Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan

dokumen-dokumen yang mirip
Cara uji kimia - Bagian 1: Penentuan kadar abu pada produk perikanan

Cara uji kimia- Bagian 2: Penentuan kadar air pada produk perikanan

Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Cara uji fisika - Bagian 1: Penentuan suhu pusat pada produk perikanan

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

Cara uji kimia Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada produk perikanan

Pupuk SP-36 SNI

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Cara uji fisika - Bagian 4: Pemeriksaan kemasan kaleng produk perikanan

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

SNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Pupuk dolomit SNI

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Pupuk tripel super fosfat plus-zn

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi

Pupuk kalium sulfat SNI

Pupuk amonium sulfat

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Tuna loin segar Bagian 2: Persyaratan bahan baku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ikan beku Bagian 1: Spesifikasi

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Pupuk super fosfat tunggal

Cara uji kadar sari (ekstrak alcohol - benzena) dalam kayu dan pulp

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

Cara uji kelarutan aspal

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

PENETAPAN KADAR LEMAK KASAR DALAM MAKANAN TERNAK NON RUMINANSIA DENGAN METODE KERING

Pupuk amonium klorida

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

SNI Standar Nasional Indonesia. Ikan tuna dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Pulp - Cara uji bilangan kappa

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Cara uji berat jenis tanah

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB III PERALATAN DAN METODE

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Pupuk kalium klorida

A. WAKTU DAN TEMPAT B. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN. 1. Penelitian Tahap I

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Cara uji penyulingan aspal cair

III. METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN

Jahe untuk bahan baku obat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Cara identifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

Udang beku Bagian 1: Spesifikasi

Cara uji fisika Bagian 7: Pengujian filth pada produk perikanan

SNI Standar Nasional Indonesia. Kopi bubuk. Badan Standardisasi Nasional ICS

Cara uji kimia-bagian 11: Penentuan residu tetrasiklin dan derivatnya dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pada produk perikanan

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

Transkripsi:

SNI 01-2354.3-2006 Standar Nasional Indonesia. Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional

SNI 01-2354.3-2006 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Prinsip pengujian... 1 4 Peralatan... 1 5 Pereaksi... 1 6 Preparasi contoh... 2 7 Prosedur... 2 8 Perhitungan... 2 9 Pelaporan... 2 10 Keamanan dan keselamatan kerja (K3)... 3 Bibliografi... 4 i

SNI 01-2354.3-2006 Prakata Dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan terhadap komoditas yang akan dipasarkan di dalam dan luar negeri, maka perlu disusun suatu Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang metode uji yang dapat memenuhi jaminan tersebut. SNI 01-2354.3-2006 ini merupakan revisi dan mengganti SNI 01-2363-1991, Standar Metode pengujian kimia produksi perikanan penentuan kadar lemak total, yang telah dirumuskan oleh Panitia Teknis Perikanan melalui rapat-rapat teknis, rapat prakonsensus dan rapat konsensus nasional pada tanggal 17 Maret 2005 di Jakarta. Dihadiri oleh wakil-wakil produsen, konsumen, asosiasi, lembaga penelitian, perguruan tinggi serta instansi terkait sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan. Berkaitan dengan penyusunan Standar Nasional Indonesia ini, maka aturan-aturan yang dijadikan dasar atau pedoman adalah: 1 Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. 2 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 01/MEN/2002 tentang Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan. 3 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 06/MEN/2002 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Mutu Hasil Perikanan yang Masuk ke Wilayah Republik Indonesia. 4 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 21/MEN/2004 tentang Sistem Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan untuk Pasar Uni Eropa. ii

SNI 01-2354.3-2006 Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan 1 Ruang lingkup Standar ini digunakan untuk menentukan kadar lemak pada produk perikanan. 2 Istilah dan definisi 2.1 ekstraksi suatu proses pemisahan/penarikan suatu zat/substansi tertentu dari suatu bahan, dengan bantuan pelarut organik, air dan lain-lain 2.2 evaporasi suatu proses penguapan untuk memisahkan pelarut (solvent) dengan zat terlarut (solute) 2.3 produk perikanan ikan termasuk biota perairan lainnya yang ditangani dan/atau diolah untuk dijadikan produk akhir yang berupa ikan segar, ikan beku dan olahan lainnya yang digunakan untuk konsumsi manusia 3 Prinsip Contoh diekstrak dengan pelarut organik untuk mengeluarkan lemak dari contoh dengan bantuan pemanasan pada suhu titik didih pelarut selama 8 jam. Pelarut organik yang mengikat lemak selanjutnya dipisahkan dengan penguapan (evaporasi), sehingga hasil lemak tertinggal dalam labu. Penetapan berat lemak dihitung secara gravimetri. 4 Peralatan a) Pemanas listrik, penyangga, kondensor dan ekstraktor soxhlet; b) Labu alas bulat 250 ml; c) Selongsong lemak (extraction thimbles); d) Desikator; e) Oven suhu 105 C; f) Kertas saring. 5 Pereaksi Diethyl Ether atau Chloroform. 1 dari 4

6 Preparasi contoh 6. 1 Tepung ikan Lumatkan contoh dengan blender dan sejenisnya hingga partikelnya dapat melewati saringan 20 mesh. Masukkan contoh dalam wadah plastik atau gelas yang bersih dan bertutup. 6.2 Produk perikanan selain tepung ikan Lumatkan contoh hingga homogen dan masukkan dalam wadah plastik atau gelas yang bersih dan bertutup. Jika contoh tidak langsung diuji, simpan contoh dalam refrigerator atau freezer sampai saatnya untuk dianalisa. Kondisikan contoh pada suhu ruang dan pastikan contoh masih tetap homogen sebelum ditimbang, jika terjadi pemisahan antara cairan dan contoh maka diaduk ulang dengan blender sebelum dilakukan analisa. 7 Prosedur a) Timbang labu alas bulat kosong (A g). b) Timbang seksama 2 g homogenat contoh (B g) masukan dalam selongsong lemak. c) Masukan berturut-turut 150 ml Chloroform ke dalam labu alas bulat, selongsong lemak ke dalam extractor soxhlet, dan pasang rangkaian soxhlet dengan benar. d) Lakukan ekstraksi pada suhu 60ºC selama 8 jam. e) Evaporasi campuran lemak dan chloroform dalam labu alas bulat sampai kering. f) Masukkan labu alas bulat yang berisi lemak ke dalam oven suhu 105ºC selama ± 2 jam untuk menghilangkan sisa chloroform dan uap air. g) Dinginkan labu dan lemak di dalam desikator selama 30 menit. h) Timbang berat labu alas bulat yang berisi lemak (C g) sampai berat konstan. i) Kerjakan pengujian minimal duplo (dua kali). 8 Perhitungan (C A) x 100% % Lemak total = B dengan: A : Berat labu alas bulat kosong (g) B : Berat contoh (g) C : Berat labu alas bulat dan lemak hasil ekstraksi (g) 9 Pelaporan a) Jika hasil perhitungan diperoleh angka desimal kurang dari 5 (lima) maka pembulatan turun,tetapi jika lebih dari 5 (lima) pembulatan naik. CONTOH 14,454 dibulatkan menjadi 14,45 14,466 dibulatkan menjadi 14,47 b) Jika hasil perhitungan diperoleh angka desimal 5 (lima) yang akan dibulatkan dari angka genap yang ada di depannya, maka angka lima tersebut menjadi hilang, tetapi jika angka di depannya ganjil maka pembulatan akan naik. CONTOH 14,765 dibulatkan menjadi 14,76 14,475 dibulatkan menjadi 14,48 2 dari 4

SNI 01-2354.3-2006 10 Keamanan dan keselamatan kerja (K3) Untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja selama melakukan penentuan kadar lemak perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan analisa. b) Gunakan jas lab selama bekerja di laboratorium. c) Saat menuang chloroform atau diethyl ether gunakan masker. d) Apabila menggunakan diethyl ether, pastikan tidak ada nyala api atau asap rokok di sekitar ruangan. e) Saat melakukan ekstraksi pastikan air pendingin dan blower dapat digunakan selama proses berlangsung. 3 dari 4

Bibliografi Association of Official Analytical Chemistry, 2000. Official Methods of Analysis, 17 th edition, Chapter 4.5.01. Association of Official Analytical Chemistry (AOAC), 2000, Official Methods of Analysis, 17 th. Anonymous,1979. Official Chemical Method, Fish Inspection Branch Fisheries And Ocean Canada, Chapter 4. Official Chemical Method, 1979. Fish Inspection Branch Fisheries And Ocean Canada. 4 dari 4