Animal Agriculture Journal 3(4): , Desember 2014 On Line at :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

PENGARUH JUMLAH (3 DAN 6 PER HARI) FREKUENSI PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KOMPOSISI TUBUH KERBAU JANTAN

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Januari

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

I. Sayekti, E. Purbowati dan E. Rianto* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro *

RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA

BAB III MATERI DAN METODE. Kacang jantan muda dan dewasa akibat taraf pemberian pakan yang berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

KOMPOSISI TUBUH KAMBING KACANG AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh ALEXANDER GALIH PRAKOSO

Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

HASIL DAN PEMBAHASAN

Animal Agriculture Journal 3(4): , Desember 2014 On Line at :

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya dari pulau Madura. Sapi Madura merupakan ternak yang dikembangkan

D. Akhmadi, E. Purbowati, dan R. Adiwinarti Fakultas Peternakan Unuversitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

PENAMPILAN PRODUKSI DAN PARAMETER PERTUMBUHAN KERBAU YANG DIBERI PAKAN KONSENTRAT DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA

TINGKAH LAKU MAKAN KAMBING KACANG YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL PROTEIN-ENERGI BERBEDA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

MATERI. Lokasi dan Waktu

POTONGAN KOMERSIAL DAN IMBANGAN DAGING-TULANG KARKAS PADA DOMBA EKOR GEMUK DENGAN PEMBERIAN PAKAN SIANG DAN / ATAU MALAM SKRIPSI OLEH :

KANDUNGAN LEMAK, TOTAL BAHAN KERING DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU SAPI PERAH AKIBAT INTERVAL PEMERAHAN BERBEDA

ABSTRAK. Kata kunci : Imbangan Pakan; Efisiensi Produksi Susu; Persistensi Susu. ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

T. Setiawati, P. Sambodho, dan A. Sustiyah Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

Penampilan Produksi Sapi PO dan PFH Jantan yang Mendapat Pakan Konsentrat dan Hay Rumput Gajah

PRODUKTIVITAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN PEMBERIAN PAKAN PADA SIANG DAN MALAM HARI. Oleh: WAHYU RIYADI

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

PENGGUNAAN PELEPAH DAUN KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN FISIK, KIMIA, BIOLOGI DAN KOMBINASINYA TERHADAP PERFORMANS DOMBA LOKAL JANTAN

PENGARUH KUALITAS RANSUM TERHADAP KECERNAAN DAN RETENSI PROTEIN RANSUM PADA KAMBING KACANG JANTAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

RESPON KONSUMSI TERHADAP LINGKUNGAN PADA KERBAU YANG DIBERI KONSENTRAT DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

Animal Agriculture Journal 3(4): , Desember 2014 On Line at :

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

G. S. Dewi, Sutaryo, A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

PENGARUH PAKAN KOMPLIT DENGAN KADAR PROTEIN DAN ENERGI YANG BERBEDA PADA PENGGEMUKAN DOMBA LOKAL JANTAN SECARA FEEDLOT TERHADAP KONVERSI PAKAN

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

DEPOSISI PROTEIN PADA DOMBA EKOR TIPIS JANTAN YANG DIBERI PAKAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT DENGAN METODE PENYAJIAN BERBEDA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

SELISIH PROPORSI DAGING, LEMAK DAN TULANG DOMBA EKOR TIPIS YANG DIBERI PAKAN UNTUK HIDUP POKOK DAN PRODUKSI

Keterangan: * = berbeda nyata (P<0,05)

EDIBLE PORTION DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN PAKAN RUMPUT GAJAH DAN POLLARD

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

MATERI DAN METODE. Materi

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

RESPON FISIOLOGIS SAPI MADURA JANTAN YANG MENDAPAT PAKAN DENGAN LEVEL YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh : MARDIYONO

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PERSENTASE KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN METODE PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

