KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT DAN ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2015-2019 Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI BIRO PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2017 1
SISTEMATIKA 1. Kilas Balik Penyerapan Dana Kesehatan Pusat TA 2016 2. Kebijakan Pembangunan Kesehatan Tahun 2015 dan 2019 3. Program Indonesia Sehat - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pendekatan Keluarga 4. Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2
KILAS BALIK PENYERAPAN DANA KESEHATAN PUSAT TAHUN ANGGARAN 2016 DAN PROFIL ANGGARAN PUSAT DI PROVINSI BANTEN
Millions PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN 9.000 120,00% 8.000 7.000 91,76% DEKON PER PROVINSI TA 2016 SUMBER: MONEV DJA 21 FEB 2017 100,00% 6.000 80,00% 5.000 60,00% 4.000 3.000 40,00% 2.000 2.240 2.055 20,00% 1.000-0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
Millions PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 4.500 120,00% 4.000 100,00% 3.500 3.000 DEKON PER PROVINSI TA 2016 SUMBER: MONEV DJA 21 FEB 2017 89,47% 80,00% 2.500 60,00% 2.000 1.500 40,00% 1.000 500 897 803 20,00% - 0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
Millions PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT 80.000 80,00% 70.000 70,00% 60.000 50.000 DEKON PER PROVINSI TA 2016 SUMBER: MONEV DJA 21 FEB 2017 56,16% 60,00% 50,00% 40.000 40,00% 34.049 30.000 30,00% 20.000 19.123 20,00% 10.000 10,00% - 0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
Millions PROGRAM PEMBINAAN PELAYANAN KESEHATAN 14.000 100,00% 90,00% 12.000 10.000 69,76% DEKON PER PROVINSI TA 2016 SUMBER: MONEV DJA 21 FEB 2017 80,00% 70,00% 8.000 60,00% 6.746 50,00% 6.000 4.000 4.706 40,00% 30,00% 20,00% 2.000 10,00% - 0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
Millions 25.000 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT 90,00% 80,00% 20.000 15.000 DEKON PER PROVINSI TA 2016 SUMBER: MONEV DJA 21 FEB 2017 65,04% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 10.000 8.825 30,00% 5.000 5.740 20,00% 10,00% - 0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
Millions PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 4.000 120,00% 3.500 91,47% 100,00% 3.000 2.500 DEKON PER PROVINSI TA 2016 SUMBER: MONEV DJA 21 FEB 2017 80,00% 2.000 60,00% 1.500 1.513 1.384 40,00% 1.000 500 20,00% - 0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
Millions PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) 14.000 12.000 DEKON PER PROVINSI TA 2016 SUMBER: MONEV DJA 21 FEB 2017 100,00% 90,00% 80,00% 10.000 65,86% 70,00% 8.000 60,00% 50,00% 6.000 40,00% 4.000 4.073 30,00% 2.000 2.682 20,00% 10,00% - 0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D %
Millions PENYERAPAN DANA DEKONSENTRASI DI PROVINSI BANTEN 40.000 100,00% 35.000 91,76% 89,47% 34.049 91,47% 90,00% 80,00% 30.000 25.000 56,16% 65,04% 65,86% 70,00% 60,00% 20.000 19.123 50,00% 15.000 40,00% 30,00% 10.000 8.825 5.000 2.240 2.055 897 803 5.740 1.513 1.384 4.073 2.682 20,00% 10,00% - Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK) 0,00% PAGU RKAKL-DIPA REALISASI SP2D % PAGU 2.239.500.000 897.474.000 34.049.155.000 8.825.384.000 1.513.295.000 4.073.104.000 REALISASI 2.054.936.740 802.977.000 19.122.843.906 5.740.200.500 1.384.251.010 2.682.427.000 % 91,76% 89,47% 56,16% 65,04% 91,47% 65,86%
PROFIL ANGGARAN KESEHATAN PUSAT DI PROVINSI BANTEN TA 2017
GAMBARAN UMUM ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN NO ANGGARAN KESEHATAN ALOKASI (Rp) 1 DANA DEKONSENTRASI 40.317.151.000 2 DANA UPT PUSAT 274.110.979.000 3 DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 273.912.025.000 4 DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK 181.687.504.000 TOTAL 770.027.659.000
ALOKASI DANA DEKONSENTRASI NO PROGRAM ALOKASI (Rp) 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya 781.834.000 2 Program Penguatan Pelaksanaan JKN 347.762.000 3 Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat 24.526.246.000 4 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 2.965.107.000 5 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 5.364.923.000 6 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1.017.516.000 7 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 5.313.763.000 TOTAL 40.317.151.000 Sumber : RKAKL Online 2017 (awal)
ALOKASI ANGGARAN SATKER UPT PUSAT NO PROGRAM/SATKER ANGGARAN 1 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 51.662.250.000 - KKP Kelas II Banten 13.783.046.000 - KKP Kelas I Soekarno-Hatta 37.879.204.000 2 Program Pengembangan & Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 59.018.717.000 - Politeknik Kesehatan Banten 59.018.717.000 3 Program Pelayanan Kesehatan 163.430.012.000 - RS Kusta Sitanala Tangerang 163.430.012.000 TOTAL 274.110.979.000 Sumber : RKAKL Online 2017 (awal)
ALOKASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN TA 2017 NO KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN 1 DAK FISIK REGULER 199.747.036.000 a Pelayanan Kesehatan Dasar 68.481.212.000 b Pelayanan Kesehatan Rujukan 77.946.776.000 c Pelayanan Kefarmasian 53.319.048.000 2 DAK FISIK PENUGASAN 74.164.989.000 3 DAK FISIK AFIRMASI 0 TOTAL 273.912.025.000 Sumber : RKAKL Online 2017 (awal)
ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN TA 2017 NO PROV/KAB/KOTA DAK FISIK REGULER YANKES DASAR YANKES RUJUKAN FARMASI DAK FISIK PENUGASAN RS RUJUKAN & PRATAMA DAK FISIK AFIRMASI TOTAL 1 Provinsi Banten - - 652.707.000 45.017.853.000-45.670.560.000 2 Kab. Lebak 3.001.138.000 3.129.630.000 8.168.642.000 - - 14.299.410.000 3 Kab. Pandeglang 15.356.899.000 3.129.630.000 8.061.483.000 29.147.136.000-55.695.148.000 4 Kab. Serang 2.076.438.000 6.592.069.000 4.365.353.000 - - 23.033.860.000 5 Kab. Tangerang 1.618.800.000 38.035.820.000 8.172.920.000 - - 47.827.540.000 6 Kota Cilegon 10.534.212.000 13.129.630.000 4.842.872.000 - - 28.506.714.000 7 Kota Tangerang 25.243.725.000 3.129.630.000 1.000.000.000 - - 29.373.355.000 8 Kota Serang 650.000.000-2.735.860.000 - - 3.385.860.000 9 Kota Tangerang Selatan 10.000.000.000 10.800.367.000 5.319.211.000 - - 26.119.578.000 JUMLAH 68.481.212.000 77.946.776.000 53.319.048.000 74.164.989.000-273.912.025.000
ALOKASI DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TA 2017 NO KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN 1 Bantuan Operasional Kesehatan 102.534.642.000 2 Akreditasi Rumah Sakit 700.000.000 3 Akreditasi Puskesmas 10.516.927.000 4 Jampersal 67.935.935.000 TOTAL 181.687.504.000 Sumber : Perpres No. 97 Tahun 2016
ALOKASI DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN PER KABUPATEN TA 2017 NO PROV/KAB/KOTA BOK AKREDITASI RUMAH SAKIT AKREDITASI PUSKESMAS JAMPERSAL TOTAL 1 Provinsi Banten - 350.000.000 - - 350.000.000 2 Kab. Lebak 19.219.463.000-1.640.670.000 10.356.122.000 31.216.255.000 3 Kab. Pandeglang 17.180.083.000 350.000.000 1.640.670.000 10.170.697.000 29.341.450.000 4 Kab. Serang 14.762.788.000-1.436.452.000 11.601.147.000 27.800.387.000 5 Kab. Tangerang 21.268.918.000-1.844.888.000 28.588.197.000 51.702.003.000 6 Kota Cilegon 3.342.239.000-408.348.000 975.697.000 4.726.284.000 7 Kota Tangerang 11.685.230.000-1.538.561.000 2.906.214.000 16.130.005.000 8 Kota Serang 6.221.588.000-682.056.000 2.415.639.000 9.319.283.000 9 Kota Tangerang Selatan 8.854.333.000-1.325.282.000 922.222.000 11.101.837.000 JUMLAH 102.534.642.000 700.000.000 10.516.927.000 67.935.935.000 181.687.504.000
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2018
KEBIJAKAN UMUM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Perencanaan dan Penganggaran (Rengar) disusun berbasis bukti (evidence based) Rengar disusun secara komprehensif dengan memperhatikan berbagai sumber dana (APBN dan APBD). Rengar harus sinkron dengan RPJMN, Renstra, RKP, Renja-KL Daerah mengacu pada ke-empat dokumen tersebut Rengar harus disinergikan antara Pusat & Daerah dalam rangka mengakomodir kebutuhan Daerah serta memperhatikan Prioritas Nasional. Usulan Rengar di Kabupaten/Kota dikoordinasikan oleh Provinsi Dalam menentukan prioritas kebutuhan di masing-masing provinsi, dilakukan pembahasan bersama dinkes provinsi dengan kab/kota dalam satu forum.
PEMBANGUNAN KESEHATAN Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya PROGRAM INDONESIA PINTAR PARADIGMA SEHAT 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 PENGUATAN YANKES PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA JKN NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA SEHAT D T P K
PRIORITAS NASIONAL (PN) KESEHATAN RKP 2017 RKP 2018 Penguatan Promotif dan Preventif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 3 Penguatan Promotif dan Preventif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Peningkatan Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peningkatan Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat 1 2 Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Pemenuhan JKN/KIS 2. Penyediaan fasilitas kesehatan yang berkualitas 3. Pemenuhan SDM kesehatan 4. Penyediaan dan peningkatan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan Peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak 1 Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Perbaikan kualitas gizi Ibu dan Anak Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Penurunan Kematian Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Penurunan Stunting
PROGRAM PRIORITAS PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT Surveilans, Imunisasi, Sistem Informasi Penyakit dan Karantina Kesehatan 2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Pencegahan dan Pengendalian TB dan HIV/AIDS 2. Pengendalian Malaria 3. Pengendalian Penyakit Tropis Terabaikan/Neglected Tropical Diseases PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Peningkatan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN PREVENTIF PROMOTIF GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Peningkatan Konsumsi Pangan Sehat Konsumsi Pangan Sehat 3 Penguatan Preventif Promotif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Lingkungan Sehat PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Sehat Peningkatan pemahaman Hidup Sehat PROYEK PRIORITAS NASIONAL 1. Kampanye Hidup Sehat
KONTRIBUSI KESEHATAN PADA PROGRAM PRIORITAS LAINNYA No Program Prioritas Ruang Lingkup (Untuk Didiskusikan) 1. Pengembangan 3 kawasan pariwisata: Danau Toba, Borobudur, Mandalika 2. Perencanaan terintegrasi percepatan pembangunan wilayah Papua Pembangunan destinasi prioritas lainnya dilanjutkan dengan dukungan APBN (DAK dan belanja pusat) dengan fokus: kelembagaan pengelola, infrastruktur, promosi, fasilitas umum, penataan usaha/ jasa dan lingkungan, serta penerimaan masyarakat. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan Pengendalian penyakit menular 3. Air bersih dan sanitasi Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat terkait air minum dan sanitasi terutama di daerah dengan akses rendah. 4. Pembangunan wilayah perbatasan dan daerah tertinggal Pelayanan dasar di daerah tertinggal dan kawasan perbatasan negara.
FOKUS PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (1) Program Prioritas: Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak termasuk imunisasi, kespro) Perbaikan Gizi khususnya stunting Pengendalian Penyakit Menular (ATM: HIV/AIDS, Tuberkulosis & Malaria) Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas & Kanker) Prioritas kegiatan diutamakan ke Promotif & Preventif, termasuk kegiatan pro-aktif menjangkau sasaran ke luar gedung Puskesmas Fokus utama pada Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Care) Menjangkau sasaran utamanya dgn strategi pendekatan keluarga anggaran pelatihan, penyiapan sarana dan prasarana, dll
FOKUS PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. (2) Pemenuhan ketersediaan obat & vaksin di puskesmas, termasuk pengenalan vaksin baru. Meningkatkan akses dan mutu yankes dasar & rujukan terutama di DTPK, KTI (termasuk pembangunan RS Vertikal) & lokasi tertentu (seperti tujuan wisata, kawasan ekonomi baru). Pemenuhan SDM kesehatan (Nusantara Sehat, tugas belajar, dll) Penguatan sistem informasi, manajemen, pembiayaan, dan litbang kesehatan Efektivitas program preventif (Germas) Kebijakan terkait Revolusi Mental: Meningkatkan respons pelayanan kesehatan (cepat, tepat, bersahabat) Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dll).
ARAH PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN 2018 Penguatan kebijakan nasional pada RPJMN 2015-2019 RKP 2018 merupakan 1 tahun sebelum akhir RPJMN: Perlu percepatan upaya pencapaian target dan pemenuhan Nawacita Presiden Penurunan AKI dan AKB Pencapaian target JKN pada 40% penduduk berpendapatan terbawah Eliminasi penyakit tropis yang terabaikan (neglected tropical diseases) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular Penurunan faktor risiko penyakit tidak menular Lainnya (penguatan sistem kesehatan: sarpras, obat, tenaga kesehatan) Sebagian prioritas tahun 2016 & 2017 perlu dilanjutkan pada tahun 2018
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2018 No Indikator 1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI)*, diukur dengan proksi: Baseline (2014) 346 (SP, 2010) 2015 2016 2017 2018 2019 305 (SUPAS, 2015) n.a. n.a. n.a. 306 Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75 77 81,0 87 85 Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 72 74 85,0 86 80 b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB)*, diukur dengan proksi: 32 (2012) n.a. n.a. n.a. n.a. 24 Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75 78 81 85 90 c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,8 28 d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,6 (2012) 2,37 2,36 2,33 2,31 2,28 e. Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) 61,9% (2012) 65,2 65,4 65,6 65,8 66,0 2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 254 245 c. Prevalensi merokok pada usia 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,6 5,4 d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,8 23,4 e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 33 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4 15,4
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2018 No Indikator 3 Meningkatnya Perlindungan Finansial a.penduduk yang menjadi peserta BPJS- Kesehatan (persen) Baseline (2014) 51,8 (Okt, 2014) 2015 2016 2017 2018 2019 60 68 77 85 Min. 95 4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan a.jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 294 481 b.persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 71,2 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi (2013) 75 80 85 92,5 95 c.jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 1.015 jenis tenaga kesehatan (2013) 1.200 2.000 3.000 4.200 5.600 d.persentase puskesmas dengan ketersediaan 75,5 obat dan vaksin esensial (2014) 77 80 85 90 95 5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 34
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 Pilar 1 Paradigma Sehat Promotif preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga Keterlibatan lintas sektor Gerakan Masyarakat Sehat Pilar 2 Penguatan Yankes Peningkatan Akses terutama pd FKTP Optimalisasi Sistem Rujukan Penerapan Peningkatan pendekatan Mutu Penerapan continuum pendekatan of care continuum of care Intervensi berbasis resiko Intervensi kesehatan berbasis (health risk) resiko kesehatan (health risk) Pilar 3 JKN Benefit Sistem pembiayaan: asuransi azas gotong royong Kendali Mutu & Kendali Biaya Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA SEHAT DTPK
PROGRAM INDONESIA SEHAT 1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera 2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya PENERAPAN PARADIGMA SEHAT PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) PENDEKATAN KELUARGA PENGUATAN INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup Peningkatan Edukasi Hidup Sehat Peningkatan Kualitas Lingkungan Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan Perbaikan Gizi Peningkatan Perilaku Hidup Sehat Peningkatan Aktivitas Fisik
TUJUAN GERMAS MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT yang berdampak pada Kesehatan Terjaga Lingkungan Bersih Produktif Biaya Berobat Berkurang
TANGGUNG JAWAB SEKTOR DALAM GERMAS Koord dan Fasilitasi Pemda Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Promosi makan sayur dan buah dalam negeri Partisipasi perempuan untuk deteksi dini PTM, KIE Kampanye Gemar Olah Raga, Sarana Olah Raga Keamanan PJAS, Keamanan mutu pangan olahan Jalur Sepeda dan Pejalan kaki Sarana aktivitas fisik di pemukiman dan TTU, Ruang terbuka hijau Meningkatkan pelayanan Promprev Cukai dan pajak rokok, minuman beralkohol UKS, Sekolah Ramah Anak, Aktivitas Fisik Konseling pra nikah, Poskestren Keamanan dan mutu pangan segar
