TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA.

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

MOTIVATION OF LEARNERS IN FOLLOWING ARCHERY EXTRACURRICULAR IN SD ISLAM TERPADU AR- RAIHAN SUMBERBATIKAN TRIRENGGO, BANTUL ACADEMIC YEAR 2015/2016

TINGKAT PEMAHAMAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI KAWUNGANTEN 07 KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN AJARAN 2016/2017

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

PERSEPSI SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTATERHADAP MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

3. Hasil dan Pembahasan

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVASI SISWA KELAS VIII MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 GAMPING TAHUN AJARAN 2016/2017

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN MENGHAMBAT PERKEMBANGAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN KEBUMEN

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Edisi ke Tahun 2016

PEMANFAATAN TWITTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DALAM PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kata kunci: Motivasi, Futsal, Siswa Kelas Atas. Keywords: Motivation, Futsal, High Grade Students. Motivasi Bermain Futsal (Jefri Handoko) 3

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA KELAS X SMK YPT 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2016/2017

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

KREATIVITAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA GEDE 1 DALAM MEMAINKAN ALAT OLAHRAGA BOLA KASTI DAN SIMPAI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

Abstrak. iii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

Tingkat Partisipasi Siswa Dalam Permainan Kasti Kelas IV Dan V Sekolah Dasar Negeri Ngebel Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2016/2017

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PJOK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N SE-KECAMATAN BANTUL

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS KONDISI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS ARTIKEL JURNAL

Oleh : Yulistiana Nindi Nur Imawati, Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

Transkripsi:

Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 1 TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA. LEVEL OF KNOWLEDGE OF ORAL AND DENTAL HEALTH MAINTENANCE OF FOURTH AND GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA. Oleh : Assih Nurgholibah, PGSD Penjas 13604221018@student.uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas IV dan V tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di SD Negeri 1 Kutawis, kecamatan Bukateja, kabupaten Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode survei dengan kuesioner berupa tes benar-salah, kemudian uji validitas instrumen menggunakan rumus Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Kutawis dengan jumlah 60 anak, diambil menggunakan total sampling. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SDN 1 Kutawis yang berada pada kategori rendah sebesar 23,33%, kategori sedang 52,67% dan kategori tinggi 25%. Kata kunci : pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, siswa sekolah dasar Abstract The purpose of this research is to determine the levelof knowledge of fourth and fifth grade students about the oral and dental health maintenance in SD Negeri 1 (Elementary School) Kutawis, district Bukateja, Purbalingga. The research was descriptive quantitative by using survey methode with questionnaire in the form of true-false test, then test for the validity by using the Product Moment formula and the reliability test by using Alpha Cronbach formula. The subjects in the research were students of grade IV and V in SD Negeri 1 Kutawis consisting of 60 students taken by using total sampling. The data were analyzed by using descriptive statistics with percentage. The research result on the knowledge level of dental and oral health maintenance of fourth and fifth grade students in SD Negeri 1 Kutawis in the low category by 23,33%, medium category by 52,67% and the higt category by 25%. Keyword : knowledge, oral and dental health, elementary school students.

Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 2 PENDAHULUAN Anak seusia sekolah dasar (SD) adalah usia yang sangat rentan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Usia anak SD dikatakan rentan terhadap kesehatan gigi karena pada usia 6-12 tahun terjadi peralihan gigi atau pergantian gigi, yaitu dari gigi susu atau sulung ke gigi permanen atau tetap (Setyaningsih, 2007: 11). data RISKESDAS 2013 dalam jurnal gigi dan mulut milik Lintang, et al (2015: 567-568) menunjukkan, tingginya prevalensi karies gigi anak di bawah usia 12 tahun (42,6%) yang mengalami peningkatan sebesar 13,7% dibandingkan tahun 2007 (28,9%). Pada penelitian lain, 93 persen penduduk provinsi Jawa Tengah menyikat gigi pada saat mandi pagi, dengan urutan tertinggi adalah Rembang sebesar 98,7 persen. Sebagian besar penduduk menyikat gigi setiap hari saat mandi pagi atau mandi sore. Kebiasaan yang keliru dan hampir merata tinggi di seluruh kelompok umur (RISKESDAS, 2013: xi). Hal tersebut menunjukkan bahwa pentingnya penerapan pendidikan kesehatan di sekolah dasar sebagai langkah untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa khususnya kesehatan gigi dan mulut. Iqbal & Chayatin yang dikutip dari Prasetyawati (2013: 142), mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam individu, kelompok, atau masyarakat itu sendiri. Pendidikan memang sangat dibutuhkan salah satunya yaitu tentang pendidikan kesehatan gigi dan mulut. SD Negeri 1 Kutawis, kecamatan Bukateja kabupaten purbalingga merupakan sekolah yang mengajarkan pendidikan kesehatan melalui pembelajaran Penjaskes dengan materi kesehatan gigi dan mulut. Dari materi yang disampaikan harapannya siswa mengetahui dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, berdasarkan hasil observasi masih terdapat siswa yang keliru dalam memahami materi dan kesadarannya masih kurang. Hal tersebut diketahui dari mayoritas siswa yang masih senang jajan sembarangan seperti makanan dengan saus mengandung pewarna dan pemanis buatan. Selain itu, pentingnya program usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang berdampak terhadap perkembangan kesehatan siswa, dan secara langsung akan membuka wawasan serta pengetahuan siswa. Menurut Herijulianti, et al (2002: 125) usaha kesehatan gigi sekolah merupakan bagian integral dari usaha kesehatan sekolah yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada para siswa, terutama siswa sekolah tingkat dasar. observasi pelaksanaan program UKGS yang ada di SDN 1 Kutawis juga belum berjalan maksimal, karena terkendala dalam membuat dan melaksanakan program. Disamping itu, berkaitan dengan adanya pemeriksaan gigi berkala dari pemerintah yang seyogyanya dilaksanakan 6 bulan sekali untuk mengetahui dan memantau perkembangan kesehatan gigi dan mulut siswa, tetapi program pemerikasaan berkala hanya dilakukan 1 tahun sekali.

Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 3 Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa baik pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut, sehingga diadakan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V di SDN 1 Kutawis, Bukateja, Purbalingga. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan pendekatan tes pengetahuan. Definisi Operasional Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah Tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SDN 1 Kutawis. Tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa yang diketahui melalui beberapa faktor yaitu : Fungsi dan cara melatih kekuatan gigi mulut, penyebab penyakit gigi dan mulut, cara memelihara kesehatan gigi dan mulut. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan total sampling artinya semua anggota populasi digunakan sebagai subjek penelitian (responden). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV dan V yang berjumlah 60 anak. Adapun rincian jumlah siswa yang diperoleh dari wali kelas IV dan V adalah sebagai berikut : siswa laki-laki adalah 36 anak dan jumlah siswa perempuan 24 anak. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner berupa tes dengan pilihan jawaban benar dan salah. Apabila siswa menjawab dengan jawaban tepat mendapat skor 1 apabila jawaban tidak tepat mendapat skor 0. Instrumen yang digunakan di uji validasi terlebih dahulu dengan rumus Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach. Setelah ujicoba instrumen terdapat 30 butir soal yang digunakan untuk penelitian. Pelaksanaannya yaitu dengan membagikan kuesioner langsung kepada seluruh peserta didik kelas IV dan V yang dijadikan sebagai responden. Lama pengisian angket dibatasi, dan ditunggu pada saat pengisian. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan presentase. Pada perhitungan ini juga menggunakan bantuan program komputer SPSS. Untuk memperjelas proses analisis maka dilakukan pengkategorian yang terdiri terdiri atas tiga kategori, yaitu: Tinggi, sedang, rendah. Kriteria skor dengan menggunakan penilaian acuan norma (PAN) yang bersumber dari Syarifudin., (2010: 113) dalam skala sebagai berikut: Tabel 3. Rumus Kategori Rentangan Norma Penilaian No Rentangan Norma Kategori 1. X M + SD Tinggi 2. M SD X < M + SD 3. X < M SD Rendah Ket : X = M = Mean hitung SD = Stándar deviasi hitung

Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 4 Kemudian untuk mengetahui besarnya presentase, rumus yang digunakan yaitu rumus dari Sudijono (2012 : 43) sebagai berikut: 5 3 Renda 23,30% 52,67% Tin nggi 25,00% Ket : p = persentase f = frekuensi n = jumlah total frekuensi 1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SDN 1 Kutawis. analisis data penelitian diperoleh nilai minimum = 12, nilai maksimumm = 23, mean = 18,95, median = 19, modus = 17 dan standard deviasi (SD) = 2,94. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas IV dan V SDN 1 Kutawis. X 21,89 16,0 X < 21,89 X < 16,01 Kategori Tinggi Rendah Frekuensi 15 31 14 Persentase 25% 51,,67 % 23,,33 % 60 100 % Gambar 1. Diagram Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan kesehatan gigi dan Mulut Siswa Kelas IV dan V SDN 1 Kutawis. tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Kutawis, Bukateja, Purbalingga yang berada padaa kategori tinggi sebanyak 15 siswa (25%), kategori sedang sebanyak 31 siswa (51,67%), dan kategori (23,33%). rendah sebanyak 14 siswa Kondisi diatas menggambarkan bahwa hasil yang diperoleh tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SDN 1 Kutawis tidak terlalu baik dan juga tidak terlalu buruk juga. Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh komponen pendidikan kesehatan gigi, seperti yang disampaikan Herijulianti et al (2002: 8) diantaranyaa : (1) Peseta didik dalam mengembangkan dirinya. Anak didik mendapat bantuan dan pengaruh dari inovator (tenaga kesehatan, kader kesehatan). (2) Tujuan kesehatan sebagai target yang ingin dicapai. (3) Kurikulum termasuk didalamnya metode, alat, materi, yang disampaikan dan program yang menunjang. (4) Pelaksana pendidikan, yaitu semua petugas kesehatan. (5) Lingkungann didik, (baik lingkungan

Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 5 sekolah, maupun lingkungan sosial dan keluarga). Berikut rincian hasil dari tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Kutawis, Bukateja, Purbalingga berdasarkan masing-masing faktor diuraikan sebagai berikut : a. Fungsi dan Cara Melatih Kekuatan Gigi analisis faktor pengetahuann fungsi dan cara melatih kekuatan gig mulut peroleh hasil skor minimum = 3, skor maksimum = 10, mean = 6,45, media) = 6, modu) = 5 dan standardd deviasi (SD) = 1,51. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Fungsi dan Cara Melatih Kekuatan Gigi Mulut X 7, 96 4,94 X < 7,96 X < 4, 94 Kategori Tinggi Rendah Frekuensi 16 41 3 Persentase 26,67% 68,33% 5% 60 100 % tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa pengetahuan terhadap faktor fungsi dan cara melatih kekuatan gigi mulut yang berada pada kategori tinggi sebanyak 16 siswa (26,67%), kategori sedang sebanyak 41 siswa (68,33%), kategori rendah sebanyak 3 siswa (5%). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa siswa cukup memahami fungsi mulut dan gigi, dikarenakann materi memang sudah pernah disampaikan, meskipun begitu berdasarkan analisis butir soal faktor I (satu) siswa masih belum memahami dengan baik caraa melatih kekuatan gigi dan mulut, karena kenyataanya kebiasaan siswa yang masih suka menggigit benda keras seperti pulpen, memutus benang masih dianggap hal biasa saat bermain. b. Faktor Penyebab Penyakit Gigi dan analisis faktor pengetahuan tentang penyebab penyakit gigi dan mulut diperoleh hasil skor terendah (minimum) = 4, skor tertinggi (maksimum) = 10, rerata (mean) = 6,46, nilai tengah (median) = 6, nilai yang sering muncul (modus) = 6 dan standard deviasi (SD) = 1,7. 8 rendah; 5,00% sedang; 68,33 3% tinggi; 26,67% Tabel 4. Distribusi Frekuensi Faktor Penyebab Penyakit Gigi dan Kategori Frekuensi Persentasee X 8,16 4,76 X < 8,16 Tinggi 8 43 13,33 % 71,67 % X 4,76 Rendah 9 15 % Gambar 2. Diagram Hasil Penelitian Faktor Fungsi dan Cara Melatih Kekuatan Gigi 60 100 %

8 Rendah 15,,00% 71,67% Tinggi 13,33% Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 6 analisis faktor pengetahuan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut diperoleh hasil skor terendah (minimum) = 1, skor tertinggi (maksimum) = 9, rerata (mean) = 6,03, nilai tengah (median) = 6, nilai yang sering muncul (modus) = 6 dan standard deviasi (SD) = 1,7. Gambar 3. Diagram Hasil Penelitian Faktor Penyebab Penyakit Gigi dan tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa pengetahuan tentang faktor penyebab penyakit gigi dan mulut yang masuk pada kategori tinggi sebanyak 8 siswa (13,33%), kategori sedang sebesar 43 siswa (71,67%), kategori rendah sebanyak 9 siswa (15%). hasil penelitian diketahui faktor penyebabb penyakit gigi dan mulut, sebagian besar berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 43 siswa (71,67%). Hal ini dikarenakan selain materi sudah disampaikan, mudahnya siswa dalam memperoleh informasi saat ini untuk meningkatkan pengetahuan melalui teknologi seperti iklan atau promosi yang banyak ditemui, disisi lain tidak lepas dari usahaa guru dan orangtua ikut mendorong perubahan sikap dan perilaku anak, meskipun tidak semua orangtua bisa ikut mendorong. Sesuai dengan pendapat Herijulianti et al (2002: 42) bahwa terdapat motivasi yang mempengaruhi siswa dalam bersikap dan berperilaku, salah satunya yaitu motivasi ekstrinsik seperti keluarga, lingkungan, dan fasilitas yang mempengaruhi. c. Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan Tabel 5. X 7,33 4,33 X < 7,73 X 4,33 Gambar Distribusi Frekuensi Faktor Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan Kategori Frekuensi Persentase Tinggi Rendah Rendah 15,00% 17 34 4. Diagram Hasil Penelitian Faktor Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa pengetahuan faktor caraa memelihara kesehatan gigi dan mulut yang berada pada kategori tinggi sebesar 17 siswa (28,33%), kategori sedang sebesar 34 siswa (56,67%), kategori rendah sebesar 9 siswa (15%). Hasil tersebut diartikan bahwa sebagian anak cukup memahami waktu dan 9 60 56,67% Tinggi; 28,33% 28,33% 56,67% 15% 100 %

Tingkat Pengetahuan Siswa. (Assih Nurgholibah) 7 cara membersihkan gigi mulut. Meski begitu berdasarkan analisis faktor tiga (III) belum banyak siswa yang paham pentingnya pemeriksaan gigi teratur karena kebayakan siswa melakukan pemeriksaan gigi saat ada program disekolah dan ketika sakit gigi saja. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan analisis hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Kutawis, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga didominasi pada kategori sedang sebanyak 31 siswa (51,67%), diikuti kategori tinggi sebanyak 15 siswa (25%) dan kategori rendah sebanyak 14 siswa (23,33%). Saran Sehubung dengan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas IV dan V SDN 1 Kutawis, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Perlu diadakan penelitian lanjutan dengan menambah variabel maupun populasi penelitian. 2. Penelitian ini masih banyak kekurangan, bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini dengan metode lain. DAFTAR PUSTAKA Herijulianti, Eliza., Indriani, Tati S. & Artini, Sri. (2002). Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC Lintang, Ch. Jacky., Paladeng, H., & Leman, A. Michael (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan tingkat Keparahan Karies Gigi Siswa SDN Tumaluntung Minahasa Utara. Jurnal e-gigi (eg). (Nomor 2, Vol 3). Hlm. 567-568. Prasetyawati, Indah T.P.S. (2013). Pendidikan Kesehatan Sekolah Sebagai Proses Perubahan Perilaku Siswa: Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (Nomor 2, Vol 9). Hlm. 142. Santoso, Budi et al. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 Provinsi Jawa Tengah. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan RI. Setyaningsih, Dwi. (2007). Menjaga Kesehatan Gigi dan Jakarta: CV. Sinar Cemerlang Abadi. Sudijono, Anas. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Frafinbdo Persada. Syarifudin, B. (2010). Panduan TA Keperawatam dan Kebidanan Dengan SPSS. Yogyakarta: Grafindo Litera Media