Modul ke: MASYARAKAT MADANI. Mengetahui masyarakat madani serta karakteristiknya. Fakultas FAKULTAS KURNIAWATI, SHI, MH.

dokumen-dokumen yang mirip
13 MASYARAKAT MADANI

Masyarakat Madani, Civil Society

Modul ke: MASYARAKAT MADANI. 13Fakultas FASILKOM. Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Informatika

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

Modul ke: Masyarakat Madani. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Masyarakat Madani

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Masyarakat Madani

TERWUJUDNYA MASYARAKAT SELOMARTANI YANG AGAMIS SEJAHTERA BERBUDAYA DAN MANDIRI DENGAN KETAHANAN PANGAN PADA TAHUN 2021

BAB IV VISI DAN MISI

BAB II KAJIAN KONSEP CIVIL SOCIETY

Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi RINA KURNIAWATI, SHI, MH

BAB I PENDAHULUAN. bagi bangsa ini. Tuntutan demokratisasi yang diinginkan oleh bangsa ini yaitu

BAB IV VISI DAN MISI

BAB III VISI, MISI DAN NILAI

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PENGERTIAN Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah: memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda.

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LATIHAN 5

Demokrasi. Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Penyunting A. Ubaedillah dan Abdul Rozak

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

Pancasila dan Implementasinya

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

dipersyaratkan untuk terselenggaranya tata kelola pemerintahan secara efektif dan efisien serta mampu mendorong terciptanya daya saing daerah pada tin

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu.

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

ISLAM DI INDONESIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

PENDIDIKAN PANCASILA

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

Seminar Pendidikan Agama Islam

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

BAB I PENDAHULUAN. harapan kehidupan yang lebih sejahtera. Dunia sedang menuju ke arah

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

BUKU KODE ETIK DOSEN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

Etika Usaha dan Etika Kerja 1

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

ISLAM DAN GLOBALISASI

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

Demokrasi & Partisipasi Publik 1 Oleh: Dwi Harsono

TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI DAN SEJAHTERA YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI DINUL ISLAM

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Transkripsi:

Modul ke: 11 RINA Fakultas FAKULTAS MASYARAKAT MADANI Mengetahui masyarakat madani serta karakteristiknya KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi

Pengertian Masyarakat madani adalah suatu masyarakat atau institusi sosial yang memiliki ciri-ciri antara lain : kemandirian, toleransi, kesuadayaan, kerelaan menolong satu sama lain, dan menjujung tinggi norma dan etika yang disepakatinya secara bersamasama PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI (civil society) 1. Masyarakat yang telah berperadaban maju, masyarakat madani akan terwujud manakala terjadi tatanan masyarakat yang harmonis, yang bebas dari eksploitasi dan penindasan. 2. Seperangkat gagasan etis yang mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan usaha untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan antar individu, masyarakat, dan negara

Latar Belakang Masyarakat Madani: 1. Adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi (menguasai) masyarakat dalam segala bidang agar patuh dan taat pada penguasa. 2. Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan yang baik (bodoh) dibandingkan dengan penguasa (pemerintah). 3. Adanya usaha membatasi ruang gerak (public sphere) dari masyarakat dalam kehidupan politik. Syarat terbentuknya masyarakat madani menurut Barnadib (2003 : 67-68 ) : 1.Pemahaman yang sama 2.Keyakinan 3.Satu hati dan saling tergantung 4.Kesamaan pandangan tentang tujuan dn misi 5.Karakteristik Masyarakat Madani

Ciri-ciri Masyarakat Madani Ciri-ciri masyarakat madani meurut As-Siba i (dalam Charmim, 2006:29 ) : Satu sistem kehidupan masyarakat yang berdaya maju, bergerak dan aktif, modern dan maju, serta bukan masyarakat zahid dan darwisy yang memilih hidup melarat sebagaimana paham sufiyah. Mengakui dan menjamin hak manusia dab perundang-udangan sebagai jaminan sosial, membasmi kemelaratan, penyakit kebodohan, pengecut dan perasaan rendah diri. Bertaraf kehidupan yang tinggi dan bermutu. Cocok untuk semua orng muslim dan non muslim karena dasar-dasar dan hak-hak menurut system ini berlaku bagi semua penduduk tanpa pengecuaian.

Lanjutan... Mengikutsertakan rakyat besertaa pemerintah dalam meaksanakan urusan umum. Mudah untuk dibentuk, tidak kaku, dapat dipraktekkan setiap waktu serta sesuai dengan perembangan jama dan gerak kemajuan. Merupakan gerakan praktis dan udang-undang yang harus diturutinya tidak diubahnya seperti UU Pemerintah, sehingga bukan ide semata. Merupakan dasar pokok dan dasar kerja bagi pemerntahn dari Negara Islam sejak pada abad ke-7

Karakteristik Masyarakat Madani Karakteristik Masyarakat Madani: 1. Diakuinya semangat pluralisme 2. Tingginya sikap toleransi. 3. Tegaknya prinsip demokrasi. Karakteristik Lembaga: 1. Independen 2. Mandiri, 3. Swaorganisasi 4. Transparan, 5. Idealis 6. Demokratis 7. Disiplin

Lembaga Penegak Masyarakat Madani: 1. Institusi (lembaga) Sosial : lembaga sosial, partai politik, kepemudaan, kemasyarakatan, kemahasiswaan, dan profesi 2. Institusi (lembaga) Keagamaan: NU, Muhammadiyah, PGI, KWI, Hindu Dharma dll 3. Institusi (lembaga) Paguyuban: lembaga dikelola masyarakat (IKG (Ikatan Keluarga Gunung Kidul, Gebu Minang, Bamus Betawi, dll)

Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut : Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :

Lanjutan... a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) b. Pers yang bebas c. Supremasi hukum d. Perguruan Tinggi e. Partai politik Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

LANJUTAN... Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

Membangun masyarakat madani Indonesia: 1. Perbaikan kegiatan perekonomian dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat. a. Kegiatan ekonomi produktif yang berbasis sumberdaya lokal b. Mengembangkan skala usaha yang sehat bentuk kelompok atau koperasi c. Melek teknologi d. Motivasi berusaha : ulet, tekun, jujur dan hemat, tidak berputus asa, berdoa e. Semangat cinta produksi dalam negeri f. Pemerintah memberikan kebijakan pengalokasian kridit modal pada UKM g. Melatih kemandirian dalam berusaha dan taat hukum Membangun masyarakat madani Indonesia: 2. Membangun intelektualitas yang komitmen dan independen a. Membangun masyarakat ilmiah b. Meningkatkan mutu pendidikan c. Mengembangkan sistem pendidikan yang demokratis d. Mengembangkan sikap mental yang bertanggungjawab e. Membangun organisasi yang sehat

Membangun masyarakat madani Indonesia: 3. Membangun masyarakat yang berbudaya moderen a. Cara berpikir yang ilmiah b. Sistem administrasi yang baik dan menunjukkan adanya tata pamong (good governance) c. Sistem pengumpulan data yang baik dan teratur d. Penciptaan iklim yang menyenangkan masyarakat e. Tingkat organisasi yang tinggi yang dicirikan dengan disiplin, jujur dan tepat waktu 4. Membangun pluralisme yang beragam a. Meningkatkan rasa hormat-menghormati dan bekerjasama b. Meningkatkan hubungan antar pemeluk agama c. Mengembangkan sikap saling mencintai dan mengakui d. Mengembangkan pergaulan antar suku, agama, daerah e. Mengutamakan musyawarah

5. Membangun partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan tata pamong yang baik. a. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan rakyat b. Membangun kemandirian lembaga peradilan c. Membangun aparatur negara yang profesional d. Membangun peran serta masyarakat yang kuat, mandiri & bermoral e. Penguatan otonomi daerah 6. Membangun masyarakat madani Indonesia yang beriman dan bertakwa, : Memberikan pendidikan agama sejak dini Mengimplementasikan ajaran agama dalam kehidupan Memberikan kebebasan berekspresi bagi masyarakat Menyediakan fasilitas untuk beribadah yang layak bagi umat beragama

Terima Kasih RINA KURNIAWATI, SHI, MH