Peran Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di PGSD.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

BAB I PENDAHULUAN. terbatas pada informasi dari surat kabar dan majalah, tetapi juga

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

2015 PENERAPAN MOD EL MEANINGFUL INSTRUCTIONAL D ESIGN BERBANTUKAN MULTIMED IA GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BASIS D ATA SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

SISTEM E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BASIS DATA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

PENERAPAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poppy Septiandari, 2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN MEMBACA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman atau latihan. Perubahan perilaku yang terjadi setelah belajar bisa. sesuatu, dan perilaku lainnya (Khairani, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB III LANDASAN TEORI. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan ( Association for Education and

Proceeding of 2nd International Conference of Arts Language And Culture ISBN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Tecknology (ICT) dalam bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Pembelajaran memiliki tujuan utama, yaitu mengubah tingkah laku seseorang agar menjadi dewasa.

PERANCANGAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN MANDIRI MATEMATIKA DISKRET MATERI KOMBINATORIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

DIRECTED LISTENING ACTIVITY: PENGENALAN KEBUDAYAAN DALAM PENGAJARAN BIPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya laju perkembangan media pembelajaran pada saat ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PRINSIP- PRINSIP TEORI BEBAN KOGNITIF DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangPenelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

OLEH : HADI WINARTO NPM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa cenderung pasif dalam belajar. Dengan sarana dan prasarana TIK

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Manfaat Komputer dan Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Media Pembelajaran Multimedia Untuk Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan dan. Kemajuan teknologi yang terjadi belakangan ini telah mempengaruhi

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan belajar menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI LECTORA BAGI GURU SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

Transkripsi:

Peran Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di PGSD 1 Biya Ebi Praheto, 2 Andayani, 3 Muhammad Rohmadi, 4 Nugraheni Eko Wardani 1 Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Mahasiswa S3 Universitas Sebelas Maret Surakarta 2,3,4 Dosen Universitas Sebelas Maret Surakarta biya_alfarizi@hotmail.com Dipresentasikan dalam: Education & Language International Conference The Development of language and Education toward Asean Economic Community Sultan Agung Islamic University Semarang, 10-11 Februari 2017 Abstrak Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam dunia pendidikan. Selain sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan Indonesia, bahasa Indonesia juga harus dikuasai oleh calon guru SD dalam kaitannya terhadap penguasaan keterampilan berbahasa. Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut berkaitan satu sama lain. Melihat hal tersebut multimedia interaktif sebagai media dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia sangat membantu mahasiswa untuk belajar. Dengan multimedia interaktif, mahasiswa dapat belajar tidak hanya secara teoritik namun juga praktik dengan adanya contoh di dalam multimedia interaktif. Multimedia interaktif merupakan media yang mengintegrasikan berbagai unsure seperti teks, audio, gambar, video, dan animasi sehingga akan membuat mahasiswa lebih tertarik untuk belajar bahasa Indonesia baik pembelajaran klasikal yang diajar dosen menggunakan multimedia interaktif maupun belajar secara mandiri dengan multimedia interaktif. Diharapkan dengan multimedia interaktif dapat membantu dan mempercepat mahasiswa dalam belajar terutama pada penguasaan keterampilan berbahasa Indonesia. Kata Kunci: Multimedia Interaktif, Keterampilan Berbahasa Indonesia, PGSD Pendahuluan Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional sehingga bahasa Indonesia menjadi salah satu mata ajar wajib di lembaga pendidikan tidak terkecuali di perguruan tinggi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional merupakan bahasa pengantar dalam pembelajaran dan digunakan mahasiswa untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Sehingga hampir semua prodi di perguruan tinggi mendapatkan mata kuliah umum bahasa Indonesia.

Salah satu program studi di perguruan tinggi yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah utama yaitu Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Program studi tersebut mengajarkan bidang ilmu yang cukup lengkap untuk mempersiapkan calon guru SD agar berkompeten sesuai dengan mata pelajaran yang muncul di sekolah dasar. Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dari pembelajaran di sekolah dasar, sehingga di prodi PGSD muncul beberapa mata kuliah bahasa Indonesia yang lebih mendetail konten materinya seperti keterampilan berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia dasar, pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia, dan lain sebagainya. Setiap Prodi PGSD di berbagai universitas memunculkan nama mata kuliah bahasa Indonesia yang berbeda namun memiliki esensi yang sama berkaitan dengan penguasaan keterampilan berbahasa Indonesia. Mata kuliah pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia mengajarkan empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pembelajarannya tidak hanya mengajarkan teori, akan tetapi juga mahasiswa ditumtut langsung untuk berpraktik menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan empat aspek keterampilan berbahasa. Pembelajaran keterampilan bahasa Indonesia di Prodi PGSD memiliki kendala dalam pembelajarannya baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Baik dari factor internal maupun eksternal secara keseluruhan pembelajaran yang dilakukan dosen masih monoton hanya menggunakan media power point yang penuh dengan teks. Hal tersebut membuat mahasiswa tidak termotivasi serta sebagian besar hanya pesan kognitif yang dapat tersampaikan. Pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia tidak hanya mengutamakan pemahaman kognitif, akan tetapi kemampuan mahasiswa untuk terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Melihat hal tersebut dibutuhkan suatu media yang interaktif tidak hanya menampilkan pesan kognitif saja tetapi juga menuntut mahasiswa untuk secara aktif berpraktik belajar berbahasa Indonesia. Multimedia interaktif tersebut memuat seluruh aspek keterampilan berbahasa baik dalam tataran materi kognitif maupun praktik. Multimedia interaktif memadukan berbagai hal seperti teks, gambar, video, animasi, dan audio. Penerapan media interaktif tidak lepas dari penerapan teknologi dalam pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alias, dkk. (2015) berjudul The Potential of Video Game in Malay Language Learning for Foreign Students in A Public Higher Education Institution. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa video game sangat efektif dan potensial digunakan dalam pembelajaran

bahasa terutama bahasa melayu. Penelitian lain dilakukan oleh Kassim (2013) dengan judul penelitian The Relationship Between Learning Styles, Creative Thinking Performance and Multimedia Learning Materials. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perangkat multimedia membuat siswa lebih aktif. Melihat hal tersebut multimedia interaktif akan berperan penting dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. Multimedia interaktif tersebut diharapkan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran baik hasil maupun prosesnya. Selain itu, multimedia interaktif dapat digunakan mahasiswa secara mandiri untuk belajar. Pembelajaran Keterampilan Bahasa Indonesia di PGSD Terdapat empat keterampilan dasar berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling terkait antara yang satu dengan yang lain (Saddhono & Slamet, 2014: 5). Nurjamal dkk (2014: 2) juga menyebutkan bahwa keempat aspek keterampilan berbahasa pada kenyataannya berkaitan erat satu sama lain. Artinya, aspek yang satu berhubungan erat dan memerlukan keterlibatan aspek yang lain. Hubungan keempat aspek tersebut disebut dengan catur tunggal atau empat bserangkai keterampilan berbahasa karena aspek yang satu dengan yang lainnya berkaitan erat, saling bergantung, saling berhubungan-menentukan, tidak dapat dipisahkan. Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi langsung dua arah. Menyimak bersifat reseptif, sedangkan berbicara bersifat produktif. Sedangkan membaca dan menulis merupakan aktivitas berbahasa tulis. Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Terkait dengan pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia di Prodi PGSD juga berkaitan dengan empat aspek keterampilan berbahasa yang disesuaikan dengan kompetensi mereka yang nantinya akan menjadi guru SD. Materi-materi keterampilan berbahasa dikaitkan dengan materi pembelajaran di sekolah dasar, akan tetapi tidak mengurangi esensi keterampilan yang harus dikuasai. Dalam pembelajaran mahasiswa dituntut untuk dapat terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut diajarkan baik dalam hal pengetahuan kognitif maupun praktik langsung yang dilakukan oleh mahasiswa. Dengan praktik secara langsung mahasiswa akan lebih mudah untuk memahami materi dan berkompetensi terhadap keterampilan berbahasa Indonesia.

Multimedia Interaktif Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu (Munir, 2012: 2). Oleh sebab itu, multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital atau komputerisasi serta digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Selain itu, Mayer (2009: 3) mendefinisikan multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Kata yang dimaksud merupakan materi yang disajikan dalam bentuk verba, misalnya menggunakan teks kata-kata yang tercetak atau terucapkan. Kemudian yang dimaksud dengan gambar adalah materi yang disajikan dalam bentuk gambar. Senada dengan hal tersebut, Munir dan Zaman juga mendefinisikan multimedia sebagai keterpaduan diantara berbagai media teks, gambar, video, dan animasi dalam satu media digital yang mempunyai kemampuan untuk interaktif, umpan balik dan informasi dengan cara yang non linear (Munir, 2012: 2). Berkaitan dengan istilah interaktif, Daryanto (2013: 51) menyebutkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikanoleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Beberapa contoh multimedia interaktif adalah aplikasi game, pembelajaran interaktif, dan lain-lain. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Peran Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di PGSD Multimedia interaktif yang akan digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia memadukan berbagai unsur, seperti teks, gambar, video, animasi, dan audio. Terkait dengan konten yang akan dimuat berkaitan dengan materi kognitif ataupun materi teori tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu di dalam multimedia interaktif tersebut akan memuat contoh serta praktik yang harus dilakukan pengguna

berserta evaluasi setiap sub pokok materi. Multimedia tersebut akan membeantu dosen dalam pengajaran sekaligus dapat digunakan mahasiswa secara mandiri untuk belajar. Dengan penggunaan multimedia interaktif mampu membuat kualitas pembelajaran baik proses maupun hasil menjadi lebih baik. Multimedia dapat mengembangkan kemampuan indera dan menarik perhatian serta minat. Selain itu, multimedia dapat menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar, dan dilakukan, sehingga multimedia sangatlah efektif untuk menjadi alat yang lengkap dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Sebagaimana diketahui dari penelitian teknologi komputer bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus (Munir, 2012: 6). Efektivitas multimedia dapat dilihat dalam beberapa kelebihan multimedia antara lain: 1) Penggunaan beberapa media dalam penyampaian informasi, serta kemampuan untuk mengakses informasi secara up to date dan memberikan informasi lebih dalam dan lebih banyak; 2) bersifat multi sensorik karena banyak merangsang indera, sehingga dapat mengarah ke perhatian dan tingkat retensi yang baik sekaligus menarik perhatian dan minat; 3) media merupakan alternatif dalam menyampaikan pesan dengan diperkuat teks, suara, gambar, video dan animasi; 4) meningkatkan kualitas penyampaian informasi; 5) bersifat interaktif menciptakan hubungan dua arah diantara pengguna multimedia. Daryanto (2013: 52) juga menyebutkan secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Kemudian Anitah (2009: 57) menyebutkan bahwa tujuan penggunaan multimedia dalam pendidikan adalah untuk melibatkan pebelajar dalam pengalaman multi sensori untuk meningkatkan kegiatan belajar. Berkaitan dengan pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia yang tidak hanya menuntut siswa untuk memahami materi secara kognitif akan tetapi juga dituntut untuk terampil berbahasa Indonesia, maka multimedia interaktif sangat berperan penting dalam pembelajaran. Melihat efektifitas dan manfaat multimedia di atas, menjadikan multimedia interaktif sangat membantu mahasiswa dalam menguasai materi sekaligus memotivasi mahasiswa untuk belajar. Dengan multimedia interaktif pesan yang berupa materi pembelajaran lebih mudah untuk disampaikan dan diterima oleh mahasiswa. Melihat hal

tersebut, multimedia interaktif mampu meningkatkan kualitas proses maupun hasil dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. Simpulan Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut berkaitan satu sama lain. Melihat hal tersebut multimedia interaktif sebagai media dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia sangat membantu mahasiswa untuk belajar. Multimedia interaktif memadukan berbagai unsur seperti teks, suara, animasi, video, dan gambar. Berkaitan dengan pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia yang tidak hanya menuntut siswa untuk memahami materi secara kognitif akan tetapi juga dituntut untuk terampil berbahasa Indonesia, maka multimedia interaktif sangat berperan penting dalam pembelajaran. Melihat efektifitas dan manfaat multimedia, menjadikan multimedia interaktif sangat membantu mahasiswa dalam menguasai materi sekaligus memotivasi mahasiswa untuk belajar. Dengan multimedia interaktif pesan yang berupa materi pembelajaran lebih mudah untuk disampaikan dan diterima oleh mahasiswa. Melihat hal tersebut, multimedia interaktif mampu meningkatkan kualitas proses maupun hasil dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. Daftar Pustaka Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press Alias, Norlidah, dkk. 2015. The Potential of Video Game in Malay Language Learning for Foreign Students in A Public Higher Education Institution. Procedia - Social and Behavioral Sciences 176 ( 2015 ) 1020 1027 Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya Kasim, Hafizoah. 2013. The Relationship Between Learning Styles, Creative Thinking Performance and Multimedia Learning Materials. Procedia - Social and Behavioral Sciences 97 ( 2013 ) 229 237 Mayer, Richard E. 2009. Multimedia Learning. Yogyakarta: pustaka Pelajar Munir. 2012. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta Nurjamal, dkk. 2014. Terampil Berbahasa: Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta Saddhono, Kundharu & Slamet. 2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu