ANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN DAN PILLAR DALAM RENCANA PEMBUATAN TAMBANG BAWAH TANAH BATUGAMPING DENGAN METODE ROOM AND PILLAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum

BAB I PENDAHULUAN. Font Tulisan TNR 12, spasi 1,5 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terowongan, baik terowongan produksi maupun terowongan pengembangan.

Studi Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Rock Mass Rating (RMR) pada Lereng Bekas Penambangan di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

ANALISIS KESTABILAN LERENG DI PIT PAJAJARAN PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA SULAWESI UTARA

Gambar 1 Hubungan antara Tegangan Utama Mayor dan Minor pada Kriteria Keruntuhan Hoek-Brown dan Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb (Wyllie & Mah, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Data Lapangan Pemetaan Bidang Diskontinu

Gambar 4.1 Kompas Geologi Brunton 5008

Bulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: Bulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: 18-28

Oleh: Yasmina Amalia Program Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan batuan samping berpotensi jatuh. Keruntuhan (failure) pada batuan di

RANCANGAN GEOMETRI WEB PILAR DAN BARRIER PILAR PADA METODE PENAMBANGAN DENGAN SISTEM AUGER

PENENTUAN PENGARUH AIR TERHADAP KOHESI DAN SUDUT GESEK DALAM PADA BATUGAMPING

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan

ANALISIS KONDISI ZONA CAVITY LAYER TERHADAP KEKUATAN BATUAN PADA TAMBANG KUARI BATUGAMPING DI DAERAH SALE KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menggunakan pendekatan Rock Mass Rating (RMR). RMR dapat

M VII KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG (Indirect Brazillian Tensile Strength Test)

BAB V ANALISIS EMPIRIS KESTABILAN LERENG

Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia Telp/fax. (0711) ;

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

DAFTAR ISI. RINGKASAN... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN...

KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV SIMULASI PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA TANAH RESIDUAL HASIL PELAPUKAN TUF LAPILI

BAB I PENDAHULUAN 4 CM 0,5 CM. Ditulis dengan rapido 0,5 dan di mal 0,5 2 CM. Ditulis dengan rapido 0, Latar Belakang

Studi Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Butir batuan terhadap Sifat Fisik dan Nilai Kuat Tekan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PENELITIAN TESIS 2013 BAB I PENDAHULUAN

PAPER GEOLOGI TEKNIK

GEOTEKNIK TAMBANG DASAR DASAR ANALISIS GEOTEKNIK. September 2011 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Scan Line dan RQD. 1. Pengertian Scan Line

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO

Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

UNIVERSITAS DIPONEGORO

STUDI KEKUATAN GESER TERHADAP PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN DIAKLAS BATU GAMPING

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kestabilan Lereng Batuan

Oleh : ARIS ENDARTYANTO SKRIPSI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

MAKALAH PENGEBORAN DAN PENGGALIAN EKSPLORASI

ANALISIS KETIDAKSTABILAN LERENG PADA KUARI TANAH LIAT DI MLIWANG PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TUBAN JAWA TIMUR

ANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN TAMBANG BAWAH TANAH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

1) Geometri : Lebar, kekasaran dinding, sketsa lapangan

REKAYASA LERENG STABIL DI KAWASAN TAMBANG TIMAH TERBUKA PEMALI, KABUPATEN BANGKA UTARA, KEPULAUAN BANGKA

STUDI PENGARUH KADAR AIR TERHADAP DRILABILITAS TUF DI DUSUN GUNUNGSARI, DESA SAMBIREJO, KECAMATAN PRAMBANAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

TUGAS PERENCANAAN TAMBANG. Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Tambang II Pada Jurusan Teknik Pertambangan.

BAB III METODE KAJIAN

BAB III PEMODELAN DAN HASIL PEMODELAN

TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK

ESTIMASI GEOLOGICAL STRENGTH INDEX (GSI) SYSTEM PADA LAPISAN BATUGAMPING BERONGGA DI TAMBANG KUARI BLOK SAWIR TUBAN JAWA TIMUR

PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP STABILITAS GOA SEROPAN, KECAMATAN SEMANU, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh; Bani Nugroho

DAFTAR ISI. SARI... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Prinsip Pengeboran

BAB I PENDAHULUAN. Stability Radar (SSR) dan Peg Monitoring WITA, terjadi longsoran besar di low-wall

KAJIAN TEKNIK STABILITAS LERENG PADA TAMBANG BATUGAMPING DI CV. KUSUMA ARGA MUKTI NGAWEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

STUDI KASUS ANALISA KESTABILAN LERENG DISPOSAL DI DAERAH KARUH, KEC. KINTAP, KAB. TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Beringin Jaya Abadi merupakan salah satu tambang terbuka

SLOPE STABILITY ANALYSIS BASED ON ROCK MASS CHARACTERIZATION IN OPEN PIT MINE METHOD

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH BIDANG DISKONTINU TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG STUDI KASUS LERENG PB9S4 TAMBANG TERBUKA GRASBERG

BAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT

Dosen pembimbing : Disusun Oleh : Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro,M.Eng. Aburizal Fathoni Trihanyndio Rendy Satrya, ST.

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Korelasi Laju Penembusan antara Dispatch dan Aktual. Tabel 5.1 Korelasi Laju Penembusan antara data Dispatch dan data Aktual

KAJIAN GEOTEKNIK UNTUK TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH DI KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Parameter geomekanika yang dibutuhkan dalam analisis kestabilan lereng didasarkan

EVALUASI TEKNIS SISTEM PENYANGGAAN MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING

PEMODELAN PARAMETER GEOTEKNIK DALAM MERESPON PERUBAHAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DENGAN SISTEM TAMBANG TERBUKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK Kata Kunci : Nusa Penida, Tebing Pantai, Perda Klungkung, Kawasan Sempadan Jurang, RMR, Analisis Stabilias Tebing, Safety Factor

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

BAB III LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan

KARAKTERISTIK BATU GAMPING DAN NILAI FAKTOR KEAMANAN PADA LERENG KUARIDI DESA TEMANDANG KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN JAWA TIMUR

Metode Analisis kestabilan lereng

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN UTUH

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

BAB II DASAR TEORI. Elastik Linier (reversible)

PENGARUH SKALA TERHADAP KUAT GESER PADA BATUAN TUFF

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

Transkripsi:

ANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN DAN PILLAR DALAM RENCANA PEMBUATAN TAMBANG BAWAH TANAH BATUGAMPING DENGAN METODE ROOM AND PILLAR DI DESA SIDOREJO KECAMATAN LENDAH KAB. KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Recky Fernando L. Tobing 1, Diana Irmawati Pradani 2, Ratih Hardini K P 3 Mahasiswa Pascasarjana, Konsentrasi Lingkungan Pertambangan 1 reckytobing@yahoo.co.id Mahasiswa Pascasarjana, Konsentrasi Geomekanika 2 Mahasiswa Pascasarjana, Konsentrasi Geomekanika 3 Prodi Magister Teknik Pertambangan FTM UPN Veteran Yogyakarta Jl. SWK 104 Condongcatur Yogyakarta 55283, Tel. 0274-48984 Abstrak Kestabilan lubang bukaan merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk kelancaran kegiatan penambangan bawah tanah. Agar menjadi suatu metode penambangan yang aman, maka perlu dilakukan analisis tentang kestabilan lubang bukaan dan pillar pada rencana pembuatan tambang bawah tanah batugamping dengan metode penambangan menggunakan metode room and pillar. Analisis ini dilakukan berdasarkan pada metode empirik yaitu melakukan pendekatan menggunakan klasifikasi massa batuan dan metode analitik yang mendasarkan pada tegangan-tegangan dan deformasi. Untuk metode analitik, penentuan faktor keamanan menggunakan suatu program geoteknik yaitu phase2 versi 7 dari rocscience. Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapat RMR sebesar 62 dengan penamaan variabel bagus dan untuk penentuan kelas massa batuan berdasarkan Geological Strength Index (GSI) didapat nilainya sebesar 57 dengan kondisi kekar permukaan yang baik dan struktur massa batuannya yang tidak terganggu massa batuan yang lain. Sedangkan untuk nilai Q systemnya didapat sebesar 29,001 dengan panjang span maksimum 12,3 meter dan stand of timenya selama 7000 jam. Kata kunci : kestabilan, lubang bukaan, pillar Abstract The stability of the opening hole is a very important factor for the operation of underground mining. In order to become a mining method that is safe, there should be an analysis of the stability of the hole openings and pillars in the plan of the underground mining of limestone mining using the room and pillar method. The analysis was conducted based on empirical methods approach using rock mass classification and analytical methods are based on the stresses and deformation. For the analytical method, the determination of the safety factor using a geotechnical program is phase2 version 7 of rocscience. Based on the analysis, obtained RMR by 62 with good variable naming and for the determination of rock mass classes based on Geological Strength Index (GSI) values obtained by 57 with a stocky good surface conditions and rock mass structure undisturbed rock mass to another. As for the value of Q obtained system span of 29.001 with a maximum length of 12.3 meters and a stand of time for 7000 hours. Keywords : Stability, Main Hole, Pillar 1. Pendahuluan Batugamping adalah batuan kapur yang sebagian besar tersusun oleh mineral kalsium karbonat (CaCo3). Bahan tambang ini biasa digunakan untuk bahan baku terutama dalam pembuatan semen abu/portland, industri keramik, cat, kosmetik, pondasi bangunan, dll. Seiring dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah memprioritaskan aktivitas usaha disegala bidang, sehingga aktivitas tersebut dapat meningkatkan pendapatan asli daerah yang akan menunjang kesejahteraan masyarakat. Salah satu usaha yang mungkin untuk diterapkan adalah eksploitasi sumberdaya alam berupa batugamping melalui kegiatan pertambangan. Mengingat jumlah cadangan batugamping di Kabupaten Kulonprogo cukup besar yaitu 214.523.231,19 Ton. 332

