DAFTAR PUSTAKA. 4. Kementerian Kesehatan RI, Buletin Jendela Epidemiologi: Pneumonia Balita, Volume 3 September 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Umar Fahmi. (2008). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang

DAFTAR PUSTAKA. 1. Azwar, Azrul Pengantar Epidemiologi. Penerbit Binarupa Aksara. Edisi Revisi. Jakarta Barat.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

DAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S., Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor: Bogor Publishing House.


BAB 1 PENDAHULUAN. terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. 2 ISPA sering berada dalam daftar

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. Adningsih. (2003). Tidak merokok adalah investasi. Jakarta: Interaksi Media Promosi Kesehatan Indonesia Nomor XIV.

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. Nigeria masing-masing 6 juta episode (Kemenkes RI, 2011). (15%-30%). Berdasarkan hasil penelitian Khin, dkk tahun 2003 di Myanmar

BAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan

SUMMARY GAMBARAN PELAKSANAAN KLINIK SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

DAFTAR PUSTAKA. 2. Srikardjati, Alisyahbana, Kusin JA. Aspek Kesehatan dan Gizi Balita: Yayasan OBOR Indonesia; 1985.

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

BAB 1 PENDAHULUAN. gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan. parenkim paru. Pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung

PERBEDAAN FAKTOR PERILAKU PADA KELUARGA BALITA PNEUMONIA DAN NON PNEUMONIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI, STATUS IMUNISASI, DAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. di paru-paru yang sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak (Bindler dan

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A., Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S 1 Kesehatan Masyarakat. Oleh: TRI NUR IDDAYAT J

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ISPA khususnya pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab

PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN SIKUMANA ABSTRAK

Oleh : Tintin Purnamasari ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. 1. Depkes RI, Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun Tentang Kesehatan. Jakarta.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

DAFTAR PUSTAKA. Almatsier, Sunita Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan

3. Mengoptimalkan kegiatan pembinaan untuk meningkatkan BAB V SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Millenium Development Goal Indicators merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

DAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN INFEKSI RESPIRATORI AKUT (IRA) PADA ANAK USIA 1 4 TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, 2009.Manajemen penelitian.jakarta : PT Rineka Cipta. (2002).Survei Kesehatan Nasional Laporan Data Susenas

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

Populasi Penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita di desa Kembang Sari Kec. Jatibanteng Kab. Situbondo sebanyak 159 orang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. 1. World Health Organization (WHO). Global Tuberculosis Report 2015.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA BONTONGAN KABUPATEN ENREKANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

Purnama Sinaga 1, Zulhaida Lubis 2, Mhd Arifin Siregar 3

BAB I PENDAHULUAN. (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingginya angka kesakitan dan angka kematian karena ISPA khususnya pneumonia,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal FAKTOR RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA POTUGU KECAMATAN MOMUNU KABUPATEN BUOL ABSTRAK

Ernawati 1 dan Achmad Farich 2 ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang cepat dan sangat penting atau sering disebut masa kritis anak

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak yang diderita oleh anak-anak, baik di negara berkembang maupun di

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Program Studi D III Kesehatan Lingkungan STIKes Muhammadiyah Palembang 2

BAB I PENDAHULUAN. komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat. berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2008).

HUBUNGAN KONDISI RUMAH DENGAN KELUHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNTUNGAN KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. masih tingginya Angka Kematian Bayi dan Anak yang merupakan indikator

Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Status gizi merupakan indikator dalam menentukan derajat kesehatan bayi dan

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ISPA PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANTORO I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari. dan Indonesia (Rudan, 2008). World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang. menular serta dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan

Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, ABSTRACT

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Morbiditas dan mortalitas merupakan suatu indikator yang

PENDAHULUAN. hidung sampai alveoli. ISPA terdiri dari bukan pneumonia, pneumonia, dan

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

DAFTAR PUSTAKA. Kampung (HIK) di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta. UMS. Anonim. Domain perilaku. April Februari 2011.

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA 1. Probowo, Sony, 2012, Penyakit yang Paling Umum pada Anak, Majalah Kesehatan, (Online)http://majalahkesehatan.com/penyakit-yang-palingumum-pada-anak-bag-1/ Diakses 27 Agustus 2014. 2. WHO, 2012, Under - Five Mortality, (Online) http://www.who.int/gho/child_ health/mortality/mortality_under_five_text/en/index.html Diakses 27 Agustus 2014. 3. Depkes RI, 2007, Riskesdas 2007, Jakarta: Depkes RI (Online) http://www.ppid. depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid= 53&Itemid=87 Diakses 27 Agustus 2014. 4. Kementerian Kesehatan RI, Buletin Jendela Epidemiologi: Pneumonia Balita, Volume 3 September 2010. 5. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013, Riset Kesehatan Dasar, Jakarta. 6. Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2012, Medan, 2013. 7. Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal, Laporan Bulanan ISPA, 2013. 8. Ditjen PPM & PL, Kajian Riset Operasional Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular Tahun 1998 / 1999 2003, Depkes RI, Jakarta. 9. Widoyono, Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasan, Jakarta, Erlangga, 2008. 10. Corwin, Elizabeth, Patofisiologi, Buku kedokteran EGC, Jakarta, 2009. 11. Azwar, Azrul, 1985, Epidemiologi dan Kontrol Penyakit yang Ditularkan Melalui Udara, Majalah Kesehatan Masyarakat, Tahun XV. No.7. 12. WHO, 2002, Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Negara Berkembang, Pedoman Untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior, Buku Kedokteran EGC, Alih Bahasa : C. Anton Wijaya, Jakarta. 72