FOKUS KEGIATAN 2017 Melakukan Aktivitas Fisik Konsumsi Sayur dan buah Memeriksa Kesehatan Secara Berkala
TUGAS SEKTOR KESEHATAN DALAM GERMAS ADVOKASI dan PEMBINAAN PERWUJUDAN KAWASAN SEHAT PENGGALANGAN KEMITRAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT KAMPANYE GERMAS DAN EDUKASI MASYARAKAT DETEKSI DINI PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR MENYEDIAKAN FASILTAS PELAYANAN YANG BERMUTU
Kegiatan Utama GERMAS KEMENKES Melaksanakan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat serta meningkatkan advokasi dan pembinaan daerah Meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, serta aktivitas fisik Meningkatkan pelaksanaan deteksi dini di Puskesmas dan menyusun panduan pelaksanaan deteksi dini di instansi pemerintah dan swasta
PERAN DAERAH Melakukan Advokasi kepada Gubernur/Bupati/Walikota untuk menerbitkan kebijakan terkait bidang kesehatan dengan menggunakan data antara lain: Indeks Pembangunan Manusia 2015 Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat 2013 Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2015 Monitoring STBM 2015 Melakukan pertemuan dengan SKPD, ToMa/ToGa dan Dunia Usaha serta Akademisi untuk menerapkan Germas melalui Perilaku Hidup Bersih Sehat di Tatanan masing-masing, seperti: SKPD menjadikan buah lokal sebagai snack rapat, melakukan peregangan stiap pukul 10.00 dan 14.00 Ormas Aliansi Pita Putih P4K Ormas Janur Santri Sehat
PERAN DAERAH Memberikan contoh penerapan kebijakan aktifitas fisik dalam bentuk olahraga bersama setiap hari Jumat; bazar sayur danbuah dst Mendorong Dinas Pendidikan untuk pembudayaan aktifitas fisik bagi anak sekolah seperti melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran, menyediakan fasilitas dan mendorong anak untuk bermain /aktifitas fisik waktu istirahat (permainan tradisional); melakukan bersih-bersih bersama masyarakat di sekitar sekolah Menyebarluaskan informasi tentang mafaat konsumsi sayur dan buah Mendorong Dinas Pendidikan untuk membiasakan makan sayur dan buah bersama di Sekolah Melakukan demo mengolah makanan bahan pangan lokal bagi balita dan ibu hamil
PERAN DAERAH Menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman sayur dan buah; membagikan bibit sayur buah pada masyarakat Mendorong aktifitas fisik secara berkala bagi masyarakat di kegiatan Car Free Day/ hari-hari tertentu di tempat kerja, sekolah, fasyankes, dll Melakukan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan, pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, pengukuran berat badan, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran,
DUKUNGAN KEMENKES KAWASAN TANPA ASAP ROKOK PENINGKATAN KAPASITAS SDM SOSIALISASI PELATIHAN DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA YANKES DUKUNGAN KEGIATAN OPERASIONAL melalui DEKON DAK DINKES PROVINSI- DINKES KABUPATEN /KOTA KEGIATAN PEREGANGAN DETEKSI DINI DAN TES KEBUGARAN SOSIALISASI - ADVOKASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PASAR BUAH DAN SAYUR PENYELENGGARAAN AKTIVITAS FISIK DI TEMPAT KERJA UKBM DI DESA/KELURAHAN PENYELENGARAAN Car Free Day
ITJEN Pengawasan Perencanaan Kegiatan SINERGI PUSAT & DAERAH TAHAPAN PERSIAPAN TAHAPAN PELAKSANAAN MONEV LINTAS SEKTOR PUSAT DAN DAERAH Dukungan Pemberdayaan Masy., Perda, DITJEN FARMALKES
PENGERTIAN PENDEKATAN KELUARGA Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga ber Foto: achmad fiqqy fierly Tujuan Pendekatan Keluarga: 1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif 2. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota dan SPM Provinsi 3. Mendukung pelaksanaan JKN 4. Mendukung tercapainya program indonesia sehat Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP & UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari data & informasi dari profil kesehatan keluarga
ENAM (6) PRINSIP PENYELENGGARAAN PUSKESMAS 1 2 3 4 5 6 PARADIGMA SEHAT PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH KEMANDIRIAN MASYARAKAT PEMERATAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KETERPADUAN & KESINAMBUNGAN
PELAYANAN PUSKESMAS PELAYANAN PUSKESMAS TERINTEGRASI, MENGIKUTI SIKLUS HIDUP DAN PENDEKATAN KELUARGA DALAM GEDUNG (UKP) PELAYANAN TERINTEGRASI IBU HAMIL BAYI TATANAN SEHAT KUNJUNGAN KE RUMAH (UKM) PELAYANAN MENGIKUTI SIKLUS HIDUP BALITA REMAJA LAIN-LAIN UKBM MASYARAKAT SEHAT KELUARGA Tatanan Sehat: Perilaku sehat di sekolah, tempat kerja, tempat bermain, tempat umum, tempat ibadah dan Fasyankes.
PENTAHAPAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA 470 PUSKESMAS, 64 Kab/Kota 9 Prov 2926 Puskesmas, 34 Prov, 514 Kab/Kota 2017 5852 Puskesmas, 34 Prov, 514 Kab 2018 9754 Puskesmas, 34 Prov 514 Kab 2019 4 Puskesmas 4 Kab/Kota 4 Prop 2015 2016 Kab/Kota dapat mengembangkan sendiri PIS-PK diluar lokus Puskesmas tahun 2017 karena pelatih sudah tersedia di 34 Propinsi dan 514 kab/kota 52
SEBARAN LOKUS PUSKESMAS INTEGRASI PENDEKATAN KELUARGA TAHUN 2017 Aceh : 213 Kaltara: 14 Medan : 285 Sulut : 42 Maluku Utara: 16 Kalbar: 64 Kaltim: 47 Gorontalo : 12 Riau : 84 Kep. Riau: 49 Kalteng: 25 Sulbar : 11 Sumbar : 103 Babel : 28 Sulteng : 79 Jambi : 67 Palembang : 104 Kalsel: 69 Bengkulu : 45 Lampung : 111 DKI Jakarta : 85 Jawa Tengah: 301 Banten : 63 Jawa Timur : 360 Jawa Barat : 210 DIY : 29 Bali : 51 Sulsel : 135 Sultra: 32 NTB : 86 NTT : 37 Papua : 35 Papua Barat : 17 Maluku : 16 TOTAL : 2.926 PKM
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA INPUT REGULASI, JUKNIS PEDOMAN, KURMOD DUKUNGAN DANA SOSIALISASI, KOORDINASI REKRUITMENT SDM PENCETAKAN FORMULIR, BLANKO PENYIAPAN ALAT/ KIT PUSKESMAS PENYIAPAN PC, TABLET, SOFTWARE PERLENGKAPAN PENDATAAN.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA PELATIHAN PROSES 1 2 3 PENDATAAN & INFO KESEHATAN ANALISIS DATA KELUARGA & IINTERVENSI PISDPK Materi Pelatihan, a.i MANAGEMEN PUSKESMAS Tenaga Pembina Keluarga, Tenaga Teknis, Tenaga pengolah Data, Tenaga Managemen PKM PENDATAAN Input Data Keluarga, PINKESGA, Mengolah Data, Tabulasi Data, APLIKASI KS E-aplikasi, Manual/Formulir 12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT Manajemen Puskesmas Analisis Masalah Perencanaan: RUK RPK Pelaksanaan Intervensi Wasdal dan Penilaian ANALISIS DATA KELUARGA Prioritas Pemecahan Masalah Lokmin Bulanan, Triwulan
OUTPUT OUTCOME INDEKS KELUARGA SEHAT NASIONAL PROVINSI KAB / KOTA KECAMATAN PUSKESMAS KELURAHAN / DESA 2019 9.754 PKM KELUARGA
MANAJEMEN PENDEKATAN KELUARGA DI PUSKESMAS POLA KEPEMIMPINAN P1 P2 P3 PERSIAPAN KUNJUNGAN RUMAH INPUT DATA PADA FORM TERCETAK ATAU ELEKTRONIK (APLIKASI) PENYUSUNAN RUK SECARA EVIDANCE BASED PENDEKATAN KELUARGA DENGAN TETAP MELIHAT DATA2 PROGRAM IMPLEMENTASI INTERVENSI PERMASALAHAN YG SDH DISEPAKATI SBG PRIORITAS MASALAH PENGAWASAN, PENGENDALIAN & PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS, PERUBAHAN IKS PADA LEVEL KELUARGA SAMPAI LEVEL PUSKESMAS Sosialisasi dan pengorganisasian Kunjungan Rumah Promkes Intervensi Awal Tabulasi & analisis Triangulasi & Analisis Lokmin bulanan dan atau tribulanan P1 : Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
Strategi Pelaksanaan Pendataan Pendekatan Keluarga Pelaksanaan pendekatan keluarga di Puskesmas, fokus pada penyelesaian satu per satu desa di wilayah kerjanya. Setelah satu desa diselesaikan pendataan sampai tahap intervensi kemudian dapat menjadi contoh untuk dimulainya pendataan di desa lainnya sampai selesai intervensi Pelaksanaan dengan strategi fokus satu persatu tersebut menjadi lesson learned sehingga di desa selanjutnya diharapkan menjadi lebih baik dan optimal.
PERAN PROVINSI PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI 1. Melakukan PELATIHAN TOT (Teknis Program & Manajemen Puskesmas) berkoordinasi dengan Kemenkes dan Bapelkes Provinsi 2. Menyediakan sumber daya lain : SARPRAS dan ALAT PENDUKUNG, dll di Puskesmas 1. Melakukan PENGOLAHAN DATA keluarga sehat di tingkat provinsi 2. Koordinasi dan Bimtek 3. MEMBINA dan Melakukan KOORDINASI dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam proses kegiatan, 1. Melakukan pemantauan dan pengendalian 2. Mengembangkan sistem Pelaporan 3. Memberikan umpan balik hasil pelaporan pada Kabupaten/Kota 4. Melakukan pemetaan wilayah tingkat provinsi berdasarkan hasil evaluasi
PERSIAPAN MENYEDIAKAN SDM di Puskesmas yang dibutuhkan Melakukan PELATIHAN/PEMBEKALAN Menyediakan SARANA PRASARANA dan ALAT PENDUKUNG di Puskesmas Menyediakan BIAYA OPERASIONAL untuk Puskesmas PERAN KABUPATEN / KOTA PELAKSANAAN PENGOLAHAN DATA keluarga sehat di tingkat kabupaten/kota Korrdinasi dan Bimtek MEMBINA Puskesmas dalam proses MANAJEMEN PUSKESMAS (P1 P2-P3) EVALUASI Pemantauan dan pengendalian Mengembangkan sistem Pelaporan Memberikan umpan balik pelaporan pada Puskesmas dan kecamatan Pemetaan wilayah berdasarkan hasil evaluasi P1. PERENCANAAN RUK, RPK berdasarkan hasil analisis data P2. PENGGERAKAN PELAKSANAAN melalui LOKAKARYA MINI P3. PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT 1 Keluarga mengikuti KB Penderita hipertensi berobat teratur Ibu bersalin di faskes Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Penderita TB Paru berobat sesuai standar Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan Tidak ada anggota keluarga yang merokok Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI, SOSIAL, AGAMA, BUDAYA, FISIK, BIOLOGI, ILMU DAN TEKNOLOGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN SPM UPAYA KESEHATAN PEMBIAYAAN KESEHATAN SUMBER DAYA KESEHATAN PENDEKATAN KELUARGA SEDIAAN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANAJEMEN KESEHATAN *PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA; PMK 46/2016 SPM KES
PERUBAHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) Angka Kematian Ibu, Anak dan Gangguan Gizi menurun namun belum mencapai target Penyakit Menular (TB dan AIDS) masih belum dapat dikendalikan secara optimal Penyakit Tidak Menular (Hipertensi dan DM), Gangguan Jiwa dan risiko karena merokok terus meningkat Respon bencana kesehatan yang perlu ditingkatkan Prov/Kab/Kota menjadi ujung tombak didalam penanganannya Perlu upaya yang continue dan focus dalam penanganan dilapangan melalui pendekatan life cycle Harus menjangkau semua sasaran sehingga harus menjadi SPM Perubahan SPM dari 22 Indikator menjadi 12 Jenis Pelayanan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DASAR HUKUM Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Amanat Pasal 18 ayat (3) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan minimal diatur dengan peraturan pemerintah. meliputi: 1. Pendidikan; 2. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman; 3. Kesehatan; 4. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan masyarakat; 5. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 6. Sosial.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) UU 32 tahun 2004 UU 23 tahun 2014 Pasal 167 ayat 3: Standar Pelayanan Minimal adalah standar suatu pelayanan yang memenuhi persyaratan minimal kelayakan. Pasal 13 ayat 1: 15 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Dasar Ditetapkan dengan Peraturan Menteri oleh masing-masing Menteri/Pimpinan LPND dengan konsultasi yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 1 ayat 17: Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Pasal 12 ayat 1: 6 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Dasar Ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
PRINSIP STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) 1 2 Merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu secara universal Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi sendiri oleh warga negara, atau oleh pemerintah daerah 5 Merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota untuk menjamin setiap warga negara memperoleh kebutuhan dasarnya 3 Merupakan pelayanan dasar yang menjadi kewenangan daerah provinsi maupun kabupaten/kota 6 Tanggung jawab Pemda berlaku secara nasional
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tujuan untuk dilaksanakan secara dini Tuntutan publik
