BAB II GAMBARAN UMUM. Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung. 2.1 Sejarah Singkat Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumberdaya Mineral. Di dunia Internasional, agency ini lebih dikenal dengan

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Balai Pemantauan Gunung Api. Organisasi. Tata Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Perubahan dan perkembangan teknologi dan sistem informasi yang

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1945 : Dibentuk Jawatan Tambang dan Geologi, Kementerian Kemakmuran

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI (MGM)

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NO.3 TAHU 2010 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BANTEEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR! TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 186

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11 TAHUN 2013

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

Telepon: , , Faksimili: ,

BAB II RUANG LINGKUP PUSDIKLAT TMB

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.5

Pemahaman Masyarakat Pada Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Ijen, Jawa Timur (Imam Santosa)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

DINAS PENGAIRAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 88

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 Novembe

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan tempat dimana tiga lempeng besar dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Tugas: melaksanakan fasilitasi dan stimulasi pembiayaan, pembinaan, pengembangan dan pembangunan perumahan. (pasal 11 )

BAB II PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI. 2.1 Sejarah Perusahaan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAPPEDA Kabupaten Probolinggo 1.1 LATAR BELAKANG

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

BAB II GAMBARAN UMUM BBPJN VIII. 2.1 Sejarah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATPOL PP

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERMENLHK RI NO: P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung 2.1 Sejarah Singkat Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi adalah satu unit dilingkungan Badan Geologi. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 0030 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Di dunia Internasional lebih dikenal dengan sebutan Vulcanological Survey of Indonesia (VSI). Organisasi ini terbentuk setelah beberapa kali berganti nama yang berawal setelah meletusnya Gunung Kelut di Jawa Timut tahun 1919 yang menimbulkan korban manusia lebih dari 5000 orang. Pada tanggal 16 September 1920 dibentuk Vulkaan Bewakings Dients (Dinas Penjagaan Gunung Api) sibawah naungan Volcanologische Onderzoek (VO), yang tahun 1939 didunia internasional dikenal sebagai Volcanological Survey. Sejak tahun 1920 1941, Volcanologische Onderzoek ini telah membangun beberapa pos penjagaan gunung api, yaitu Pos Gunung Krakatau di Pulau Panjang, Pos Gunung Tangkuban Perahu, Pos Gunung Papandayan, Pos Kawah Kamojang, Pos Gunung Merapi (Babadan, Krinjing, Plawangan, Ngepos), Pos Gunung Kelut, Pos Gunung Semeru dan Pos Kawah Ijen. Pada saat pendudukan Jepang, kegiatan penjagaan gunung api ditangani oleh Kazan Chosabu selama periode 1942-1945. 8

Setelah Indonesia merdeka dibentuk Dinas Gunung Berapi (DGB) dibawah Jawatan Pertambangan, kemudian 1966 dirubah menjadi Urusan Vulkanologi dibawah Direktorat Geologi dan selanjutnya pada tahun 1976 berubah lagi menjadi Sub Direktorat Vulkanologi dibawah Direktorat Geologi, Departemen Pertambangan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 734 Tahun 1978 terbentuklah Direktorat Vulkanologi di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi. Perkembangan organisasi Departemen Pertambangan dan Energi berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984 dan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1748 Tahun 1992 terbentuk Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral. Sejak Tahun 2001 sampai 2005, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 1915 Tahun 2001, urusan Gunung Api, gerakan tanah, gempa bumi, tsunami, erosi dan sedimentasi ditangani oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, lalu setelah terbentuk Badan Geologi, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berubah nama institusinya menjadi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). 9

2.2 Visi dan Misi Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung 2.2.1 Visi Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung. "pengelolaan informasi potensi kegunungapian dan pengelolaan mitigasi bencana alam geologi " 2.2.2 Misi Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung. meminimalkan korban jiwa manusia dan kerugian harta benda dari bencana geologi. 2.3 Struktur Organisasi Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi. Gambar 2.1 Struktur organisasi 10

2.4 Kantor Dinas Organisasi Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sebuah instansi pemerintah yang bertempat di Jalan Dipenogoro No. 57 Bandung,Website : http://pvmbg.bgl.esdm.go.id/. Telp. 022-7272606 Fax. 022-7202761 2.5. Tugas Sub-sub PVMBG Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas, melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan pusat, dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan fungsi : a. Pengurusan perencanaan, pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan kesejahteraan pegawai, serta dokumentasi tata naskah pegawai. b. Pelaksanaan persuratan dinas dan kearsipan serta perpustakaan. c. Penyiapan rumusan perencanaan kerja dan penganggaran berbasis kinerja d. Pelaksanaan pengelolaan sarana, keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan. e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan pusat. 11

Bagian Tata Usaha terbagi atas dua bagian yaitu : 1. Subbagian Umum dan Kepegawaian yang mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan bahan, penelaahan, pengurusan, serta evaluasi pelaksanaan atas pengelolaan pegawai, dokumentasi dan tata naskah pegawai, kearsipan, perpustakaan dan akuntabilitas kinerja pusat. 2. Subbagian Keuangan dan Rumah Tangga yang mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan bahan, penelaahan, pengurusan serta evaluasi pelaksanaan atas pengelolaan perencanaan kerja, administrasi keuangan, pengelolaan sarana dan rumah tangga pusat. Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi Mempunyai tugas, melaksanakan pengamatan dan penyelidikan gunungapi, dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pengamatan dan pemantauan gunungapi, serta penetapan status dan peringatan dini. b. Pelaksanaan pemberian rekomendasi penanggulangan. c. Pelaksanaan penyelidikan geofisika, geokimia dan deformasi, serta pengembangan metoda pemantauan dan pemetaan geologi gunungapi. d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengamatan dan penyelidikan gunungapi. 12

Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Subbidang Pengamatan Gunungapi yang mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas pengamatan gunungapi, penetapan status, peringatan dini dan rekomendasi penanggulangan. 2. Subbidang Penyelidikan Gunungapi yang mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan serta evaluasi atas penyelidikan gunungapi. Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Mempunyai tugas melaksanakan pengamatan gempa bumi dan gerakan tanah, dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pengamatan dan pemeriksaan gempa bumi dan gerakan tanah. b. Pelaksanaan identifikasi serta pemetaan sesar aktif dan daerah rawan tsunami. c. Pelaksanaan pemberian rekomendasi teknis penanggulangan gempa bumi, gerakan tanah dan tsunami. d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengamatan gempa bumi dan gerakan tanah. Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah terbagi atas dua bagian, yaitu : 13

1. Subbidang Pengamatan Gempa Bumi yang mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas mitigasi gempa bumi. 2. Subbidang Pengamatan Gerakan Tanah yang bertugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, pelaksanaan, serta evaluasi atas mitigasi gerakan tanah. Bidang Evaluasi Potensi Bencana Mempunyai tugas, melaksanakan evaluasi potensi bencana geologi, dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur teknis mitigasi bencana. b. Penyiapan rumusan rencana dan program penelitian serta pelayanan geologi kegiatan vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. c. Pelaksanaan prakiraan bencana gunungapi, serta penyusunan peta kawasan rawan bencana gunungapi. d. Pelaksanaan mitigasi bencana gempa bumi, gerakan tanah dan tsunami serta identifikasi potensi dan rekomendasi teknis penanggulangan kebakaran hutan. e. Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi dan sosialisasi hasil pengamatan serta kerjasama dan sistem mutu kelembagaan pusat. f. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan akuntabilitas kinerja penelitian dan pelayanan geologi kegiatan vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. 14

Bidang Evaluasi Potensi Bencana terbagi atas dua bagian yang terdiri dari : 1. Subbidang Evaluasi Bencana Gunungapi yang mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan, serta pelaksanaan atas perencanaan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi potensi bencana gunungapi. 2. Subbidang Evaluasi Bencana Geologi, mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan, penelaahan, penyiapan, serta pelaksanaan atas perencanaan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi potensi bencana geologi. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan dan memberikan jasa penelitian dan pelayanan dibidang geologi, serta melaksanakan tugas lainnya yang didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 15