METODE PENELITIAN. dan WS Mesuji Tulang Bawang yang disajikan pada Tabel 16 dan Tabel 17. Tabel 16. Sungai di WS Seputih Sekampung

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada masing-masing 3 lokasi sampel yang berbeda

I. PENDAHULUAN. segi kuantitas maupun dari segi kualitas airnya. meningkatnya kuantitas dan kualitas air. Kebutuhan air semakin hari akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

TINJAUAN PUSTAKA. dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

Propinsi LAMPUNG. Total Kabupaten/Kota

Coding Kota / Kabupaten Kecamatan

No. Permasalahan Solusi 3. Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang mekanisme pengajuan izin lingkungan Telah diterbitkan peraturan Bupati

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

I. PENDAHULUAN. digunakan untuk seluruh mahluk hidup di muka bumi ini dengan. ketersediaannya di alam semesta dalam jumlah yang tetap.

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu-satunya tanaman pangan yang dapat tumbuh pada tanah yang

PENENTUAN STATUS PENCEMARAN KUALITAS AIR DENGAN METODE STORET DAN INDEKS PENCEMARAN (Studi Kasus: Sungai Indragiri Ruas Kuantan Tengah)

LOKASI DAN ALOKASI DANA PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 LAMPUNG

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 PERIODE 5-20 DESEMBER Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI I PERIODE 6-21 JANUARI Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 PERIODE 21 DESEMBER - 5 JANUARI 2016 Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha)

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

3. METODE PENELITIAN

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mewujudkan tujuan penelitian yang ingin dicapai,

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

Lampiran I.18 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 30 PERIODE APRIL 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sanggrahan Kecamatan Karanggan Kabupaten Temanggung dengan. 1. Kondisi dan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 26 PERIODE 7-22 FEBRUARI 2017

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 32 PERIODE MEI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 35 PERIODE 1-16 JULI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 38 PERIODE 18 AGUSTUS - 2 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 39 PERIODE 3-18 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 41 PERIODE 5-20 OKTOBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 42 PERIODE 21 OKTOBER -5 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 43 PERIODE 6-21 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 51 PERIODE MARET Luas Baku Sawah Kecamatan

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/330/KPTS/013/2012 TENTANG

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

ANALISIS KUALITAS AIR PADA SENTRAL OUTLET TAMBAK UDANG SISTEM TERPADU TULANG BAWANG, LAMPUNG

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

LAPORAN TUGAS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KUALITAS AIR

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 29 PERIODE 27 MARET - 11 APRIL Luas Baku Sawah Kecamatan


III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. usaha dari laundry di dalam perkembangan aktivitas masyarakat saat ini (Antara dkk.

INDEKS KUALITAS AIR (IKA)

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Besai yang terletak

STUDI POTENSI BEBAN PENCEMARAN KUALITAS AIR DI DAS BENGAWAN SOLO. Oleh : Rhenny Ratnawati *)

Information System Design of River Water Quality in Lampung Province through Personal Extreme Programming Method

Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri

Simulasi Penentuan Indeks Pencemaran dan Indeks Kualitas Air (NSF-WQI)

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

PERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY

1.5. Lingkup Daerah Penelitian Lokasi, Letak, Luas dan Kesampaian Daerah Penelitian Lokasi dan Letak Daerah Penelitian...

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Data Hasil Analisis Laboratorium Terhadap Air Tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar

ANALISA STATUS MUTU AIR DAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN SUNGAI WANGGU KOTA KENDARI

III. METODE PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

Pengawasan dan penyimpanan serta pemanfaatan data kualitas air

ANALISA PENCEMARAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PENENTUAN TATA RUANG BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANTAUAN KUALITAS AIR ONLINE DAN REALTIME DI INTAKE PDAM TAMAN KOTA CENGKARENG DRAIN DKI JAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

PEMANTAUAN KUALITAS AIR ONLINE DAN REALTIME DI INTAKE PDAM TAMAN KOTA CENGKARENG DRAIN DKI JAKARTA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. satu Balai yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:

STUDI PENENTUAN STATUS MUTU AIR DI SUNGAI SURABAYA UNTUK KEPERLUAN BAHAN BAKU AIR MINUM

08. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI LAMPUNG

PENGOLAHAN AIR BERKUALITAS RENDAH MENJADI AIR DOMESTIK NON KONSUMSI (Studi Kasus : Air Sungai Way Belau Kuripan - Bandar Lampung)

ANALISIS KUALITAS DAN KLASIFIKASI MUTU AIR TUKAD YEH POH DENGAN METODE STORET

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

II. TINJAUAN PUSTAKA. bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

51 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada sungai yang tersebar di WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang yang disajikan pada Tabel 16 dan Tabel 17. Tabel 16. Sungai di WS Seputih Sekampung No Nama Sungai Kabupaten/Kota 1 Way Belau Kuripan Bandar Lampung 2 Way Kandis Lampung Selatan 3 Way Galih Lampung Selatan 4 Way Semah Pesawaran 5 Way Ketibung Lampung Selatan 6 Way Sukadana Lampung Timur 7 Way Raman Lampung Tengah 8 Way Batang Hari Lampung Tengah 9 Way Sekampung Lampung Timur, Lampung Tengah dan Pesawaran 10 Way Curup Lampung Timur 11 Way Manggarawan Lampung Timur 12 Way Kresno Widodo Pesawaran 13 Way Pubian Lampung Tengah 14 Way Tipo Lampung Tengah 15 Way Wawah Lampung Tengah 16 Way Tatayan Lampung Tengah 17 Way Wawah Srikaton Lampung Tengah 18 Way Terusan Lampung Tengah 19 Way Bulok Pringsewu 20 Way Seputih Lampung Tengah 21 Way Wayah Lampung Tengah

52 Tabel 17. Sungai di WS Seputih Sekampung No Nama Sungai Kabupaten/Kota 1 Way Abung Lampung Utara 2 Way Rarem II Lampung Utara 3 Way Sabuk Lampung Utara 4 Way Melan Lampung Utara 5 Way Tulung Mas Lampung Utara 6 Way Tulung Tambak Lampung Utara 7 Way Neki Way Kanan 8 Way Pidada Tulang Bawang 9 Way Bujuk Tulang Bawang 10 Way Umpu Kiri Tulang Bawang Barat 11 Way Tulung Mas Lampung Utara 12 Way Umpu Way Kanan 13 Way Tahmi Way Kanan 14 Way Giham Way Kanan 15 Way Umpu Kanan Way Kanan 16 Way Besai Lampung Barat dan Way Kanan 17 Way Tangkas Way Kanan B. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data uji parameter laboratorium dari BBWS Mesuji Sekampung dan BPLHD Provinsi Lampung dengan perincian sebagai berikut: 1. Data kualitas air kurun waktu 2011 2013 dari BBWS Mesuji Sekampung dan BPLHD Provinsi Lampung; 2. Peta Wilayah Sungai Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang.

53 C. Bagan Alir Penelitian Mulai Persiapan dan pengumpulan Data kualitas air dan Peta WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang Data lengkap untuk perhitungan? NO Estimasi data parameter untuk data tidak lengkap YES Analisa data kualitas air menggunakan metode WQI-DOE Malaysia, Stroret dan IP Estimasi data TSS dengan persamaan: TSS = 0.625 x DHL Hasil analisis kualitas air WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang Pembuatan data base kualitas air di MySQL versi 5 Pembuatan interface sistem informasi dalam bahasa PHP versi 5 Running aplikasi sistem informasi Debugging NO YES Selesai Gambar 15. Bagan alir Penelitian

54 D. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tahapan dalam pelaksanaan penelitian Indeks Kualitas Air / Water Quality Index (WQI) DOE Malaysia, Storet dan Indeks Pencemaran (IP) sungai di Provinsi Lampung adalah: 1. Persiapan data sekunder Data sekunder berupa parameter uji laboratorium sebagai data untuk melakukan analisis menentukan status kualitas air sungai. Tahapan dalam persiapan data sekunder adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data hasil analisa laboratorium. Data uji laboratorium yang digunakan diperoleh dari BBWS Mesuji Sekampung terdiri dari 21 parameter dan Amonia Nitrat dari BPLHD Provinsi Lampung yang disajikan dalam tabel 18. 1. Tabel 18. Parameter hasil uji laboratorium 21 parameter dari Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung No Parameter 1 Temperatur / Suhu 2 DHL (Daya Hantar Listrik) / Conductivity 3 Kekeruhan (Turbudity) 4 Zat Terlarut / TDS (Total Dissolved Solid) 5 ph 6 Oksigen Terlarut / DO (Dissolved Oxygen) 7 BOD (Biochemical Oxygen Demand) 8 COD (Chemical Oxygen Demand) 9 Natrium (Na) 10 Calsium (Ca) 11 Clorida (Cl) 12 Fluorida (F) 13 Boron (B) 14 Besi Terlarut (Fe) 15 Arsen (As) 16 Selenium (Se) 17 Minyak 18 Total Coliform 19 Escherichia Coli 20 Pathogen (Vibro) 21 Staphylococcus aereus

55 2. Parameter hasil uji laboratorium Amoniak Nitrat dari BPLHD Provinsi Lampung untuk WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang b. Data lokasi titik pengambilan Lokasi pengambilan titik sampel yang tersebar di WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang pada ruas sungai yang terpasang Pos Duga Air (PDA) yang disajikan dalam tabel 19 dan tabel 20. Tabel 19. Lokasi pengambilan sampel di WS Seputih Sekampung dari BBWS Mesuji Sekampung No Nama Sungai Nama PDA 1 Way Belau Kuripan 004 2 Way Kandis 150 3 Way Galih 001 4 Way Semah 126 5 Way Ketibung 149 6 Way Sukadana 125 7 Way Raman 140 8 Way Batang Hari 142 9 Way Sekampung 124, 153, 151, 143,152, 145 dan 144 10 Way Curup 104 11 Way Manggarawan 102 12 Way Kresno Widodo 146 13 Way Pubian 119 14 Way Tipo 130 dan 131 15 Way Wawah 011 dan 128 16 Way Tatayan 133 dan 129 17 Way Wawah Srikaton 121 18 Way Terusan 136 19 Way Bulok 147 dan 148 20 Way Seputih 137, 138 dan 135 21 Way Wayah 134

56 Tabel 20. Lokasi pengambilan sampel di WS Mesuji Tulang Bawang dari BBWS Seputih Sekampung No Nama Sungai Nama PDA 1 Way Abung 163 2 Way Rarem II 164 3 Way Sabuk 172 4 Way Melan 174 5 Way Tulung Mas 175 6 Way Tulung Tambak 176 7 Way Neki 173 8 Way Pidada 178 9 Way Bujuk 179 10 Way Umpu Kiri 169 11 Way Tulung Mas 168 12 Way Umpu 166 dan 162 13 Way Tahmi 165 14 Way Giham 167 dan, 171 15 Way Umpu Kanan 161 16 Way Besai 170 17 Way Tangkas 177 Lokasi pengambilan titik sampel Amonia Nitrat yang tersebar di WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang pada sungai yang di pantau oleh BPLHD Provinsi Lampung yang disajikan pada tabel 21 dan tabel 22. Tabel 21. Lokasi pengambilan sampel Amonia Nitrat di WS Seputih Sekampung dari BPLHD Provinsi Lampung No Nama Sungai 1 Way Seputih 2 Way Sekampung Nama Lokasi Desa Haduyang Ratu, Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah Desa Gunung Sugih, Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah Desa Teluk Dalem, Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Desa Sukoharjo II, Kecamatan Sujoharjo Kabupaten Pringsewu Desa Madah, Kecamatan Natar Kabupaten Lmapung Selatan Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan

57 Tabel 22. Lokasi pengambilan sampel Amonia Nitrat di WS Mesuji Tulang Bawang dari BPLHD Provinsi Lampung No Nama Sungai 1 Way Besai Nama Lokasi Desa Sukajaya, Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Way Kanan Desa Banjar Masin, Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan Desa Negeri Agung, Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan a. Pengumpulan peta WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang untuk tampilan dalam Sistem informasi Kualitas Air Sungai di Wilayah Sungai Provinsi Lampung dari Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung. 2. Analisa data kualitas air: Data sekunder yang telah dikumpulkan akan dianalisa untuk menentukan status kualitas air dengan menggunakan metode WQI-DOE Malaysia, Storet dan Indeks Pencemaran (IP) yang dijelaskan secara rinci sebagai berikut: A. Metode WQI-DOE Malaysia 1. Mengumpulkan data parameter berupa data ph, DO, BOD, COD, SS dan AN; 2. Melakukan konversi data parameter DO dengan satuan mg/l menjadi persen (%) dengan persamaan 2.1 : DO % = DO i DO t x100% (2.1) dimana : DO i : DO hasil uji

58 DO t : Konsentrasi oksigen jenuh (mg/liter) pada suhu tertentu dengan tekanan 760 mmhg(mg/liter) Data oksigen jenuh dapat diperoleh dari tabel 4 yang menyajikan hubungan antara suhu dan oksigen terlarut jenuh teoritis. 3. Menghitung parameter SS (Suspended Solid) atau TSS (Total Suspended Solid) dilakukan estimasi dengan menggunakan rumus: TSS (mg/lt) = 0,625 x DHL Dimana: DHL : Daya Hantar Listrik / Conductivity ( µmhos/cm atau µs) 4. Mencari data pengujian AN (Amonia Nitrat) terdekat terhadap lokasi pengambilan sampel dari BPLHD Provinsi Lampung; 5. Menghitung Nilai Sub Indeks dari setiap parameter dengan persamaa 2.5 sampai 2.21 yaitu: 1. Sub Index DO Formula untuk mendapatkan nilai Sub-Index DO (SIDO) adalah: SIDO = 0 untuk DO 8 (2.5) SIDO = 100 untuk DO 92 (2.6) SIDO = 0,395 + 0,003 DO 2 0,0002 DO 3 Untuk 8 < DO <92 (2.7)

59 2. Sub Index BOD Formula untuk mendapatkan nilai Sub-Index BOD (SIBOD) adalah SIBOD = 100,4 4,23BOD (2.8) Untuk BOD 5 SIBOD = 108 exp 0,055BOD 0,1BOD (2.9) Untuk BOD > 5 3. Sub Index COD Formula untuk mendapatkan nilai Sub-Index COD (SICOD) adalah: SICOD = 1.33COD + 99.1 untuk COD 20 (2.10) SICOD = 103 exp 0.0157COD 0.04COD (2.11) Untuk COD > 20 4. Sub Index AN Formula untuk mendapatkan nilai Sub-Index AN (SIAN) adalah: SIAN = 100,5AN 105AN untuk AN 0,3 (2.12) SIAN = 94 exp 0,573AN 5 IAN 2I (2.13) Untuk 0,3 < AN <4 SIAN = 0 untuk AN 4 (2.14) 5. Sub Index SS Formula untuk mendapatkan nilai Sub-Index ph (SS) adalah:

60 SISS = 97,5 exp 0,00676SS + 5 0,05SS (2.15) Untuk SS 100 SISS = 71 exp 0,0061x 0,015 0,05x (2.16) Untuk 100 < x <1000 SISS = 0 untuk SS 1000 (2.17) 6. Sub Index ph Formula untuk mendapatkan nilai Sub-Index ph (SIpH) adalah SIpH = 17,2 17,2pH + 5,02pH 2 untuk ph < 5,5 (2.18) SIpH = 242 + 95,5pH 6,67pH 2 untuk 5,5 ph < 7 (2.19) SIpH = 181 + 82,4pH 6,05pH 2 untuk 7 ph < 8,75 (2.20) SIpH = 536 77pH + 2,7pH 2 untuk ph 8,75 (2.21) 7. Menghitunng nilai WQI-DOE dengan persamaan 2.4 sebagai berikut: WQI = 0,22SSIDO + 0,19SIBOD + 0,16SICOD + 0,15SIAN + 0,16SISS + 0,12SIpH (2.4) 8. Menentukan status mutu air dan mendeskripsikan kualitas air sungai menggunakan Tabel 5. B. Metode Storet Langkah perhitungan Metode Stroret adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data kualitas air pada lokasi yang sama secara periodik untuk mendapat data dari waktu ke waktu (time series

61 data) minimal 2 seri data dan untuk data tunggal tidak dapat dihitung dengan metode ini; 2. Membandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu sesuai dengan kelas air; 3. Apabila hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran < baku mutu) maka diberi skor 0. 4. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran > baku mutu), maka diberi skor berdasarkan tabel 13. 5. Menghitung total jumlah dari seluruh parameter dan menentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan tabel 14. C. Metode Indeks Pencemaran (IP) 1. Mengumpulkan data kualitas air untuk setiap titik pengambilan setiap tahunnya; 2. Menghitung nilai perbandingan parameter dan baku mutu baru sesuai kelas perutukan air untuk menggantikan nilai perbandingan terhadap hasil uji dengan formula : a. Parameter dengan baku mutu dimana konsentrasi menurun menyatakan tingkat pencemaran meningkat contohnya DO (Dissolved Oxygen). Untuk menetukan C i /L ij perlu ditentukan nilai teoritik atau nilai maksimum untuk

62 menggantikan C i /L ij hasil uji menggunakan persamaan 2.23 sebagai berikut: C i L ij dimana: baru = C im C i uji C im L ij (2.23) C i uji C im : Konsentrasi hasil uji parameter : Konsentrasi teoritik L ij : Konsentrasi parameter sesuai baku mutu peruntukan air j b. Parameter dengan baku mutu nilai rentang contohnya ph. Perlu ditentukan nilai L ij rata-rata dengan persamaan 2.24 sebagai berikut: L ij rata rata = L ij maksimum dimana : + L ij minimum 2 (2.24) L ij rata-rata L ij maksimum L ij minimum : Nilai rentang rata-rata : Nilai rentang maksimum : Nilai rentang minimum 1. Untuk nilai C i L ij rata-rata digunakan persamaan 2.25 sebagai berikut: C i L ij baru = C i L ij rata rata L ij rata rata L ij minimum (2.25) dimana : C i : Konsentrasi hasil uji parameter

63 L ij rata-rata L ij maksimum L ij minimum : Nilai rentang rata-rata : Nilai rentang maksimum : Nilai rentang minimum 2. Untuk nilai C i >L ij rata-rata digunakan persamaam 2.26 sebagai berikut: C i L ij baru = C i L ij rata rata L ij rata rata L ij maksimum (2.26) dimana : Ci L ij rata-rata L ij maksimum : Konsentrasi hasil uji parameter : Nilai rentang rata-rata : Nilai rentang maksimum 3. Untuk parameter yang lain digunakan persamaan sebagai berikut: a. Jika nilai C i / L ij uji < 1 digunakan C i / L ij uji b. Jika nilai C i / L ij uji > 1 digunakan persamaan 2.27 sebagai berikut: C i L ij baru = 1 + 5log C i L ij uji (2.27) dimana: (C i /L ij ) baru : Nilai Ci/Lij baru (C i /L ij ) uji : Nilai Ci/Lij hasil uji C i L ij : Konsentrasi hasil uji parameter : Konsentrasi parameter sesuai baku mutu peruntukan air j

64 3. Menghitung total nilai (C i /L ij ) baru dari seluruh parameter dan menentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan tabel 15. 3. Membuat Sistem Informasi Kualitas Air Sungai di Wilayah Sungai Provinsi Lampung dengan tahapan sebagai berikut: a. Menyiapkan kebutuhan masukan berupa data uji kualitas air dari lokasi penelitian di WS Seputih Sekampung dan WS Mesuji Tulang Bawang kurun waktu 2011 2013 dan data parameter Amoniak Nitrat dari BPLHD Provinsi Lampung; b. Mempersiapkan kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membuat sistem ini adalah sebagai berikut: 1. PHP versi 5 PHP merupakan bahasa pemrograman script yang dipakai untuk membuat program situs web dinamis. PHP versi awal PHP Form Interpreter, namun sejak tahun 1998 berubah menjadi PHP Hypertext Preprocessing. Kelebihan bahasa pemrograman PHP versi 5 adalah fitur berorientasi objek (Gutmans dkk, 2004). 2. MySQL versi 5 MySQL merupakan perangkat lunak untuk sistem manajemen basis data SQL. MySQL sangat populer dengan administrasi basis data yaitu phpmyadmin. MySQL berfungsi mengolah data yang ada dalam sistem informasi yang akan dibangun.

65 c. Desain Basis Data Basis data merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pemakainya. Perancangan basis data berbasis web adalah tabel admin, tabel buku tamu. d. Rancangan Antarmuka (Interface) Tujuan perancangan Interface adalah menggambarkan tampilan dari sistem yang akan diaplikasikan. Perancangan basis data berbasis web adalah halaman interafktif merupakan menu yang digunakan untuk menampilkan informasi kualitas air berupa: 1. Informasi nama sungai; 2. Informasi tahun pengambilan sampel; 3. Informasi hasil analisis dengan Metode WQI-DOE Malaysia, Stotret dan Indeks Pencemaran; dan Tampilan dari sistem informasi yang di bangun secara garis besar terdiri dari : 1. Header; 2. Halaman interaktif; 3. Menu utama yang terdiri dari menu Home, hasil analisa WQI-DOE Malaysia, Storet dan IP ; 4. Menu Penunjang terdiri dari Vooting dan foto; 5. Informasi.

66 HEADER Home, hasil uji WQI- DOE Malaysia, Storet dan IP, Artikel, Buku Tamu dan Peta WS HALAMAN INTERAKTIF Vooting dan Foto Informasi Gambar 16, Tampilan Umum Sistem Informasi Kualitas Air Sungai di Wilayah Sungai Provinsi Lampung e. Pengujian Aplikasi Web Tahapan dalam pengujian aplikasi web adalah : 1. Menampilkan menu pada tampilan sistem informasi dan setiap menu dapat diproses. Melakukan koreksi di bahasa PHP versi 5 jika menu tersebut tidak tampil; 2. Melakukan proses pada menu WQI-DOE, Storet dan IP (Indeks Pencemaran); 3. Menampilan di halaman interaktif dengan hasil hitungan Metode WQI-DOE Malaysia, Storet dan IP jika tidak sama dengan hitungan perlu dikoreksi data di MySQL; 4. Menampilkan kembali pada menu tampilan sistem informasi dan proses tersebut hingga hasil sesuai analisis manual.