PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

EDY NOVIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

Transkripsi:

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan MAYGA FIRSTEYAN A220090062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME (Studi Kasus Di SMP Negeri I Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013) Mayga Firsteyan, A220090062, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 88 halaman. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang, (1) pelaksanaan pengembangan sikap patriotisme, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengembangkan sikap patriotisme, (3) peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu hasil temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik. Subyek penelitian menggunakan key informan yang digunakan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penetapan validitas data dalam penulisan ini melalui trianggulasi data dan informan review, untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pengembangan sikap patriotisme diberikan dalam bentuk eksternal dan internal. Melalui eksternal pihak sekolah bekerjasama dengan instansi lain untuk mengadakan berbagai kegiatan yang berfungsi mengembangkan sikap patriotisme. Misalkan upacara bendera hari kesaktian Pancasila pihak sekolah mengundang komandan Kodim Wonogiri sebagai pembina upacara, pihak sekolah juga bekerjasama dengan instansi lain yaitu Kodim Wonogiri, Muspika dan kepala Dispen Wonogiri untuk mengadakan penyuluhan tentang pemahaman bela negara, patriotisme dan pendidikan karakter bangsa. Upaya internal melalui pelaksanaan upacara bendera hari senin yang secara rutin dilaksanakan, para guru menyisipkan nilainilai patriotisme dalam proses pembelajaran, serta diadakannya lomba paduan suara lagu-lagu nasional dan lomba PBB antar kelas. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengembangkan sikap patriotisme, yaitu faktor eksternal terdiri dari lingkungan, pergaulan siswa, dan media elektronik sedangkan faktor internal adalah keluarga dan diri pribadi. Selain kedua faktor tersebut faktor kedisiplinan siswa dan tata tertib sekolah juga berpengaruh dalam mengembangkan sikap patriotisme pada diri siswa.(3) peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto. Kegiatan pramuka mampu mengembangkan sikap patriotisme pada siswa SMP Negeri I Girimarto. Kegiatan pramuka mampu menjadikan diri para siswa untuk memiliki sikap rela berkorban kepada bangsa dan negara, mencintai produk Indonesia, mencintai identitas nasional, mencintai budaya nasional, dan peduli terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Kata kunci: Kegiatan pramuka, sikap patriotisme.

PENDAHULUAN Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, kualitas sumber daya manusia pun harus terus ditingkatkan untuk dapat bersaing di dunia internasional. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan salah satunya melalui pendidikan, karena melalui pendidikan yang selalu mengikuti perkembangan zaman kualitas hidup serta cara berpikir seseorang akan jauh lebih meningkat. Pendidikan nasional berdasarkan UU. No 20 tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan yang diperoleh anak didik diharapkan dapat membangun sikap, tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan demi kelangsungan hidup diri sendiri maupun masyarakat. Generasi muda saat ini memiliki permasalahan yang begitu kompleks diantaranya kurang memperdulikan sikap patriotisme. Permasalahan ini terlihat ketika para putra-putri bangsa enggan untuk membela bangsa dan negara dalam berbagai perlombaan di tingkat internasional seperti ajang pertandingan sepak bola AFF 2012, lalu tawuran antar pelajar ataupun para pemuda yang malas untuk mengikuti upacara bendera. Generasi muda sudah mulai terjebak pada pemikiran, seolah olah di zaman yang serba maju ini sudah tidak diperlukan lagi sikap patriotisme. Kesadaran generasi muda sangat kurang untuk rela berkorban tanpa pamrih demi bangsa dan negara, seharusnya para pemuda harus mencontoh dan berkaca kepada para pejuang pendahulu lalu menyadari bahwa kemerdekaan yang dinikmati sekarang adalah hasil perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan harta, jiwa dan raga tanpa pamrih untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

Mengatasi permasalahan di atas tidak hanya melalui pendidikan formal saja, namun pendidikan non formal juga patut dijadikan solusi untuk mengatasinya. Pendidikan non formal yang populer dikalangan pelajar saat ini yaitu kegiatan pramuka, melalui kegiatan tersebut generasi muda akan lebih khusus diajarkan dan dibina untuk memiliki keterampilan, kemandirian dan kedisiplinan sekaligus jiwa patriotisme. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 1 menjelaskan, Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sedangkan kesepakatan bersama antara MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI PERTAHANAN, MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, MENTERI AGAMA, MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, dan KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA tentang peningkatan upaya bela negara melalui Gerakan Pramuka dijelaskan, pertimbangan kesepakatan meningkatkan upaya bela negara melalui Gerakan Pramuka adalah, bahwa keselarasan visi dan misi Gerakan Pramuka dengan upaya bela negara telah menjadikannya potensi dalam pertahanan negara, kesatuan, bangsa, mengembangkan kepemimpinan pemuda, dan jiwa ksatria serta patriotisme. Gerakan pramuka sangat diperlukan untuk membentuk manusia yang mempunyai budi pekerti baik dan luhur serta memiliki jiwa patriotisme tinggi sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa gerakan pramuka sebagai wadah dalam mengembangkan sikap patriotisme pada anak didik. Memperhatikan dan melihat kenyataan yang ada terhadap adanya kegiatan pramuka di sekolah, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi dengan judul Peranan Kegiatan Pramuka dalam Mengembangkan Sikap Patriotisme (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013).

