BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Mahasiswa Angkatan Populasi Jumlah 27 (Sumber : Tata Usaha Jurusan P. Teknik Sipil FPTK UPI Bandung)

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

Transkripsi:

39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada. Penelitian ini termasuk dalam korelasi sebab akibat yang bermaksud untuk mengetahui apakah ada hubungan (korelasi) antara variabel nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan desain elemen interior kelas dengan motivasi dan kenyamanan belajar siswa SMK Negeri 1 Garut, khususnya bagi siswa kelas XI Akuntansi. 3.2 Variabel Dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Hubungan desain elemen interior kelas dengan motivasi dan kenyamanan belajar siswa di SMK Negeri 1 Garut memiliki dua variabel. Variabel tersebut ada yang merupakan variabel bebas dan variabel terikat. Apabila variabel bebas digambarkan sebagai variabel (X) dan variabel terikat digambarkan sebagai (Y), maka : Variabel bebas (X) : Desain Elemen Interior Kelas Variabel terikat (Y 1 ) : Motivasi Belajar Variabel terikat (Y 2 ) : Kenyamanan Belajar Desain Elemen Interior Kelas (X) Motivasi Belajar (Y 1 ) Kenyamanan Belajar (Y 2 )

40 Desain Elemen Interior Kelas (X) Motivasi Belajar (Y 1 ) & Kenyamanan Belajar (Y 2 ) Gambar 3.1 Hubungan antar variabel X dan Y 1 dan Y 2 bentuk paradigma penelitian. Paradigma penelitian ini bertujuan ag 3.2.2 Paradigma Penelitian Langkah-langkah dalam merencanakan rancangan penelitian dibuat dalam ar alur penelitian yang dilakukan jelas. Adapun paradigma dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Siswa Desain Elemen Interior Kelas (X) a. Dinding b. Lantai c. Plafon d. Furnitur Motivasi Belajar (Y 1 ) a. Motivasi Intrinsik Adanya hasrat dan keinginan berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik b. Motivasi Ekstrinsik Orientasi Nilai Hadiah atau Pujian Hukuman Kompetisi Relasi dengan Guru dan Teman Pengaruh Lingkungan Hasil Kesimpulan Kenyamanan Belajar (Y 2 ) Pencahayaan ruangan Efek Warna Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

41 3.3 Data Dan Sumber Data 3.3.1 Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain : a. Hasil angket tentang desain elemen interior. Data ini diperoleh melalui penyebaran angket mengenai persepsi siswa tentang kondisi desain elemen interior kelas. Jenis data variabel ini adalah data ordinal. b. Hasil angket tentang motivasi belajar. Data ini diperoleh melalui penyebaran angket mengenai persepsi siswa tentang kondisi motivasi belajar. Jenis data variabel ini adalah data nominal. c. Hasil angket tentang kenyamanan belajar siswa. Data ini diperoleh melalui penyebaran angket mengenai persepsi siswa tentang kondisi kenyamanan belajar. Jenis data variabel ini adalah data ordinal. 3.3.2 Sumber Data Sumber data diperoleh dari responden di kelas XI akuntansi. Jumlah responden terdiri dari 37 siswa. Penyebaran kuisioner termasuk ke dalam sumber data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang berhubungan dengan penelitian untuk mendukung data primer. 3.4 Populasi Dan Sampel 3.4.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Garut yang berjumlah 113 orang. Di mana keseluruhan jumlah kelas XI Akuntansi di SMK Negeri 1 Garut berjumlah 3 kelas yang terdiri dari 37 siswa kelas XI AK 1, 38 siswa kelas XI AK 2 dan 38 siswa XI AK 3.

42 Tabel 3.1 Populasi Peneltian No Kelas Jumlah 1. XI AK 1 38 2. XI AK 2 38 3. XI AK 3 37 Jumlah 113 3.4.2 Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa XI Akuntansi yang berjumlah 37 siswa. Dimana angka 37 ini diambil dari keseluruhan siswa dibagi dengan jumlah kelas yang ada. Peneliti mengambil masing-masing 13 siswa dari kelas XI AK 1 dan 12 siswa dari kelas XI AK 2 dan XI AK 3 dengan teknik pengambilan 13 dan 12 orang siswa mulai dari barisan depan bangku hingga ke belakang. Penelitian ini mengambil teknik purposive sampling. Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti memiliki suatu alasan. Alasan peneliti mengambil kelas akuntansi karena jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang sulit dalam pembelajarannya. Sehingga butuh motivasi yang kuat untuk dapat mengikuti pembelajaran secara baik di jurusan ini. Karena Motivasi salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan, baik keberadaan lingkungan sekolah maupun kelas. Tabel 3.2 Jumlah Sampel No Kelas Jumlah 1. XI AK 1 13 2. XI AK 2 12 3. XI AK 3 12 Jumlah 37 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penyebaran angket / kuisioner.

43 a. Kuisioner / Angket Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 2010). Kuisioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuisioner instrumen yang dipakai adalah angket dan kuisioner. Kuisioner yang disebar dalam penelitian ini berisi tentang apa yang mereka rasakan selama kegiatan belajar berlangsung, bagaimana suasana hati mereka tinggal di dalam kelas tersebut ketika pelajaran berlangsung. Skala yang digunakan untuk variabel X dan Y 2 dalam angket ini adalah skala semantik defferensial. Skala defferensial yaitu skala untuk mengukur sikap dan lainnya, tetapi bukan berbentuk pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum (Aji, 2013). Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Sedangkan untuk variabel Y 1 menggunakan skala likert. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi, 2010). Dalam hal ini peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah kisi-kisi. Menurut pengertiannya, kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan di ambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.

44 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Sub variabel Indikator No. Item I. 1. Furnitur - Tata Letak 1-4 Variabel - Material X - Standar Ukuran Desain Elemen 2. Lantai - Warna Lantai 5-6 Interior - Material - Tekstur 3. Plafon - Warna Cat Plafon - Material - Tekstur - Efek Psikologis 7-8 Instrumen ANGKET Sumber data Siswa kelas XI AK 1 SMK Negeri 1 Garut 4. Dinding - Warna Dinding - Material - Tekstur 9-10 II. Variabel Y 1 Motivasi Belajar Motivasi Intrinsik 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar - Dorongan untuk berusaha belajar lebih baik - Tidak mudah putus asa 1 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan - Keingintahuan yang besar - Usaha untuk menyelesaikan masalah dengan kemampuan sendiri - Keinginan untuk melanjutkan pendidikan - Adanya keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik 3,4 15 ANGKET Siswa kelas XI AK 1 SMK Negeri 1 Garut 4. Adanya penghargaan - Kemampuan menghargai diri sendiri - Kemampuan menghargai tugas belajar dengan baik 20 5. Adanya kegiatan yang menarik - Memiliki minat yang tinggi pada pelajaran - Ketertarikan dengan cara guru mengajar 5

45 Motivasi Ekstrinsik 1. Orientasi Nilai - Belajar demi memenuhi kewajiban 8 2. Hadiah atau Pujian - Belajar demi memperoleh hadiah yang dijanjikan 11 3. Hukuman - Belajar demi menghindari hukuman 18 4. Kompetisi - Persaingan atau dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa belajar. 12,13, 14 5. Relasi dengan Guru & Teman - Bagaimana hubungan siswa dengan guru dan siswa dengan teman 3,4 III. Variabel Y 2 Kenyama nan Belajar 6. Pengaruh Lingkungan 1. Pencahayaan ruangan 2. Efek Warna - Bagaimana lingkungan mempengaruhi motivasi - Persepsi siswa mengenai kondisi pencahayaan kelas saat pembelajaran berlangsung - Persepsi siswa mengenai efek psikologis warna yang dirasakan oleh siswa. 9 1-8 9-10 ANGKET Siswa kelas XI AK 1 SMK Negeri 1 Garut 3.7 Uji Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas Untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitian ini digunakan software SPSS 16.0. Setelah didapatkan data perhitungan, kemudian dilanjutkan dengan uji t dengan kriteria thitung > ttabel, maka dinyatakan valid dan jika sebaliknya, dinyatakan tidak valid. Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket, dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan ketentuan apabila item pernyataan angket setelah dihitung kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi yang telah ditentukan, apabila signifikan berarti item tersebut valid. Apabila setelah

46 dicocokkan hasilnya tidak termasuk pada taraf signifikansi berarti item tersebut tidak valid. 3.7.2 Uji Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini digunakan software SPSS 16.0. Sedangkan untuk mengetahui instrumen penelitian tersebut reliable atau tidak, dilihat pada nilai alpha. Jika nilai alpha lebih besar dari r tabel product moment maka instrumen penelitian tersebut signifikan atau reliable. Jika sebaliknya, maka instrumen penelitian tersebut tidak signifikan atau tidak reliable. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suharsimi A, 2010). Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 Σσ b : jumlah varians butir 2 σ 1 : varians total Sumber : Suharsimi A, 2010 3.8 Teknik Analisis Data Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Tahap persiapan terdiri dari kegiatan : a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek). c. Mengecek macam isian data. (Suharsimi A, 2010)

47 Yang termasuk ke dalam kegiatan tabulasi antara lain a. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor. b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor. c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang digunakan. (Suharsimi A, 2010) 3.8.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Apabila distribusi data normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Sedangkan apabila distribusi data tidak normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan aturan Chi Kuadrat ( ). Berikut langkah-langkah menghitung uji normalitas dengan Chi Kuadrat ( ) : a. Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dikurangi skor minimum. R = Skor tertinggi skor terendah b. Menentukan banyaknya kelas interval (K), dengan rumus : K = 1 + log 3,3n n = banyak data c. Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus : P = d. Menghitung rata-rata/mean skor X = e. Menghitung standar deviasi/ simpangan baku :

48 SD = f. Menentukan batas kelas interval dan membuat daftar distribusi frekuensi g. Menentukan Z-Skor untuk batas kelas interval : Z = h. Menentukan batas luas interval dengan menggunakan luas daerah di bawah lengkung normal dari O ke Z. i. Menentukan luas daerah, yakni selisih dari kedua batas. j. Menentukan frekuensi yang diharapkan (fe), dengan cara mengalikan luas daerah dengan jumlah responden, fe = n x L. k. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = k - 1, α = 0,05 l. Menghitung chi-kuadrat dengan rumus yang digunakan dalam pengujian normalitas distribusi. m. Membandingkan hitung dan tabel untuk mengetahui normalitas data dengan derajat kebebasan (dk) dk = k 1, α = 0,05 untuk melihat taraf signifikasi. Jika hitung < tabel, maka data yang diuji berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya jika hitung > tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal dan pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik. 3.8.2 Analisis Korelasi Penelitian ini menggunakan teknik pearson product moment correlation. Adapun rumus yang digunakan adalah :

49 Sumber : Sugiyono, 2008 Keterangan : r xy Σx Σy : Koefisien korelasi : Jumlah skor x : Jumlah skor y Untuk menghitung koefisien korelasi ganda dapat digunakan rumus berikut : Sumber : Sugiyono, 2008 Dimana: r yx1 = Koefisien korelasi antara variabel x 1 dengan variabel y r yx2 = Koefisien korelasi antara variabel x 2 dengan variabel y Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi (Sugiyono, 2008). Berikut merupakan tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi : Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat