I. PENDAHULUAN. bermartabat, menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan menekankan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tidaklah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. matematika yaitu memecahkan masalah (problem solving), penalaran dan bukti

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. demokratis serta bertanggung jawab (Syaiful Sagala, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deana Zefania, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa. Berbagai kajian diberbagai negara menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa yakni pendidikan yang merata, bermutu dan relevan dengan kebutuhan yang meningkat. Di indonesia pendidikan diharapkan mampu menghasilkan manusia dan masyarakat indonesia yang demokratis, religius yang berjiwa mandiri, bermartabat, menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan menekankan keunggulan masyarakat diberbagai bidang sehingga tercapai kemajuan dan kemakmuran (Djunaedi,2001:2). Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan maksimal manakala setiap elemen dari pendidikan baik dari bawah sampai atas senantiasa berorientasi pada tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut UU No 20 Tahun 2003, pasal 3 menyatakan bahwa, tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

2 menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas,2003:3). Untuk menjawab tuntutan tersebut, dewasa ini telah banyak dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut telah dan terus dilakukan, mulai dari berbagi pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum secara periodik, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sampai dengan peningkatan mutu manajemen sekolah. Berdasarkan uraian diatas, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus dimulai dari penataan dari segala aspek dalam pendidikan, mulai dari aspek tujuan, sarana, pembelajaran dan aspek lain yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran dan pendidikan. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan saat ini telah banyak dilakukan, termasuk dalam bidang pendidikan biologi. Sebagai salah satu ilmu sains yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, biologi dinilai cukup memiliki peranan penting dalam membentuk siswa yang berkualitas. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan mutu pendidikan biologi dengan cara guru menyajikan materi pelajaran biologi dengan baik, menarik dan menyenangkan. Guru sebagai salah satu pelaksana pendidikan maka harus dapat mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal baik dalam berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalahmasalah yang dapat dihadapi. Dalam mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal maka tidak terlepas dari pembelajaran yang sesuai dengan

3 karakteristik peserta didik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat sebagai pelengkap proses belajar mengajar serta menggunkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi yang akan diajarkan. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan sesuai ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada konsep materi sehingga hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan observasi di SMP N 2 Natar Lampung Selatan selama proses pembelajaran nampaknya guru belum menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis. Hal tersebut terlihat dalam proses pembelajaran guru cenderung menggunakan metode ceramah, sehingga siswa hanya mendengarkan serta mencatat materi yang di sampaikan oleh guru. Kurang efektifnya penggunaan model pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran diduga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Kenyataan menunjukkan bahwa rata-rata ulangan harian siswa pada materi Sistem Pencernaan pada Manusia 47,4% mendapatkan nilai 60. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 60 dengan ketuntasan 100%. Menanggulangi masalah tersebut, diperlukan suatu model dan media pembelajaran yang tepat untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan penyajian materi yang lebih menarik yang lebih dominan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat lebih aktif. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan konsep biologi adalah dengan

4 menggunakan model pembelajaran picture and picture yang di dalamnya menggunakan media gambar. Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu alternatif strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai konsep atau memecahkan masalah melalui suatu proses yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir, Model ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa serta mampu melatih siswa untuk lebih berpikir logis dan sistematis (Kiranawati, 2007:1). Pemilihan model picture and picture ini didukung oleh hasil penelitian Nurlinda (2005:36) pada siswa kelas III SMP N 12 Bandung Tahun Ajaran 2004/2005. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penguasaan materi oleh siswa dengan menggunakan media gambar lebih tinggi daripada penguasaan materi oleh siswa tanpa menggunakan media gambar. Siswa lebih terkonsentrasi, antusiasme lebih meningkat, serta daya nalar dan kreativitas siswa lebih berkembang terhadap materi pokok tersebut. Berdasarkan uraian diatas di pandang perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Manusia di SMP N 2 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2011/2012. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

5 1. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan Manusia? 2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan model pembelajaran picture and picture terhadap aktivitas belajar siswa? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan Manusia. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran picture and picture terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan Manusia. D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pendidikan biologi. Manfaat tersebut antara lain: 1. Bagi Guru: Sebagai masukan untuk menggunakan model picture and picture sebagai salah satu alternative pembelajaran masa yang akan datang 2. Bagi Sekolah:

6 Dapat dijadikan masukan dalam usaha meningkatkan mutu proses dan hasil belajar dalam mata pelajaran biologi. 3. Bagi Siswa: Dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi peneliti: Menambah wawasan pada proses pembelajaran untuk memilih salah satu strategi atau cara mengajar yang tepat. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari salah satu penafsiran terhadap penelitian ini, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1. Model pembelajaran picture and picture, yaitu suatu model pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi suatu urutan yang logis. 2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media gambar. 3. Hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. 4. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol. 5. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMP N 2 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2011/2012. 6. Materi pokok pada penelitian ini adalah Sistem Pencernaan Manusia.

7 F. Kerangka Pikir Pembelajaran Biologi merupakan kegiatan atau proses aktif siswa menggunakan fikiran dalam memahami gejala alam. Sehingga, pelajaran Biologi akan dipahami dengan benar bila siswa diberikan pengalaman langsung dengan bantuan model yang tepat. Oleh karena itu, guru sebagai mediator dan fasilitator perlu untuk menciptakan situasi pembelajaran yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran biologi dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa menguasai materi pelajaran biologi ialah dengan menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang baik diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi siswa. Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Pada materi pokok Sistem Pencernaan pada Manusia siswa perlu didorong untuk secara aktif melakukan kegiatan agar dapat memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Dengan pola belajar seperti ini diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Keberhasilan belajar tidak terlepas dari beberapa factor yang mempengaruhinya, dan salah satu diantaranya adalah model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran picture and picture dipandang cocok untuk materi system pencernaan manusia karena model pembelajaran ini memakai media gambar yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran. Selain itu, siswa

8 menjadi lebih aktif karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model ini siswa dituntut untuk menemukan konsep yang tepat pada materi yang diajarkan melalui kesesuaian pengurutan/pemasangan gambar. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan menggunakan media gambar dianggap sebagai pendekatan yang baik untuk diterapkan pada pembelajaran biologi karena biologi dalam pembelajarannya tidak terlepas dari gambar. Pada pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture, siswa diminta untuk mencocokkan/mengurutkan gambar-gambar menjadi suatu urutan yang logis. Setelah itu siswa ditanya mengenai alasan/dasar pemikiran pemasangan urutan gambar tersebut. Lalu dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. Penggunaan media gambar melalui model pembelajaran picture and picture diharapkan siswa dapat tertarik untuk belajar serta lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan model dan media ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Biologi. Siswa akan lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, dengan demikian diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa. Variabel dalam penelitian ini yaitu variable bebas dan variabel terikat. Dimana variabel bebas adalah model pembelajaran picture and picture, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.

9 Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada bagan di bawah ini: X Y Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan veriabel terikat. Keterangan: X = Variabel bebas = model picture and picture, Y = Variabel terikat = hasil belajar G. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. H0 =Penggunaan model pembelajaran picture and picture tidak berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan Manusia. H1 = Penggunaan model pembelajaran picture and picture berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan Manusia.