ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV TI T ANG G MENDUKU K NG G BE B BA B N LATERAL

ANALISA KAPASITAS KELOMPOK TIANG PANCANG TERHADAP BEBAN LATERAL MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENCE

PENGARUH BENTUK DAN RASIO KELANGSINGAN PADA TIANG PANCANG YANG DIBEBANI LATERAL

Pasir (dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung sedang. Lempung Beton (dia. 40 cm) sedang. sedang

ANALISA PENGARUH KETEBALAN PILE CAP DAN JARAK ANTAR TIANG TERHADAP KAPASITAS KELOMPOK PONDASI DENGAN MENGGUNAKAN PLAXIS 3D

ANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP

PENGARUH DIAMETER TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL TIANG TUNGGAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

STUDI KAPASITAS LATERAL PONDASI TIANG UJUNG BEBAS DENGAN VARIASI DIAMETER DAN JARAK BEBAN SAMPAI MUKA TANAH PADA TANAH PASIR DI LABORATORIUM

Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

Lateral tiang pancang.

KAJI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL LENDUTAN BALOK BAJA KARBON ST 60 DENGAN TUMPUAN ENGSEL - ROL

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

Pembangunan Gedung Kampus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM-UGM) Jakarta Selatan menggunakan pondasi tiang pancang berbentuk persegi deng

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG BAJA ABSTRAK

DAYA DUKUNG TIANG TERHADAP BEBAN LATERAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL UJI PADA TANAH PASIR

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

ANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA ABSTRAK

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pondasi merupakan bagian dari struktur bangunan yang paling dasar yang

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

ANALISA DEFLEKSI LATERAL TIANG GRUP PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN SOFTWARE LPILE PLUS 4.0

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS BEBAN LATERAL TIANG PANCANG BETON ABSTRAK

Uji Beban Lateral Pada Tiang Spunpile. Pada Pembangunan PLTU II Tanjung Gundul

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA

ANALISIS DAYA DUKUNG LATERAL PONDASI TIANG BOR BERDASARKAN UJI PEMBEBANAN TIANG ABSTRAK

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL AKIBAT GAYA LATERAL PADA PROYEK WHIZ HOTEL BOGOR. Oleh

Uji Beban Lateral Pada Tiang Spunpile. Pada Pembangunan PLTU II Tanjung Gundul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

KAPASITAS DUKUNG TIANG

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan yang berdiri di atas permukaan tanah terbagi menjadi 2 bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI

BAB I PENDAHULUAN. pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga

struktur pondasi. Berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik

PEMILIHAN JENIS DAN SPESIFIKASI PONDASI (STUDI KASUS: FLYOVER PETERONGAN, JOMBANG, JAWA TIMUR) Abstrak

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

STUDI PENGARUH JARAK TIANG PANCANG PADA KELOMPOK TIANG TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI PILE CAP

Besarnya defleksi ditunjukan oleh pergeseran jarak y. Besarnya defleksi y pada setiap nilai x sepanjang balok disebut persamaan kurva defleksi balok

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15

Nurmaidah Dosen Pengajar Fakultas Teknik Universitas Medan Area

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG HOTEL 8 LANTAI DI JALAN AHMAD YANI 2 KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL PADA TANAH KOHESIF

PENGARUH JUMLAH PLAT BESI TERHADAP DEFLEKSI PEMBEBANAN PADA PENGUJIAN SUPERPOSISI Andi Kurniawan 1),Toni Dwi Putra 2),Ahkmad Farid 3) ABSTRAK

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Teknika Atw 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SECARA ANALITIS PADA PROYEK GBI BETHEL MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

STUDI PERILAKU TIANG PANCANG KELOMPOK MENGGUNAKAN PLAXIS 2D PADA TANAH LUNAK ( VERY SOFT SOIL SOFT SOIL )

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m

BAB III LANDASAN TEORI. beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

Transkripsi:

ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK Oleh: Irza Ahmad Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta E-mail : poo_granger@yahoo.com ABSTRAK: Dalam penelitian ini diawali dengan pembahasan tiang tunggal karena merupakan dasar untuk interaksi dua tiang yang akan dikembangkan menjadi analisa pondasi tiang kelompok, dengan menggunakan metode Elastis dan metode Penyederhanaan Perhitungan Gaya Horisontal. Kedua metode ini digunakan untuk beban dan jarak antar tiang yang bervariasi. Kesimpulannya bahwa tiang pada sudut menanggung beban lebih besar dari yang di tengah dan distribusi gaya untuk masing-masing tiang semakin merata serta lendutan yang terjadi makin kecil dengan bertambahnya jarak antar tiang. Kata Kunci: lendutan, monotonik, gaya lateral, pondasi tiang ABSTRACT: This research begins with the discussion on single pile because it is basic interaction of inter two piles. The research will be developed to analyze the pile foundation group by using elastic and simplified methods. Both methods are applied for different load and different distances. It can conclude that : (1) the pile on the corner gels greater load than the one in the middle (2) the distribution of force for each pile will be the same and the deflection will become smaller. Keyword: deflection, monotonic, lateral force, pile foundation PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk bangunan tinggi perlu dijamin keamanannya baik itu kestabilan konstruksi bangunan maupun pondasi bangunan tersebut. Khusus untuk bangunan tinggi pondasi Dangkal tidak mungkin lagi, sehingga digunakan pondasi tiang pancang sebagai alternatif pemilihan pondasi yang harus memenuhi syarat kestabilan suatu konstruksi yang ditinjau dari pembebanan vertikal, lateral dan momen yang bekerja pada pondasi tersebut. Untuk perencanaan pondasi tiang pancang terhadap gaya lateral, kriteria perencanaan tidak saja terletak pada kapasitas gaya lateral dan mutu dari tiang pancang tersebut, tetapi yang paling penting adalah maksimum lendutan horisontal yang akan menjadi masalahnya. Besarnya lendutan horisontal tergantung pada model struktur di atasnya, dimana lendutan horisontal bertoleransi lebih besar pada bangunan yang tidak terlalu tinggi tetapi toleransi akan lebih kecil untuk bangunan yang lebih tinggi, karena semakin tinggi bangunan maka efek gaya horisontal semakin berpengaruh. Pada konstruksi bangunan tinggi, kemampuan dari pondasi tiang dan tanah sebagai media untuk menahan beban horisontal dan momen sering menjadi faktor utama yang menentukan kestabilan atau kegagalan dari bangunan di atasnya. Jadi interaksi tanah terhadap tiang akibat gaya horisontal merupakan salah satu faktor utama. 23 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 2 April 2012 Adapun secara teoritis diketahui bahwa kegagalan suatu pondasi tiang terhadap beban lateral dan momen pada umumnya disebabkan oleh dua hal yaitu : 1. Beban yang bekerja menyebabkan kegagalan strukturil pondasi tiang itu sendiri (terjadi momen maksimum yang lebih besar dari momen kapasitas tiang). (Poulos, 1980) 2. Beban lateral yang bekerja mengakibatkan kegagalan tanah di sekitar pondasi tiang tersebut, yang mengakibatkan timbulnya lendutan lateral yang melampaui batas ijin, kegagalan ini disebabkan terlampauinya daya dukung tanah terhadap gaya horisontal. Sifat-sifat parameter tanah ini sangat beraneka ragam, mempunyai kelakuan khusus dan berbeda terhadap masing-masing jenis pondasi tiang seperti : tiang pancang baja, tiang bor, tiang prestres dan lain-lain, maka kita harus menganalisa pondasi tiang dan tanah satu kesatuan sistem yang saling berinteraksi. Secara umum pondasi tiang pemikul beban lateral pada pondasi tiang kelompok ini, dalam penelitian ini pondasi dalam bentuk kelompok tiang dengan didahului pembahasan tentang tiang tunggal, yang merupakan analisa awal terhadap dua tiang dan ini dijadikan pedoman superposisi untuk tiang yang lebih banyak. Identifikasi Berdasarkan latar belakang permasalahan yaitu pondasi tiang kelompok maka dapat didefinisikan beberapa masalah sebagai berikut: Bagaimana pendistribusian gaya literal yang terjadi pada masing-masing tiang dalam kelompok tiang? Bagaimana lendutan horizontal yang terjadi akibat beban horizontal secara monotonic pada pondasi tiang gabungan? Apakah ada pengaruh lendutan horisontal yang terjadi akibat perubahan jarak antara tiang pada pondasi tiang gabungan? Pembatasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasikan di atas maka penganalisaan tentang pondasi tiang gabungan ini akan dibatasi kepada: Penganalisaan ini hanya dilakukan dengan dua metode yaitu: metode elastis dan metode penyederhanaan (gabungan metode elastis dengan metode kurva P-Y) Pembahasan hanya pada pondasi tiang gabungan 3 x 3 (9 buah tiang yang masingmasing jaraknya sama) Pondasi tiang gabungan ini hanya menerima beban horisontal statik yang bertambah sedikit demi sedikit, bukan beban dinamik. Pondasi tiang gabungan dianggap kuat untuk menahan beban vertikal. Pondasi tiang yang di analisa adalah tiang dengan kepala terjepit. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka perumusan masalah adalah : 1. Bagaimana hubungan antara pembebanan dengan lendutan tiang gabungan yang disebabkan oleh pembebanan gaya horizontal secara mononik 2. Apakah dengan merubah jarak antara tiang pada pondasi tiang gabungan yang akan didapat grafik seperti point 1 dan 2 24 K o n s t r u k s i a

pondasi tersebut masih dapat memenuhi syarat. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR Gaya Lateral Terhadap Tiang Pancang Analisa gaya lateral pada pondasi tiang merupakan salah satu analisa yang dibutuhkan dalam mengoreksi lendutan horisontal pada pondasi tiang, jadi pada analisa ini gaya lateral dan momen yang terjadi pada kepala tiang bukanlah menjadi masalah yang utama, melainkan lendutan akibat gaya lateral dan momen yang diperhitungkan sehingga diharapkan lendutan yang terjadi cukup kecil. Pada analisa ini diperhitungkan terjadi pada : 1. Macam-macam kondisi kepala tiang. Kepala tiang merupakan kepala terjepit (fixed headed piles). Dimana kepala-kepala tiang ini diikat pada poer sehingga menjadi satu kesatuan, lendutan yang terjadi pada seluruh tiang adalah sama. Kepala tiang merupakan kepala bebas (free head piles) Dalam analisa pondasi tiang gabungan ini kepala tiang bebas tidak dibahas. 2. Kondisi tanah yang ada : Tanah seragam (uniform) Tanah tidak seragam (non uniform) Mekanisme keruntuhan tiang akibat gaya lateral pada Pondasi tiang pada tanah kohesif. Untuk tiang pada tanah kohesif Brom (1964) memberikan beberapa asumsi sebagai dasar penyederhanaan hitungan, yaitu : Tekanan tanah ultimit yang terjadi adalah: Pu = 9 Cu Distribusi tekanan tanah dari muka tanah sampai pada kedalaman 1.5 d, diasumsikan = 0, dan dibawah kedalaman ini mempunyai harga yang konstan yaitu : 9 Cu. Daya dukung tanah pada ujung bawah tiang diabaikan. Analisa Gaya Literal pada Tiang Tunggal Pada analisa tuang tunggal ini dibahas metode Elastis, metode Kurva p y, metode Penyederhanaan. Pada analisa ini yang menjadi dasar pembahasan gaya literal pada pondasi tiang adalah persamaan deferensial momen (Timoshenko dan Mac Cullough, 1949), persamaan itu adalah sebagai berikut: dimana : (EI) d² y dx² M E = Modules elastis balok I = Momen inersia balok y = Lendutan literal balok x = Jarak sepanjang aksial balok M = momen balok terhadap sumbu x Persamaan di atas dirumuskan dimana balok terletak pada pondasi elastis tanah, sehingga didapat persamaan sebagai berikut: dimana : (EI) d 4 dx y 4 p = Reaksi tanah persatuan panjang balok p 25 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 2 April 2012 Metode Elastis Analisa tiang pancang dengan metode Elastis ini, tanah diasumsikan sebagai media homogen, isotropis yang terdiri dari material elastis. Dimana tiang tersebut diasumsikan sebagai tiang vertikal yang tipis dengan lebar d dan panjang L, dengan menganggap bahwa seluruh tiang yang tertanam di bagi menjadi elemen-elemen, setiap elemen dengan panjang S, kecuali ujung atas dan ujung bawah adalah sepanjang ½. Diperlihatkan pada gambar 1 I s = Matrik (n + 1, n + 1) dari faktor pengaruh lendutan tanah E s = Modulus young tanah Elemen I ij dan I s dihitung dari integral dari seluruh ruas tiang dengan cara Madlin. Persamaan ini dapat digunakan dalam perhitungan untuk Es = konstan maupun tidak konstan. Untuk Es tidak kontan, Es diambil dari setiap titik-titik elemen yang dihitung dari titik 2 sampai titik n, dengan persamaan. Analisa Interaksi Dua Tiang Gambar 1. Gaya yang terjadi pada tiang tunggal dibebani gaya horisontal (Paolos 1980) Dua buah tiang yang identik, sama-sama dibebani dan tiap-tiap tiang dibagi atas elemen- elemen dengan panjang, sebagaimana yang telah diterapkan pada analisa tiang tunggal, jarak antara tiang adalah S dan sudut yang dibentuk oleh garis gaya dengan garis tiang adalah. Untuk gaya dan tekanan yang bekerja pada interaksi dua tiang (Paolos, 1980) dapat dilihat pada gambar 2, kemudian tekanan yang bekerja pada tanah (Paolos, 1980) dilihat pada gambar 3. Sedangkan lendutan yang terjadi diasumsikan di tengah elemen besarnya adalah : y dimana : s d Es ( I ){ p} s y s = Matrik kolom (n + 1,1) dari lendutan horisontal tanah P = Gaya horisontal yang bekerja 26 K o n s t r u k s i a

Gambar 2 Gaya dan tekanan yang bekerja pada interaksi dua tiang (Paolos, 1980) 3. Semua harga bertambah seiring dengan bertambahnya faktor kekakuan tiang Kr 4. Untuk tiang kepala bebas faktor interaksi untuk momen adalah lebih kecil daripada untuk beban horizontal Pengaruh modulus tanah bertambah secara linier dengan kedalaman yang semakin bertambah pula, pada interaksi dua tiang, faktor interaksi cenderung berkurang untuk Ws bertambah secara linier dari pada Es konstan dalam gambar dapat dipergunakan dengan anggapan Kr = Kn. Hipotesis Gambar 3. Tekanan yang bekerja pada tanah (Paolos, 1980) Untuk kondisi elastis berlaku displesmen horisontal pada tiang dan tanah adalah sama Pada analisa interaksi yang diperhitungkan adalah pergerakan horisontal dari satu tiang akibat pergerakan tiang yang lain, beban dan pergerakan berada pada arah yang sama. Defleksi tanah sepanjang tiang pertama dapat ditulis : Ys d Es ( I I ) 2 { 1 P Karakteristik dari pondasi tiang 1. Semua harga menurun dengan seiring bertambahnya jarak dan besarnya sudut dimana = 0 sampai dengan = 90. 2. Semua harga bertambah seiring dengan bertambahnya L/d. } 1. Tiang-tiang luar pada pondasi tiang kelompok akan mendapat beban terbesar dan tiang tengah akan mendapat beban terkecil akibat beban horisontal yang diberikan pada pondasi tiang gabungan tersebut. 2. Distribusi beban akibat beban horisontal tersebut akan semakin merata dan bertambah seiring dengan bertambahnya jarak antar tiang dalam pondasi tiang gabungan tersebut. 3. Semakin besar gaya lateral yang diberikan atau yang ditanggung oleh pondasi tiang gabungan tersebut maka lendutan yang terjadi akan semakin besar pula. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini merupakan pengolahan data-data yang diperoleh dari contoh-contoh soal yang didapat dari buku-buku referensi yang mendekati keadaan di lapangan dan kemudian dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin agar tercapai tingkat 27 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 2 April 2012 ketelitian yang tinggi. Untuk memperoleh besarnya lendutan horisontal yang terjadi dengan menggunakan metode-metode perhitungan yang telah dibahas, kemudian dibandingkan untuk mengetahui perbedaan yang didapat dari kedua metode di atas. DESKRIPSI DATA DAN HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Dalam deskripsi data ini dilakukan perhitungan untuk lendutan pada tanah lempung dan pada tanah pasir. Tipe tanah lempung Pondasi adalah tiang beton (40 cm x 40 cm) Panjang tiang 20 meter dan ujung atas terjepit. Lebar tiang 40 cm. Penyederhanaan Perhitungan Gaya Horisontal. Hasil perhitungan yang telah didapat pada analisa ini akan dibuat dalam bentuk tabel, dan kemudian digambarkan kedalam bentuk grafik, Penulis memberikan beban adalah : 20 ton, 40 ton, 60 ton, 80 ton dan 100 ton sedangkan jarak antar pondasi adalah : 1.0 meter, 1.5 meter dan 2.0 meter. 'bk = 500 kg/cm² Es = 170 kg/cm² Ep = 19000 x ( bk) = 4.25 x 10 5 kg/cm² Cu = 0.25 kg/cm² Su = 0.8 kg/cm² 50 = 0.01 kg/cm² m = 0.683 dan n = -0.22 Vs = 0.5, F = 1.0 Beban lateral adalah : 20 ton; 40 ton, 60 ton, 80 ton, 100 ton. Jarak antar tiang adalah : 1.0 m, 1.5 m, 2.0 m. HASIL PERHITUNGAN. Hasil perhitungan lendutan tiang diperoleh dengan dua cara seperti yang diuraikan pada teori yaitu teori Elastis dan teori Kelompok A (tiang 1, 3, 7 dan 9) Kelompok B (tiang 2 dan 8) Kelompok C (tiang 4 dan 6) Kelompok D (tiang 5) Pada penulisan ini yang ditampilkan hanya pada tanah lempung, sedangkan untuk pasir metodenya sama Tabel 1. Lendutan pada Tanah Lempung dengan Cara Elastis 28 K o n s t r u k s i a

No Beban Lendutan yang terjadi (cm) Horisontal S = 1.0 m S = 1.5 m S = 2.0 m 1 0 0 0 0 2 20 0.252 0.208 0.178 3 40 1.798 1.488 1.274 4 60 11.62 9.578 8.234 5 80 24.267 20.004 17.195 6 100 58.5 47.822 41.216 Grafik 2. Lendutan pada Tanah Lempung dengan Cara Penyederhanaan Analisa Distribusi Gaya Grafik 1. Lendutan pada Tanah Lempung dengan Cara Elastis Tabel 2. Lendutan pada Tanah Lempung dengan Cara Penyederhanaan No Beban Horisontal Lendutan yang terjadi (cm) S = 1.0 m S = 1.5 m S = 2.0 m 1 0 0 0 0 2 20 0.368 0.234 0.164 3 40 1.108 0.533 0.409 4 60 1.75 1.007 0.781 5 80 2.63 1.581 1.28 6 100 3.917 2.53 1.909 Dalam analisa distribusi gaya pada masingmasing tiang maka dapat dikategorikan atas empat kelompok kecil bang ymtu - Kelompok tiang A (tiang 1, 3, 7 dan 9) - Kelompok tiang B (tiang 2 dan 8) - Kelompok tiang C (tiang 4 dan b) - Kelompok tiang D (tiang 5 } Untuk distribusi gaya yang diterima oleh masing-masing tiang untuk tiap kelompok adalah sama. 29 K o n s t r u k s i a

Jurnal Konstruksia Volume 3 Nomer 2 April 2012 Hasil Perhitungan Hasil perhitungan distribusi beban pada pondasi tiang kelompok ini akan dibuat dalam bentuk tabel dan digambarkan kedalam bentuk grafik, sehingga dapat dilihat perbedaan dan distribusi gaya yang terjadi pada masing-masing tiang menurut pembeban dan perubahan jarak antar tiang. Tabel 3. Distribusi Gaya Tiang pada Tanah Lempung untuk S = 1.0 m Tabel 4. Distribusi Gaya Tiang pada Tanah Lempung untuk S = 1.5 m No 1 2 3 4 Beban yang Bekerja Gaya Tiang A Gaya Tiang B Gaya Tiang C Gaya Tiang D 0 20 40 60 80 100 0 2974.8 6014.3 8919.4 11932 14913.7 0 1484.2 2023.4 4427.2 5895.5 7367.1 0 2373.5 4456.3 7019.3 9481.3 11085 0 385 982.99 1429 1516.4 1095.5 No 1 2 3 4 Beban yang Bekerja Gaya Tiang A Gaya Tiang B Gaya Tiang C Gaya Tiang D 0 20 40 60 80 100 0 3210.6 6421.3 9631.9 12842 15312.8 0 1368.3 2736.6 4104.9 5473.4 7770.1 0 2115 4230.2 6345.2 8460.2 10929.4 0 190.6 381.1 571.7 762.3 1349.8 Grafik 4. Distribusi Gaya Tiang pada Tanah Lempung untuk S = 1.5 m KESIMPULAN 1. Tiang-tiang sudut menanggung beban lebih besar dari tiang-tiang lainnya. Grafik 3. Distribusi Gaya Tiang pada Tanah Lempung untuk S = 1.0 m 2. Tiang tengah mendapat beban yang paling kecil. 30 K o n s t r u k s i a

3. Distribusi beban akan semakin merata dengan bertambahnya jarak antara tiang dalam pondasi gabungan. 4. Lendutan semakin kecil dengan bertambahnya jarak antara tiang dalam pondasi bang gabungan. 5. Jarak yang ideal adalah apabila lendutan yang terjadi tidak melebihi persyaratan yang telah diizinkan. DAFTAR PUSTAKA Bowless, J.E, Foundations Analysis and Design, McGraw Hill, 1968 Paolos, H.G, Behavior of Laterally Loaded Piles, J.S.M.F.D, ASCE vol 97, 1971 Paolos, H.G, Load Deflections Prediction for Laterally Loaded Piles, Australian Geomekanies, Journal, 1973. Paolos, H.G. & Davis, E.H., Pile Foundation Analysis and Design, McGraw Hill, 1980. 31 K o n s t r u k s i a