BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada,

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. permasalahan yang ada di PT. Barata Indonesia (Persero). Untuk memperoleh

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. penjualan peralatan komputer. CV. Delta Computindo saat ini memiliki barang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) yang sesuai dengan kebutuhan user.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. itu juga dilakukan pengamatan pada proses penyimpanan data customer serta proses

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Selama kurun waktu kurang lebih tiga minggu penulis melakukan kerja

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Excel tanpa proses lebih lanjut. Sehingga dalam pencatatannya dapat terjadi

BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. 4. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dan transaksi baik peminjaman dan pengembalian masih dilakukan dengan cara

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. buku pada Badan Arsip dan Perpustakaan kota Surabaya.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. rekapitulasi registrasi dan laporan hasil pembayaran Non Taglis.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. karena sistem yang masih dilakukan secara manual. diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. disposisi surat masuk ke sub sub bagian dalam pengadilan tinggi. Pada

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di BADAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM. berjalan pada PT. As Motor saat ini, meliputi proses penjualan suku cadang, jasa

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di CV. Mitra

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penggunaan sistem masih dilakukan dengan pencatatan secara manual, sehingga

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi Pencatatan Transaksi Penjualan Tiket pada PT. Gerry Anugrah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Persediaan Barang pada Afif Jaya Motor Surabaya dibutuhkan perangkat keras

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Spesifikasi sistem yang ada pada Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. Sistem yang terdapat pada SMU Negeri 1 Sidoarjo khususnya pada

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berupa kertas, sehingga sering terjadi redudansi data dan adanya

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. sistem yang ada saat ini pada RSIA PRIMA HUSADA. Hasil yang ditemukan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 System Flow Katalog Koleksi dan Presensi Pengunjung Perpustakaan

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi yang didapat dari sistem ini dapat diolah dengan efektif dan efisien. Bagi puskesmas sistem ini dapat digunakan untuk mengontrol persediaan obat yang ada pada apotek puskesmas sehingga obat yang digunakan oleh puskesmas tidak sampai habis atau kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang harus ditentukan untuk dapat melakukan permintaan obat. Selain mengontrol jumlah persediaan obat pada puskesmas, sistem ini juga dapat mengontrol jumlah pemesanan obat berdasarkan permintaan obat yang ada. Laporan yang dihasilkan dari sistem juga dapat membantu pihak kepala puskesmas dan bagian gudang farmasi untuk mengetahui berapa jumlah persediaan obat yang ada di apotek. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan di dalam tahap ini maka akan menyebabkan kesalahan dalam tahap selanjutnya. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis `

18 Dari langkah-langkah diatas dapat terlihat bahwa setelah tahap analisis sistem maka akan mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan memikirkan bagaimana membuat sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem yang dimaksud untuk membantu memecahkan masalah pada sistem yang saat ini (current system). Dalam merancang sistem yang baik harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah membuat Document Flow, System Flow, Entity Relationship Diagram (ERD) baik Conceptual Data Model (CDM) maupun Physical Data Model (PDM) serta mendesain input dan Outputnya. 4.1 Menganalisis Sistem Dalam pembahasan pekerjaan ini, yang menjadi masalah utama adalah tidak adanya aplikasi yang dapat membantu menangani kerja sistem secara baik. Hal ini mengakibatkan sering kehabisan persediaan obat saat diperlukan sehingga harus memberikan obat alternatif yang setara dengan obat awal atau jika tidak ada obat alternatif maka pihak puskesmas memberikan resep obat untuk membeli di apotek luar. Kinerja karyawan puskesmas yang memegang apotek sering terhambat karena seringnya melakukan pencatatan secara manual dan membutuhkan waktu lama. Pegawai puskesmas tersebut harus melakukan pencatatan terhadap obat yang dipesan sambil mencocokkan dengan persediaan yang ada di apotek. Pencatatan terhadap pemakaian obat yang kurang mendukung inilah sering membuat karyawan mengalami kesulitan dalam menyusun pencatatan yang baik. Selain itu, laporan-laporan yang diberikan kepada kepala puskesmas dan bagian gudang hanya berdasarkan catatan pada buku khusus yang dibuat oleh pegawai puskesmas tersebut.

19 Dalam menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan pencarian sumbersumber data yang diperlukan seperti menganalisis dokumen-dokumen yang ada pada proses bisnis puskesmas, melakukan observasi puskesmas dan mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan proses bisnis puskesmas tersebut. Dari analisa itu, dapat dikembangkan menjadi system flow. Lalu dapat dirancang entity relationship diagram, conceptual data model, physical data model dan mendesain input dan outputnya. 4.1.1 Document Flow Document flow rancang bangun sistem informasi pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto terdiri atas 2 proses yaitu proses surat masuk dan surat keluar obat untuk menghasilkan informasi yang berhubungan dengan persediaan obat di apotek. Proses-proses pada sistem ini akan menghasilkan laporan hasil pengadaan obat yaitu stok obat yang berguna untuk membantu kepala puskesmas dan bagian gudang dalam mengambil keputusan. berikut : Berdasarkan analisis sistem di atas, dapat disusun document flow sebagai

20 1. Document Flow Proses Surat Masuk Secara umum document flow untuk proses surat masuk dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Document Flow Surat Masuk Tidak mengembalikan rencana ke bagian gudang Rencana revisi Karyawan Mulai Rencana penambahan stok obat Validasi rencana Sesuai? Pembuatan data obat baru Data obat yang baru selesai Ya Membuat surat pemesanan sesuai rencana Daftar obat Tidak Supplier Mencari stok obat yang ada Stok ada? Membuat laporan stok barang tidak ada Laporan Barang kosong Ya Membuat laporan stok barang yang ada Gambar 4.1 Document flow proses surat masuk Laporan Barang ada Berdasarkan Gambar 4.1, sistem diawali dari data rencana penambahan stok obat yang telah dibuat pada bagian gudang. Pada bagian karyawan, pertama-tama akan dilakukan validasi rencana. Apabila tidak sesuai akan dikembalikan kebagian gudang. Sebaliknya apabila sesuai

21 maka dibuatkan surat pengadaan sesuai dengan rencana penambahan, yang kemudian dikirimkan kepada supplier. Setelah supplier memenuhi semua pesanan, maka diterima di penerimaan obat. 2. Document Flow Proses Surat Keluar Secara umum document flow untuk proses surat keluar dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Document Flow Surat Keluar Pelanggan Mulai Membuat daftar obat Daftar obat Gudang Daftar obat Mengecek ketersedian obat Ada? Ya Pengambilan obat Daftar obat yang keluar Membuat laporan obat keluar Daftar obat yang keluar Tidak Selesai Gambar 4.2 Document flow proses surat keluar

22 Berdasarkan gambar 4.2, sistem di awali dari membuat daftar obat kemudian dibuatkan dokumen daftar obat yang diserahkan pada bagian gudang untuk mengecek ketersediaan obat apabila stok masih ada maka dilakukan pengambilan obat. Pengambilan obat yang sudah diambil maka akan dibuatkan dokumen daftar obat yang keluar kemudian dibuatkan laporan obat keluar. 4.1.2 System Flow Berdasarkan document flow diatas maka dapat disusun system flow yang menunjukkan bagaimana proses-proses yang digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan sistem pengaadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. 1. System Flow Surat Masuk Secara umum system flow untuk proses surat masuk dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

23 Sistem Flow Surat Masuk Karyawan Supplier mulai Persediaan periode berikutnya Pembuatan surat permintaan sesuai persediaan Pemesanan obat Daftar obat Penerimaan obat Data pesan obat Memasukkan data pesan obat ke dalam database Selesai Pemesanan Pemenuhan obat Data pesan obat Gambar 4.3 System flow surat masuk Berdasarkan gambar 4.3, sistem ini di awali dari data penentuan rencana persediaan yang telah disetujui oleh kepala puskesmas. Pada bagian pengadaan, dibuatkan surat pengadaan sesuai dengan rencana persediaan, yang kemudian dikirimkan ke supplier.

24 2. System Flow Surat Keluar Secara umum system flow untuk proses surat keluar dapat dilihat dari gambar dibawah ini: Sistem Flow Surat Keluar Pelanggan Mulai Membuat daftar obat Daftar obat Daftar obat Mengecek ketersediaan obat Pengambilan obat Daftar obat keluar Membuat laporan obat keluar Daftar obat yang keluar Selesai Gudang Gambar 4.4 System flow surat keluar Obat Daftar obat keluar

25 Berdasarkan gambar 4.4, sistem ini diawali dari pelanggan membuat daftar obat, dari daftar obat diberikan kepada bagian gudang untuk mengecek ketersediaan obat kemudian melakukan pengambilan obat untuk membuat laporan obat keluar. 4.1.3 Hirarki Input Proses Output (HIPO) Hirarki input proses output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam data flow diagram. Gambar 4.5 adalah HIPO dari rancang bangun aplikasi pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. 1.1 Obat 1 Maintenance Data Obat 1.2 Pelanggan 1.3 Supplier 2.1 Surat Masuk 0 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Obat Pada Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto 2 Transaksi 2.2 Surat Keluar 3.1 Pembuatan Laporan Stok 3 Pembuatan Laporan 3.2 Pembuatan Laporan Surat Masuk Gambar 4.5 Hirarki input proses output (HIPO) rancang bangun aplikasi pengadaan pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto 3.3 Pembuatan Laporan Surat Keluar

26 4.1.4 Data Flow Diagram Data flow diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini akan terlihat dengan jelas arus data yang mengalir dalam sistem baik eksternal entity ke proses, proses ke data store proses ke proses, dan sebaliknya. Dalam pembuatan DFD ini akan dibuat mulai context diagram dan DFD level dibawahnya. 1. Context Diagram Context diagram dari sistem pengadaan pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto dapat dilihat pada gambar 4.6: Supplier Daftar Pemesanan Obat Laporan Peng adaan Obat Pering atan Stok Obat M inimum Daftar Permintaan Obat Informasi Obat Kadaluarsa Kepala puskesmas Nota Pemesanan Surat Order Pengadaan Laporan Peng adaan 0 Sistem informasi peng adaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto Data Master Obat Peng adaan Data Penerimaan Obat Gambar 4.6 Context Diagram

27 2. DFD Level 0 Sistem Pengadaan Obat DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini yang merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Terdapat tiga subproses antara lain: proses maintenance data, transaksi dan pembuatan laporan. Kepala puskesmas [Laporan Pengadaan obat] [Data Master Obat] [Informasi Obat Kadaluarsa] [Daftar Permintaan Obat] Informasi persediaan 1 Maintenance data obat 2 Transaksi 3 Pembuatan laporan + + + Data supplier [Surat Order Pemesanan] [Laporan Pengadaan] 1 DB Obat Peng adaan [Data penarimaan obat] [Nota Pemesanan] Supplier [Daftar Pemesanan Obat] 3 DB Supplier Gambar 4.7 DFD level 0 Data obat

28 3. DFD Level 1 Proses Maintenance Data Obat DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.8 merupakan hasil decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses maintenance data obat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Terdapat tiga subproses antara lain: proses entry data obat, pemesanan obat dan laporan data obat. [Data Master Obat] [Informasi Obat Kadaluarsa] Peng adaan [Laporan Pengadaan] Data Permintaan Obat 4. DFD Level 1 Transaksi 1.1 Obat Jumlah Stok Obat Surat Order Pemesanan 1.3 Supplier Pesan Obat Data Obat Tersedia 1.2 Pelang g an Gambar 4.8 DFD level 1 maintenance data obat 1 DB Obat Informasi Persediaan Obat DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.9 merupakan hasil decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses transaksi data obat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Terdapat 2 subproses antara lain: transaksi surat masuk dan surat keluar.

29 2.1 Supplier [Nota Pemesanan] Surat Masuk [Data obat] 1 DB Obat Pengadaan [Data penarimaan obat] 5. DFD Level 1 Pembuatan Laporan 2.2 Surat Keluar Gambar 4.9 DFD level 1 transaksi data obat keluar DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.10 merupakan hasil decompose dari level 0 yang menggambarkan sub proses pembuatan laporan data obat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Terdapat 3 subproses antara lain: laporan stok obat, laporan surat masuk dan laporan surat keluar. Kepala Puskesmas [Daftar Pemesanan Obat] Daftar Penerimaan Obat [Laporan Pengadaan obat] 3.1 Laporan Stock 3.2 Laporan Surat Keluar 3.3 Laporan Surat Masuk 3 DB Supplier Supplier Gambar 4.10 DFD level 1 pembuatan laporan [Data supplier]

30 4.2 Merancang Database Dari analisis sistem di atas dapat dibentuk Entity Relationship Diagram dari sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto yang terdiri dari Conceptual Data Model dan Physical Data Model. 4.2.1 Conceptual Data Model Conceptual Data Model (CDM) ini menggambarkan relasi antar tabel yang satu dengan tabel yang lain. Berikut ini gambar yang merupakan tabel-tabel yang terdapat pada CDM: Trans_surat_masuk # Kode_trans_srt_masuk Variable characters (10) o Tgl_datang Date o Jumlah_obat_masuk Integer o Total_harga_barang Integer Relationship_5 Pengguna # Id_pengguna Variable characters (10) o Nama_pengguna Variable characters (50) o pass_pengguna Variable characters (6) o level_pengguna Variable characters (10) Relationship_6 Trans_surat_keluar # Kode_trans_srt_keluar Variable characters (10) o Tgl_keluar Date o Jumlah_obat_masuk Integer o total_harga_obat Integer 4.2.2 Physical Data Model melakukan Relationship_4 Obat # kode_obat Variable characters (8) o Nama_obat Variable characters (100) o Jenis_obat Variable characters (10) o Tgl_masuk Date o Harga_satuan Integer memiliki Pelanggan # Id_pelanggan Variable characters (10) o Nama_pelanggan Variable characters (50) o Alamat_pelanggan Variable characters (100) o No_telp Number Mempunyai Gambar 4.11 Conceptual Data Model (CDM) Supplier # Id_supplier Variable characters (10) o Nama_supplier Variable characters (50) o Alamat_supplier Variable characters (100) o Telp_supplier Number Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). PDM merupakan representasi fisik dari database. Karena disini tipe data dari elemen-elemen data sudah dimunculkan. Pada PDM yang

31 tertera pada gambar telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Berikut PDM pada sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto: Trans_surat_masuk Kode_trans_srt_masuk varchar(10) <pk> kode_obat varchar(8) <fk1> Id_pengguna Tgl_datang Jumlah_obat_masuk Total_harga_barang varchar(10) <fk2> datetime int int FK_TRANS_SU_RELATIONS_PENGGUNA Pengguna Id_pengguna varchar(10) <pk> Nama_pengguna varchar(50) pass_pengguna varchar(6) level_pengguna varchar(10) FK_TRANS_SU_RELATIONS_PENGGUNA Trans_surat_keluar FK_TRANS_SU_MELAKUKAN_OBAT Kode_trans_srt_keluar varchar(10) <pk> Id_pelanggan varchar(10) <fk1> FK_TRANS_SU_RELATIONS_PELANGGA Id_pengguna varchar(10) <fk2> Tgl_keluar datetime Jumlah_obat_masuk int total_harga_obat int 4.2.3 Struktur Basis Data Obat kode_obat Nama_obat Jenis_obat Tgl_masuk varchar(8) varchar(100) varchar(10) datetime <pk> Harga_satuan int FK_MEMILIKI_MEMILIKI_OBAT memiliki kode_obat varchar(8) <pk,fk1> Id_pelanggan varchar(10) <pk,fk2> FK_MEMILIKI_MEMILIKI2_PELANGGA Pelanggan Id_pelanggan Nama_pelanggan varchar(10) varchar(50) <pk> Alamat_pelanggan varchar(100) No_telp numeric FK_SUPPLIER_MEMPUNYAI_OBAT Gambar 4.12 Physical Data Model Supplier Id_supplier kode_obat Nama_supplier varchar(10) varchar(8) varchar(50) <pk> <fk> Alamat_supplier varchar(100) Telp_supplier numeric Dari Entity Relational Diagram (ERD) diatas dapat dibuat struktur tabel database seperti uraian berikut ini: 1. Tabel Obat Primary key : Kode obat Foreign key : - Fungsi : Menyimpan data obat

32 Tabel 4.1 Tabel obat 2. Tabel Supplier Primary key : Id Supplier Foreign key : - Fungsi : Menyimpan data supplier 3. Tabel Pelanggan Primary key : Id pelanggan Foreign key : - Tabel 4.2 Tabel supplier Fungsi : Menyimpan data pelanggan Tabel 4.3 Tabel pelanggan

33 4. Tabel Pengguna Primary key : Id Pengguna Foreign key : - Fungsi : Menyimpan data pengguna Tabel 4.4 Tabel pengguna 5. Tabel Transaksi Surat Keluar Primary key : Kode Trans Srt Keluar Foreign key : Id Pelanggan Fungsi : Menyimpan data transaksi surat keluar 6. Tabel Transaksi Surat Masuk Tabel 4.5 Tabel transaksi Primary key : Kode Trans Srt Masuk Foreign key : Id Pelanggan Fungsi : Menyimpan data transaksi surat masuk

