Materi 2 E-Commerce Lanjut (CodeIgniter) 3 SKS Semester 7 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

dokumen-dokumen yang mirip
CODEIGNITER 3. Belajar Mandiri. Zamah Sari

Materi 1 E-Commerce Lanjut (Codeigniter) 3 SKS Semester 7 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

Mengenal Codeigniter (CI) Framework

Framework CodeIgniter Part 1

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 4 : Konsep MVC : Controller. Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD

FRAMEWORK CODEIGNITER

PHP dan Framework CodeIgniter

Mengenal Framework Codeigniter

BERKENALAN DENGAN MODEL CODEIGNITER

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

Sering kita mendengar tentang MVC Framework PHP tetapi kurang mengerti belum arti dari

LANDASAN TEORI. yang sudah ada untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Pada umumnya sistem diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang

I. Pengenalan Play Framework

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Kajian Pustaka

Pengembangan Aplikasi Menggunakan Framework Code Igniter 3 Level Basic. Helmy Faisal Muttaqin, S.Kom, M.T

Pertemuan 1. Pengenalan Code Igniter dan Pengaksesan Controller

Belajar dasar codeigniter framework

IKG3A3 / Software Project II

Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

CodeIgniter.

KONTRAK BELAJAR. Nama Mata Kuliah : Web Dinamis Lanjut Kode Mata Kuliah : IKB : Wahyu Widodo, S.Kom Semester : 5

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

Pengantar. Persyaratan Sistem. Cara Menginstall

BAB II LANDASAN TEORI

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem

Bagian II Dasar-Dasar CodeIgniter

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI

Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Sistem informasi penjualan dan pembelian Tissue SMART NARENA

MEMBUAT CRUD (CREATE, READ, UPDATE & DELETE) DENGAN CODEIGNITER

BAB 3 LANDASAN TEORI. Pada bab 3 ini akan membahas mengenai landasan. teori mengenai data, sistem informasi, sistem informasi

FRAMEWORK. Dengan framework seorang web programmer dapat membangun aplikasi

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB I PENDAHULUAN. media pembelajaran itu adalah e-learning. E-learning merupakan suatu teknologi informasi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LAPORAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA BERBASIS FRAMEWORK CODEIGNITER

Mengembangkan Website Berbasis Wordpress

Bab 5 CodeIgniter (CI)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK

Mengembangkan Component Joomla Oleh : Garry B.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya. Fauziah Ayu Kusumawardani (2016)

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 2: CRUD CodeIgniter Part I. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan

WELCOME MESSAGE WE STARTED AT. 10 March 2016 dimana komunitas ini didirikan

3. BAB III METODE PENELITIAN

GhaidaKoperasi Software Koperasi Berbasis Web

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Pemrograman Web II DANU WIRA PANGESTU

Sekilas Tentang Cake PHP Oleh : Sunu Wibirama 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perancangan dan Implementasi Sistem Perizinan Online Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus : Dinas Kesehatan Kota Salatiga) Artikel Ilmiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penerapan Teknologi Framework CodeIgniter untuk. membangun Diskusi Online oleh Ahmad Muhajir ( Akakom 2016,

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal

PEMROGRAMAN PHP DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FRAMEWORK PERTEMUAN KE 1

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Penanganan SQL Injection pada Basis Data MySQL dengan Framework Code Igniter dan PHP

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 5 : Konsep MVC : View. Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi sistem informasi adalah kumpulan. informasi didalam sebuah basis data menggunakan

PELATIHAN PHP ALUMNI DAN CALON ALUMNI INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA. By: Julianto Lemantara, S,Kom., M.Eng

TUTORIAL FRAMEWORK. 1. Pengertian Framework.

