BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan teori yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1950-an,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi dari masyarakat dan korporasi mengakibatkan banyak terdapat jasa

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Piutang Usaha terhadap Laba pada BMT Istiqomah Tulungagung

BABl PENDAHULUAN. Lembaga keuangan syariah lahir sebagai akibat adanya rasa

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Tanah Air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

Analisis Tata Kelola Penyaluran Dana Berbasis Bagi Hasil pada Lembaga Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum syari ah merupakan salah satu bank umum selain bank umum

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang.., Sri Wahyuni, Program Pascasarjana,

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN KEGIATAN USAHA BERBASIS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. menurun, tapi jika dilihat dari total asset mengalami kenaikan yaitu mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah atau di sebut juga dengan. prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, dan akad pelengkap.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana disebut dengan debitur. satu, yang sering disebut dengan pooling of fund yang sesuai dengan

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian yang semakin modern seperti sekarang ini, uang

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dianggap sebagai kemajuan perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Hal ini terbukti. Inggris (Ismal, 2012). Menurut Antonio (2001), bank syariah muncul

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia termasuk cukup signifikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat Indonesia pada 1 November 1991 (Antonio, 2011:25). Pada mulanya,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah berdiri sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim di Indonesia, yang berupaya mengakomodasi keinginan dari pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang berkaitan dengan pelanggaran praktek riba, kegiatan spekulasi dan ketidakjelasan dalam hal keuangan. Berkaitan dengan pemakaian dana dan pengupayaan sumber dana yang baik, bank memiliki kegiatan utama yaitu menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana. Penghimpunan dana dilakukan melalui simpanan dan investasi seperti giro, wadiah, tabungan dan deposito berjangka. Sedangkan penyaluran dana dilakukan dengan beberapa macam akad seperti Murabahah, istishna, mudharabah, musyarakah, ijarah, dan salam. (Wiroso, 2005:9) Bank syariah pada umumnya telah menggunakan Murabahah sebagai metode pembiayaan mereka yang utama, dengan jumlah pembiayaan yang lebih dominan dibanding dengan pembiayaan lain. Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini : 1

2 Komposisi Pembiayaan yang Diberikan Bank Umum Syariah 0% 3% 0% 0% 6% 7% 59% 25% Akad Mudharabah Akad Musyarakah Akad Murabahah Akad Salam Akad Istishna Akad Ijarah Akad Qardh Lainnya Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2014 Gambar 1.1 Komposisi Pembiayaan Seperti yang terlihat pada gambar diatas, sebagian besar pembiayaan yang dilakukan bank umum syariah adalah pada akad murabahah yaitu sebesar 59%. Sedangkan porsi pembiayaan dengan akad musyarakah sebesar 25%, dan sisanya terdiri dari akad mudharabah, salam, istishna, ijarah, qardh dan lainnya. Seharusnya, pembiayaan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah lebih banyak. Karena pada akad inilah karakteristik dasar perbankan syariah terbentuk. Kedua akad tersebut merupakan akad dengan sistem bagi hasil. Perbankan syariah dengan sistem bagi hasil inilah yang menjadi pembeda dengan bank konvensional. Produk pembiayaan dengan sistem bagi hasil seolah-olah tidak berdaya untuk menjadi pendamping operasional perbankan syariah. Sehingga pembiayaan dengan sistem jual beli menjadi pengganti sebagai produk inti dari beroperasinya bank syariah. (Karnaen, 2008)

3 Besarnya pendapatan margin murabahah juga selalu lebih besar dari pendapatan yang bersumber dari pembiayaan bagi hasil. Seperti yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, pendapatan margin murabahah selalu menempati posisi tertinggi dibandingkan pendapatan dengan prinsip bagi hasil. Seperti yang tertera pada tabel berikut ini: Nama Perusahaan Tabel 1.1 Pendapatan Terbesar pada 3 Bank Umum Syariah Pendapatan Margin Murabahah Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Sumber : Laporan keuangan yang dipublikasikan Tahun 2012-2014 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 Bank Muamalat Indonesia Rp 1.436.709 Rp 2.007.951 Rp 2.329.282 Rp 208.582 Rp 300.806 Rp 249.234 Rp 1.027.764 Rp 1.637.552 Rp 2.117.638 Bank Syariah Mandiri Rp 3.077.632 Rp 3.773.500 Rp 3.873.016 Rp 629.465 Rp 543.973 Rp 420.136 Rp 602.855 Rp 704.007 Rp 750.937 BNI Syariah Rp 527.024 Rp 854.003 Rp 1.450.260 Rp 16.708 Rp 54.685 Rp 99.232 Rp 106.069 Rp 117.623 Rp 136.237 Berdasarkan tabel diatas, terdapat ketidaksesuaian dengan teori yang dikemukakan oleh Saeed (2008:2) bahwa prinsip utama dalam bank syariah adalah prinsip bagi hasil yaitu mudharabah dan musyarakah. Hal ini menandakan bahwa seharusnya pendapatan lebih besar diperoleh dari bagi hasil. Prinsip bagi hasil merupakan ciri khas bank syariah, sehingga apabila pembiayaan murabahah lebih banyak memberikan pendapatan bagi bank syariah, hal tersebut dikhawatirkan menimbulkan persepsi dikalangan masyarakat bahwa tidak ada perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Sehingga syariah hanya dianggap sebagai label tambahan saja. Bahkan, dalam jurnal Ah. Azharuddin Lathif Vol. XII, No. 2, Junli 2012 yang berjudul konsep dan aplikasi akad murâbahah pada perbankan syariah di Indonesia bahwa berbagai kritik banyak dilontarkan dari para peneliti terkait dengan dominasi murabahah dalam produk perbankan syariah, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang kemudian menjuluki bank syariah sebagai bank murabahah. Para ahli ekonomi dan

4 keuangan pada umumnya tidak menganjurkan penggunaan murabahah tetapi menganjurkan moda pembiayaan berdasarkan profit/loss sharing (Ayub, 2007: 213). Namun ternyata bank-bank justru lebih banyak menggunakan moda pembiayaan murabahah daripada moda pembiayaan profit/loss sharing seperti mudharabah dan musyarakah. (Sjahdeini, 2014: 190) Ada sejumlah alasan kenapa murabahah begitu populer dalam operasi investasi perbankan syariah. Menurut Usmani (2003), pertama, murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek, dan dibandingkan dengan profit and loss sharing cukup memudahkan; kedua, mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan demikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank-bank Islam; ketiga, murabahah menjauhkan dari ketidakpastian yang ada pada pendapatan bisnis-bisnis dengan sistem profit and loss sharing; keempat, murabahah tidak memungkinkan bank-bank Islam untuk mencampuri manajemen bisnis, karena bukanlah mitra si nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan hutang-piutang dagang. (Anggadini, 2011) Besarnya pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan murabahah akan sangat berkaitan dengan besarnya tingkat margin murabahah yang dibebankan bank syariah kepada nasabah pembiayaan. Menurut Wiroso (2005:79) bahwa bank syariah dalam memperhitungkan keuntungan murabahah menggunakan pendekatan base lending rate. Unsur yang terkandung dalam base lending rate menurut Perwaatmadja dalam Nugroho (2005) cost recovery (proyeksi biaya operasi dibagi target volume pembiayaan murabahah) dan keuntungan yang

5 diinginkanlah yang akan mempengaruhi besarnya margin murabahah. Biaya operasional menjadi salah satu biaya yang menjadi acuan untuk menetapkan besaran harga dalam mengenakan beban kepada nasabahnya. Pada dasarnya, suatu bank mengharapkan keuntungan yang selalu meningkat, namun tidak selamanya bank mengalami kondisi yang diharapkan, karena untuk mendapatkan keuntungan, bank perlu mempertimbangkan unsur biaya operasional. (Zaenuri, 2012). Selain biaya operasional, terdapat pula faktor lainnya yang mempengaruhi pendapatan margin murabahah. Dalam penelitian Rachmawati (2011) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil DPK terhadap pendapatan margin Murabahah. Adapun menurut Triani (2014) dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa bagi hasil DPK berpengaruh negatif terhadap pendapatan margin Murabahah. Besarnya dana pihak ketiga merupakan salah satu penyebab bagi hasil dana pihak ketiga berpengaruh terhadap pendapatan margin murabahah. Menurut Wiroso (2005: 7) pendapatan margin murabahah yang diterima bank syariah merupakan salah satu unsur yang akan dibagi hasilkan dengan deposan (profit distribution). Sehingga bank syariah akan berupaya meningkatkan pendapatan margin murabahah yang merupakan salah satu pendapatan dari hasil pengelolaan dana pihak ketiga. Maka bertambahnya dana pihak ketiga akan meningkatkan bagi hasil yang harus diberikan kepada nasabah, sehingga bank akan berupaya untuk meningkatkan pendapatan margin murabahah yang merupakan salah satu pendapatan dari hasil pengelolaan dana pihak ketiga.

6 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Biaya Operasional dan Bagi Hasil DPK terhadap Pendapatan Margin Murabahah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2010-2014 (Studi Empiris pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat di identifikasikan masalah - masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh biaya operasional terhadap pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2014. 2. Bagaimana pengaruh bagi hasil DPK terhadap pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2014. 3. Bagaimana pengaruh biaya operasional dan bagi hasil DPK secara simultan terhadap pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2014. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan karya ilmiah sehingga diperoleh informasi mengenai pengaruh biaya operasional dan bagi hasil DPK terhadap pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai :

7 1. Pengaruh biaya operasional terhadap pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2014. 2. Pengaruh bagi hasil DPK terhadap pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2014. 3. Pengaruh biaya operasional dan bagi hasil DPK secara simultan terhadap pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2014. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diatas, penulis berharap bahwa penelitian ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak berkepentingan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ilmiah mengenai perbankan syariah. Secara khusus mengenai pengaruh biaya operasional dan bagi hasil DPK terhadap pendapatan margin murabahah. 2. Bagi Pihak Bank Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada bank syariah untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan mengenai biaya operasional, bagi hasil DPK dan pendapatan margin murabahah.

8 3. Bagi Peneliti Lainnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bermanfaat yang dapat dijadikan pedoman atau referensi bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian sejenis. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada 3 bank umum syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan publikasi tahunan melalui situs www.bi.go.id dan website bank yang bersangkutan selama 5 tahun, dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Lamanya penelitian berlangsung dimulai dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Maret 2016.