E. Rianto, Nurhidayat, dan A. Purnomoadi Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

S. Sarah, T. H. Suprayogi dan Sudjatmogo* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

HASIL DA PEMBAHASA. Konsumsi Bahan Kering Ransum

KADAR HEMATOKRIT, GLUKOSA, UREA DARAH DAN KELUARAN KREATININ KERBAU AKIBAT FREKUENSI PEMBERIAN KONSENTRAT YANG BERBEDA

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

B. W. Utomo, L. D. Mahfudz, E. Suprijatna* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

RESPON PRODUKSI SAPI MADURA DAN SAPI PERANAKAN ONGOLE TERHADAP PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN

SKRIPSI KUALITAS NUTRISI SILASE LIMBAH PISANG (BATANG DAN BONGGOL) DAN LEVEL MOLASES YANG BERBEDA SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK RUMINANSIA

Transkripsi:

On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN TUBUH DOMBA LOKAL JANTAN (The effect of Different Feeding Time to Body Protein Content of Local Ram) S. Y. Wibowo, E. Purbowati dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang *fp@undip.ac.id ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk pendugaan protein tubuh domba lokal jantan yang diberikan waktu pemberian pakan yang berbeda. Materi yang digunakan adalah domba lokal jantan, bobot rata rata24,12 kg ± 2,5 kg (CV=10,51%) dan umur satu tahun.pakan yang diberikan berupa complete feedbentuk pelet dengan kandungan protein kasar(pk) sebesar 16,6% dan total digestible nutrients (TDN) sebesar 67,36% yang terdiri dari jerami gandum, bungkil kedelai, molases, tepung gaplek, bekatul dan mineral. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 3 perlakuan yakni, T1(siang), T2(malam) dan T3 (siang dan malam) serta 4 ulangan.parameter yang diamati pada penelitian adalah pertambahan komposisi kadar protein tubuh yang didapat menggunakan metode Urea Space. Pengambilan data dilakukan pada minggu awal dan akhir perlakuan dengan cara pengambilan darah pada menit ke-0 dan menit ke-12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan waktu pemberian pakan pada siang dan malam hari tidak ada pengaruh nyata terhadap pertambahan protein tubuh domba yaitu dengan rerata pertambahan protein tubuh sebesar 0,55 kg, dikarenakan komposisi tubuh banyak dipengaruhi oleh perbedaan konsumsi pakan, umur dan genetik. Kata kunci : Domba lokal jantan; Protein tubuh; Complete feed; Waktu pemberian pakan ABSTRACT This research was aimed to estimate body protein of local ram fed at different feeding time. The materials used was twelve one year old local rams with average body weight of 24.12 kg (CV=10.51%). The feed given was formed as complete feed (pellets) with crude protein (CP) of 16,6% and total digestible nutrients (TDN) of 67,63%, consisting of wheat straw, soybean meal, molasses, cassava flour and bran. This research was used completely randomized design with 3 treatments and 4 replications. The Treatments weret1 (day time feeding : 06.00-18.00), T2 (night time feeding : 18.00-06.00), and T3 (day and night), respectively. Parameters observed in this research was body protein content which was measuredby using Urea Space methods. The data was collected at the first and last week of the experimental period. The results of this study indicated that different feeding time of the day and night did not show significant effect on the body proteins which was averaged of 0,55 kg. This study could be concluded that feeding time (day and/or night) had no effect on body protein development. Key words : Local Ram; Body protein;complete feed;feeding Time