BAB III PERANCANGAN APLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah

IMPLEMENTASI FRAMEWORK LARAVEL PADA SISTEM INFORMASI PEMESANAN PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL BERBASIS WEB DI ZONA6 FUTSAL SEMARANG

E-Book PEMROGRAMAN CLIENT SERVER BERBASIS PHP DENGAN FRAMEWORK CODEIGNITER. Disusun Oleh: Arfian Hidayat, S.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Codelgnite (CI) aplikasi sumber terbuka yang berupa framework PHP

Kolaborasi Codeigniter & Bootstrap Membangun Aplikasi PSB Sekolah. Awan Pribadi Basuki CV. LOKOMEDIA

BAB III LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan dengan menggunakan teknologi yang berbeda beda. Selain itu terdapat

Bab 4 Pembahasan Dan Hasil Pengujian

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Fungsi Insert Data dalam CRUD (CREATE READ UPDATE DELETE) di Codeigniter

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM


BAB III LANDASAN TEORI

Makalah Seminar Kerja Praktek

TUTORIAL CODEIGNITER Langkah Tepat menjadi Web Developer Handal, menguasai CodeIgniter, jalan membuat aplikasi berbasis website lebih mudah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Membuat Aplikasi Point of Sale dengan Laravel dan AJAX

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian terdahulu

Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

Persiapan. Jalankan server apache dari XAMPP control panel Ekstrak file yang telah dibagikan, Salin folder week_8 ke htdocs

BAB III LANDASAN TEORI

Object-Oriented Programming Sederhana Dengan PHP

TUGAS 1 WEB DINAMIS LANJUT

Sistem Informasi Akademik Berbasis Framework Codeigniter Pada SMA Muhammadiyah 6 Palembang MenggunakanMetode (HMVC)

Penerapan Konsep MVC Pada Aplikasi Web Menggunakan Framework Laravel

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

TUGAS 1 APLIKASI WEB DINAMIS LANJUT MENGENAL COMPOSER DAN GITHUB DISUSUN OLEH: AHMAD DAHLAN AL-ASY ARI( )

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi piranti keras pada local server: Processor : Intel Pentium IV 1.8 Ghz

Panduan Instalasi Drupal 7 di Localhost

Transkripsi:

Materi 2 E-Commerce Lanjut (CodeIgniter) 3 SKS Semester 7 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami konsep dasar MVC (Model View Controller), instalasi, struktur, alur kerja, serta dasar routing pada CodeIgniter. Pokok Bahasan Pengenalan Framework CodeIgniter: 1. Konsep dasar MVC (Model View Controller) 2. Pengantar CodeIgniter 3. Instalasi CodeIgniter 4. Struktur CodeIgniter 5. Alur kerja CodeIgniter 6. Dasar routing CodeIgniter I. Konsep Dasar MVC (Model View Controller) Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai framework PHP, sebaiknya terlebih dahulu kita memahami konsep dasar MVC (Model View Controller). Pada awalnya konsep MVC digunakan untuk bahasa pemrograman Smalltalk. Seiring dengan perkembangan teknologi, konsep MVC mulai diterapkan dalam framework pemrogaman baik untuk aplikasi berbasis desktop, web, maupun mobile. Konsep dasar MVC adalah pemisahan antara logika aplikasi dengan tampilan. MVC merupakan konsep sistem aplikasi yang dibangun oleh tiga komponen utama yang terpisah, dimana ketiga komponen tersebut adalah manipulasi data (model), antarmuka pengguna (view), dan kontrol aplikasi (controller). Meskipun ketiganya dikembangkan/dibangun secara terpisah, akan tetapi ketiga komponen tersebut memiliki keterkaitan pada setiap prosesnya. Berikut adalah penjelasan dari 3 komponen MVC: 1. Model, merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, select), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view. 2. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic (antarmuka pengguna). Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur 1

oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model. 3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi. Singkat kata Model untuk mengatur alur database, View untuk menampilkan antarmuka web, sedangkan Controller untuk mengatur alur kerja antara Model dan View. Sebagai contoh cara kerja MVC adalah ketika kita akan membuat akun e-mail pada sebuah situs, dimana prosesnya adalah: 1. Pertama kita akan melihat tampilan sign-up, yang dimana itu adalah bagian View. 2. Kemudian kita mamasukan data pada form seperti username, password, dan data lainnya, lalu kita klik tombol sign-up maka di sini View memanggil Controller. 3. Kemudian Controller memanggil Model, sedangkan Model mengecek apakah data yang kita masukan sudah sesuai dengan kriteria pendaftaran seperti sudah mengisi username, password dan lain sebagainya. 4. Kemudian Model menggembalikan (callback) ke Controller dan Controller mengembalikan ke View, dan kita akan melihat status berhasil atau tidak proses sign-up yang kita lakukan. Untuk ilustrasi dari konsep MVC dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. II. Pengantar CodeIgniter Gambar 1. Ilustrasi Konsep MVC CodeIgniter adalah framework dengan model MVC untuk membangun website dinamis dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. CodeIgniter memudahkan 2

developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan Framework: 1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web. 2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada). 3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll). 4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan dengan CMS (Content Management System). Berikut adalah kelebihan yang dimiliki oleh framework CodeIgniter: 1. Performa sangat cepat. Salah satu alasan menggunakan CodeIgniter adalah karena eksekusinya yang sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang CodeIgniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain. 2. CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang sangat ringan (ukuran file yang kecil dibanding dengan framework PHP lainnya). 3. Konfigurasi yang sangat minim. Tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan CodeIgniter dengan setting standard, anda hanya perlu mengubah sedikit saja file pada folder config. 4. Banyak komunitas. Dimana dengan banyaknya komunitas CodeIgniter ini, memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau melihat teknologi terbaru. 5. Dokumentasi yang sangat lengkap. Setiap paket instalasi CodeIgniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami. 3

III. Instalasi CodeIgniter Instalasi framework CodeIgniter (CI) cukup mudah, dengan catatan kita telah melakukan instalasi paket aplikasi web server lokal (contohnya Xampp). Pertama kita download dulu paket CI di situs resminya (URL: https://www.codeigniter.com/download). Saat ini, versi terbaru adalah versi CodeIgniter 3.0.1. Paket CI yang kita download adalah dalam bentuk *.zip, lalu file tersebut kita ekstrak terlebih dahulu dan kemudian kita simpan di dalam direktori xampp/htdocs/ (pada penggunaan Xampp). Nama folder CI dapat kita ubah dengan nama aplikasi web yang akan kita kembangkan. IV. Struktur CodeIgniter Pada folder paket CodeIgniter (CI) terdapat 3 folder/direktori yang diantaranya adalah: 1. application Direktori ini adalah tempat kita menyimpan atau membuat aplikasi web kita. Di dalam direktori inilah yang nantinya web kita ditampilkan di browser. 2. system Direktori ini adalah tempat dimana core atau inti dari CI tersebut yang memuat tentang database, library, helper dan lain-lain. Pada direktori ini kita tidak disarankan merubah code yang ada di dalamnya, kecuali jika kita sudah benar-benar paham tentang CI. 3. user_guide Direktori ini adalah tempat dokumentasi CI yang bisa kita akses secara offline melalui web browser. Selanjutnya kita masuk ke direktori application/ dimana di dalamnya terdapat beberapa folder/direktori diantaranya: 1. cache Direktori ini adalah tempat untuk men-caching web yang kita bangun yang berfungsi meningkatkan performa web, dan berimbas pada kecepatan load web. 2. config Direktori ini adalah tempat untuk mengatur konfigurasi web, dari mulai konfigurasi database, routing, mime, hook, config, autoload dan lain sebagainya. 4

3. controllers Direktori ini adalah tempat untuk menyimpan controller web untuk mengontrol antara model dan views (sesuai dengan konsep MVC yang diadopsi oleh CI). 4. core Direktori ini adalah tempat untuk menyimpan elemen core buatan sendiri yang merupakan perluasan (extend) dari core bawaan CI. 5. helpers Direktori ini adalah tempat untuk menyimpan elemen helper buatan sendiri maupun perluasan (extend) dari bawaan CI. Helper tersebut nantinya berguna baik untuk controller, model dan view. 6. hooks Direktori ini adalah tempat di mana kita bisa modifikasi mekanisme kerja dasar sistem CI. 7. language Direktori ini adalah tempat untuk penyimpanan berkas-berkas bahasa apabila web yang kita bangun tersedia multibahasa. 8. libraries Direktori ini adalah tempat untuk menyimpan elemen library buatan sendiri maupun perluasan (extend) dari bawaan CI. 9. logs Direktori ini adalah tempat pencatatan log. 10. model Direktori ini adalah tempat untuk menyimpan model yang akan dihubungkan dengan controller dan akan diteruskan ke view (sesuai dengan konsep MVC yang diadopsi oleh CI). 11. third_party Direktori ini adalah tempat pembuatan pihak ketiga. 12. views Direktori ini adalah tempat untuk menyimpan view yang akan ditampilkan di browser sebagai antarmuka web (sesuai dengan konsep MVC yang diadopsi oleh CI). Selanjutnya kita akan membahas mengenai file index.php yang ada di dalam folder/direktori paket CI (sejajar dengan direktori application, system dan user_guide). Ada beberapa hal penting yang harus kita pahami pada file index.php tersebut: 5

1. Application Environment Hal ini berkaitan dengan kode: define('environment', isset($_server['ci_env'])? $_SERVER['CI_ENV'] : 'development'); Pada pengembangan web menggunakan framework CI, terdapat 3 tahapan environment, yaitu: a. development Kondisi dimana kita mengaktifkan fungsi pengecekan error di apache (error_reporting). Jadi pada tahap development, apabila masih terdapat error pada kode program yang kita buat, seperti masalah variable yang tak terdefinisi, kode yang telah depricated, maka akan ditampilkan status kesalahan pada browser. b. testing Kondisi ini disesuaikan dengan pengaturan default apache. Jika pengaturan default apache (error_reporting) di aktifkan maka status error akan ditampilkan di browser, jika tidak, maka tidak akan ditampilkan. c. production Kondisi ini adalah sesi dimana jika kode program kita sudah siap diproduksi dan beberapa pengaturan yang menampilkan error dinonaktifkan. Biasanya jika ada error dalam kode program maka browser hanya akan menampilkan gambar putih tanpa keterangan (white screen). Ini berfungsi untuk menutupi beberapa error seperti variable yang tak terdefinisi, kode yang telah depricated dan lainlain supaya tidak tampil di browser Anda. 2. Folder Name Guna menjaga keamanan sistem web, kita dapat mengganti nama folder/direktori/ application dan system. Jika kita akan mengganti nama direktori application menjadi nama lain, misalnya dengan nama app_ci, maka kita ubah nama direktori application dan juga perubahan kode pada bagian: $application_folder = 'application'; Menjadi: $application_folder = 'app_ci'; 6

Begitu juga kalau kita mau mengganti nama direktori system menjadi nama lain, misalnya dengan nama system_ci, maka kita ubah nama direktori system dan juga perubahan kode pada bagian: $system_path = 'system'; Menjadi: $system_path = 'system_ci'; Hal tersebut juga dapat berlaku pada folder application/views/. Dimana kita lakukan perubahan kode sesuai nama direktori baru untuk direktori views. $view_folder = ''; V. Alur Kerja CodeIgniter Untuk melengkapi pemahaman mengenai CodeIgniter, berikut terdapat sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana CodeIgniter bekerja. Gambar 2. Flow Chart CodeIgniter Sumber: http://localhost/learn_ci/user_guide/overview/appflow.html [04/10/2015] Berikut adalah penjelasan alur kerja CodeIgniter: 1. index.php bertindak sebagai controller terdepan, dan menginisialisasi resource yang diperlukan untuk menjalankan CodeIgniter 2. Router memeriksa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dikerjakan 3. Jika cache file ada, maka akan ditampilkan langsung, dengan melewati eksekusi normal sistem 4. Sebelum memuat controller, HTTP request akan memeriksa apa yang disubmit user dan memfilternya untuk keamanan 7

5. Controller memuat model, core, libraries, plugin, helper, dan resource lainnya untuk memproses permintaan tertentu 6. View ditampilkan di browser sesuai proses yang dikerjakan controller. Jika caching dijalankan, view akan di-cache terlebih dahulu agar dapat ditampilkan di request selanjutnya. VI. Dasar Routing CodeIgniter Sekarang kita memasuki tahap routing yang merupakan alur aplikasi CodeIgniter (CI) yang akan nantinya kita bangun. Sebelum memasuki tahap MVC pada CI, kita wajib mengetahui tentang dasar routing. Karena routing inilah tempat dimana kita menentukan default controller dan mengatur URL dari aplikasi kita. Akan tetapi sebelumnya kita simpan dulu paket CI ke dalam direktori xampp/htdocs/ (pada penggunaan Xampp) dengan nama materi_ci. Untuk direktori routing ini berada pada application/config/routes.php. Dari file tersebut, kita akan membuat alur aplikasi CI kita. Secara default file routes.php sebagai berikut: $route['default_controller'] = 'welcome'; $route['404_override'] = ''; $route['translate_uri_dashes'] = FALSE; Pada bagian kode $route['default_controller'] = 'welcome'; menunjukan tentang default controller atau controller yang pertama kali dibaca oleh CI, adalah controller welcome. Jadi apabila kita mengakses URL CI kita yang ada di local web server maka yang akan pertama kali muncul adalah controller welcome dengan method index(). Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3 di bawah ini. Gambar 3. URL Direktori CodeIgniter di Local Web Server Sebetulnya URL lengkapnya adalah localhost/materi_ci/index.php/welcome/index. Dimana maksud dari URL tersebut bahwa localhost/materi_ci/index.php/ merupakan base URL sedangkan welcome merupakan Controller dengan file 8

application/controller/welcome.php dan index merupakan method index() dari controller welcome. Method index() merupakan method yang secara otomatis dipanggil apabila kita tidak mencantumkan nama method setelah nama controller pada URL. Kemudian untuk kode $route['404_override'] = ''; berfungsi untuk memberi tahu CI apabila default controller (mengacu pada URL) tidak ditemukan. Sebagai contoh: $route['default_controller'] = 'welcome'; $route['404_override'] = 'kosong'; $route['translate_uri_dashes'] = FALSE; Kemudian kita buat file di application/controllers/kosong.php (membuat controller baru yaitu kosong). Penamaaan file controller harus diawali dengan huruf besar (kapital) dan nama class didalamnya sesuai dengan nama file controller serta sama menggunakan kapital di awal. Pada controller kosong yang kita buat, isikan kode sebagai berikut: <?php defined('basepath') OR exit('no direct script access allowed'); class Kosong extends CI_Controller { public function index() { echo "<h1>url (controller dan/atau method) tidak tersedia!</h1>"; } } Coba kita sengaja akses URL http://localhost/materi_ci/index.php/asalxyz/abcde maka browser kita akan menampilkan halaman seperti pada gambar 4 di bawah ini. Gambar 4. Controller yang Otomatis Dipanggil Apabila URL Tidak Ditemukan 9

Selanjutnya untuk kode $route['translate_uri_dashes'] = FALSE; berfungsi apabila kita mengubah nilainya menjadi TRUE, maka kita akan diperbolehkan penggunaan tanda dash (-) dalam penulisan controller di URL browser. Sebagai contoh kita akan menjadikan controller welcome menjadi wel-come, maka kita ubah pada routes.php sebagai berikut: $route['default_controller'] = 'wel_come'; $route['404_override'] = 'kosong'; $route['translate_uri_dashes'] = TRUE; Kemudian pada file application/controllers/welcome.php Anda rename menjadi wel_come.php. Begitu juga pada class kita ubah menjadi class Wel_com extends CI_Controller. Pertanyaannya, mengapa kita harus menggunakan underscore pada nama file dan nama class controller nya? Karena dalam PHP nama class tidak boleh menggunakan tanda dash (-), dan ini juga berpengaruh pada penamaan file, dimana CI membaca class controller berdasarkan nama file. Jika semua sudah dilakukan kemudian mari kita tes dengan link berikut: http://localhost/materi_ci/index.php/wel-come, seperti pada gambar 5 di bawah ini. VII. Daftar Pustaka 7.1. Buku Utama Gambar 5. Contoh Penggunaan Dash (-) Pada Controller [1] Nugraha, A.W.P. 2010. CodeIgniter: Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP. Jakarta: Mediakita. [2] Riyanto. 2013. Membangun Mobile Web Store dengan CodeIgniter, MySQL, jquery Mobile. Yogyakarta: Andi. [3] Stendy, B.S. 2010. PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek Konsep & Implementasi. Yogyakarta: Andi. 7.2. Referensi http://www.w3schools.com/ [September 2015] http://www.codeigniter.com/index.php [September 2015] http://forum.codeigniter.com/portal.php [September 2015] 10

VIII. Materi Berikutnya Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Interaksi Database dan Form Validasi 1. Konfigurasi dan koneksi database 2. CRUD (Create, Read, Update, Delete) 3. Form validasi 11