METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

TEKNIK PEMBIUSAN MENGGUNAKAN SUHU RENDAH PADA SISTEM TRANSPORTASI UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) TANPA MEDIA AIR 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

II. BAHAN DAN METODE

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

I. PENDAHULUAN. Akuakultur merupakan kegiatan memproduksi biota (organisme) akuatik di

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 17 Januari 2016 di UD.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Usman beralamat di GG. Nusantara 1-3 Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik dan

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

BAB 4. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

II. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Persiapan

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN KARBON AKTIF PADA SISTEM PENGEPAKAN IKAN CORYDORAS, Corydoras aenus

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

Pengemasan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) pada sarana angkutan udara

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

3 METODOLOGI. 3.3 Tahap dan Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari persiapan penelitian, penelitian pendahuluan, dan penelitian utama.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

BAB III BAHAN DAN METODE

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

II. BAHAN DAN METODE

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

TRANSPORTASI BASAH BENIH NILA (Oreochromis niloticus) MENGGUNAKAN EKSTRAK BUNGA KAMBOJA (Plumeria acuminata) ABSTRAK

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian transportasi dilakukan dengan simulasi di dalam angkutan umum dan dilakukan pengangkutan selama 12 jam. 3.2 Tahap Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan penentuan kemampuan puasa ikan, tingkat konsumsi oksigen, laju ekskresi amoniak, penentuan kapasitas zeolit dan karbon aktif dalam penyerapan Total Amonia Nitrogen (TAN). Penelitian utama dilakukan dengan mengevaluasi efektifitas zeolit dan karbon aktif dalam mempertahankan kelangsungan hidup benih ikan gurami, serta penyerapan amonia pada saat pengangkutan. 3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Penelitian pendahuluan Alat yang digunakan untuk penelitian pendahuluan adalah 3 buah akuarium berukuran 30x30x30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer,

21 ph-meter, styrofoam dengan ukuran 120x40x42 cm 3, pipet Mohr, spektrofotometer, botol plastik, kain kasa, gelas piala dan kertas label. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air yang telah diendapkan selama 24 jam, pereaksi uji amoniak, air dengan kadar TAN 0,1 mg/l, zeolit berbentuk granula dan karbon aktif berbentuk granul. Sedangkan ikan uji yang digunakan yaitu benih ikan gurami yang telah diaklimatisasi berasal dari Kalirejo dengan panjang total 4-6 cm. 3.3.2 Penelitian utama Alat yang digunakan yaitu kantong plastik polyetylen (PE) ukuran 60x80 cm 2 sebanyak 18 lembar, karet gelang, termometer, ph-meter, DO-meter, dan spektrofotometer. Bahan yang digunakan yaitu air bersih, NaCl, oksitetrasiklin, zeolit dan karbon aktif berukuran granula dengan mesh size 2-5 mm, reagen uji amoniak dan ikan uji yaitu benih ikan gurami dengan panjang total 4-6 cm. 3.4 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiment laboratories dan penelitian utama dilakukan dalam transportasi 12 jam dengan rute perjalanan Kalirejo-Metro-Bandar Lampung. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Penelitian pendahuluan 3.5.1.1 Penentuan kemampuan puasa ikan Pemuasaan dalam jangka waktu tertentu hanya bertujuan untuk menurunkan proses metabolisme dan bukan menghentikan proses metabolisme itu sendiri,

22 sehingga dengan tidak adanya bahan yang harus dicerna, secara tidak langsung juga akan menurunkan kebutuhan oksigen. Dengan tidak adanya bahan yang harus dicerna juga akan menyebabkan tidak adanya sisa hasil pencernaan berupa feses, urin dan energi panas yang berpotensi meningkatkan kekeruhan, konsentrasi amoniak dan kenaikan suhu pada media pengangkutan (Imanto, 2008). Sebelum dilakukan penentuan kemampuan puasa ikan, dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Penentuan kemampuan puasa ikan dilakukan dengan tujuan mengetahui lama hidup benih ikan gurami tanpa diberi pakan. Hal ini berguna pada saat pengangkutan dilakukan, ikan tidak diberikan pakan dan apabila terjadi kematian bukan karena kelaparan. Penentuan puasa ikan dilakukan dengan cara menyiapkan 3 buah akuarium berukuran 30x30x30 cm 3 yang telah dibersihkan dan dikeringkan selama 1 hari kemudian diisi air dengan tinggi air 20 cm yang diaerasi selama 2 hari lalu dimasukkan ikan uji dengan padat tebar 10 ekor/l dengan pemberian aerasi. Kemudian mengamati tingkah laku ikan uji setiap hari dan mencatat pada hari keberapa ikan mulai mengalami lemas dan mengalami kematian. Selama pengamatan penentuan puasa ikan, dilakukan pengamatan kualitas air yaitu suhu, ph dan DO. 3.5.1.2 Penentuan tingkat konsumsi oksigen Sebelum dilakukan penentuan tingkat konsumsi oksigen, jumlah oksigen terlarut dalam media air diukur dan ikan uji diaklimatisasi terlebih dahulu. Penentuan tingkat konsumsi oksigen bertujuan untuk menghitung konsentrasi oksigen yang dibutuhkan ikan tiap satuan waktu, sehingga dapat diketahui jumlah konsentrasi oksigen yang dibutuhkan pada saat pengangkutan. Benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) dimasukkan ke dalam 3 buah akuarium berukuran

23 30x30x30 cm 3 yang telah dibersihkan dengan padat tebar 10 ekor/l, kemudian akuarium ditutup dengan styrofoam dengan ukuran 30 x 30 cm 2 hingga menyentuh permukaan air, sebelumnya styrofoam dilubangi untuk mengukur DO dan dipasang 1 set DO meter. Kemudian diamati 1 jam sekali dengan 3 kali ulangan selama 6 jam. Sebelum pengukuran ikan dipuasakan selama 2 hari. Selama penentuan tingkat konsumsi oksigen ikan uji dipuasakan dan tidak diberikan aerasi sebagai bentuk simulasi pada saat pengangkutan. Untuk menghitung tingkat konsumsi oksigen ikan uji, setiap nilai oksigen terlarut dikurangi dengan nilai oksigen terlarut awal yang dirumuskan dengan : X = (X o - X i ) / t X X o X i t = tingkat konsumsi oksigen = konsentrasi O 2 awal = konsentrasi O 2 akhir = satuan waktu 3.5.1.3 Penentuan Laju Ekskresi Amoniak Sebelum dilakukan penentuan laju ekskresi amoniak, ikan uji diaklimatisasi terlebih dahulu. Penentuan laju ekskresi amoniak ikan bertujuan untuk menghitung jumlah amoniak yang diekskresikan ikan tiap satuan waktu, sehingga dapat diketahui jumlah akumulasi amoniak pada waktu tertentu. Percobaan ini dilakukan dengan menyiapkan 3 buah akuarium berukuran 30x30x30 cm 3 yang telah dibersihkan dan dikeringkan selama 1 hari, kemudian diisi air sebanyak 3 liter. Ikan uji berupa benih ikan gurami dimasukkan ke dalam wadah masingmasing dengan padat tebar 10 ekor/l. Kemudian dilakukan pengambilan sampel air sebanyak 30 ml setelah 6 jam untuk mengukur konsentrasi total amoniak

24 nitrogen (TAN). Selama penentuan laju ekskresi amoniak ikan uji dipuasakan dan tidak diberikan aerasi sebagai bentuk simulasi pada saat pengangkutan. 3.5.1.4 Penentuan kapasitas zeolit dan karbon aktif dalam menyerap TAN Penentuan kapasitas zeolit dan karbon aktif ini bertujuan untuk mengetahui jumlah TAN yang diadsorpsi tiap satuan waktu tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah zeolit dan karbon aktif yang harus diberikan untuk mengadsorpsi akumulasi TAN. Prosedur yang dilakukan adalah dengan cara menyiapkan 2 buah potongan botol plastik dengan volume 600 ml yang telah dibersihkan dan dikeringkan, diposisikan terbalik (leher botol menghadap ke bawah), di masing-masing leher botol tersebut diisi dengan zeolit dan karbon aktif masing-masing sebanyak 10 gram. Selanjutnya air dengan volume 1 liter yang mengandung TAN 0,1 mg/l dialirkan melewati zeolit dan karbon aktif yang terdapat pada leher botol. Langkah ini dilakukan setiap 10 menit selama 7 kali. Setiap setelah air melewati zeolit dan karbon aktif, diambil sampel 30 ml kemudian diukur kadar TAN, ph dan suhu. 3.5.2 Penelitian utama 3.5.2.1 Penambahan Zeolit dan Karbon Aktif Disiapkan 18 lembar kantong plastik dan karet pengikat, salah satu ujung plastik dipasang keran untuk mengambil sampel air. Selanjutnya kantong plastik diisi dengan perbandingan masing-masing 1 bagian air : 2 bagian oksigen, masukkan zeolit dan karbon aktif dan ikan uji yang telah dipuasakan selama 2 hari ke dalam

25 kantong plastik dengan dengan padat tebar 10 ekor/l, diikat dengan karet gelang, kemudian dimasukkan kedalam kotak styrofoam. Masing-masing styrofoam berisi 3 buah kantong plastik. Selanjutnya dimasukkan 4 kg es batu dalam kotak styrofoam agar suhu stabil sekitar 20 C, kemudian ditutup. Masing-masing perlakuan dosis terdiri dari 3 kali ulangan (gambar pada lampiran 1). Zeolit dan karbon aktif yang digunakan dalam penelitian utama ini menggunakan jumlah dosis yang berbeda. Pengamatan terhadap ikan uji dilakukan setiap 6 jam, dan pengambilan sampel air sebanyak 30 ml per kantung setiap 24 jam. Pengamatan dan pengambilan sampel dihentikan hingga jam ke-72. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membuka keran yang sudah dipasang di ujung plastik sehingga air yang ada di dalam plastik dapat keluar tanpa mengalami difusi udara dari luar packing. Proses transportasi dilakukan dengan menyimpan di boks Styrofoam yang terguncang sesuai dengan situasi bus umum dalam perjalanan. 3.5.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu : 1) Perlakuan kontrol (tanpa penambahan zeolit dan karbon aktif) 2) Perlakuan A (penambahan 20 g zeolit) 3) Perlakuan B (penambahan 15 g zeolit + 5 g karbon aktif) 4) Perlakuan C (penambahan 10 g zeolit + 10 g karbon aktif) 5) Perlakuan D (penambahan 5 g zeolit + 15 g karbon aktif) 6) Perlakuan E (penambahan 20 g karbon aktif)

26 Model rancangan yang digunakan yaitu : Keterangan : Yij = π + τi + εij Yij = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τi εij = pengaruh perlakuan ke-i = kesalahan percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j 3.5.4 Pengumpulan data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data tingkat kelangsungan hidup dan nilai kualitas air (TAN, NH 3, DO, ph dan suhu). 3.5.4.1 Sintasan Sintasan (survival rate) merupakan nilai perbandingan antara jumlah ikan yang hidup hingga akhir pengepakan dengan jumlah ikan pada awal pengepakan. Untuk menghitung SR dapat digunakan rumus dari Goddard (1996), yaitu : Nt SR 100% No = Keterangan : SR = sintasan Nt = jumlah ikan akhir (ekor) No = jumlah ikan awal (ekor) 3.5.4.2 Total amoniak nitrogen (TAN) dan NH 3 Nilai TAN didapatkan dari perbandingan nilai adsorban dari sampel dan standar kemudian dikalikan konsentrasi larutan yang dipakai. TAN = Abs.Sampel Abs.Blanko Abs.Standar Abs.Blanko x [Standar]

27 NH 3 = Nilai TAN yang dikalikan dengan persentase amoniak yang tidak terionisasi berdasarkan ph dan suhu (tabel 1). Tabel 1. Persentase amoniak tidak terionisasi (NH 3 ) pada ph dan suhu yang berbeda (Boyd, 1990). Suhu ( C) ph 6.5 7 7.5 8 8.5 18 0,1 0,3 0,9 2,9 8,5 20 0,1 0,3 1,1 3,3 9,8 22 0,1 0,4 1,2 3,8 11,2 24 0,2 0,5 1,4 4,4 12,7 26 0,2 0,5 1,7 5 14,4 3.5.5 Analisis data Analisis data menggunakan analisis ragam (anova) dengan uji F pada selang kepercayaan 95% menggunakan program MS.Excel 2007 dan SPSS 17.0. Apabila berpengaruh nyata, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji BNT. Namun untuk perhitungan TAN menggunakan uji Kruskal Wallis karena data yang didapatkan tidak homogen.

Persiapan 1. Persiapan alat dan bahan Persiapan alat meliputi akuarium pemeliharaan benih, DO-meter, termometer, ph-meter, styrofoam, pipet Mohr, spektrofotometer, kain kasa, gelas piala, kain kasa, karet gelang dan kantong plastik poly etylen (PE). Persiapan bahan meliputi benih ikan gurame, pereaksi uji amonia, NaCl, oksitetrasiklin, zeolit, karbon aktif dan reagen uji amonia 2. Adaptasi ikan Benih ikan berasal dari Kalirejo, sebelum dilepaskan dalam akuarium dilakukan aklimatisasi. Ikan diberi makan sebanyak 3 kali sehari secara ad libitum. Pelaksanaan 1. Penentuan kemampuan puasa ikan : Ikan dipuasakan sampai pada hari keberapa mampu bertahan 2. Penentuan tingkat konsumsi oksigen : Mengukur tingkat konsumsi oksigen ikan 3. Penentuan laju ekskresi amonia : menghitung jumlah amoniak yang diekskresikan ikan 4. Penentuan kapasitas zeolit dan karbon aktif dalam menyerap TAN: mengetahui jumlah TAN yang diadsorpsi zeolit dan karbon aktif tiap satuan waktu tertentu 5. Penambahan zeolit dan karbon aktif : mengetahui dosis yang optimum Pengangkutan Benih yang telah dipuasakan selama 2 hari dimasukkan ke dalam plastik dan dimasukkan kedalam kotak styrofoam Pengamatan Pengamatan dilakukan setiap 6 jam, dan pengambilan sampel air sebanyak 30 ml per kantung setiap 24 jam Analisis data Data diolah dengan program SPSS versi 17.0 dan jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT Penyusunan laporan Gambar 4. Road map penelitian