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan pengembangan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013? 3. Bagaimanakah peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pengembangan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013. 2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013. 3. Mendeskripsikan peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012/2013. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak bulan November 2012 sampai dengan bulan Februari 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP Negeri I Girimarto Drs. Purwanto M.Pd., pembina pramuka SMP Negeri I Girimarto Isroniatul Qoriatun S.Pd., serta siswa SMP Negeri I Girimarto. Objek penelitian adalah peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme (studi kasus di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013). Informan atau narasumber dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah SMP Negeri 1 Girimarto, pembina pramuka SMP Negeri 1 Girimarto dan siswa SMP Negeri 1 Girimarto. Tempat penelitian di SMP Negeri 1 Girimarto. Peristiwanya mengenai peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme

(studi kasus di SMP Negeri 1 Girimarto tahun pelajaran 2012/2013). Arsip maupun dokumen merupakan informasi yang berasal dari catatan penting lembaga atau organisasi maupun dari perorangan teknik ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan judul. Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pelaksanaan penelitian ini ditempuh dengan beberapa cara dalam mengembangkan keabsahan data penelitian. Cara-cara tersebut adalah dengan teknik trianggulasi data dan reviu informan. Kusumah dan Dwitagama (2011:83) menjelaskan, trianggulasi data yaitu membandingkan persepsi sumber data/informan yang satu dengan yang lain di dalam/mengenai situasi yang sama. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan pengembangan sikap patriotisme dalam lingkungan SMP Negeri I Girimarto sudah dijalankan dengan cukup baik dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan mengalir mulai dari instansi-instansi lain yang terkait, orang tua murid serta masyarakat sekitar sekolah. Pihak sekolah juga melakukan berbagai upaya untuk lebih mengembangkan sikap patriotisme pada diri siswa, baik melalui upaya eksternal dan internal sekolah. Upaya eksternal pihak sekolah bekerjasama dengan instansi lain untuk mengadakan berbagai kegiatan yang berfungsi mengembangkan sikap patriotisme. Misalkan upacara hari kesaktian Pancasila pihak sekolah mengundang komandan Kodim Wonogiri sebagai pembina upacara, pihak sekolah juga bekerjasama dengan instansi lain yaitu Kodim Wonogiri, Muspika dan kepala Dispen Wonogiri untuk mengadakan penyuluhan tentang pemahaman bela negara, patriotisme dan pendidikan karakter bangsa kepada para guru, karyawan TU dan siswa. Upaya internal dari pihak SMP Negeri I Girimarto yaitu, baik dari kepala sekolah dan guru secara optimal bersinergi untuk berusaha mengembangkan sikap

patriotisme pada diri siswa. Upaya internal melalui pelaksanaan upacara bendera hari senin yang secara rutin dilaksanakan. Pengembangan sikap patriotisme sesungguhnya sudah terangkum dalam kegiatan tersebut karena dalam kegiatan upacara bendera, empat pilar kebangsaan sudah termuat di dalamnya mulai dari pembacaan teks Pancasila, pembacaan Pembukaan UUD 1945, pengibaran bendera merah putih, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, serta mengingat jasa para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembina upacara juga sering menyampaikan tentang pentingnya sikap patriotisme sebagai warga negara Indonesia. Menyadari bahwa sikap patriotisme sangat penting untuk ditanamkan dan dikembangkan pada diri siswa maka usaha dari pihak sekolah melalui upaya internal tidak hanya pada saat upacara bendera saja. Para guru saat proses belajar mengajar juga sering menyisipkan hal-hal yang terkait dengan sikap patriotisme kepada para siswa, dan mengingatkan bahwa sikap patriotisme sangat penting untuk dipahami, namun tidak hanya sekedar dipahami tapi juga harus diterapkan pada kegiatan sehari-hari, serta diadakannya lomba paduan suara lagu-lagu nasional dan lomba PBB antar kelas. Kegiatan lomba tersebut sangatlah baik untuk mengembangkan sikap patriotisme pada diri siswa karena saat ini banyak dari para siswa yang lupa lagu-lagu nasional, selain untuk mengembangkan sikap patriotisme kegiatan lomba tersebut juga berfungsi untuk lebih merekatkan hubungan pertemanan antar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengembangkan sikap patriotisme disebabkan banyak faktor penghambat diantaranya faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu sebagi berikut, pertama dari lingkungan pembentukan dan pengembangan sikap tidak akan terlepas dari lingkungan tempat tinggal siswa, karena melalui lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap perkembangan sikap seseorang. Pola hidup dan tingkah laku dalam lingkungan tempat tinggal siswa cenderung akan lebih cepat merubah sikap dan karakter, hal itu terjadi karena interaksi secara intensif dalam lingkungan lebih memberikan motivasi yang cepat merasuk pada diri siswa.

Kedua, faktor pergaulan siswa. Pergaulan siswa merupakan faktor yang menyebabkan sikap siswa dapat berubah dalam waktu yang singkat, dikarenakan siswa seusia anak SMP adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja, pada masa peralihan itu sangat rentan menjadi buruk jika pengawasan orang tua kurang dan didukung pergaulan siswa tidak baik. Ketiga, faktor media elektronik. Media elektronik memiliki andil sangat besar dalam pola kehidupan para siswa, melalui film-film, berita ataupun sinetron yang ditayangkan sebetulnya tidak layak untuk dipertunjukan untuk anak-anak SMP. Contohnya adalah film remaja, film tentang percintaan, berita terkait hal-hal negatif terhadap pemerintah yang selalu diulang-ulang namun tentang hal positif sangat jarang ditayangkan, hal inilah salah satu penyebab mengapa sikap patriotisme menurun dikalangan para siswa. Faktor internal adalah sebagai berikut. Pertama faktor keluarga, pendidikan sebaik apapun jika dalam keluarga tidak mendukung dalam proses pendidikan maka proses pendidikan hanya menjadi sekedar wacana saja. Keluarga menentukan pribadi siswa menjadi baik ataukah buruk, karena keluargalah peranannya paling besar dalam proses perkembangan anak, selain itu waktu yang dilewati seorang anak lebih banyak di dalam keluarga dibandingkan di sekolah. Permasalahan yang terjadi pada siswa SMP Negeri I Girimarto adalah kebanyakan siswa jauh dari pengawasan orang tua karena merantau bekerja di daerah lain, di rumah mereka hanya tinggal dengan sanak keluarga, kakek atau neneknya saja sehingga pengawasan perkembangan siswa sulit untuk terpantau, hal inilah menjadi kendala terbesar dalam pengembangan sikap patriotisme pada diri siswa. Kedua, faktor diri pribadi. Pribadi seseorang atau siswa adalah hal yang paling menentukan pada perubahan siswa tersebut untuk menjadi baik ataukah buruk. Pribadi seseoranglah yang lebih memahami akan keberadaan dirinya dan bagaimanakah harus bersikap dalam kehidupannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sikap patriotisme selain yang di atas adalah kedisiplinan siswa, dan tata tertib di sekolah. Kedisiplinan siswa dan tata tertib sekolah menjadi perhatian utama dalam proses pengembangan sikap patriotisme pada diri siswa, hal ini dikarenakan penerapan

tata tertib yang tegas akan membentuk kedisiplinan siswa itu sendiri namun jika tata tertib hanya digunakan sebagai sebuah simbol saja tanpa penerapan yang tegas maka siswa akan seenaknya sendiri bahkan tidak menganggap ada tata tertib tersebut. Peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto yaitu, kegiatan pramuka sangat berperan dalam mengembangkan sikap patriotisme para siswa. Kegiatan pramuka membentuk para siswa untuk memiliki sikap rela berkorban kepada bangsa dan negara, mencintai produk-produk buatan dalam negeri, mencintai identitas nasional, mencintai budaya nasional, serta peduli terhadap masyarakat bangsa dan negara. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah diuraikan di bab IV maka penelitian yang berjudul Peranan Kegiatan Pramuka dalam Mengembangkan Sikap Patriotisme (Studi Kasus Di SMP Negeri I Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013) dapat penulis simpulkan sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pengembangan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto diberikan dalam bentuk eksternal dan internal, melalui eksternal adalah pihak sekolah mengundang komandan KODIM Wonogiri untuk menjadi pembina upacara pada hari kesaktian pancasila 01 Oktober 2012, lalu bekerjasama dengan instansi lain yaitu KODIM Wonogiri, MUSPIKA dan kepala DISPEN Wonogiri untuk mengadakan penyuluhan tentang pemahaman bela negara, patriotisme dan pendidikan karakter bangsa. Upaya internal melalui pelaksanaan upacara bendera hari senin yang secara rutin dilaksanakan, para guru menyisipkan nilai-nilai patriotisme dalam proses pembelajaran, serta diadakan lomba paduan suara lagu-lagu nasional dan lomba PBB antar kelas. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengembangkan sikap patriotisme di SMP Negeri 1 Girimarto yaitu, dipengaruhi oleh dua faktor yang pertama adalah faktor eksternal dan kedua faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan, pergaulan siswa dan media elektronik sedangkan faktor internal adalah keluarga dan diri pribadi. Selain kedua faktor tersebut faktor

