ANUGRAH HASRULLANA, 2015 MARI BERKETERAMPILAN CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya. Manusia yang memiliki sifat Human Society (sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. Game edukasi unggul dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dari Banten tentang asal usul suatu daerah Pandeglang. telah menjadi hal yang dominan dalam sebuah buku Livre De Peintre (Triyadi,


BAB III METODE PENCIPTAAN. depan. Adanya manuskrip-manuskrip sejarah terutama mengenai buku-buku

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan kelompok pariwisata merupakan kelompok

VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PENCIPTAAN KARYA SENI ANIMASI KOMIK PERMAINAN TRADISIONAL GEBUG ENDE

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

Ukuran Isi : 21cm x 28cm, dengan punggung 0.5cm. Jenis Bahan : Kertas Art Paper 210 grm, 230 grm. Buku setelah di hard cover

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI. Aplikasi media yang digunakan adalah dengan menggunakan media buku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Latar belakang Desain grafis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Produksi Media PR Audio-Visual

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

Pengantar Mata Kuliah Ilustrasi (DKV 205 / 3 SKS) TEAM WORK DKV-UPJ

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak anak. Akan tetapi,

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB VI KETENTUAN UNSUR PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebesaran nusantara adalah kebhinekaan suku bangsa yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang. Anak-anak memiliki proses


BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti selalu di ajarkan, namun seiring berkembangnya jaman nilai-nilai budi

Gambar Clean Up dan Sisip. Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

GERAKAN LITERASI SEKOLAH


PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Manusia sekarang memerlukan kesiapan yang matang untuk menerima informasi yang begitu gencar dari berbagai media seperti buku, radio, televisi, koran, dan internet, yang justru lebih terjangkau agar informasi yang kita cari lebih mudah. Serta di gunakan oleh semua kalangan masyarakat tidak terkecuali anak-anak. Seiring dengan perkembangan waktu, dalam sebuah pembelajaran di sekolah yang menitikberatkan pada sebuah praktikum atau berkegiatan praktek, diperlukan sebuah variasi pembelajaran dan penggunaan media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut. Hal tersebut senada dengan pernyataan Nurkolis (2003; hlm 74-78) bahwa untuk mencapai pendidikan berkualitas tentunya dibutuhkan perencanaan program pendidikan yang baik. Dalam perencanaan pendidikan untuk mencapai pendidikan berkualitas perlu memperhatikan kondisi yang mempengaruhi strategi-strategi pendidikan dan penggunaan media, agar menghasilkan perencanaan yang memiliki kriteria pendidikan yang baik sejak dini. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan dan pendidikan anak, penanaman nilai-nilai sosial terhadap anak biasa menjadi pribadi yang baik hingga dewasa. Peran orang tua memberi pelajaran moral kepada anak sejak dini menjadi modal awal bagi perkembangan anak kelak. Salah satu peran orang tua dalam menanamkan moral dan membentuk karakter anak adalah dengan membacakan sebuah cerita bergambar pada anak. Sesuai dengan pendapat Mulyana (2011; hlm 65) bahwa: secara psikologis, anak usia sekolah dasar adalah kondisi yang memungkinkan untuk penanaman nilai-nilai sosial. Hal tersebut dikarenakan usia anak yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik secara kognisitif, fisikal, maupun psikologisnya. 1

2 Ilustrasi merupakan media, penyampaian ide, gagasan dan bahasan kebebasan berpikir. Isi pesan dari ilustrasi menjadi kunci bentuk cerita bergambar yang berupa gambar dan tulisan. Media tersebut dapat memudahkan anak dalam memahami materi pada pembelajaran yang mengandalkan metode ceramah. Melalui cerita bergambar akan meningkatkan kebiasaan membaca serta memudahkan proses belajar anak. Ketika mereka memulai memasuki jenjang pendidikan, orang tua juga dapat menyisipkan nilai-nilai akan cinta lingkungan hidup serta moral pada anak dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan bagi anak. Ilustrasi pada cerita bergambar dapat menjadikan media komunikasi yang efektif. Peran ilustrasi pada cerita bergambar sangatlah penting dalam melengkapi teks, tetapi juga menjadi satu kesatuan dengan cerita bahkan, gambar ilustrasi dapat merangsang kreativitas anak secara visual. Media ilustrasi cerita bergambar bisa menjadi media pembelajaran alternatif bagi pembelajaran untuk anak dan orang tua, serta dapat membentuk nilai moral dan karakter di dalamnya. Didasari hasil observasi penulis ke berbagai toko buku di Kota Bandung, perpustakaan, dan sumber dari internet yang dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2013, ditemukan sedikit cergam yang bertema lingkungan hidup dan terkadang, hanya berbentuk buku seri pengetahuan anak. Contoh: yang penulis temui di toko buku dan sekitarnya adalah Widya Wiyata Permata Anak-anak dan Mister Maker Ciptakan Kreasimu penerbit Tiga Ananda Solo serta sumber lainnya seperti dari internet. Bahkan sangat jarang sekali cergam yang mengangkat tema lingkungan hidup, seperti karya MOLI DAN TELSI: Menyingkap Rahasia Kehidupan Hutan Tropis karya Edy Hendras Wahyono yang hanya terfokus pada cerita saja, sedangkan minat pasarnya adalah anak-anak yang akan jenuh bila terlalu banyak bacaan. Berdasarkan hal itu penulis menyumbangkan gagasan, menampilkan karya ilustrasi cergam yang sedianya menjadi media pengenalan dan sekaligus media pendidikan nilai moral serta pembentukan karakter bagi anak usia dini khususnya dalam bentuk skripsi penciptaan dengan judul:

