BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk menguraikan aspek-aspek fenomena atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendeskripsian data berisi penyajian data untuk masing-masing aspek

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM

Perangkat Keras Komputer dan Fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN

PERANGKAT KERAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKSES INTERNET

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

ULANGAN HARIAN I KELAS VII SEMESTER II TAHUN

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

Teknologi n-computing Sebagai Solusi Laboratorium. Hemat Biaya dan Energi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM KOMPUTER SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA. Artikel Jurnal

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya. Didiek Prasetya M.sn

1. Port power supply kabel power listrik, Port ini digunakan untuk menghubungkan power supply dengan CPU

PERANGKAT UNTUK MENGAKSES INTERNET

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi : Komponen dasar pada komputer terdiri dari input, process, output dan storage.

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pengantar Komputer. Sistem Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom

1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Tips Memilih Komputer : Antara Netbook, Notebook dan Desktop PC Oleh: Setyo Wirawan (11431)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

BAB I PENGANTAR PERANGKAT KERAS KOMPUTER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BUKU PETUNJUK NOTEBOOK

BAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan

LAPORAN 1 : INSTALASI DAN PEMELIHARAAN KOMPUTER. No Nama Device Gambar Fungsi Memasukan data ke dalam komputer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Jaringan Komputer

KELOMPOK KERJA BARANG II UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN ANGGARAN 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER

Jenis Jenis Komputer PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 02 TAHUN 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

Handout TIK 1 (Kelas XI)

PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMK NEGERI 1 CIOMAS TAHUN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR SMK NEGERI 1 CIOMAS

2. Jaringan Komputer. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Addendum Dokumen Pengadaan Server, PC & Printer Keperluan CAT T.A 2013 Nomor : 002/ADD-DP/PS-PC/KR.V-BKN/III/2013

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

Hardware Komputer. Sinta Puspita Dewi. Abstrak. Pendahuluan.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

TIK Ole Ol h: Oktapiyanti

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Jaringan Lokal Yang Akan Dibangun

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

Disiapkan oleh : Laboran Komputasi dan Analisis Sistem Tanggal : 17 September 2012 Tanda Tangan : Rochmat Hidayat, A.Md.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maksum (2012:68) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

BAB III KOMPUTER DAN BAGIAN-BAGIANNYA

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMP NEGERI 3 DEPOK

LAPORAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN MEMBANGUN GATEWAY INTERNET ( MEMBANGUN PC ROUTER DAN PROXY SERVER )

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian evaluasi.model evaluasi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

POTRET KOMPETENSI GURU IPA DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PEMBELAJARAN DI TINGKAT SMA JAKARTA PUSAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. A. Latar Belakang Masalah.

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

JARINGAN KOMPUTER. Optimalisasi Jaringan Rumah dan/atau Kantor Untuk Berbagi Data dan Koneksi Internet

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguraikan aspek-aspek fenomena atau karakteristik variabel atau obyek yang menarik untuk diteliti (Sudaryono, Guritno & Rahardjo, 2011: 43). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetpi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data (Sugiyono, 2016: 6). Model evaluasi yang digunakan adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis e-learning. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini disusun supaya penelitian yang akan dilakukan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, dengan adanya desain penelitian, penelitian yang dilakukan juga akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan/mendeskripsikan suatu hal atau kejadian. Alur penelitian disajikan dalam Gambar 3. 59

Identifikasi Masalah Observasi Studi Literatur Penyusunan Instrumen Pengambilan Data Analisis Data Laporan Penelitian Gambar 1. Alur Penelitian C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru matematika SMA di Kota Yogyakarta sebanyak 47 sekolah dengan rincian 11 sekolah negeri dan 36 sekolah swasta. 2. Sampel Penelitian Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgemental sampling. Pemilihan sampel dengan teknik ini berdasarkan pada penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitian (Darmawan, 2013). Sampel pada penelitian ini diambil guru matematika dari sekolah-sekolah yang telah memiliki sarana dan prasarana TIK yang memadai. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sekolah-sekolah yang terpilih adalah seluruh Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Yogyakarta, yaitu: 60

1) SMAN 1 Yogyakarta sebanyak 7 guru matematika, 2) SMAN 2 Yogyakarta sebanyak 9 guru matematika, 3) SMAN 3 Yogyakarta sebanyak 3 guru matematika, 4) SMAN 4 Yogyakarta sebanyak 5 guru matematika, 5) SMAN 5 Yogyakarta sebanyak 4 guru matematika, 6) SMAN 6 Yogyakarta sebanyak 4 guru matematika, 7) SMAN 7 Yogyakarta sebanyak 5 guru matematika, 8) SMAN 8 Yogyakarta sebanyak 7 guru matematika, 9) SMAN 9 Yogyakarta sebanyak 4 guru matematika, 10) SMAN 10 Yogyakarta sebanyak 4 guru matematika, dan 11) SMAN 11 Yogyakarta sebanyak 3 guru matematika. D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 11 SMA Negeri di Kota Yogyakarta, yaitu SMAN 1 Yogyakarta, SMAN 2 Yogyakarta, SMAN 3 Yogyakarta, SMAN 4 Yogyakarta, SMAN 5 Yogyakarta, SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 7 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta, SMAN 10 Yogyakarta, dan SMAN 11 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017. 61

E. Jenis Data Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor e-learning guru matematika dan skor sarana dan prasarana pendukung pembelajaran berbasis e-learning di sebelas Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Yogyakarta. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan lembar observasi. Angket digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan e- learning guru matematika dengan menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi hanya menggunakan empat pilihan. Modifikasi ini dilakukan agar jelas sikap atau minat responden karena dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori tiga jika diberikan lima pilihan (Rajaguguk, 2015). Sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran berbasis e-learning. Lembar observasi menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban "terpenuhi" atau "tidak terpenuhi". Kisi-kisi instrumen evaluasi e-learning maturity guru matematika disajikan dalam Tabel 6. 62

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi E-Learning Maturity Guru Matematika Aspek Indikator Sub indikator Butir Soal Context Guru matematika dapat mempersiapkan pembelajaran Guru matematika dapat mempersiapkan pembelajaran berbasis e-learning. 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 berbasis e- Guru matematika dapat 1, 2, 3, 4, 5 learning. mengoperasikan Input Guru matematika dapat mengelola konten e- learning. Process Transaksi e- learning dapat dilakukan oleh guru dan peserta didik. Product Guru matematika dapat menggunakan fitur tambahan dalam e- learning. E-learning dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran. perangkat TIK. Guru matematika dapat menyusun konten e- learning. Guru matematika dapat melaksanaan evaluasi pembelajaran berbasis e-learning. Transaksi e-learning dapat dilakukan oleh guru. Transaksi e-learning dapat dilakukan oleh peserta didik. Guru matematika dapat menggunakan layanan chatting dan forum di e-learning. E-learning dapat memberikan manfaat bagi guru. E-learning dapat memberikan manfaat bagi peserta didik. 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22, 23, 24, 25 26, 27, 28 29 30, 31 32 33, 34 Kisi-kisi instrumen evaluasi ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran berbasis e-learning. 1. Perangkat TIK untuk mendukung pembelajaran berbasis e-learning yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Kisi-kisi perangkat TIK untuk mendukung pembelajaran berbasis e-learning disajikan pada Tabel 7. 63

Tabel 2. Kisi-kisi Perangkat TIK Untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis E- Learning Perangkat Keras Keterangan Fitur Minimal Personal Computer (PC) Laptop/ notebook Printer Scanner Smartboard UPS Komputer desktop yang secara garis besar terdiri dari monitor, CPU, mouse dan keyboard. Bagian-bagian ini terpisah Sering disebut komputer jinjing. Fungsinya sama dengan PC namun lebih kecil dan mudah dibawa kemanamana Perangkat keras yang berfungsi mencetak pada media kertas Berfungsi untuk memindai gambar/teks (pada media kertas) untuk disimpan dalam komputer dalam bentuk berkas digital Prosesor 2.2 GHz RAM 2 GB HDD: 500 GB Lan Card (Gigabit Ethernet) DVD/RW Monitor LCD Prosesor 2.2 GHz RAM 2 GB HDD : 500 GB Lan Card (10/100/1000 mbps) Wifi 802.11n DVD/RW Layar TFT A4 4800 x 1200 dpi 20/14 ppm A4 2400 x 4800 dpi USB 2.0 Papan tulis interaktif XGA (1024x768) resolution 8x Digital Zoom Built-in SD Card slot LED lighting Untuk menjaga keterjaminan arus listrik Besarnya watt menyesuaikan banyak perangkat yang didukung 2. Infrastuktur jaringan yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Kisi-kisi infrastruktur jaringan disajikan pada Tabel 8. 64

Tabel 3. Kisi-Kisi Infrastruktur Jaringan Perangkat Fungsi Fitur Minimal Access Point Switch/Hub Router Kabel Jaringan RJ-45 Server Komponen jaringan untuk memberikan layanan koneksi pada jaringan komputer menggunakan media tanpa kabel (wireless) Komponen jaringan yang berfungsi untuk membagi koneksi internet menggunakan media kabel Berfungsi untuk mengatur lalu lintas data pada jaringan. Biasanya digunakan untuk menghubungkan LAN dengan Internet Menghubungkan antar perangkat dalam jaringan Konektor pada ujung kabel jaringan Komputer yang berspesifiasi tinggi yang berfungsi melayani komputer-komputer klien. Contoh: web server, fie server dan database server 802.11g 4 port, 10/100 Mbps Wireless-G Router Menyesuaikan topologi jaringan komputer Menyesuaikan banyaknya terminal komputer Processor 2.13 GHz, FSB 4.80 GT/s, Cache 4 MB RAM: 4 GB, Hardisk: 500GB HDD Serial ATA (SATA) Lan Card Monitor 15 3. Ruang laboratorium komputer berdasarkan Permendiknas Tahun 2007 Nomor 24 tentang sarana dan prasarana sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) 65