SPM KESEHATAN DAERAH PROVINSI (USULAN) NO 1 2 JENIS LAYANAN DASAR Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi MUTU LAYANAN DASAR Sesuai standar pelayanan penanggulangan krisis kesehatan Sesuai standar pelayanan pada kondisi KLB PENERIMA LAYANAN DASAR Penduduk yang terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi Penduduk pada kondisi KLB provinsi PERNYATAAN STANDAR Setiap penduduk yang terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi mendapatkan pelayanan sesuai standar Setiap penduduk pada kondisi KLB provinsi mendapatkan pelayanan sesuai standar SPM Kesehatan untuk Provinsi dan Kab/kota sedang dalam taraf finalisasi menjadi Peraturan Pemerintah bersama sama sengan SPM kementerian lain Pernyataan Standar, Pengertian, DO, Rumus penghitungan, Target, langkah, teknik penghitungan dan Monev tentang SPM ada dalam Permenkes 43/2016 tentang SPM 70
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR PENERIMA LAYANAN DASAR PERNYATAAN STANDAR 1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Sesuai standar pelayanan antenatal. Ibu hamil. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar. 2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Sesuai standar pelayanan persalinan. Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar. 3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Sesuai standar pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 4 Pelayanan kesehatan balita Sesuai standar pelayanan kesehatan balita. Balita. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR PENERIMA LAYANAN DASAR PERNYATAAN STANDAR 5 6 7 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Pelayanan kesehatan pada usia produktif Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Sesuai standar skrining kesehatan usia pendidikan dasar. Sesuai standar skrining kesehatan usia produktif. Sesuai standar skrining kesehatan usia lanjut. Anak pada usia pendidikan dasar. Warga Negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun. Warga Negara Indonesia usia 60 tahun ke atas. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. 8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Sesuai standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi. Penderita hipertensi. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR 9 10 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat Sesuai standar pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus. Sesuai standar pelayanan kesehatan jiwa. PENERIMA LAYANAN DASAR Penderita Diabetes Melitus. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat. PERNYATAAN STANDAR Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB Sesuai standar pelayanan kesehatan TB. Orang dengan TB. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar. 12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV Sesuai standar mendapatkan pemeriksaan HIV. Orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan). Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
D R A F T A K H I R INPRES S E T E L A H PEMBAHASAN ANTAR KEMENTERIAN DAN LEMBAGA
D R A F T A K H I R INPRES S E T E L A H PEMBAHASAN ANTAR KEMENTERIAN DAN LEMBAGA
KEWAJIBAN KEPALA DAN WAKIL KEPALA DAERAH Salah satu Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah : (pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014) Melaksanakan Program Strategis Nasional Yang dimaksud dengan Program Strategis Nasional adalah program yang ditetapkan presiden sebagai program yang memiliki sifat strategis secara nasional dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan dan keamanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan msyarakat NAWA CITA PRESIDEN JOKO WIDODO Poin nomor 5 (lima) :..akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui...layanan kesehatan masyarakat...
SANKSI KEPALA DAN WAKIL KEPALA DAERAH Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah yg tidak melaksanakan Program Strategis Nasional dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau Walikota dan/atau Walikota Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah selesai menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah (Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014)
PENUTUP 1. Pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup sehat mendukung pencapaian SPM bidang kesehatan 2. Melalui pendekatan keluarga integrasi program UKM dan UKP menjadi lebih optimal 3. Pendekatan keluarga dilakukan : total coverage didasarkan pada real database kesehatan seluruh keluarga di wilayah kerja puskesmas 12 indikator terpilih mewakili 4 masalah kesehatan prioritas yang akan diatasi sampai tahun 2019
T E R I M A K A S I H