BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. banyak para bisnisman yang persaingan secara tidak sehat dengan cara saling

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Dengan akalnya, manusia dapat menciptakan, mengembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. menopang keberlangsungan hidup sehari-hari. Bahkan dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Membaca Al Qur an Siswa di MAN se-kabupaten Blitar

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

Sub Modul 7: Dalil Keempat - Qiyas

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB I PENDAHULUAN. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

2014 KAJIAN TENTANG PERILAKU SISWA DALAM SALAT JUMAT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu lembaga yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

BAB II DANA SOSIAL BANK SYARIAH, ZAKAT PRODUKTIF, DAN KONSEP KEBERHASILAN USAHA

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka

hai, I am tinkerbell I want explain about

BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya, manusia

2,5 % ZAKAT 100 % manfaat

TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP ANCAMAN PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DALAM PASAL 365 AYAT (4) KUHP

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Seksi Kemasjidan. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari ah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

الحكمة ضالة الموافي انما وجدها اخذها "

BAB I PENDAHULUAN. tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang banyak akibatnya banyak

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akad yang sangat kuat (mitsaqan ghalidhan) untuk mentaati perintah. Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

KANDUNGAN. 1. Zikir Selepas Solat Zikir di Waktu Pagi Zikir di Waktu Petang 25-38

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE TERJEMAH BAHASA ARAB DI MAN 1 PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TULUNGAGUNG TERHADAP BUNGA BANK KONVENSIOANAL SKRIPSI OLEH MUHAMMAD ULIN NUHA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB IV. A. Penerapan Perda Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Larangan Menggunakan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro & Makro Edisi Revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 49

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ajaran agama Islam, waktu yang tersedia hendaknya diisi dengan kegiatan melaksanakan ibadah kepada Allah dan kegiatan mencari rezeki, sebagai karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak mengisi waktu kegiatan itu, berarti orang itu telah menyia-nyiakan kesempatan yang berharga itu. Mengabaikan salah satu saja, sudah dianggap rugi, apalagi meninggalkan kedua-duanya. Sebenarnya mencari rezeki itu, tidak perlu ada anjuran atau paksaan dari orang lain. Kesadaran kerja harus timbul dari dalam diri setiap manusia. Oleh karena itu, setiap orang mempunyai kewajiban mencari rizki untuk memenuhi kepentingan mereka masing-masing. 1

ذ ذ ذ 2 Agama Islam menganjurkan (memerintahkan) kepada para umatnya untuk mencari harta (karunia) Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah Q.S al-jumu ah (62) : 9-10. 1 ذ ك ر إ ل ا ه ي ي أ ي ع ٱ ل رض ٱ ل ٱ ل ي ن م و ا ن ود ي ل ل ذ صلو ة م ن ي و ا إ ذ ءامن ذ ل ك م خ ي ل ذ ك م إ ن ك نت م تع لم ون ر وا ذ ٱذك ٱ لل وا ٱ لل و غ ٱبت م ن فض ل و ٱسع و ا ة ف ٱ ل م ع ق ض ي ٩ فإ ذا ت ٱل ذ صلو ة ث ي ا ل ذ ع ذ لك م ت ف ل ح ون ك ذر وا ٱ لل و فٱنت ش ف وا ١٠ Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 2 Ayat-ayat tersebut menegaskan, bahwa setelah selesai menunaikan ibadah (shalat), disuruh mencari rezeki dan diingatkan supaya selalu mengingat (zikir) kepada Allah dengan tujuan, agar rezeki yang akan diperoleh dengan jalan halal dan tidak melanggar agama. Perintah mencari harta (menjadi orang kaya) telah diperintahkan dalam al- Qur an, walaupun tidak secara langsung. Umpamanya, perintah berzakat (muzakkiy) dan berinfak. Bagaimana mungkin orang berzakat dan berinfak, tanpa ada harta kekayaan. Hal ini berarti, supaya setiap muslim berusaha menjadi 1 M. Ali Hasan, Zakat dan Infak (Cet. II; Jakarta: Kencana, 2008), h. 6. 2 Departemen Agama RI, al-qur an dan Terjemahnya (Juz 1 30; Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-qur an, 1982-1983).

3 hartawan. Andai kata belum mungkin berzakat, tetapi sekurang-kurangnya dapat berinfak. 3 Zakat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Dalam Islam zakat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyucikan diri atau harta dari kotoran. Oleh karena itu, setiap umat muslim diwajibkan mengeluarkan zakat guna menyucikan jiwa dan hartanya. Zakat selama ini hanya diasumsikan kepada zakat fitrah dan lima jenis zakat yang sudah umum dibincang dalam kitab-kitab fiqh klasik. Kelima sumber zakat itu adalah zakat emas perak, pertanian, peternakan, perdagangan, dan barang temuan. Padahal banyak sumber-sumber penghasilan yang kini justru lebih besar hasilnya daripada kelima golongan tersebut. 4 Sehingga dengan mengeluarkan zakat dari harta yang dimiliki dapat menjadikan harta itu bersih. Dengan demikian dalam hal ini terdapat permasalahan, bahwa kelima jenis sumber zakat di atas atau yang sudah dikenal dengan zakat mal tidak hanya sekedar dari lima hal di atas, akan tetapi segala sesuatu yang dijadikan penghasilan atau penghidupan juga harus dizakati. Zakat mal yang seperti ini kemudian disebut sebagai zakat mal modern atau zakat mal kontemporer. Mengenai kewajiban mengeluarkan zakat mal modern/kontemporer menurut Yusuf Qardlawi terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Milik penuh 2. Al-Namâ (berkembang secara kuantitas) 3. Cukup senishab 3 Ali, Zakat, h. 7,11. 4 Sudirman, Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas (Malang: UIN Malang Press, 2007), h. 57-59.

4 4. Lebih dari kebutuhan biasa 5. Berlaku satu tahun 5 Di era globalisasi ini, manusia telah berhasil mengembangkan segala potensinya, baik eksternal maupun internal dirinya. Yang termasuk konsep eksternal adalah manusia mampu mengeksploitasi antara lain laut, tanah, gedung, surat-surat berharga, dan kendaraan-kendaraan. Sedangkan yang tergolong potensi dalam dirinya adalah kemampuan manusia mengembangkan keahlian untuk mendapat keuntungan yang besar, misal profesi dosen, dokter, dan advokat. Konsep pertumbuhan dan perkembangan kekayaan manusia dapat juga dicermati dalam berbagai kegiatan budidaya hewan dan tumbuhan. Berbagai macam kekayaan alam yang ada dapat dikembangkan melalui proses budidaya yang merupakan suatu proses penerapan sains khususnya bioteknologi. 6 Salah satunya peternakan sapi perah yang dapat dibudidayakan untuk menghasilkan susu. Pada masa sekarang zakat produksi peternakan sapi perah masih awam di kalangan masyarakat. Hal ini terjadi karena kekurangfahaman mereka mengenai zakat. Mereka beranggapan bahwa hasil produksi peternakan sapi perah itu tidak ada zakatnya. Padahal jika dilihat dari illat hukumnya zakat produksi peternakan sapi perah bisa berkembang secara kuantitas serta dapat menghasilkan keuntungan. Zakat produksi peternakan sapi perah yang dimaksud adalah berupa susu. Dalam hal ini, ada satu daerah yang terkenal dengan sapi perah, yakni desa 5 Yusuf Qardlawi, Hukum Zakat, terj. Salman Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin (Jakarta: Litera Antar Nusa, t.t.), h. 125-161. 6 Sudirman, Zakat Dalam Pusaran, h. 63.

5 Bendosari. Desa ini terdapat sekitar 150 lebih sapi yang menjadi sumber penghasilan masyarakat, salah satunya adalah H. Panggih. Ia mempunyai sebanyak 52 ekor sapi perah. Ia juga sudah melaksanakan zakat. Namun, masih banyak peternak yang masih belum paham tentang zakat dan tidak berzakat. Permasalahan inilah yang menjadi sorotan utama penulis untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini penulis akan menguraikan tentang pelaksanaan zakat susu sapi perah ditinjau dari Fiqh zakat Yusuf Qardlawi yang dilakukan oleh masyarakat desa Bendosari sudah sesuai dengan syari at Islam atau belum. Hal ini dikarenakan Fiqh Zakat Yusuf Qardlawi lebih banyak dikenal dibandingkan dengan kitab-kitab fiqh zakat kontemporer lainnya. Dengan adanya penelitian ini penulis bisa meluruskan praktik pelaksanaan zakat produksi hewan kepada masyarakat setempat sesuai dengan pengetahuan penulis. Untuk itu, penelitian ini merupakan penelitian yang menarik untuk dilakukan. Sebab, praktek zakat kontemporer yang dilakukan masyarakat masih perlu disesuaikan dengan kitab Fiqh zakat yang telah ada, yang salah satunya adalah Fiqh zakat Yusuf Qardlawi. Yusuf Qardlawi dalam kitabnya Fiqh Zakat berpendapat bahwa produkproduk hewani seperti susu dan sebagainya, harus diperlakukan sama dengan madu, yang oleh karena itu dipungut zakatnya sebesar sepersepuluh dari penghasilan bersih (berlaku pada ternak-ternak piaraan yang khusus diambil susunya dan tidak merupakan barang dagangan). 7 7 Qardlawi, Hukum Zakat, h. 405.

6 B. Rumusan Masalah Dari ulasan permasalahan di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan zakat susu sapi perah di Desa Bendosari Kecamatan Sanan Kulon Kabupaten Blitar? 2. Bagaimana pelaksanaan zakat susu sapi perah di desa Bendosari ditinjau dari Fiqh zakat Yusuf Qardlawi? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan zakat susu sapi perah di Desa Bendosari Kecamatan Sanan Kulon Kabupaten Blitar. 2. Menganalisis pelaksanaan zakat susu sapi perah di desa Bendosari ditinjau dari Fiqh zakat Yusuf Qardlawi. D. Manfaat Penelitian Dengan mengetahui tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut antara lain:

7 1. Secara Teoritis a. Diharapkan dapat menambah informasi tentang pelaksanaan zakat kontemporer. b. Diharapkan dapat menambah pemahaman bagi pembaca serta mengembangkan pengetahuan tentang pelaksanaan zakat susu sapi perah. 2. Secara Praktis a. Diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para penyuluh zakat, khususnya mengenai zakat susu sapi perah. b. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang adanya pelaksanaan zakat susu sapi perah. E. Definisi Operasional 1. Zakat Susu : Jumlah harta yang harus diberikan kepada fakir miskin dengan jumlah tertentu (dilakukan oleh umat Islam) yang dihasilkan dari perolehan hasil susu. 2. Sapi Perah : Sapi yang khusus dipelihara untuk menghasilkan susu. 8 3. Fiqh : Salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. 9 8 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, http://kamusbahasaindonesia.org/sapi%20perah, diakses pada tanggal 25 April 2014. 9 Wikipedia, Fiqh, http://id.wikipedia.org/wiki/fiqh, diakses pada tanggal 25 April 2014.

8 F. Sistematika Pembahasan Penulisan skripsi ini ditulis dalam lima bab. Bab-bab tersebut memiliki tekanan masing-masing yang akan diuraikan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan kerangka awal yang memuat latar belakang masalah yang memberikan landasan berpikir mengenai pentingnya penelitian ini serta alasan-alasan penulis meneliti masalah yang telah dipilih, selain itu bab ini juga memuat rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. Pada Bab II skripsi ini membahas tentang tinjauan pustaka yang dalam hal ini memuat tentang obyek yang akan diteliti mengenai keunikan penelitian dan pembahasan seputar zakat. Dalam bab ini terdiri dari dua sub bab. Sub bab pertama berisi tentang penelitian terdahulu yang menunjukkan berbagai penelitian tentang permasalahan zakat, sehingga dari penelitian terdahulu tersebut dapat diketahui persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang lain. Sub bab kedua yaitu kerangka teori yang berisi tentang teori dan/atau konsep-konsep yuridis sebagai landasan teoritis untuk pengkajian dan analisis masalah. 10 Pada Bab III penulis menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penjelasan metode penelitian ini terdiri dari beberapa sub bab, yaitu jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, lokasi penelitian, metode penentuan subyek, jenis dan sumber data, metode 10 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Malang: t.p., 2012), h. 27.

9 pengumpulan data serta metode pengumpulan data. Kesemuanya itu dilakukan untuk mendapatkan suatu hasil penelitian yang baik. Kemudian pada Bab IV penulis menguraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai penelitian tersebut. Bab ini merupakan inti dari penelitian karena pada bab ini menganalisis data-data baik melalui data primer maupun data sekunder untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. 11 Bab V berisi penutup yang memuat kesimpulan yang merupakan intisari dari jawaban/analisis rumusan masalah yang dibuat dalam bab IV dan dalam bab ini pula dibuat saran-saran sebagai usulan atau anjuran secara menyeluruh untuk pengembangan keilmuan dan wawasan hukum di Fakultas Syari ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada khususnya dan pengembangan keilmuan hukum dunia akademik secara keseluruhan serta praktek hukum pada umumnya. 11 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, h. 30.