73 13. Kunoll, J. Firdaus, Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis, 2012. 14. Sirait, NH, Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010, Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Medan, 2010. 15. WHO, Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Yang Cenderung Menjadi Epidemi Dan Pandemi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pedoman Interim WHO, Alih Bahasa : Trust Indonesia, Jakarta, 2007. 16. Depkes RI, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008, Jakarta, 2009. 17. Budiarto, E. Anggraeni, D, pengantar Epidemiologi, Penerbit Buku EGC, Bandung, 2001. 18. Ludman, Harold, Petunjuk Penting Pada penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan, Hipocrates, Jakarta, 2006. 19. Alsagaff, H, Mukty, A, Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga Universiti Press, Surabaya, 2006. 20. Depkes RI, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007, Jakarta, 2008. 21. Depkes RI, Pedoman Rencana Kerja Jangka Menengah Nasional Penanggulangan Pneumonia Balita Tahun 2005-2009, Jakarta, 2005. 22. Taisir, Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA pada Balita, di Kelurahan Lhok Bengkuang Kecamatan Tapak Tuan Aceh Selatan Tahun 2005, Skripsi FKM USU, Medan, 2005. 23. Maryunani, A, Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Trans Info Media, Jakarta, 2010. 24. Prawirohardjo, S, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 2002. 25. Sadono, WM, Sakundarno Adi, M. Sidhartani Zain, 2005, Bayi Berat Lahir Rendah Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Bayi (Studi Kasus di Kabupaten Blora), Jurnal Epidemiologi Undip, http://eprints.undip.ac.id/5249/1/sadono_wiwoho.pdf 26. Roesli, U, Mengenal ASI Eksklusif, Trubus Agriwidya, Jakarta, 2000.

74 27. Harianja, E, Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) pada Anak Balita di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010, Skripsi FKM USU Medan, 2010. 28. Depkes RI, Pedoman Operasional Program Imunisasi, Jakarta, 2002. 29. Mukono, J. H, Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernafasan, Airlangga University Press, Surabaya, 1997. 30. Sulistyowati, R, 2010, Hubungan Antara Rumah Tangga Sehat dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kabupaten Trenggalek, Tesis Magister Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 31. KepMenkes RI No. 829/Menkes/SK/VIII/1999, Peraturan Rumah Sehat, Jakarta. 32. Gulo, R. R, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pada Balita di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008, Skripsi FKM USU Medan, 2009. 33. Sihite,M, 2004, Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan Perumahan Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Balita Di Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15574/1/mkn-sep2005- %20%284%29.pdf 34. Depkes RI, Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Dirjen PPM & PLP, Jakarta 1992. 35. Depkes RI, Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita, Dirjen PP & PL, Jakarta, 2007. 36. Noor, N.N, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta, 2006. 37. Naria, E, Indra Chahaya, Asmawati, Hubungan Kondisi Rumah dengan Keluhan ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2008, Jurnal Info Kesehatan Masyarakat Volume 12 No. 1 Juni 2008

75 38. Notoadmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. 2010. 39. Ribka R.L. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Lembang Batu Sura`. Universitas Hasanuddin Makassar, 2013. 40. Mairuhu,V. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar, 2012. 41. Nastiti N, Bambang Supriyatno, dkk. Buku Ajar Respirologi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta, 2008. 42. Karlinda, Tri dan Warni Susilawati. Hubungan Keberadaan Anggota Keluarga Yang Merokok Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu Tahun 2010. Jurnal Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu, 2012. 43. Marhamah, Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita Di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang, Universitas Hasanuddin Makasar, 2012. 44. Catiyas, E, Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Tahun 2012, Universitas Indonesia, 2012. 45. World Health Organization. Infant and Young Child Feeding. Geneva. Media Centre WHO, 2010. 46. Achmadi, Umar Fahmi. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2008. 47. Arisman, Gizi Dalam Daur Kehidupan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2004 48. Ike Suhandani, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati Tahun 2006, Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. 2007.

76 49. Gultom, Nursiani,, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012, Skripsi FKM USU Medan, 2012. 50. BPS. Laporan Pendahuluan Survey Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta; Badan Pusat Statistik. 2012