PENDAHULUAN Populasi ternak domba di Jawa Tengah pada tahun 2010 mencapai 2,6 juta ekor dan pada tahun 2014 mencapai 3,2 juta ekor dengan laju pertumbuhan populasi domba tersebut rata rata 4,35% pertahun (Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2011). Domba merupakan ternak yang potensial sebagai sumber protein hewani dan daya beli terhadap domba masih terjangkau oleh petani peternak sehingga mempunyai peluang cukup besar untuk dikembangkan dalam upaya pemenuhan kebutuhan daging untuk masyarakat. Oleh sebab itu pemeliharaan domba banyak diusahakan pada peternakan rakyat, karena mudah dipelihara dan pakannya sederhana dibandingkan dengan ruminansia besar. Suhu dan kelembaban yang tinggi merupakan tantangan bagi ternak yang berada di daerah tropis. Beban panas dari lingkungan biasanya akan lebih tinggi pada siang hari.lingkungan yang ekstrim akibat tingginya temperatur, radiasi matahari dan kelembaban, serta rendahnya kecepatan angin dapat menyebabkan heat stress pada ternak serta dapatmempengaruhi perkembangan komposisi tubuh terutama protein tubuh tubuh. Heat stress mempunyai pengaruh negatif yaitu dapat menurunkan produktivitas ternak akibat penurunan konsumsi dan efisiensi pakan. Guna menanggulangi hal tersebut perlu dilakukan pemindahan waktu pemberian pakan, agar ternak terhindar dari beban panas akibat suhu lingkungan yang tinggi. Ternak yang diberi pakan pada malam hari akan lebih sedikit menerima beban panas. Pemberian pakan yang dilakukan pada malam hari saat suhu lebih rendah dari siang hari, maka beban panas yang diterima domba hanya dari konsumsi pakan. Pemberian pakan malam hari diharapkan dapat memberikan peningkatan konsumsi dan efisiensi yang lebih baik, daripada pemberian pakan siang hari.pemberian pakan pada malam hari dapat mengurangi termoregulasi yang membutuhkan energi, sehingga efisiensi produksinya juga akan meningkat Aharoni et al (2005). Pertumbuhan adalah pertambahan bobot badan atau ukuran tubuh dan komposisi tubuh termasuk otot, lemak, organ serta komponen komponen kimia terutama air, protein, lemak dan abu pada karkas (Siregar, 1994). Warsiti et al. (2004) menyatakan bahwa laju pertumbuhan, kualitas dan kuantitas pakan, bobot badan merupakan faktor yang berhubungan erat antar satu dengan yang lain yang dapat mempengaruhi komposisi tubuh. Bertambahnya kedewasaan umur domba, juga akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan komposisi tubuh yang dihasilkan. Komposisi tubuh ternak sebagian besar meliputi air dan sisanya 545

didominasi oleh lemak, protein, karbohidrat dan mineral. Pendugaan protein tubuh dapat diukur dengan metode urea space. Tujuan penelitian untuk mengetahui komposisi protein tubuh domba yang diberi perlakuan pemberian pakan siang dan malam hari. Manfaat dari penelitian dapat memberikan saran kepada peternak tentang waktu pemberian pakan yang baik bagi ternak domba lokal yang hidup di daerah tropis. MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Waktu penelitian mulai bulan September 2013 sampai Januari 2014. Materi Materi penelitian adalah 12 ekor domba lokal jantan dengan bobot badan rata-rata 24,12 + 2,5 kg (CV=10,51%) dan umur sekitar 1 tahun. Pakan yang diberikan berupa complete feed berbentuk pelet. Complete feed tersusun atas bekatul 45%, jerami gandum 28%, bungkil kedelai 13%, gaplek 11% dan molases 3%. Setiap 100 kg pakan complete feed ditambahkan 1% mineral. Kandungan nutrisi pakan pada penelitian berdasarkan 100% bahan kering (BK) adalah abu 9,71%, protein kasar (PK) 16,64%, lemak kasar (LK), 3,08%, seratkasar (SK) 22,51% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 48,05%, serta total digestible nutrients (TDN) 67,36%. Metode Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan berupa : T1 : Pemberian pakan pada pukul 06.00 18.00 T2 : Pemberian pakan pada pukul 18.00 06.00 T3 : Pemberian pakan pada pukul 06.00 06.00 Prosedur Penelitian Pakan diberikan ad libitum.pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali pada T1 dan T2 yaitu pukul 06.00 dan 12.00 pada T1 kemudian pukul 18.00 dan 24.00 pada T2, sedangkan pada T3 pakan diberikan sebanyak 4 kali pada pukul 06.00, 12.00, 18.00 dan 24.00. Air minum diberikan secara adlibitum. 546

Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap persiapan, adaptasi, pendahuluan dan perlakuan.tahap persiapan meliputi persiapan kandang, pembelian ternak, formulasi pakan, pengadaan pakan dan alat-alat penelitian. Tahap adaptasi yang dilakukan selama 1 bulan meliputi penyesuaian ternak dengan kondisi lingkungan yang baru.selain itu juga adaptasi ternak terhadap pakan. Tahap pendahuluan 1 minggu dimulai dengan pengacakan ternak terhadap perlakuan waktu pemberian pakan dan penempatan dalam kandang. Tahap pendahuluan bertujuan menghilangkan pengaruh pakan sebelumnya. Akhir tahap pendahuluan ternak ditimbang untuk mengetahui bobot badan awal penelitian. Tahap perlakuan 9 minggu merupakan tahap pengambilan data seperti data konsumsi, data pertambahan bobot badan harian (PBBH)dan pengukuran komposisi tubuh menggunakan metode urea space. Pengambilan dataurea space dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada minggu ke- 1 (awal periode perlakuan)dan minggu ke- 9(akhir periode perlakuan). Parameter penelitian yang diamati pada penelitian ini adalah perubahan air dan protein tubuh domba dengan metode urea space. Prinsip urea sebagai perunut bersifat seperti air yang dapat masuk ke seluruh sel tubuh sehingga jumlah urea yang beredar dalam tubuh sama dengan jumlah air yang berada dalam tubuh. Dengan mengetahui air tubuh, maka lemak dapat diketahui karena lemak tubuh berbanding terbalik dengan air tubuh.pengukuran urea space dengan cara pengambilan darah melalui vena jugularis menggunakan catheter pada menit ke 0, kemudian menginjeksikan larutan urea 20% ke dalam tubuh domba dengan dosis berdasarkan bobot badan metabolis (W 0,75 x 0,65 ml), dan disuntikan juga NaCl fisiologis. Pada menit ke 12 darah diambil kembali. Masing masing sampel darah dimasukan ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid), sampel darah yang sudah didapat kemudian dicentrifuse untuk memperoleh plasma darah kemudian dianalisis untuk mengetahui kadar air, lemak dan protein. Komposisi protein tubuh dapat diduga dengan metode urea space mengikuti Prosedur Astuti dan Sastradipraja (1999), sebagai berikut : US = {V (ml) x C (mg/dl)}/{δ BUN(mg/100ml) x 10x LW)...(1) Air Tubuh (%) = 59,1 + 0,22 x US (%) 0,04 LW...(2) Air Tubuh (kg) = {Air Tubuh (%) x BKs (kg)/100%}...(3) Protein Tubuh (kg) = 0,265 x Air Tubuh (kg) 0,47...(4) Protein Tubuh (%) = 100 x (Protein Tubuh (kg)/ Bks...(5) 547

Keterangan : 1-7 = tahapan pengukuran Urea Space V = volume larutan urea yang disuntikkan C = konsentrasi larutan urea ΔBUN = Blood Urea-N (perubahan konsentrasi urea dalam darah pada menit ke 0 dan 12) US = Urea space LW = live weight (bobot hidup) BKs = bobot badan kosong Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam menggunakan uji F. Apabila ada pengaruh nyata pada tingkat 1% dan 5% maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji wilayah Ganda Duncan untuk mengetahui perbedaan rata rata pengaruh antara perlakuan tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian protein tubuh domba pada minggu ke 0 dan minggu ke 9 tidak berbeda nyata (P>0,05) Tabel 1. Diperoleh rerata pertambahan presentase komposisi protein tubuh sebesar 0,51%yang juga menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan. Hal ini dikarenakan oleh konsumsi BK yang dapat mempengaruhi PBBH pada domba yang diberikan perlakuan waktu makan siang dan malam hari juga tidak berbeda nyata, sehingga mempengaruhi konsumsi proteinnyamenjadi tidak berbeda nyata yang berakibat terhadap pembentukan komposisi protein tubuh domba. Konversi protein pakan tergantung pada kualitas pakan, kemampuanternak mencerna pakan, kebutuhan ternak akan protein yang Lasley, 1985). Konsumsi protein yang digunakan untuk pertumbuhan, hidup pokok dan fungsi tubuh (Campbell dan tinggimenentukan daging karkas yang tinggi pula dan pada akhirnya akan menentukan peningkatan bobot badan yang dihasilkan (Bulu et al., 2004). Tabel 1. Perkembangan Kandungan Protein Tubuh Domba Lokal Jantan Periode Parameter Siang Malam Siang Malam Rerata Ket Minggu ke 0 (kg) Protein 2,35 2,36 2,45 2,39 ns Minggu ke 9 (kg) Protein 2,68 3,01 3,12 2,94 ns Pertambahan minggu ke 0 9 (kg) Protein 0,33 0,65 0,67 0,55 ns Konsumsi BK (kg) 0,97 0,10 0,12 0,11 ns Konsumsi PK (g) 162,00 167,00 206,00 179,00 ns PBBH (g) 65,69 59,91 100,42 75,34 ns Efisiensi pakan terhadap protein tubuh (%) 2,93 5,71 4,63 4,42 ns Keterangan : ns menunjukan tidak berbeda nyata 548

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan protein tubuh selama 9 minggu antara ketiga perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05), dengan rata rata peningkatan protein tubuh sebesar 0,55 kg. Hal ini menunjukkan bahwa dilihat dari peningkatan protein tubuh, perubahan waktu pemberian pakan siang hari menjadi malam hari ternyata tidak mampu memperbaiki peningkatan protein tubuh. Kondisi ini dikarenakan perubahan bobot badan ternak yang digunakan dalam penelitian juga tidak berbeda nyata. Kadar protein tubuh dapat juga dipengaruhi oleh faktor genetik karena protein terutama terkandung dalam otot yang menyusun sebagian besar tubuh (Soeparno., 2005). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pakan pada siang dan malam hari belum mampu meningkatkan komposisi protein tubuh pada domba lokal jantan. Salah satunya karena PBBH dan BB yang mempengaruhi komposisi protein tubuh sama, sehingga hasil komposisi protein tubuh yang didapat juga sama. DAFTAR PUSTAKA Aharoni, Y., A. Brosh, and Y. Harari. 2005. Night feeding for high-yielding dairy cows in hot weather: Effects on intake, milk yield and energi expenditure. Livestock Product Sci. 95.Hal : 207-219. Astuti, D.A. and D. Sastradipradja. 1999. Evaluation of body composition using urea dilution and slaughter of growing Priangan Sheep. Media Veteriner 6(3): 5 9. Bulu, S. H. Sugiono, Cahyono, E. Rianto, D. H. Reksowardojo dan A. Purnomoadi. 2004. Pengaruh ampas tahu kering terhadap pemanfaatan protein pada domba ekor tipis jantan. J. Pengembangan Peternakan Tropis. 29(4) : 213-219. Campbell, J. R. and J. F. Lasley. 1985. The Science of Animal that Serve Humanity. 2 nd Ed., Tata McGraw-Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjenakeswan). 2011. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dirjenakeswan Jakarta. Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University press, Yogyakarta. Siregar, S.B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Edisi ke-1. PT. Penebar. Swadaya, Jakarta. Warsiti, T., IW. S. Dilaga dan M. Arifin. 2004. Perkembangan komposisi tubuh domba pada berbagai fase pembesaran berdasarkan metode urea space. Jurnal Pengembengan Peternakan Tropis. 29: 188-193. 549