3 CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI. B. Masalah Penciptaan Hasil karya ilustrasi ini akan dikemas dalam sebuah buku yang berjudul Mari Berketerampilan ada pun rumusan masalah dari skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagaimana ide dan konsep penciptaan dalam pembuatan buku cerita bergambar Mari Berketerampilan? 2. Bagaimana proses dan teknik pembuatan karya buku cerita bergambar Mari Berketerampilan? 3. Bagaimana analisis visual dan kajian apresiasi karya dari buku cerita bergambar Mari Berketerampilan? C. Tujuan Penciptaan Dalam pembuatan karya skripsi ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana ide dan konsep penciptaan dalam pembuatan cerita bergambar Mari Berketerampilan. 2. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan proses dan teknik karya cerita bergambar Mari Berketerampilan. 3. Untuk memperoleh gambaran visual dan kajian apresiasi dari buku cerita bergambar Mari Berketerampilan. D. Manfaat Penciptaan Manfaat pembuatan media Ilustrasi cerita bergambar untuk anak usia dini adalah: 1. Penulis, melalui kegiatan pembuatan media ini dapat mengembangkan pembelajaran langsung dengan menggunakan media ilustrasi cerita bergambar.

4 2. Menarik minat anak untuk lebih mengenal dan mengetahui pengetahuan tentang keterampilan seni rupa. 3. Membantu orangtua dalam membimbing dan mengajarkan pembelajaran tentang keterampilan seni rupa pada anak melalui media ilustrasi cerita bergambar. 4. Untuk dunia pendidikan diharapkan media ini bisa menjadi referensi dan berguna, khususnya dalam proses pembelajaran dengan media ilustrasi cerita bergambar. 5. Untuk profesi ilustrator diharapkan media ini menjadi salah satu acuan dalam membuat ilustrasi cerita bergambar untuk anak-anak. E. Proses Penciptaan Rancangan awal dalam pembuatan karya ilustrasi cerita bergambar ini diawali dengan: 1. Proses Observasi Proses pengamatan, untuk mengumpulkan informasi secara langsung dengan mengunjungi tempat toko-toko buku terdekat di sekitar kota bandung. 2. Proses Literatur Mempelajari contoh-contoh buku ilustrasi cerita bergambar, hal ini juga menjadi sebuah acuan dalam mengembangkan ilustrasi cerita bergambar dan gaya gambar yang akan dibuat. 3. Persiapan Alat dan Bahan Pada pembuatan proses karya ilustrasi cerita bergambar, penulis menggunakan alat serta bahan sebagai berikut: kertas A4, alat tulis dan gambar, komputer, alat pemindai (scanner), dan perangkat lunak (software) pendukung dalam pembuatan karya ini. 4. PenulisanNaskah Adalah proses pembuatan cerita dasar, tahapan ini sebagai awal dari semua tahapan dalam membuat media ilustrasi cerita bergambar, yang bertujuan menentukan karakter dan setting tempat pengambilan objek.

5 5. Pembuatan Storyline (Alur Cerita) Storyline sebuah tahapan dari naskah yang dipecah menjadi beberapa adegan dan kejadian yang akan dituangkan dalam storyboard nantinya, di samping itu pula storyline berfungsi sebagai panduan keseluruhan gambar untuk proses terjadinya naik dan turunnya alur cerita. 6. Pembuatan Storyboard Storyboard adalah alat bantu untuk menyalurkan ide cerita ke dalam bentuk visual, membuat storyboard, tidak harus menggambar sangat rapi. Hal terpenting adalah seluruh ide cerita yang ada dalam skenario tertuang jelas dalam gambar dan tidak keluar dari skenario. 7. Pembuatan Sketsa dan Penintaan Gambar Setelah proses pembuataan Storyboard, maka dilanjutkan pada bagian gambaran awal atau biasa disebut sketsa yang hanya berupa gambaran awal dengan menggunakan pensil. Agar gambar terlihat tebal, setelah pembuataan sketsa dapat ditebalkan dengan pena gambar (drawing pen) atau pun spidol pen, proses ini dilakukan agar ketika gambar dipindai melalui alat pemindai (scanner) dan akan lebih mudah dikerjakan secara digital dengan komputer. 8. Pewarnaan Gambar dan Lettering (Pemberian Teks) Tahapan pewarnaan gambar serta pemberian kata sepenuhnya dengan menggunakan teknik digital pada komputer, perangkat lunak (software) yang mendukung dalam proses ini seperti Adobe Photoshop CS4. 9. Pengemasan Hasil Karya Pada tahap ini semua hasil lembar kerja yang telah melalui proses sebelumnya akan dibentuk menjadi sebuah buku dan siap untuk distribusikan. F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan menguraikan pengantar penyusun skripsi penciptaan yang meliputi latar belakang penciptaan, masalah penciptaan, tujuan penciptaan, manfaat penelitian, metode penciptaan, dan sistematika penulisan.

6 BAB II Kajian Teoretis menguraikan landasan dari proses penerapan pokok bahasan yang berasal dari kajian kepustakaan dan informasi sumber lainnya. Kajian ini terbagi atas dua yaitu kajian pustaka dan empirik. BAB III Metode Penciptaan menguraikan dan membahas tentang proses penciptaan yang diuraikan dalam perwujudan karya, persiapan alat dan proses penciptaan. BAB IV Visualisasi dan Analisis Karya pokok bahasan ini akan menguraikan deskripsi analisis karya secara visual terkonsep dan melatar belakangi hasil karya penciptaan dan metode yang digunakan. BAB V Simpulan dan Saran menguraikan hasil karya penciptaan secara keseluruhan dan saran mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses penciptaan karya tersebut.