BAB 1 PENDAHULUAN. penambahan kosakata merupakan bagian penting. Baik dari proses pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia memiliki daya pikat tersendiri bagi peneliti asing. Meskipun

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DAN PADANANNYA DALAM BAHASA BAKU PADA NOVEL LOVE SUCKS CINTA KUYA KARYA CHARMANTHA S. ADJI

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dari makhluk-makhluk lain (Poerwadarminta, 2005: 106).

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu tidak akan pernah luput dari komunikasi antarsesama, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

PARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat baik secara lisan maupun tertulis. Manusia akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat diglosia, bahasa digunakan oleh penutur yang heterogen,

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bahasa, baik yang positif atau bahkan memberi suatu

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang, entitas lain, atau bagian dari suatu bahasa tertentu. Kekayaan kosakata merupakan gambaran dari intelejensi atau tingkat pendidikan karena penambahan kosakata merupakan bagian penting. Baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam bahasa yang sudah dikuasai. Pengembangan kosakata dalam berbagai bidang lebih didominasi oleh sumber bahasa asing. Pada akhir-akhir ini keragaman bahasa asing merupakan kekayaan yang perlu digali sebagai sumber pengayaan kosakata bahasa Indonesia walaupun sumber pengembangan kosakata itu perlu diimbangi dengan pemanfaatan bahasa Indonesia. Dalam pemanfaatan bahasa asing perlu dipertimbangkan kaidah penyerapan yang tertuang dalam prosedur pembentukan istilah. Dengan proses penyerapan tersebut perlu digali potensi kosakata bahasa asing demi pengayaan kosakata bahasa Indonesia melalui penelitian kosakata bahasa asing. Selain itu pemantapan sistem atau kaidah pembentuk kata dan kalimat harus lebih selektif karena bahasa asing memiliki sistem tersendiri dan pembinaan tersebut ditujukan pada upaya peningkatan mutu penggunaan bahasa asing baik dalam bentuk lisan atau tulisan.

Bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai bahasa dapat kita lihat pada surat kabar, majalah, radio, maupun dalam karya sastra. Salah satu pemakaian bahasa dalam majalah Paras edisi Januari-Februari 2011 merupakan peristiwa pemakaian bahasa asing akibat adanya kontak bahasa. Adapun yang dimaksud kontak bahasa adalah pemakaian dua bahasa atau lebih secara bergantian oleh penutur yang sama. Bahasa sebagai salah satu alat komunikasi dalam masyarakat. Bahasa tidak di pandang sebagai individu yang terpisah dari yang lain namun merupakan anggota masyarakat sosialnya. Bahasa dalam sosialnya juga tidak di amati secara individu, namun selalu dikaitkan dengan kegiatannya dalam masyarakat. Dengan kata lain bahasa tidak saja dipandang sebagai gejala individu, tetapi juga merupakan gejala sosial. Transfer bahasa sebagai akibat terjadinya kontak bahasa sering di pandang sebagai fenomena yang wajar dan positif. Hal ini karena pemindahan unsurunsur bahasa satu ke dalam bahasa yang lain atau sebaliknya juga di sadari oleh pemakai bahasa. Pengaruh tersebut sebenarnya bukan masalah yang baru, karena bahasa Indonesia itu sudah menyerap unsur bahasa asing sebelum diresmikan sebagai bahasa Indonesia. Eddy (2009: 49) mengemukakan ada 3 faktor yang mendorong pemakaian bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. 1. Kekurangan Materi Bahasa Indonesia sepenuhnya bisa di pengaruhi oleh bahasa lain dari segi ilmu dan teknologi. Dalam hal ini bukan berarti bangsa Indonesia tidak

memiliki penemuan tentang keilmuan dan teknologi. Hal terpenting dalam peristiwa ini adalah pertumbuhan ilmu dan teknologi modern. Peristiwa inilah yang menyebabkan banyaknya unsur bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia. 2. Menciptakan Kemegahan Sejarah masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia tidak selamanya didorong oleh kekayaan materi bahasa penerima tetapi materi itu didorong oleh harga diri yang lebih. Ketika bahasa Indonesia penuh dengan unsur bahasa asing bukan disebabkan oleh suatu kebutuhan yang mendesak melainkan untuk menunjukkan suatu harga diri. Satu gejala yang perlu dicatat adalah timbul suatu kelompok yang boros, selalu menggunakan bahasa asing untuk memperlihatkan bahwa dirinya kaum intelek. 3. Ekonomi dan Pariwisata Motivasi ekonomi hampir tidak dapat dipisahkan dengan masalah pariwisata. Pada hakekatnya dunia pariwisata adalah salah satu perbuatan ekonomi modern. Adapun pengaruh bahasa asing mempunyai dampak positif dan negatif. Tiga dampak positif menurut Eddy yaitu segi kebudayaan, kebahasaan, dan kemanusiaan (2009: 50) a. Segi Kebudayaan Akibat percampuran tersebut bahasa Indonesia menjadi komplek. Hal ini merupakan modal utama untuk mengungkapkan tata kebudayaan

modern. Tanpa unsur bahasa asing bahasa melayu yang menjadi dasar bahasa indonesia tidak mungkin digunakan untuk mengungkapkan proses timbal balik, karena unsur kebudayaan dan ilmu pengetahuan disertai pula oleh unsur bahasanya. b. Segi Kebahasaan Pengaruh bahasa asing jelas menguntungkan karena menambah perbendaharaan kata. Percampuran akan membangkitkan variasi bahasa penerima dalam menciptakan tata atau istilah tanpa pengaruh bahasa asing bahasa Indonesia. c. Segi Kemanusiaan Dengan adanya pengaruh satu unsur bahasa lain, manusia memiliki kesempatan untuk mengembangkan kreativitas kemanusiaan. Tampak jelas bahwa manusia merupakan bagian yang unik dari wujud kemanusiaan. Adapun dampak negatif dari segi kemanusiaan, pemakaian bahasa erat hubungannya dengan sikap manusia. Dari usaha pencapaian prestasi lewat pemakaian bahasa yang dipengaruhi dengan bahasa asing timbullah siksp megah dalam berbahasa. Pengaruh bahasa asing yang dimaksud terbatas pada pemasukan kosakata asing ke dalam bahasa Indonesia dan pembentukkan memiliki 6 faktor. 1. Pengaruh yang paling besar ialah bahasa Sanksekerta masuknya ke Indonesia di mulai sejak abad pertama hingga kurang lebih abad ke 14. 2. Masuknya agama Islam berpengaruh dalam bentuk kasusastran. 3. Bahasa Portugis misalnya: minggu, gereja.

4. Bahasa Inggris misalnya: karton, taksi. 5. Bahasa Belanda misalnya: sistem, analog. 6. Bahasa Tionghoa hanya terbatas pada nama-nama makanan, alat-alat makan dan istilah perjudian. Media massa merupakan salah satu sarana publikasi di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, bahasa media massa juga mencakup berbagai bidang kehidupan sebagai contoh pada majalah Paras edisi Januari-Februari 2011 terutama pada rubrik kecantikan. Di dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu/Indonesia proses penyerapan ini sudah lama berjalan. Tidaklah mengherankan jika bahasa serumpun, yang jumlah penuturnya tergolong besar, merupakan sumber yang kaya. Karena di dalam masyarakat multilingual kedwibahasawan bukan sesuatu yang langka, unsur serapan itu dapat berasal dari penutur asli bahasa yang serumpun sehingga terjadi penambahan yang spontan. Atau orang yang bukan penutur asli bahasa serumpun yang terkemuka, seperti bahasa Jawa dan Sunda, menyerap juga dari bahasa yang bersangkutan itu dengan pertimbangan bahwa unsur serapan itu akan segera dipahami oleh kalangan masyarakat yang luas. Berikut ini sekadar beberapa contoh: tanpa (Jw), godok (Jw, Sd), karsa (Jw), gembleng (Jw), sarjana (Jw), wejangan (Jw), kolot (Sd), nyeri (Sd). Sikap penutur bahasa Indonesia terhadap bahasa asing sebagai sumber serapan berbeda dengan sikapnya terhadap bahasa serumpun yang juga merupakan sumber serapan. Unsur serapan yang berasal dari bahasa Jawa, misalnya, tidak dimasukkan ke dalam kategori yang asing walaupun kedua

bahasa itu dari jurusan linguistik digolongkan jadi dua sistem yang otonom. Karena itu, penyerapan unsur dari bahasa asing pun berbeda di dalam proses dan penempatannya di dalam sistem bahasa Indonesia. Ditinjau dari taraf penyerapannya ke dalam tubuh bahasa Indonesia, bentuk serapan itu ada yang jadi unsur kosakata asing yang terdapat di dalam kosakata umum, dan ada yang dimasukkan langsung sebagai unsur baru kosakata umum. Golongan yang pertama meliputi bentuk yang melambangkan barang atau paham yang sangat baru bagi masyarakat bahasa penyerap atau yang medan maknanya sangat khusus di dalam bahasa sumber itu sendiri. Termasuk di dalam kategori itu, misalnya turn key project, bowling, esprit de corps, Erklarung, Renaissance, Sturm und Drang, Atlantic Charter, l'art pour l'art, dan Svaraj. Unsur serapan itu digunakan di dalam konteks kalimat Indonesia dalam bentuknya yang asli, baik ejaannya maupun lafalnya. Agaknya sejumlah kata dan ungkapan yang berasal dari bahasa dengan tujuan khusus, misalnya, bahasa Arab dan Latin, yang bertalian dengan akidah atau ibadat keagamaan, harus dimasukkan ke dalam bilangan kelompok itu. Penempatannya di dalam kosakata asing bahasa Indonesia mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh perbedaan pendapat tentang kedudukannya di dalam kosakata. Tidak perlu diperbalahkan apakah tut wuri handayani dan salam alaikum masuk kosakata Indonesia atau tidak. Secara prinsip dapat dikatakan bahwa setiap bahasa mengakui adanya kosakata asing di dalam korpus kosakata umumnya. Leksikon bahasa Inggris,

misalnya, mengandung sejumlah unsur leksikal Prancis dan Latin yang digunakan secara umum, misalnya, vis-a-vis, in toto dan curriculum vitae. Bertambahnya jumlah leksikal di dalam kosakata asing suatu bahasa bertalian juga dengan pengembangan berbagai laras bahasa (register). Kita dapat menemukan, misalnya, butir apparatus criticus di bidang filologi dan butir juncto, bis, dan ter di bidang perundang-undangan Indonesia. Golongan serapan berikut dapat diperinci menjadi tiga golongan. 1. Unsur serapan yang mengalami penyesuaian bentuk fonologi atau ejaannya. 2. Unsur serapan yang mengalami proses penghibridan 3. Unsur serapan yang merupakan hasil penerjemahan. Kata cantik telah di reduksi sedemikian rupa oleh media, sehingga banyak yang melalaikan hakikat cantik yang sesungguhnya. Seiring dengan perkembangan zaman kecantikan diidentikkan dengan paras yang cantik, hidung mancung, dengan alis khas, kulit putih, dengan body aduhai. Karena pada dasarnya kecantikan itu suatu konsep dengan multi definisi sehingga menyebabkan berbagai tafsiran. Kecantikan seseorang merupakan paduan dari banyak hal yaitu; karakteristik yang indah misalnya sikap, etika, sopan santun, kemandirian, kecerdasan, ketangkasan, humor, kemampuan bersosialisasi, kepekaan, kasih sayang, religius, kemurahan hati dan lain sebagainya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Leonardo de Vina Beauty adorns virtue Kecantikan memuja kebaikan. Artinya, siapapun memiliki kecantikan yang luar biasa apabila bersedia mempercantik hati atau jiwanya. Dengan demikian dapat diartikan

bahwa kecantikan adalah sesuatu yang terpancar dari hati dan jiwa seseorang, kecantikan tidak hanya dilihat dari fisik saja. Media massa dapat mengambil peran dalam penggalian dan penyebarluasan kosakata dari khasanah budaya asing. Penggalian budaya asing ke dalam bahasa Indonesia itu akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia yang sekaligus mengimbangi laju pertumbuhan kosakata bahasa asing. Dari gambaran di atas tampak bahwa media massa memiliki peran yang strategis dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia melalui penggalian kosakata asing. Dari segi pembinaan, media massa menjadi guru bagi masyarakat di lingkungan tempat tinggal karena pengembangan informasi kini mengambil media massa sebagai salah satu sumber belajar bagi masyarakat luas. Media massa memainkan peran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, karena peran yang strategis itu media massa di harapkan menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan kekhasan massa. Majalah salah satu bentuk media massa (cetak atau elektronik) setiap hari mengunjungi masyarakat dengan menggunakan sarana bahasa Indonesia. Oleh karena itu media massa memiliki fungsi yang amat strategis dalam upaya pengembangan atau pembinaan bahasa Indonesia. Bahkan mengingat fungsi yang begitu strategis, dengan demikian pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia perlu memanfaatkan media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa menyampaikan berita, informasi, opini, artikel dan sebagainya ke masyarakat pembaca dan pemirsanya dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing sebagai sarananya. Secara tidak langsung

media massa merupakan media pendidikan bagi masyarakat dalam berbahasa asing. Majalah merupakan salah satu media komunikasi yang dipengaruhi oleh kontak bahasa sehingga penggunaan bahasa di majalah tidak monoton dalam berbahasa. Sebagai media komunikasi yang efektif, maka majalah menyediakan berbagai informasi yang dapat dinikmati. Adapun informasi tersebut mencakup berbagai topik tentang sastra, politik, biografi, politik, fashion, kecantikan dan tip-tip lainnya. Majalah juga menyediakan rubrik hiburan misalnya; humor, musik, teater, hingga kabar orang-orang ternama selain itu majalah juga dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, orang tua, sampai remaja. Berdasarkan waktu terbit majalah banyak jenisnya seperti majalah tengah bulan, majalah mingguan, dan majalah bilanan. Contoh majalah bulanan seperti majalah Lisa, majalah Ummi, majalah Paras, dan majalah Kartini. Selain itu bahasa yang telah digunakan dalam majalah bervariasi, ada yang menggunakan bahasa Gaul, Gado-gado, bahasa Indonesia, maupun bahasa asing, seperti pada majalah Paras. Penelitian mengenai kosakata bahasa sudah banyak dilakukan, baik mengenai kosakata bahasa Jawa, Arab, maupun bahasa Asing. Namun untuk bahasa Asing dalam rubrik kecantikan terutama pada penggunaan kosakata kecantikan khusus di majalah Paras edisi Januari-Februari 2011 belum pernah ada yang meneliti, oleh karena itu penulis ingin mengetahui jenis-jenis kosakata bahasa Asing dalam bahasa Indonesia yang terdapat pada majalah

Paras edisi Januari-Februari 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kosakata berdasarkan kategori dan maknanya. B. Pembatasan Masalah Analisis kosakata dalam majalah Paras edisi Januari-Februari 2011 ini ditekankan pada pembagian kata berdasarkan kategori kata dan makna yaitu makna leksikal dan makna gramatikal. C. Rumusan Masalah Agar perumusan masalah dalam penelitian ini menjadi jelas dan terarah, perlu adanya perumusan masalah. Ada 2 masalah yang perlu dalam penelitian ini. 1. Bagaimana kategori kosakata kecantikan dalam majalah Paras edisi Januari- Februari 2011? 2. Bagaimana makna yang terdapat pada kosakata kecantikan dalam majalah Paras edisi Januari-Februari 2011? D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai. 1. Mengidentifikasi kategori kosakata kecantikan dalam majalah Paras edisi Januari-Februari 2011.

2. Mendiskripsikan makna yang terdapat pada kosakata kecantikan dalam majalah Paras edisi Januari-Februari 2011. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat pada pembaca 2 manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini. 1. Manfaat Teoretis Dapat menentukan kategori kata dan makna kosakata kecantikan pada majalah Paras. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk meneliti suatu bahasa dengan berbagai sudut permasalahannya. b. Bagi peneliti selanjutnya, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada kosakata, masih banyak yang harus di telaah lebih mendalam sehingga menjadi penelitian yang bermanfaat di lingkungan bahasa.