34 Tabel 4.6 Transaksi surat masuk 4.2.4 Desain Input/Output Dalam desain antarmuka ini digunakana bahasa pemrograman Visual Studio 2010 dengan database Microsoft SQL Server 2008. Adapun desain input/output pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto 1. Form Login Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk validasi user yang menggunakan aplikasi: Gambar 4.13 Form login

35 2. Form Menu Berikut ini merupakan tampilan dari form menu yang berfungsi untuk input data hasil pengadaan: 3. Form Obat Gambar 4.14 Menu Utama Berikut ini merupakan tampilan dari form obat yang berfungsi untuk input data obat:

36 4. Form Supplier Gambar 4.15 Form obat Berikut ini merupakan tampilan dari form supplier yang berfungsi untuk input data supplier:

37 5. Form Pelanggan Gambar 4.16 Form supplier Berkut ini merupakan tampilan dari form pelanggan yang berfungsi untuk input data pelanggan yang ada di apotek:

38 6. Form Transaksi Surat Keluar Gambar 4.17 Form pelanggan Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi surat keluar yang berfungsi untuk input data obat apa yang akan dipesan kepada pelanggan:

39 7. Form Transaksi Surat Masuk Gambar 4.18 Form surat keluar Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi surat masuk yang berfungsi untuk input data obat apa yang akan dipesan kepada supplier:

40 4.2.5 Desain Output Gambar 4.19 Form transaksi surat masuk Berikut ini merupakan desain output yang terdapat dalam aplikasi sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto: 1. Laporan Stok Obat Berikut ini merupakan desain dari output laporan stok obat untuk memberi informasi tentang stok obat yang masih tersedia:

41 2. Laporan Surat Masuk Gambar 4.20 Form laporan stok obat Berikut ini merupakan desain dari output laporan surat masuk untuk memberi informasi tentang obat yang masuk atau obat yang dipesan dari supplier: Gambar 4.21 Form laporan surat masuk

42 3. Laporan Surat Keluar Berikut ini merupakan desain dari output laporan surat keluar untuk memberi informasi tentang stok obat yang keluar dari gudang: 4.3 Implementasi Sistem Gambar 4.22 Form laporan surat keluar Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan. 4.3.1 Kebutuhan Sistem Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:

43 1. Intel Pentium 4 CPU 2.00Ghz 2. Memory 512 MB RAM 3. VGA 64 MB Kebutuhan minimum perangkat lunak untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Microsoft Windows XP Professional 2. Microsoft SQL Server 2008 4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Berikut ini sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini: 1. Form Login Form login ini adalah form pertama yang muncul ketika program dijalankan. User harus menginputkan username dan password yang sesuai agar dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form login ini untuk mengontrol agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenag, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Tampilan dari form login dapat dilihat sebagai berikut:

44 Gambar 4. 23 Form login Jika username dan password yang diinputkan tidak benar maka akan muncul informasi error seperti berikut ini: 2. Form Menu Gambar 4.24 Message box pada button login Menu utama merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini terdapat menu-menu yang bermanfaat dalam menjalankan sistem menyeluruh dari program puskesmas ini:

45 Gambar 4.25 Form menu utama Pada menu utama terdapat bebrapa sub menu seperti berikut ini: a. Master Pada menu master terdapat pelihan-pilihan master yaitu terdiri dari Obat, Pelanggan dan Supplier yang gunanya jika dipilih salah satu akan bisa maintenance data-data tersebut. b. Transaksi Pada menu transaksi terdapat pilihan-pilihan master yaitu terdiri dari Transaksi Surat Masuk dan Surat Keluar yang gunanya jika dipilih salah satu akan bisa melakukan maintenanace dari data tersebut yang dipilih. c. Laporan Berisi form-form untuk menampilkan laporan yang disediakan oleh aplikasi ini. d. Keluar Berfungsi untuk keluar dari aplikasi ini.

46 3. Form Obat Implementasi pada form data obat ini dapat dilihat pada Gambar 4.26 berikut ini: Gambar 4.26 Form Obat Pada form ini user dapat melakukan maintenance data obat. Pada textbox kode obat harus diisi secara manual. Kemudian textbox nama obat juga diisi secara manual sesuai dengan yang ada pada database. Pada combobox tipe obat, jenis obat dan status obat dapat dipilih dengan mengklik tanda panah yang ada pada form tersebut secara otomatis akan muncul data yang diinginkan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:

47 a. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang di inputkan oleh user. b. Button hapus, berfungsi untuk merubah data yang telah di inputkan oleh user. c. Button ubah, berfungsi iuntuk merubah inputan oleh user d. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form master obat. Pada saat pertama kali form ini dijalankan semua button aktif. Jika user ingin mengisi data master obat yang baru dengan klik button simpan maka data akan tersimpan pada database. Jika ingin menambahkan data obat baru maka user mengisi form data obat kemudian klik button tambah maka secara otomatis data akan bertambah dengan sendirinya. Apabila user menakan tombol kembali maka secara otomatis akan kembali pada menu utama. Apabila user ingin merubah data yang telah diinputkan tadi user melakukan klik pada tampilan datagridview memilih data mana yang akan dirubah kemudian menekan tombol ubah. Secara otomatis data tersebut akan berubah. 4. Form Pelanggan berikut ini: Implementasi pada form pelanggan dapat dilihat pada Gambar 4.27

48 Gambar 4.27 Form pelanggan Pada form ini user dapa melakukan maintenance data pelanggan. Pada textbox id pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan dan no telp pelanggan harus diisi sesuai dengan data yang ada. a. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang di inputkan oleh user. b. Button hapus, berfungsi untuk merubah data yang telah di inputkan oleh user. c. Button ubah, berfungsi iuntuk merubah inputan oleh user d. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form master obat. Pada saat pertama kali form ini dijalankan semua button aktif. Jika user ingin mengisi data master pelanggan yang baru dengan klik button

49 simpan maka data akan tersimpan pada database. Jika ingin merubah data pelanggan baru maka user mengisi form data pelanggan kemudian klik button tambah maka secara otomatis data akan bertambah dengan sendirinya. Apabila user menakan tombol kembali maka secara otomatis akan kembali pada menu utama. Apabila user ingin merubah data yang telah diinputkan tadi user melakukan klik pada tampilan datagridview memilih data mana yang akan dirubah kemudian menekan tombol ubah. Secara otomatis data tersebut akan berubah. 5. Form Supplier berikut ini: Implementasi pada form supplier dapat dilihat pada Gambar 4.28 Gambar 4.27 Form supplier

50 Pada form ini user dapa melakukan maintenance data supplier. Pada textbox id supplier, nama supplier, alamat supplier dan no telp supplier harus diisi sesuai dengan data yang ada. a. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang di inputkan oleh user. b. Button hapus, berfungsi untuk merubah data yang telah di inputkan oleh user. c. Button ubah, berfungsi iuntuk merubah inputan oleh user d. Button kembali, berfungsi untuk keluar dari form master obat. Pada saat pertama kali form ini dijalankan semua button aktif. Jika user ingin mengisi data master supplier yang baru dengan klik button simpan maka data akan tersimpan pada database. Jika ingin merubah data supplier baru maka user mengisi form data supplier. Jika user menekan button batal maka akan kemballi Apabila user menakan tombol kembali maka secara otomatis akan kembali pada menu utama. Apabila user ingin merubah data yang telah diinputkan tadi user melakukan klik pada tampilan datagridview memilih data mana yang akan dirubah kemudian menekan tombol ubah. Secara otomatis data tersebut akan berubah. 6. Form Surat Masuk Implementasi pada form transaksi surat masuk dapat dilihat pada Gambar 4.28 berikut ini:

51 Gambar 4.28 From surat masuk Pada form ini user dapa melakukan maintenance data transaksi surat masuk. Pada textbox nama obat, nama supplier, jumlah obat, harga satuan dan tambah stok harus diisi sesuai dengan data yang ada. a. Button tambah stok, berfungsi untuk menambah jumlah stok obat yang ada. b. Button kembali, berfungsi untuk keluar dari form master obat. Pada saat pertama kali form ini dijalankan 7. Form Surat Keluar Implementasi pada form transaksi surat keluar dapat dilihat pada Gambar 4.29 berikut ini:

52 Gambar 4.29 Form surat keluar Pada form ini user dapa melakukan maintenance data transaksi surat keluar. Pada textbox nama pelanggan, nama obat, jumlah obat, harga satuan dan jumlah obat dibeli harus diisi sesuai dengan data yang ada. a. Button transaksi, berfungsi untuk melakukan transaksi pembelian obat yang ada. b. Button kembali, berfungsi untuk keluar dari form master obat. Pada saat pertama kali form ini dijalankan