Mam MAKALAH ISLAM. Maaf, Saya Muslim

dokumen-dokumen yang mirip
Kaum Muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik.

Mam MAKALAH ISLAM. Kementerian Agama Pilar Konstitusi Negara

FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA Tentang Perayaan Natal Bersama

Mengapa dalam beberapa tahun terakhir setiap Natal, negeri yang mayoritas Muslim ini seolah jadi negeri Kristen?

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

Oleh: Hafidz Abdurrahman

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

BAB IV ANALISIS DATA

[2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN TENTANG JUMAT KHUSYU. [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda.

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

FATWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT PERSPEKTIF ISLAM MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Mam MAKALAH ISLAM. Pesan Mohamad Roem Seputar Kepahlawanan

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia. 1. Syiah di Sampang pada tahun 2012 yang lalu.

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG

BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS

Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI

Mam MAKALAH ISLAM. Haji Syiar Islam Terbesar

SOSIALISASI PBM & TANYA JAWABNYA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERAYAAN NATAL BERSAMA PAGUYUBAN WARGA KRISTIANI DINAS INSTANSI (PWKDI) KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan umat beragama. Berdasarkan

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PP NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN FATWA MUI NOMOR

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERAYAAN NATAL BERSAMA GEREJA KRISTEN JAWA TENGAH UTARA KLASIS GETASAN

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN

OLEH : Dr. M. ADI TOEGARISMAN JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN.

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA PERAYAAN NATAL UNIT NASIONAL KORPRI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN Teater, 29 Desember 2011

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

Mam MAKALAH ISLAM. Mengenang Ibu Siti Saadah Rasjidi, Isteri Menag Pertama

-1- QANUN ACEH NOMOR 13 TAHUN 2017 TATA CARA PEMBERIAN PERTIMBANGAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas beragama Islam terbesar di dunia. Sebanyak 87,18 % dari

Mam MAKALAH ISLAM. Perginya Seorang Perintis Ekonomi Syariah

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TANYA JAWAB PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 9 DAN 8 TAHUN 2006

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pekerjaan. Alasan pelarangan yang dikemukakanpun sangat tidak rasional,

PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan hukum Islam di

SAMBUTAN MENTERI AGAMA Rl PADA UPACARA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KEMENTERIAN AGAMA Rl KE-72 JAKARTA, RABU, 3 JANUARI 2018

Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERAYAAN NATAL TAHUN 2015

Apa Hukum Menukar Uang Receh Selain di Bank? Thursday, 16 August :38

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tradisi Haul: Menelusuri Jejak Ilmu dan Amalan Spiritual

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

Pemerintah setempat awalnya memberi izin dengan dalih kegiatan itu dianggap sejenis acara sosial budaya.

SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 3 JANUARI 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

Mam MAKALAH ISLAM. Transisi BAZNAS dan Peran Kementerian Agama

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB III DATA DEMOGRAFI PENELITIAN. banyaknya curah hujan 0,36 mm/tahun serta merupakan dataran rendah.

Bagaimana agar intoleransi tak berlanjut sesudah pilkada DKI Jakarta?

MAKALAH ISLAM. Save Kementerian Agama

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE 65 KEMENTERIAN AGAMA RI TANGGAL 3 JANUARI 2011

LATAR BELAKANG KEGIATAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BAB IV BENTUK KERUKUNAN UMAT BERGAMA ISLAM DAN KRISTEN DI DESAMIAGAN. A. Bentuk Kerukunan Beragama Islam Dan Kristen Pada Hari Besar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA,

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

Mam MAKALAH ISLAM Maaf, Saya Muslim 29 Desember 2014

Makalah Islam Maaf, Saya Muslim M. Fuad Nasar (Wakil Sekretaris BAZNAS)

Bagaimana sikap elegan seorang pejabat beragama Islam dalam kapasitas sebagai penyelenggara negara ketika harus menghadiri perayaan Natal lalu diminta ikut menyalakan lilin. Prof. Dr. Faisal Ismail, mantan Duta Besar RI untuk Negara Kuwait merangkap Kerajaan Bahrain sewaktu menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama punya pengalaman yang menarik. Dengan sangat halus saya tolak lilin itu seraya berkata, Maaf, saya muslim. Saya pasif saja dan tidak menyalakan lilin. Tak terlintas dalam hati dan pikiran saya untuk mengakui dan memercayai ketuhanan Yesus Kristus. Saya juga tidak merasa menentang dan melanggar fatwa MUI yang mengharamkan orang Islam menghadiri perayaan Natal. Faisal Ismail menuturkan dalam bukunya Dinamika Kerukunan Antarumat Beragama (2014). Menurut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu toleransi dan kerukunan antarumat beragama tidak harus merusak akidah dan mencampuradukkan ibadah. Islam meletakkan dasar-dasar toleransi, keragaman hidup antaragama dan kemerdekaan beragama. Dalam Al Quran surat Al Mumtahanah ayat 8 dan 9, umat Islam tidak dilarang hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Umat Islam disuruh berlaku adil dan hidup rukun dengan umat lain yang tidak memerangi dan mendesak umat Islam keluar dari Tanah Airnya sendiri. Seorang muslim seharusnya menjaga kerukunan dan kedamaian antarumat beragama demi terpeliharanya persatuan

bangsa tanpa menanggalkan jatidiri keislamannya. Dalam surat Ali Imran ayat 64 diungkapkan, Isyhadu bi-anna muslimun. artinya, saksikanlah (akuilah) kami adalah orang-orang yang telah memeluk agama Islam. Dalam konteks Hari Natal di negeri kita seringkali samar-samar batas antara perayaan dan upacara yang bersifat ritual (doa). Umat Islam yang awam dapat terjerumus kepada syubhat dan larangan agama. Hal itulah yang mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 1981 mengeluarkan fatwa tentang Perayaan Natal Bersama. MUI menyatakan bahwa mengikuti upacara Natal Bersama bagi umat Islam hukumnya haram. Fatwa MUI tentang hukum menghadiri perayaan Natal Bersama adalah demi menjaga kerukunan hidup beragama dan memelihara kemurnian akidah islamiyah. MUI mengeluarkan fatwa sebagai tanggungjawab ulama memberikan pegangan kepada umat Islam dalam soalsoal agama dan kemasyarakatan. Tersebar luasnya fatwa MUI tentang perayaan Natal Bersama pada waktu itu menimbulkan kesalahpahaman antara pimpinan MUI dengan Menteri Agama. Dalam fatwa MUI tersebut tidak mencakup larangan mengucapkan selamat hari Natal, tetapi hanya menyangkut hukum menghadiri perayaan Natal yang notabene merupakan kegiatan ibadah bagi umat Kristiani. Namun akibat tekanan dari pemerintah Orde Baru, MUI

memutuskan mencabut kembali beredarnya fatwa perayaan Natal. Buya Prof. Dr. Hamka (allahu yarham) akhirnya meletakkan jabatan sebagai Ketua Umum MUI pada 18 Mei 1981. Dalam surat pengunduran diri Buya Hamka menegaskan, Nilai Fatwa itu sendiri tetap shah sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Majelis Ulama Komisi Fatwa. Dalam tulisannya di rubrik Dari Hati ke Hati majalah Panji Masyarakat No 324 tahun 1981 dengan judul Bisakah Suatu Fatwa Dicabut? Hamka menegaskan, Apakah demi kerukunan orang Islam harus menghadiri hari-hari besar agama lain. Orang disuruh rukun, tapi imannya jadi goncang, sebab perbuatannya itu bertentangan dengan ajaran agamanya sendiri. Setelah wafatnya Buya Hamka (24 Juli 1981), masalah peringatan hari-hari besar keagamaan dibahas dalam Pertemuan Lengkap Wadah Musyawarah Antarumat Beragama, dihadiri semua pimpinan majelismajelis agama (MUI, DGI, MAWI, PHDP, dan WALUBI) pada 25 Agustus 1981. Pertemuan itu menghasilkan keputusan, antara lain; peringatan hari-hari besar keagamaan pada dasarnya diselenggarakan dan dihadiri oleh pemeluk agama yang bersangkutan, namun wajar bila pemeluk agama lain turut menghormati sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran agamanya. Pejabat pemerintah yang hadir dalam upacara keagamaan

dari suatu agama yang tidak dipeluknya hendaklah dalam sikap pasif namun khidmat. Menteri Agama Alamsjah Ratuperwiranegara tanggal 2 September 1981 mengeluarkan surat edaran tentang penyelenggaraan peringatan hari-hari besar keagamaan. Surat edaran itu menerangkan, dalam hal peribadatan atau adanya unsur peribadatan, maka hanya pemeluk agama yang bersangkutan yang menghadirinya. Dalam perayaan yang di dalamnya tidak ada unsur ibadat, dapat dihadiri dan diikuti oleh pemeluk agama lain. Pada waktu belakangan ini ramai diperbincangkan pemakaian atribut topi santa dan sinterklas bagi karyawan/wati di mall-mall dalam rangka menghormati Natal. Di negara-negara Barat dengan kultur masyarakat sekuler, atribut topi santa dan sinterklas tidak memiliki makna agamawi, tapi dipandang sebagai hiburan saja. Tetapi di negeri kita yang mayoritas masyarakatnya muslim, ketentuan pemilik perusahaan di pusat-pusat perbelanjaan (mall-mall) yang mewajibkan atribut sejenis bagi karyawan/wati muslim demi kebersamaan menghormati Natal dapat menyinggung rasa keagamaan di masyarakat. Polemik penggunaan atribut Natal ditanggapi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menteri Agama menengahi lewat pernyataannya, seorang muslim tidak usah dituntut menggunakan kalung salib atau topi sinterklas demi menghormati Hari Natal. Juga perempuan

nonmuslim tidak perlu dipaksa berjilbab demi menghormati Idul Fitri. Toleransi bukanlah saling meleburkan dan mencampurbaurkan identitas masingmasing atribut dan simbol keagamaan yang berbeda. Mari kita mengambil pembelajaran dari pengalaman berharga di masa lalu akibat makna kerukunan yang disalahartikan. Sebagaimana dikatakan Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, Menteri Agama RI tahun 1971-1978 yang dikenang sebagai peletak dasar pengembangan ilmu perbandingan agama di Indonesia, masalah agama bukan seluruhnya persoalan akademis dimana seseorang secara netral dan polos mendekati, membahas dan mengambil kesimpulan secara ilmiah. Pembinaan kerukunan hidup umat beragama harus ditangani dengan sungguh-sungguh dan hati-hati, agar jangan sampai berbalik arah, bukan menimbulkan kerukunan melainkan perbenturan antarumat berbagai agama. Dalam membicarakan masalah agama, orang akan selalu terlibat, berpihak dan tidak mudah untuk sepenuhnya bersikap rasional dan obyektif. Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini