000:144). Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan usaha pekerjaan baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut (Arsyad,1999:23). Tolak ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor. Tujuan utama pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah (Arsyad, 1999:24). Oleh 1

karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya yang ada harus mampu menaksir potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah yang memiliki beberapa potensi cukup besar. Terdapat beberapa sektor-sektor unggulan yang menjadi salah satu faktor pendukung meningkatnya kegiatan perekonomian di Provinsi DIY. Laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah yang dapat dilihat salah satunya dari PDRB. Dalam rangka melihat pertumbuhan secara rill, maka dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukan adanya peningkatan perekonomian di Provinsi DIY, sebaliknya apabila negatif akan menunjukan penurunan perekonomian. Tabel 1.1 PDRB Provinsi DIY ADHK Tahun 2008-2013 (dalam juta rupiah) No Tahun PDRB DIY ADHK Pertumbuhan Ekonomi 1 2008 19.212.481 5,450% 2 2009 20.064.257 4,433% 3 2010 21.004.042 4,684% 4 2011 22.131.774 5,369% 5 2012 23.309.218 5,320% 6 2013 24.567.480 5,398% Sumber: BPS Provinsi DIY, 2008-2013 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa PDRB Provinsi DIY dari tahun 2008-2013 mengalami peningkatan pertahunnya. Tetapi jika melihat pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2008-2013 tergolong masih fluktuatif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Provinsi DIY yang belum menunjukkan 2

kenaikan disetiap tahunnya serta mengalami penurunan pada tahun 2009 dan tahun 2012. Secara historis, provinsi DIY semula merupakan daerah pertanian yang dalam perkembangannya mengalami perubahan menjadi kota yang didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel, dan restoran. Hal ini terlihat sejak tahun 2008-2013 sumbangan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mempunyai peran lebih besar dibandingkan dengan sektor pertanian. Tabel 1.2 Distribusi Presentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Provinsi DIY Tahun 2008-2013 No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 18,32 18,16 17,19 16,07 15,90 15,18 2 Pertambangan dan Galian 0,75 0,69 0,67 0,71 0,69 0,68 3 Industri Pengolahan 13,36 13,01 13,28 13,48 12,51 12,79 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,91 0,93 0,92 0,91 0,92 0,93 5 Bangunan 9,57 9,59 9,70 9,89 9,95 10,01 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 20,64 20,74 20,79 20,84 21,11 21,27 7 Pengangkutan dan Komunikasi 10,41 10,61 10,67 10,98 11,08 11,17 Keuangan, Persewaan, dan Jasa 8 Perusahaan 9,32 9,49 9,76 9,87 10,31 10,39 9 Jasa-Jasa 16,71 16,79 17,04 17,25 17,54 17,57 Sumber : BPS Provinsi DIY, 2008-2013 (data diolah) Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 4 sektor utama yang berkontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DIY, yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor jasa-jasa. Sektor- sektor tersebut pada setiap tahunnya memiliki kontribusi yang begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DIY. Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam penciptaan nilai tambah di Provinsi DIY. Pada tahun 2013 sektor ini mampu memberikan kontribusi sekitar 21,27% terhadap total PDRB Provinsi DIY. 3

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian indonesia. Sektor dengan pertumbuhan cepat ini telah menjadi bagian dari perkembangan ekonomi global. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran berkembang pesat karena terintegrasi dengan industri lain, sehingga berubah menjadi industri yang mempunyai keterkaitan erat dengan sektor pembangunan lainnya (Pangastuti, 2006:5). Sektor perdagangan, hotel, restoran merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi dalam pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja di Provinsi DIY pada sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 77.167 orang sehingga sektor ini menjadi salah satu penyebab timbulnya laju pertumbuhan ekonomi sektor-sektor di luar pertanian, karena menyangkut berbagai sektor perekonomian yang memproduksi barang dan jasa yang sebagaian atau seluruhnya dikonsumsi oleh wisatwan mancanegara maupun nusantara yang tidak sama antar berbagai daerah. Provinsi DIY memiliki keunggulan dalam hal kelengkapan infrastruktur dan letak geografis. Kelebihan sumber daya alam yang ada seperti lahan yang subur, hasil penggalian batu, pasir dan peninggalan sejarah sebagai objek wisata dapat digunakan sebagai modal pembangunan. Provinsi DIY juga dikenal sebagai pusat fasilitas pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada, Univeritas Negeri Yogyakarta dan perguruan tinggi swasta. Kondisi ini yang mendukung pergerakan ekonomi di sektor-sektor perhotelan, perdagangan, penyediaan makanan dan minuman, kontruksi dan sektor lainnya. 4

Pemerintah DIY sebagai subjek pengelola pembangunan daerah, mempunyai pertimbangan kuat untuk menempatkan sektor perdagangan, hotel, restoran sebagai leading sector pembangunan daerah (Pangastuti, 2006:5). Sebagai daerah yang tumbuh cepat dengan dukungan keberadaan fasilitas pendidikan, fasilitas perdagangan, potensi pariwisata dan fasilitas pendukung lainnya. Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada tahun 2013 masih cukup tinggi yaitu 21,27%. Hal ini telihat sejak tahun 2008-2013 sumbangan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mempunyai peran terbesar dalam perekonomian Provinsi DIY. Gambar 1.1 Distribusi Presentase PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Provinsi DIY Tahun 2008-2013 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Perdagangan 42.7 43.1 43.2 42.8 42.5 42.3 Hotel 8.6 8.7 8.8 9.1 9.9 10.2 Restoran 48.7 48.2 48.2 48.1 47.6 47.5 Perdagangan Hotel Restoran Sumber : BPS DIY, 2008-2013 (diolah) Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa distribusi persentase sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memiliki kontribusi terbesar adalah restoran dibandingkan dengan perdagangan dan hotel. Namun sektor yang memiliki distribusi persentase kenaikan disetiap tahunnya adalah hotel. Distribusi persentase perdagangan dan restoran tergolong masih fluktuatif. Pada tahun 2011-2013 distribusi persentase pada perdagangan mengalami penurunan dan pada 5

tahun 2009-2010 distribusi persentase pada restoran mengalami stagnan tetapi di tahun 2011-2013 mengalami penurunan. Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan perekonomian daerah, maka pemerintah daerah Provinsi DIY berusaha dapat mengembangkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki wilayahnya secara lebih efektif dan efisien. Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki Provinsi DIY adalah dalam sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sangat diharapkan pemerintah daerah Provinsi DIY mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor perdagangan, hotel, dan restoran ini, karena keberadaan sektor perdagangan, hotel dan restoran tersebut mampu mengembangkan perekonomian Provinsi DIY. Berdasarkan latar belakang tersebut terlihat bahwa sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Provinsi DIY merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam penciptaan nilai tambah di Provinsi DIY maka penelitian ini meneliti tentang peranan sektor perdagangan, hotel, dan restoran terhadap perekonomian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008-2013. 6

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, ada 4 (empat) rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan Tugas Akhir ini. Adapun keempat rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam pembentukan permintaan antara dan permintaan akhir, impor, nilai tambah bruto, dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi DIY? 2. Berapa besar keterkaitan antara sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan sektor-sektor lainnya di Provinsi DIY? 3. Berapa besar dampak penyebaran sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap perekonomian Provinsi DIY? 4. Seberapa besar dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dalam pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja dilihat berdasarkan efek multiplier terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis : 1. Peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam pembentukan output, nilai tambah bruto, permintaan antara dan permintaan akhir di Provinsi DIY. 2. Keterkaitan antara sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan sektor-sektor lainnya di Provinsi DIY. 7

3. Dampak penyebaran sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap perekonomian Provinsi DIY. 4. Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor perdagangan, hotel, restoran dalam pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja dilihat berdasarkan efek multiplier terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja 1.4 Manfaat Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, antara lain: 1. Bagi Penulis Memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis untuk membuktikan teori-teori yang sebelumnya dipelajari selama proses perkuliahan. Dengan melakukan penelitian tersebut, penulis mendapatkan pemahaman terkait: a. Peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam perekonomian di Provinsi DIYdengan cara melakukan analisis input-output b. Peran sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam perekonomian di Provinsi DIYdengan cara melakukan analisis menggunakan alat analisis olah data dengan Microsof Excell. 2. Bagi Universitas a. Memberikan pengalaman dan wawasan yang bermanfaat bagi pemahaman mahasiswa. 8

b. Menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa mampu memahami dengan baik ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti proses pembelajaran di universitas. 3. Bagi Instansi a. Memberikan masukan dan bahan pertimbangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY dalam menentukan kebijakan pembangunan, khususnya kebijakan pembanguan di sektor perdagangan, hotel dan restoran dan dampaknya terhadap sektor pemabangunan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Bagi Pembaca a. Memberikan wawasan baru bagi pembaca, khususnya di bidang Perencanaan Pembangunan. b. Pembaca bisa mengetahui bahwasanya proses penerapan ilmu pengetahuan sering menemui kendala dan kesulitan yang perlu diteliti dan diuji dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. c. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk pembuatan penelitian dengan menggunakan metode analisis dan alat analisis yang sama. 1.5 Kerangka Penulisan Kerangka Penulisan ini sebagai dasar untuk merumuskan penelitian yang menunjukkan peran sektor perdagangan, hotel, dan restoran terhadap perekonomian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008-2013 dengan menggunakan tabel input-output Provinsi DIY tahun 2010. 9

Gambar 1.2 Kerangka Penulisan Latar Belakang: 1. Provinsi DIY merupakan salah satu daerah yang memiliki beberapa potensi cukup besar. Sektor yang memiliki kontribusi sangat besar di Provinsi DIY adalah sektor pertanian, sektor industri, sektor PHR, dan sektor jasa-jasa. 2. Sektor PHR merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam penciptaan nilai tambah di Provinsi DIY pada tahun 2008-2013. 3. Provinsi DIY berusaha untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor perdagangan, hotel dan restoran ini, karena keberadaan sektor perdagangan, hotel dan restoran tersebut akan mampu mengembangkan perekonomian Provinsi DIY. Rumusan Masalah: 1. Seberapa besar pengaruh sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam pembentukan permintaan antara dan permintaan akhir, impor, nilai tambah bruto, dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi DIY? 2. Berapa besar keterkaitan antara sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan sektor-sektor lainnya di Provinsi DIY? 3. Berapa besar dampak penyebaran sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap perekonomian Provinsi DIY? 4. Seberapa besar dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor perdagangan, hotel, restoran dalam pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja dilihat berdasarkan efek multiplier terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja? Tujuan penelitian: Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis : 1. Seberapa besar pengaruh sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam pembentukan output, nilai tambah bruto, permintaan antara dan permintaan akhir di Provinsi DIY? 2. Berapa besar keterkaitan antara sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan sektor-sektor lainnya di Provinsi DIY? 3. Berapa besar dampak penyebaran sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap perekonomian Provinsi DIY? 4. Seberapa besar dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor perdagangan, hotel, restoran dalam pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja dilihat berdasarkan efek multiplier terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja? Analisi Input-Output : 1. Analisis keterkaitan 2. Analisis dampak penyebaran 3. Analisis Multiplier 10