a. Kriteria ruang laboratorium komputer Kisi-kisi ruang laboratorium komputer disajikan pada Tabel 9. Tabel 4. Kisi-kisi Ruang Laboratorium Komputer Variabel Deskripsi Ruang lab komputer Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam kelompok @ 2 orang. Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2 m 2 /peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m 2. Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5 m. b. Sarana di dalam ruang laboratorium komputer Kisi-kisi sarana di dalam ruang laboratorium komputer seperti pada Lampiran 1. G. Pengujian Validitas Instrumen Validitas menurut Amos Neolaka (2014: 115) adalah sebagai berikut. "Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur betulbetul mengukur apa yang perlu diukur. Jika suatu instrumen pengukuran sudah valid (sah) berarti instrumen tersebut dapat mengukur benda dengan tepat sesuai dengan apa yang ingin diukur." 66

1. Validitas instrumen evaluasi e-learning maturity guru matematika Untuk menguji validitas angket dilakukan dengan pengujian validitas konstruksi. Untuk menguji validitas konstruksi, melibatkan para ahli (judgment expert) untuk memberikan pendapat pada angket tersebut (Sugiyono, 2016: 125). Validitas konstruksi bertitik tolak dari konstruksi teoritik tentang faktor/variabel yang akan diukur. Dari konstruksi teoritik dilahirkan definisi-definisi yang akan menjadi definisi operasional. Jadi, kebenaran alat ukur ditinjau dari segi kecocokannya dengan teori sebagai fundamennya disusun butir-butir. Jika ada kecocokannya yang logik antara butir-butir dan definisi, itu dipandang valid. Pengujian validitas instrumen ini dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen oleh ahli. Adapun saran dari ahli adalah penyusunan angket harus sistematik dan butir-butirnya saling berkaitan. 2. Validitas instrumen observasi ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran berbasis e-learning Untuk menguji validitas instrumen observasi dilakukan dengan pengujian validitas isi. Yang dimaksud validitas isi yaitu isi atau bahan yang yang diuji relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman/latar belakang yang diuji. Jika diuji diluar apa yang dipelajari, maka istrumen itu tidak mempunyai validitas isi (Neolaka, 2014: 116). Pengujian validitas isi dari suatu instrumen yang akan mengukur efektivitas pelaksanaan suatu program, dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan (Sugiyono, 67

2016: 129). Pengujian validitas instrumen ini dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen yang disusun berdasarkan "Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA" yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas dan berdasarkan pada Permendiknas Tahun 2007 Nomor 24 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). H. Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor 4,3,2,1 untuk masing-masing pernyataan. Pengisian angket dilakukan dengan metode checklist sehingga responden memberikan tanda cek () pada pilihan jawaban yang sesuai dengan kondisi responden itu sendiri. Sebelumnya responden telah diberikan definisi e-learning secara verbal sebelum dilakukan pengisian angket. Metode cek juga digunakan pada pengisian lembar observasi sarana dan peasarana. I. Teknik Analisis Data Setelah semua data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis terhadap data tersebut. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut. 68

1. Rata-rata atau Mean (M) Mean merupakan teknik pendeskripsian data yang didasarkan pada nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok ( ) kemudian dibagi dengan banyaknya responden tersebut ( ). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. dengan: = rata-rata = jumlah data = banyaknya responden (sumber: Badri, 2012). 2. Standar Deviasi (SD) Standar deviasi merupakan rata-rata kuadrat penyimpangan masingmasing skor individu dari rata-rata kelompok. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan = standar deviasi = skor yang dicapai = rata-rata = banyaknya responden (sumber: Badri, 2012). 69

Berdasarkan mean dan standar deviasi yang telah diperoleh, dilakukan pengonversian nilai supaya data tersebut dapat ditafsirkan untuk menentukan tingkat kematangan e-learning guru matematika SMA di Kota Yogyakarta. Pengonversian nilai berdasarkan kurva norma dengan menggunakan skala empat. Pedoman konversi dengan skala empat adalah sebagai berikut. X Mi + (1,5 SDi) Mi X < Mi + (1,5 SDi) Mi - (1,5 SDi) X < Mi X < Mi - (1,5 SDi) = sangat tinggi = tinggi = rendah = sangat rendah dengan X Mi = skor responden = rata-rata/mean ideal = (skor ideal tertinggi + skor ideal terendah) SDi = standar deviasi ideal = (skor ideal tertinggi - skor ideal terendah) Setelah ditentukan kategorinya, data tersebut diolah dalam bentuk persentase untuk melihat persentase masing-masing kategori. Persentase tersebut dihitung dengan rumus berikut. dengan = frekuensi = banyaknya responden (sumber: Sudjana, 1991). 70