2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shinta Rizki N, 2013

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. melalui interaksi kemampuan berbahasa. Hal ini dimaklumi karena berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mujizat Maulana Ibrahim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sindy Marcelina, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan memiliki keterikatan dengan lainnya. Kaitan dengan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Fersil Viali, 2016 Penerapan Metode Copy The Master dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan minat belajar siswa dan keberhasilan mengajar guru. Wina Sanjaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rianti Febriani Setia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan tersebut sudah diperoleh ketika ia sudah mulai belajar berbicara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Tita Yulianti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dwi Sukmalanita, 2013 Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa memiliki empat komponen keterampilan berbahasa. Keterampilan menulis merupakan urutan yang paling terakhir dalam proses belajar bahasa setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Keterampilan menulis adalah kemampuan yang bersifat aktif dan produktif. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil dalam memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Sebagian orang mengatakan bahwa menulis itu mudah. Sekali duduk mereka dapat menulis hingga selesai. Hasil tulisan mereka sangat bagus, tetapi apakah tulisannya sesuai dengan kaidah yang berlaku atau tidak. Sebaliknya, banyak juga orang yang merasa takut untuk memulai. Segala yang diangan-angankan sulit untuk dituliskan. Menulis untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan benar harus melalui proses pembelajaran dan latihan secara terus-menerus. Oleh karena itu, menulis dianggap keterampilan yang paling sulit. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiyantoro (2001, hlm. 396) bahwa dari tiga kemampuan berbahasa lainnya, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur bahasa yang bersangkutan sekalipun. Karena keterampilan menulis menuntut penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri. Berita merupakan konsumsi masyarakat yang didapat dari media cetak maupun media elektronik, dalam hal ini perlu dipersiapkan sumber daya untuk menghadapi tantangan dalam menyampaikan maupun menulis teks berita. Maka dari itu, penulisan teks berita menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah. Salah satu kompetensi dasar yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya siswa kelas VIII dan berkaitan dengan keterampilan menulis yaitu menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas. Kompetensi dasar ini merupakan bagian dari standar kopetensi ke 12 Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Pembelajaran menulis teks berita tidak lepas dari tujuan pembelajaran

2 Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan berbahasa dengan cara meliput berbagai peristiwa kemudian menuliskannya dalam bentuk berita. Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran kompetensi dasar tersebut, masih banyak kendala yang dihadapi. Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan, kegiatan menulis, khususnya menulis berita siswa di SMP belum menunjukkan harapan yang menggembirakan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan menulis kurang diminati siswa. Hal ini bisa diketahui dan diidentifikasi dari beberapa hal, antara lain hasil wawancara dengan Pak Darpin salah satu guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII yang megajar di SMPN 12 Bandung, beliau menjelaskan bahwa kemampuan menulis siswa kelas VIII masih sangat rendah, terutama menulis teks berita. Siswa masih bingung dengan pengemasan bahasa berita yang singkat, padat, dan jelas. Merekapun terkadang tidak memperhatikan kelengkapan data pokok berita. Selain itu aspek ejaan dan tanda baca juga masih rendah. Menurut hasil observasi dan wawancara pada siswanya langsung di sekolah, rata-rata siswa mengaku kurang begitu suka dan antusias dalam menulis karena merasa kegitan menulis itu sulit bagi mereka. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang masih sulit dilakukan oleh siswa khususnya menulis teks berita. Faktor-faktor penyebab masalah tersebut diantaranya siswa kesulitan mencari dan menuangkan gagasan dalam menulis teks berita. Selain itu, faktor penyebab lain yaitu metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis teks berita kurang tepat dan bervariatif, sehingga kurang memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis teks berita serta teknik belajar yang digunakan masih konvesional. Sejauh ini dalam pembelajaran menulis teks berita berlangsung dengan menggunakan metode yang sama dari waktu ke waktu, yaitu hanya dengan memberikan tugas menulis dan dikerjakan di rumah kemudian dikumpulkan pada batas waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini, guru tidak mengetahui bagaimana proses pengerjaan siswa. Dengan kata lain, pembelajaran hanya berorientasi pada produk. Guru hanya mengetahui hasil akhirnya sebagai bahan penilaian.

3 Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama bidang keterampilan menulis teks berita, sudah selayaknya diperlukan sebuah model atau cara pengajaran yang lebih memudahkan siswa dalam melewati proses produktif, yaitu dari menemukan ide sampai menuangkannya. Untuk itu guru harus menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Menurut Slavin (2009, hlm. 10) siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya. Dalam hal ini pembelajaran kooperatif dilaksanakan, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat saling mendiskusikan konsep-konsep itu dengan temannya. Untuk itu peneliti menawarkan alternatif metode pembelajaran menulis teks berita yaitu salah satu model pembelajaran kooperatif tipe round table. Menurut Lie (2000, hlm. 62) pembelajaran kooperatif melalui strategi round table dapat digunakan dalam semua mata pelajaran untuk semua tingkatan usia anak didik. Round table merupakan teknik menulis yang menerapkan pembelajaran dengan menunjuk tiaptiap anggota kelompok untuk berpartisipasi secara bergiliran dalam kelompoknya dengan membentuk meja bundar atau melingkar (Mccafferty dalam Ratnasih, 2013, hlm. 3). Model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam menulis teks berita sehingga pembelajaran menulis teks berita menjadi lebih efektif dan kemampuan siswa dalam menulis teks berita menjadi lebih optimal. Selain itu, model pembelajaran ini diharapkan bisa membawa dampak positif bagi guru dan siswa dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis teks berita di SMP. Model pembelajaran kooperatif tipe round table dapat menjadi sebuah strategi yang digunakan untuk proses belajar dimana siswa akan lebih mudah menentukan secara komprehensif konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikan dengan siswa yang lainnya. Penelitian terdahulu yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe round table pernah dilakukan oleh Nur Wulansari (2008). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe round table dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMPN 1 Sleman. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa mengalami

4 peningkatan antara nilai rata-rata prates dibandingkan dengan nilai rata-rata pascates. Selain itu, penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe round table juga pernah dilakukan oleh Sekar Chandra Ratnasih (2013). Berdasarkan hasil penelitian tersebut nilai rata-rata yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Keduanya sama-sama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe round table dalam pemebelajaran menulis. Namun berbeda mata pelajaran, yang pertama penelitian dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan yang kedua dalam mata pelajaran bahasa Jerman. Hasil kedua penelitian tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe round table. Hasil dari kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe round table efektif dalam pembelajaran menulis. Oleh karena itu, peneliti tertarik menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe round table dalam pembelajaran teks berita digunakan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis teks berita. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe round table yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita. Hal ini yang membedakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. B. Rumusan Masalah Penelitian Sesuai dengan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe round table di kelas eksperimen? 2. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung sebelum dan sesudah diterapkan metode terlangsung di kelas pembanding? 3. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar menulis teks berita menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe round table di kelas eksperimen dengan menggunakan metode terlangsung di kelas pembanding pada siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung?

5 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan, tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe round table di kelas eksperimen. 2. Kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung sebelum dan sesudah diterapkan metode terlangsung di kelas pembanding. 3. Mengetahui perbedaan antara hasil belajar menulis teks berita menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe round table di kelas eksperimen dengan metode terlangsung di kelas pembanding pada siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung. D. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang dapat diperoleh hasil dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagi Peserta Didik Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe round table, dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, meningkatkan minat siswa, mengaktifkan siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar secara individu maupun kelompok, dan khususnya dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita. 2. Bagi Guru Mendorong dan memotivasi guru agar senantiasa menggunakan strategi pembelajaran kooperatif yang beragam saat melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi guru tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe round table dalam pembelajaran menulis teks berita. 3. Bagi Sekolah Memberikan masukan bagi sekolah dalam mengatasi masalah-masalah ketika proses pembelajaran mengenai keaktifan siswa, hasil belajar siswa, dan penggunaan startegi pembelajaran, sehingga sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

6 4. Bagi Peneliti Meningkatkan kualitas diri peneliti, dan memberikan pengalaman sekaligus pengetahuan mengenai cara menerapkan metode yang efektif dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe round table dalam pembelajaran menulis teks berita. E. Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni model pembelajaran kooperatif tipe round table dan kemampuan menulis teks berita. Berikut ini merupakan definisi operasional dari kedua variabel tersebut. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe round table dalam pembelajaran menulis teks berita adalah model pembelajaran yang berfokus pada pembelajaran dengan menunjuk tiap-tiap anggota kelompok untuk berpartisipasi secara bergiliran dalam kelompoknya dengan membentuk meja bundar atau melingkar dalam menulis teks berita. Menurut Lie (2000, hlm. 62) pembelajaran kooperatif melalui strategi round table dapat digunakan dalam semua mata pelajaran untuk semua tingkatan usia anak didik. Pembelajaran kooperatif tipe round table juga dapat menjadi sebuah strategi yang digunakan untuk proses belajar dimana siswa akan lebih mudah menentukan secara komprehensif konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikan dengan siswa lainnya. 2. Pembelajaran menulis teks berita adalah proses belajar siswa dalam menulis sebuah peristiwa dengan memperhatikan langkah penulisan, seperti menentukan sumber berita, mendatangi sumber berita, mencatat fakta-fakta, menyusun fakta-fakta, dan menyunting tulisan. F. Struktur Organisasi Bab 1 memuat pendahuluan yang terdiri atas latar belakang permasalahan keterampilan menulis, dari latar belakang tersebut muncul beberapa poin rumusan masalah penelitian disertai dengan tujuan penelitian. Dalam bab ini juga terdapat manfaat penelitian yang bisa dijadikan acuan atau referensi bagi berbagai pihak. Bab 2 memuat landasan teoretis dalam bidang keterampilan menulis teks berita menggunakan metode pembelajaran yang dianggap mampu menjadikan

7 pembelajaran menjadi lebih efektif dan tidak membosankan sehingga dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis. Bab 3 memuat metodologi penelitian yang terdiri atas lokasi subjek penelitian dan sumber data penelitian menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Selain itu bab ini memuat metode dan desain penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, instrumen penelitian, instrumen tes, dan analisis data. Bab 4 memuat hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas deskripsi data hasil tes, deskripsi pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai terjadi peningkatan atau tidaknya keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe round table. Bab 5 memuat simpulan, implikasi, dan saran yang terdiri atas penafsiran peneliti terhadap hasil peningkatan dan tidaknya keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe round table.