BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

BAB II LANDASAN TEORI

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJI EKSPERIMENT PERFORMA TURBIN PELTON TYPE FM 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 26 SUDU PADA HEAD 9,41 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 24 SUDU PADA HEAD 5,21 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

BAB II DASAR TEORI 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal

TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Kincir Air Irigasi. Sebagai Pembangkit Listrik di Desa Talawaan

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KINERJA TURBIN CROSSFLOW

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PERFORMA TURBIN PELTON SUDU 8 DENGAN MENGGUNAKAN 1 NOZEL PADA SIMULATOR PLTMH

Tekanan Dan Kecepatan Uap Pada Turbin Reaksi Perbandingan Antara Turbin Impuls Dan Turbin Reaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROTOTYPE TURBIN PELTON SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF MIKROHIDRO DI LAMPUNG

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air pada saluran

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro

TURBIN AIR. Turbin air mengubah energi kinetik. mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara. dan ketinggian.

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


KARAKTERISASI DAYA TURBIN PELTON MIKRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO

1. TURBIN AIR. 1.1 Jenis Turbin Air Turbin Impuls

PENGARUH JARAK SEMPROT NOZZLE TERHADAP PUTARAN POROS TURBIN DAN DAYA LISTRIK YANGDIHASILKAN PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON

Publikasi Online MahsiswaTeknikMesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

Turbin Parson adalah jenis turbin reaksi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Turbin mempunyai komponen-komponen utama sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH UKURAN DIAMETER NOZZLE 7 DAN 9 mm TERHADAP PUTARAN SUDU DAN DAYA LISTRIK PADA TURBIN PELTON. Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

Energi dan Ketenagalistrikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang

ANALISIS PENGUJIAN SIMULATOR TURBIN AIR SKALA MIKRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Turbin Pelton

BAB IV HASIL ANALISIS. Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN LITERATUR

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

Stabilitas Konstruksi Bendungan

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB IV TURBIN UAP. Secara umum, sebuah turbin uap secara prinsip terdiri dari dua komponen berikut:

RANCANG BANGUN MODEL TURBIN PELTON MINI SEBAGAI MEDIA SIMULASI/PRAKTIKUM MATA KULIAH KONVERSI ENERGI DAN MEKANIKA FLUIDA

TUGAS AKHIR. Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu sistem PLTA dan PLTMH, turbin air merupakan salah satu

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Pembangunan sebuah PLTMH harus memenuhi beberapa kriteria seperti, kapasitas air yang cukup baik dan tempat yang memadai untuk membangun PLTMH di tinjau dari head atau ketinggianya. Secara umum pembangkit listrik tenaga air dapat dikatagorikan sesuai besar daya yang dihasilkannya, dimana salah satu klasifikasi pembangkit listrik tenaga air adalah sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.1 Klasifikasi PLTA NO JENIS DAYA / KAPASITAS 1. PLTA > 5 MW ( 5.000 kw). 2. PLTM 100 kw < PLTM < 5.000 kw 3. PLTMH < 100 kw Namun sebenarnya pembagian antara PLTA (besar), PLTM (minihidro) serta PLTMH (mikrohidro) bervariasi dan dinamis. Pembagian pada tabel diatas merupakan salah satu contoh. Namun secara umum dapatlah ditentukan bahwa yang dimaksud sebagai PLTMH adalah jika mempunyai kapasitas daya di bawah 100 kw. Pada dasarnya suatu pembangkit listrik tenaga air berfungsi untuk mengubah potensi tenaga air yang berupa aliran air (sungai) yang mempunyai debit dan tinggi jatuh (head) untuk menghasilkan energi listrik. Bangunan tersebut mencakup bangunan sipil dan peralatan elektromekanik. 6

Gambar 2.1 Peletakan Sistem PLTMH 2.2 Komponen Dasar, Mekanik Pada Simulator PLTMH Komponen dasar, mekanik pada simulasi PLTMH terbagi menjadi enam bagian, yaitu: a) Bak Penampung Air yang digunakan untuk pembangkit harus ditampung pada bak penampung. Fungsi dari bak penampung tersebut adalah sebagai tempat penampung air, juga digunakan untuk mempertahankan kebutuhan air yang akan digunakan untuk menggerakan turbin dan untuk mengontrol jumlah air. b) Penstok Penempatan penstok harus sesuai agar terhindar dari bahaya erosi dan mudah untuk perawatan dan perbaikan. Selain itu, penstok harus bisa menahan gelombang tekanan air, sehingga pada waktu penutupan aliran secara tiba tiba tidak menyebabkan penstok hancur. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang matang untuk meminimumkan biaya pembelian dan perawatan. Pada simulasi PLTMH penstock diartikan sebagai pipa peralon berukuran 1 inch dan diperkecil menjadi inch. c) Katup Katup berfungsi untuk mengontrol laju aliran air yang berasal dari pompa yang akan melewati pipa menuju turbin. Katup yang biasa digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah jenis gate valve dan butterfly valve. 7

d) Turbin Air Turbin air adalah turbin yang memanfaatkan sumber energi air sebagai fluida kerja. Sifat air yang mengalir dari tempat yang letaknya lebih tinggi ke tempat yang rendah membuat air cukup memiliki energi untuk memutar turbin. Dari segi pengubahan momentum kerja fluidanya, turbin air dibagi menjadi : 1. Turbin Aksi ( tekanan sama ) Tekanan diubah menjadi energi kinetik dalam bentuk semprotan atau jet dari sebuah nosel. Pada kasus ini, drop tekanan terjadi sepanjang nosel. Energi kinetik ini akan menumbuk sudu sudu dengan sisa energi yang sedikit. Yang termasuk turbin aksi atau impuls adalah turbin pelton dan turbin crossflow. Untuk memilih jenis turbin yang sesuai pada sebuah pembangkit, perlu kita ketahui berapa standar nilai head dan kecepatan spesifik dari masing masing jenis turbin ketepatan memilih sistem turbin akan sangat membantu kita dalam memperoleh nilai efisiensi sistem yang maksimum. e) Tinggi Air Jatuh ( Head Sytem ) Dari suatu besaran tinggi jatuh air yang diketahui, kita dapat mengetahui beberapa daya spesifik yang dihasilkan oleh turbin. Kapasitas yang diperlukan untuk menampung jatuhan air tertentu dimiliki oleh masing masing jenis turbin. Berikut diberikan tabel pedoman pemilihan turbin berdasarkan besaran head. Tabel 2.2 Petunjuk Pemilihan Turbin Berdasarkan Head Head Pressure Impuls Reaksi High Medium Low Pelton Crossflow Turgo Turgo Crossflow Multi - jet Pelton Multi jet pelton - Francis Propeller - Pump as turbine Kaplan 8

Pada simulasi ini ketinggian air jatuh digantikan dengan menggunakan ketinggian sistem yang dihasilkan oleh pompa. Dengan memasukan persamaan Bernoulli : (Schaum Fluid Mechanics)... (2.1) Keterangan: H = Head (m) Z = Jarak ketinggian alat ukur manometer ke permukaan tanah (m) P = Tekanan (bar) = Berat Spesifik Air (Kg/m 3 ) V = Kecepatas air yang di ukur (m/s) f) Kapasitas Aliran Luas penampang saluran tergantung pada kapasitas aliran air. Secara otomatis hal tersebut juga ada hubunganya dengan diameter roda turbin, yang berarti ada pengaruhnya terhadap kecepatan aliran dalam turbin. Dengan pemilihan diameter dan roda turbin tertentu, akan sangat menentukan kapasitas aliran yang dapat ditampung oleh turbin yang kita gunakan. Besarnya kapasitas aliran air yang tersedia sebagai sumber energi akan berpengaruh pada jenis turbin yang akan dipakai karena akan menentukan nilai efisiensi yang akan diperoleh. - Kecepatan Spesifik Kecepatan spesifik dipakai sebagai tanda batas untuk membedakan tipe roda turbin dan dipakai sebagai suatu besaran yang penting dalam merencanakan turbin air. Persamaan kecepatan spesifik : n q = n (Akadémiai Kiadó, Budapest, Water Power Development) (2.2) dimana : n q merupakan jumlah roda turbin yang bekerja pada tinggi jatuh air, H = tinggi jatuhnya air dalam meter, dan V = kapasitas volume dalam satuan m 3 / detik. 9

Tabel 2.3 Pemilihan Jenis Turbin Berdasarkan Kecepatan Spesifik Ns (rpm) Pemilihan Jenis Turbin Berdasarkan Kecepatan Spesifik Ns (rpm) Jenis Turbin 4 35 Turbin Pelton dengan 1 nozzle 17 50 Tubin Pelton dengan 2 nozzle 24 70 Turbin Pelton dengan 3 nozzle 80 120 Turbin Francis dengan putaran rendah 120 220 Putaran Francis dengan putaran normal 220 350 Turbin Francis dengan putaran tinggi Kecepatan putar Dalam memilih kecepatan putaran hendaknya setinggi mungkin agar memperoleh ukuran momen puntir yang kecil, poros yang kecil, dan diameter roda turbin pun kecil. Salah satu jenis turbin yang direkomendasikan adalah turbin pelton. Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu debit air dan ketinggian jatuh (biasa disebut Head ) untuk menghasilkan tenaga yang bermanfaat. Ini adalah sebuah sistem konversi tenaga, menyerap tenaga dari bentuk ketinggian dan aliran, dan menyalurkan tenaga dalam bentuk daya listrik atau daya gagang mekanik. Tidak ada sistem konversi daya yang dapat mengirim sebanyak yang diserap dikurangi sebagian daya hilang oleh sistem itu sendiri dalam bentuk gesekan, panas, suara dan sebagainya. Dalam bentuk persamaan matematis, daya yang dapat dimanfaatkan dari aliran air yaitu: 10

P s = g Q H (Drs. Maridjo, Petunjuk Praktikum Mesin Konversi) (2.3) dimana : P s = Daya sumber (W) = Kerapatan massa air (kg/m3) g = Percepatan gravitasi (m/dt2) Q = Debit aliran (m3/dt) H = Tinggi terjun (m) 2.3 Komponen Kelistrikan Sitem kelistrikan merupakan penentuan dari percobaan kali ini, merupakan pembangkitan energi mekanik dari daya turbin menjadi energi listrik pada generator. Sistem kelistrikan tidak hanya terletak di generator saja tetapi juga pengaturan daya yang telah dihasilkan generator tersebut kepada konsumen dengan alat control. Generator yang digunakan pada percobaan kali ini adalah generator DC. Kami gunakan generator lampu sepedah dengan name plat pada generator tersebut tegangan 12 volt dan daya max 5,5 watt. 2.4 Pengenalan Turbin Pelton Turbin pelton atau disebut juga dengan turbin impuls merupakan suatu alat yang merubah energi kinetik air yang diakibatkan adanya energi potensial dari air tersebut menjadi energi gerak rotasi pada sumbu atau poros turbin tersebut. Turbin pelton terdiri dari satu set sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang disebut nozel. Turbin pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien, karakteristik umumnya adalah pemasukan sebagian aliran air kedalam runner pada tekanan atmosfir. Roda pelton suatu turbin impuls adalah mesin roto dinamik yang paling sederhana. Turbin pelton merupakan salah satu dari jenis turbin tekanan yang juga disebut turbin pancaran bebas atau turbin impuls, hal ini dikarenakan air yang keluar dari nozel tekanannya sama dengan atmosfer sekitarnya. Sebagian energi dan tekanan ketika masuk ke sudu dari turbin dirubah menjadi energi gerak. Pada prinsipnya terdiri dari suatu seri ember (bucket) yang dipasang secara seragam pada suatu rangka berbentuk lingkaran yang kaku pada poros yang berputar. Suatu pancaran yang keluar dari suatu mulut pipa secar tangensial terhadap rata-rata 11

lingkaran runner dan menimpa pada sistem ember sehingga pancaran air membagi menjadi dua bagian dan meninggalkan ember dibelokkan melalui sudut yang hampir 180 0. Gambar 2.2 Turbin Pelton Pada turbin pelton puntiran terjadi akibat pembelokan pancaran air pada mangkok ganda runner oleh karenanya turbin pelton juga disebut turbin pancaran bebas. Gambar 2.3 Pembelokan Pancaran Turbin ini ditemukan sekitar tahun 1880 oleh seorang Amerika yang namanya dikenal sebagai nama turbin ini. Penyempurnaan terbesar yang dilakukan Pelton yakni dengan menerapkan mangkok ganda simetris. Bentuk ini hingga sekarang pada dasarnya tetap berlaku. (Sunarto, M. Edy dan Markus Einsering, Turbin Pelton Mikro, Yogyakarta: Andi Offsetl, 1994). 12

2.4.1 Prinsip Kerja Turbin Pelton Merubah gaya potensial air menjadi gaya mekanis. Dalam hal ini fluida kerja yang digunakan adalah fluida cair atau air. Dimana air disini digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin yang tersambung dengan poros turbin, sehingga poros turbin menghasilkan gaya putar. Karena turbin itu sendiri merupakan rangkaian system transmisi yang menghasilkan energi mekanik maka diperlukan pengetahuan tentang efisiensi turbin pelton, baik itu faktor-faktor yang bisa menaikkan atau menurunkan performa dalam arti efisiensi turbin pelton tersebut. Gambar 2.4 Efisiensi mekanik turbin Pelton sebagai fungsi kecepatan putar untuk tiga laju aliran volume yang berbeda 13

Gambar 2.5 efisiensi runner teoritis turbin pelton terhadap perbandingan kecepatan sudu, kecepatan jet untuk beberapa harga faktor gesek k, (Dixon, S.L.,1998) 2.4.2 Komponen - komponen Utama Turbin Pelton Turbin Pelton mempunyai tiga komponen utama yaitu : 1) Sudu Turbin. Sudu turbin ini berbentuk mangkok, yang dipasang disekeliling roda jalan (runner). Setiap pemotongan pancaran air oleh mangkok pada umumnya gangguan atas pancaran tersebut. Mendadak dan tanpa diinginkan sebagian aliran membentur dan terbelokkan. Untuk menambah panjangnya usia runner, digunakan bahan mangkok yang lebih baik mutunya, pada pembuatan turbin pelton ini menggunakan campuran fiber dan resin. 2) Nozel. Nozel ini berfungsi untuk mengarahkan pancaran kecepatan absolut nozel ke sudusudu turbin dan mengatur kapasitas air yang masuk ke turbin. Pada turbin pelton mungkin dikonstruksikan dengan bantuan nozel 1 buah saja pada poros berkeadaan tegak. Kecepatan absolut nozel C = (Markus Einsering, Turbin Pelton Mikro, Yogyakarta: Andi Offsetl, 1994)... (2.4) 14

Gambar 2.6 Nozel 3) Rumah Turbin. Rumah turbin ini berfungsi sebagai tempat kedudukan roda jalan dan penahan air yang keluar dari sudu - sudu turbin. Agar runner tidak terendam, rumah turbin harus cukup tinggi diatas muka air pacu - buri. Konstruksinya harus cukup kuat untuk perlindungan seputar dari kemungkinan mangkok atau runner rusak dan terlempar saat turbin beroperasi. 2.4.3 Proses Instalasi Turbin Pelton Tentang proses instalasi turbin pelton berskala mikro pada pembuatan instalasi uji simulasi PLTMH, dimana proses dari awal sampai turbin dapat berputar dimulai dari bekerjanya pompa yang menghasilkan daya putar yang kemudian menghisap air dari bak penampungan yang dialirkan melalui pipa - pipa sehingga air tersebut menyemprotkan kearah turbin sehingga turbin dapat berputar. 2.5 Perhitungan Daya Turbin Dalam melakukan penghitungan daya turbin, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : P T = T. ω (Drs. Maridjo, Petunjuk Praktikum Mesin Konversi). (2.5) Dimana: P T = Daya Turbin (Watt) T = Torsi (N/m) ω = Kecepatan sudut (rad/s) 15

= =... (2.6) Sehingga Efisiensi Turbin dapat dicari dengan persamaan : Ƞ = x 100 % (Drs. Maridjo, Petunjuk Praktikum Mesin Konversi). (2.7) 16