kedisiplinan siswa dan tata tertib sekolah juga berpengaruh dalam mengembangkan sikap patriotisme pada diri siswa. 3. Peranan kegiatan pramuka dalam mengembangkan sikap patriotisme pada siswa menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi perjalanan sebuah bangsa, dari hasil penelitian terbukti dengan mengikuti kegiatan pramuka dapat mengembangkan sikap patriotisme pada siswa SMP Negeri I Girimarto. Kegiatan pramuka mampu menjadikan diri para siswa untuk memiliki sikap rela berkorban kepada bangsa dan negara, mencintai produk Indonesia, mencintai identitas nasional, mencintai budaya nasional, dan peduli terhadap masyarakat, bangsa dan negara. IMPLIKASI Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang penulis lakukan maka dapat dijelaskan bahwa. 1. Kegiatan pramuka merupakan salah satu pendidikan non formal yang menjadi wadah dalam mengembangkan sikap patriotisme, para anggota pramuka di ajarkan untuk bersikap rela berkorban kepada bangsa dan negara, mencintai produk Indonesia, mencintai identitas nasional, mencintai budaya nasional, dan peduli terhadap masyarakat, bangsa dan negara. 2. Disadari melalui kegiatan pramuka dapat menjadikan siswa untuk memiliki rasa patriotisme yang tinggi memiliki kepribadian yang baik dan kuat serta tangguh dan memiliki sikap bela negara yang dapat diandalkan. 3. Pelaksanaan pengembangan sikap patriotisme dapat dilakukan melalui berbagai lingkungan pendidikan diantaranya melalui pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal melalui proses pembelajaran di sekolah sedangkan non formal salah satunya adalah melalui kegiatan pramuka. SARAN Berdasarkan implikasi dari penelitian tentang Peranan Kegiatan Pramuka dalam Mengembangkan Sikap Patriotisme (Studi Kasus Di SMP Negeri I

Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013) di atas, maka penulis mengajukan saransaran sebagai berikut: 1. Seharusnya kegiatan pramuka di sekolah khususnya di Sekolah Menengah Pertama lebih ditingkatkan lagi. Hal tersebut dikarenakan, di Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu tempat fase perubahan seorang siswa dari anak-anak menjadi remaja, sehingga melalui kegiatan pramuka sikap siswa akan lebih efektif untuk ditingkatkan ke arah yang lebih baik. 2. Seharusnya guru lebih meningkatkan lagi dalam hal penerapan materi yang berkaitan dengan sikap patriotisme dikalangan pelajar, khususnya di Sekolah Menengah Pertama. 3. Seharusnya siswa harus lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pramuka, karena melalui kegiatan pramuka akan membentuk dan mengembangkan sikap patriotisme siswa serta membina siswa untuk memiliki mental yang kuat. 4. Seharusnya orang tua memberikan dukungan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan pramuka, karena melalui kegiatan pramuka mampu membentuk kaum muda menjadi manusia yang memiliki sikap patriotisme, berketerampilan tinggi serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. 5. Seharusnya pemerintah lebih memberikan perhatian yang lebih terkait pengembangan sikap patriotisme melalui kurikulum dalam pendidikan, serta memberikan dukungan secara optimal terhadap kegiatan pramuka. DAFTAR PUSTAKA Depkumham. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. (www.djpp.depkumham.go.id, diakses tanggal 14 Desember 2012). Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Sekretariat Negara RI. 2003. Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 20 Tahun 2003. Jakarta: BP. Dharma Bhakti.

.2006. Kesepakatan Bersama Antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Ketua KWARTIR Nasional Gerakan Pramuka. Nomor : 118 Tahun 2006, Nomor : KB/05/M/X/2006, Nomor 51/V/KB/2006, Nomor : 52 Tahun 2006, Nomor : 0145/MENPORA/X/2006, Nomor : 161 Tahun 2006. Tentang Upaya Bela Negara Melalui Gerakan Pramuka. Jakarta: