GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 867 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN BUPATI BERAU,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 T E N T A N G

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 001 TAHUN 2018 TENTANG TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN BREBES

69 TAHUN 2010 TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 14 SERI E

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG. Nomor : 6 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 321 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

..f6uaotaj~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 12 Tahun : 2015

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR : 56 TAHUN 2017 T E N T A N G

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2017 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2016 T E N T A N G

SALINAN GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAUR. PERATURAN BUPATI KAUR Nomor : TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG TARGET KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2013

GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH. 27 T.A1i01l TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, perlu diatur Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Papua tentang Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Derah dan Retribusi Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 Tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten- Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4.Undang-Undang.../2

- 2-4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Papua yang diberi Otonomi Khusus dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Gubernur ialah Gubernur Papua; 4. Sekretaris Daerah ialah Sekretaris Daerah Provinsi Papua; 5. Dinas adalah Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua selaku koordinator pemungutan ; 6. Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua; 7.Unit.../3

- 3-7. Unit Penerimaan Pendapatan Daerah yang disingkat UPPD adalah unit pelaksana teknis dinas yang melaksanakan pemungutan langsung; 8. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 9. Aparat Penunjang adalah Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah dan pejabat terkait lainnya; 10. Pihak lain adalah pihak-pihak yang karena tugas dan fungsinya untuk membantu pelaksanaan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah ; 11. Pihak lain dalam pemungutan pajak pengambilan air permukaan adalah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, Dinas Pertambangan Provinsi Papua dan Instansi terkait lainnya; 12. Pihak lain dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor adalah Kepolisian Daerah; 13. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang disingkat SKPD adalah instansi teknis yang melakukan pemungutan pendapatan daerah; 14. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang disingkat DPA adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran; 15. Penyedia bahan bakar kendaraan bermotor lainnya adalah Pertamina; 16. Pajak daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; 16.Retribusi daerah, yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan; 17.Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data obyek dan subyek pajak atau retribusi, penentuan besarnya pajak atau retribusi yang terhutang sampai kegiatan penagihan pajak atau retribusi kepada wajib pajak atau wajib retribusi serta pengawasan penyetorannya; 18. Insentif pemungutan pajak dan retribusi yang selanjutnya disebut insentif adalah tambahan penghasilan yang diberikan sebagai penghargaan atas kinerja tertentu dalam melaksanakan pemungutan pajak dan retribusi. BAB.../4

- 4 - BAB II INSENTIF Bagian Kesatu Maksud Pemberian Insentif Pasal 2 Pemberian Insentif dimaksudkan untuk meningkatkan : a. kinerja instansi pemungut pajak dan retribusi; b. semangat kerja bagi pejabat atau pegawai instansi pemungut pajak dan retribusi; c. pendapatan asli daerah; d. pelayanan kepada masyarakat. Bagian Kedua Penerima Insentif Pasal 3 (1) Insentif diberikan kepada Instansi pelaksana pemungutan pajak dan retribusi. (2) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara proporsional diberikan kepada : a. pejabat dan aparat pelaksana pemungutan pajak dan retribusi sesuai dengan tanggung jawab masing-masing; b. Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai penanggung jawab pengelolaan keuangan daerah; c. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah; dan d. pihak lain yang membantu pelaksanaan pemungutan pajak dan retribusi. (3) Pemberian Insentif kepada Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan c, sepanjang belum diatur ketentuan mengenai remunerasi. Pasal 4 (1) Instansi pelaksana pemungutan pajak dan retribusi dapat diberikan Insentif apabila mencapai kinerja tertentu. (2) Pemberian Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan setiap triwulan pada awal bulan triwulan berikutnya; (3) Dalam hal target kinerja suatu triwulan tidak tercapai, insentif untuk triwulan tersebut dibayarkan pada awal bulan triwulan berikutnya yang telah mencapai target kinerja triwulan yang ditentukan. (4) Dalam hal target kinerja pada akhir tahun anggaran penerimaan tidak tercapai, tidak membatalkan insentif yang sudah dibayarkan untuk triwulan sebelumnya. Bagian.../5

- 5 - Bagian Ketiga Sumber dan besar Insentif Pasal 5 Untuk kegiatan pemungutan pajak dan retribusi diberikan insentif yang bersumber dari penerimaan pajak dan retribusi. Pasal 6 Besarnya insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, ditetapkan sebesar 3% (tiga perseratus) dari realisasi setiap penerimaan pajak dan retribusi dalam tahun anggaran berkenaan. Pasal 7 (1) Besarnya pembayaran insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c setiap bulannya ditetapkan paling tinggi 6 (enam) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat berdasarkan realisasi penerimaan pajak dan retribusi. (2) Besarnya pembayaran insentif untuk pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d ditetapkan paling tinggi 10 % (sepuluh perseratus) dari besarnya insentif yang ditetapkan berdasarkan ketentuan dalam Pasal 6. (3) Apabila realisasi pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat sisa lebih harus disetorkan ke Kas Daerah sebagai penerimaan Daerah. Bagian Keempat Besaran Insentif Pasal 8 Besaran insentif pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor diatur sebagai berikut : 1. 80 % (delapan puluh perseratus) untuk Dinas ; 2. 20 % (dua puluh perseratus) untuk aparat penunjang, yang diatur sebagai berikut : a. 13 % (tiga belas perseratus) untuk aparat pemungut Dinas Pendapatan Daerah pada UPPD se Papua ; b. 37 % (tiga puluh tujuh perseratus) untuk Kepolisian Daerah; c. 50 % (lima puluh perseratus) untuk aparat penunjang di Daerah. Pasal 9 Besaran insentif pajak bahan bakar kendaraan bermotor diatur sebagai berikut : 1. 85 % (delapan puluh lima perseratus) untuk aparat pelaksana pemungutan, yang terdiri dari : a. 10 % (sepuluh perseratus) untuk penyedia bahan bakar kendaraan bermotor lainnya. b. 90 % (sembilan puluh perseratus) untuk Dinas; 2.15%.../6

- 6-2. 15 % (lima belas perseratus) untuk aparat penunjang. Pasal 10 Besaran insentif pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan diatur sebagai berikut : 1. 80 % (delapan puluh perseratus) untuk Dinas ; 2. 20 % (dua puluh perseratus) untuk pihak lain. Pasal 11 Besaran insentif retribusi daerah diatur sebagai berikut : 1. 80 % (delapan puluh perseratus) untuk SKPD ; 2. 20 % (dua puluh perseratus) untuk Dinas. Pasal 12 Ketentuan lebih lanjut tentang pemberian insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 angka 1 dan angka 2 huruf a dan c, Pasal 9 angka 1 huruf b dan angka 2, Pasal 10 angka 1 dan angka 2, pasal 11 angka 2 diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Kepala Dinas. BAB III PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 13 (1) Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, penganggarannya diatur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Provinsi Papua. (2) Setiap SKPD pemungut menganggarkan besaran insentif dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada Tahun anggaran berkenaan. (3) Insentif pemungutan pajak dan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokan dalam Belanja Tidak Langsung (BTL) yang diuraikan berdasarkan jenis belanja pegawai, objek belanja insentif pemungutan pajak atau retribusi serta objek belanja pajak atau retribusi. Pasal 14 Dalam hal target penerimaan pajak dan retribusi pada akhir tahun anggaran telah tercapai atau terlampaui, pembayaran insentif yang belum dilakukan pembayarannya pada tahun anggaran berkenaan, pembayaran insentif diberikan pada tahun anggaran berikutnya dan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 15 Pertanggungjawaban pemberian insentif dilakukan sesuai dengan peraturan perundang undangan. BAB.../7

- 7 - BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Pemberian insentif untuk Tahun Anggaran berkenaan dapat dibayarkan sesuai alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua Tahun Anggaran berkenaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka : 1. Peraturan Gubernur Provinsi Papua Nomor 3 Tahun 2006 tentang Alokasi Biaya Pemungutan Kepada Aparat Pelaksana Pemungutan dan Aparat Penunjang; 2. Peraturan dan atau Keputusan Gubernur Provinsi Papua lainnya yang bertentangan dengan Peraturan ini; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Papua. Ditetapkan di Jayapura pada tanggal 6 Mei 2011 Diundangkan di Jayapura Pada Tanggal 9 Mei 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA CAP/TTD Drh CONSTANT KARMA BERITA DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2011 NOMOR 35 GUBERNUR PAPUA CAP/TTD BARNABAS SUEBU, SH Untuk salinan yang sah sesuai Dengan yang asli AN.SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA KEPALA BIRO HUKUM ROSINA UPESSY, SH