Untuk mengurangi dampak yang disebabkan dengan sistem penambangan terbuka maka dirasa sangat diperlukan studistudi mengenai analisis kestabilan lubang bukaan pada sistem penambangan bawah tanah. Dengan latar belakang diatas, maka dilakukan analisis kestabilan lubang bukaan pada rencana pembuatan tambang bawah tanah batugamping di Desa Sidorejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulonprogo. Gambar 1: Peta kesampaian daerah penelitian berhubungan dengan analisa didapat dengan dua cara, yaitu melakukan studi literatur di instansi terkait dan penelitian langsung di lapangan. Berikut merupakan data yang diperoleh selama melakukan penelitian : a. Studi literatur dan pengumpulan data sekunder Dari hasil studi literatur dan pengumpulan data sekunder diperoleh data sebagai - Peta kesampaian daerah. b. Penelitian di lapangan : Penelitian di lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan data primer yaitu keadaan struktur geologi (kekar dan sesar), keadaan topografi, keadaan muka air tanah. Pengukuran struktur geologi dilakukan pada empat titik lereng hasil penambangan rakyat yang berbeda di daerah penelitian, dengan panjang scanline 25 m pada tiap titik pengukuran agar dapat membantu mendeskripsikan keadaan struktur geologi dan material penyusun di daerah penelitian. Peralatan yang digunakan adalah kompas geologi, meteran 25 m, tali plastik, clipboard, pensil dan form pengisian data pengukuran struktur geologi. Material pada daerah penelitian merupakan batugamping klastik yang tersusun berlapis-lapis. Data yang diperoleh dari studi literatur dan penelitian di lapangan selanjutnya diolah untuk dapat dipakai dalam melakukan analisa. Analisa untuk mengetahui kestabilan lubang bukaan ini selanjutnya menggunakan suatu program geoteknik yaitu Phase2 Version 7 dari rocscience dengan parameter yang telah tersedia. 4. Hasil dan Pembahasan Gambar 2 : Titik pengambilan conto batugamping 2. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Menentukan geometri lubang bukaan tambang bawah tanah yang aman. b. Menganalisis kestabilan dari lubang bukaan tambang bawah tanah di daerah penelitian. 3. Metodologi Penelitian Adapun metode penelitian yang diterapkan yaitu penelitian dan pengolahan data. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi literatur, penyelidikan lapangan, pengujian laboratorium, pengolahan data dari lapangan dan laboratorium serta menganalisis kestabilan dan geometri dari lubang bukaan tambang bawah tanah pada daerah penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini data yang 4.1 Sifat Fisik Berdasarkan hasil pengujian percontoh di Laboratorium Mekanika Batuan Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta maka, batugamping yang diambil di Desa Sidorejo mempunyai sifat fisik sebagai Tabel 1 : Hasil uji sifat fisik batugamping Bobot isi asli 2,31 (gr/cm 3 ) Bobot isi kering 2,22 (gr/cm 3 ) Bobot isi jenuh 2,38 (gr/cm 3 ) True spesific gravity (ρ tr ) 2,65 Apperent spesific gravity (ρ app ) 2,22 333

Conto Kadar air (w) 4,13 % Tipe W (mm) D (mm) D (cm) P (kn) P (kg) De² (mm²) De (mm) F Is MPa σc MPa Derajad kejenuhan (Sr) 55,8% Porositas (n) 16,40 % Angka pori (e) 0,2 4.2 Sifat Mekanik Berdasarkan pengujian perconto yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Batuan Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta menghasilkan data pengujian sebagai Tabel 2 : Hasil Uji Kuat Geser Normal dan Geser Residu Untuk Kekar Sifat mekanika batuan Nilai Sudut gesek dalam (θ) 11,75 Kohesi (c) 62,63 kpa Tabel 3 : Hasil Uji Kuat Geser Normal dan Geser Residu Untuk Perlapisan Sifat mekanika batuan Nilai Sudut gesek dalam (θ) 21,95 Kohesi (c) 34,3 kpa Sedangkan sifat mekanik kuat tekan sebagai Tabel 4 : Hasil Uji Kuat Tekan No. A Diameteral 68.3 49.8 4.98 6.5 B Diameteral 60.7 48.9 4.89 6.5 C Diameteral 68.5 49.9 4.99 8.1 Parameter Perconto A Perconto B Perconto C 1 650 4332.92 65.82 1 1.5 34.44 650 3781.18 61.49 0.99 1.7 39.14 810 4354.33 65.99 1 1.86 42.75 Kuat tekan uniaksial (MPa) 2 Batas elastik (MPa) 3 Modulus elastisitas 4 Poisson ratio 33,99 37,41 42,48 27,19 30,28 33,99 37107.65 31902.25 31792.27 0.19 0.18 0,17 Sedangkan sifat mekanik uji beban titik (point load test) sebagai Tabel 5 : Hasil Uji Beban Titik Sambungan Tabel 5 4.3 Metoda Empirik Metode Empirik adalah rancangan berdasarkan analisis statistik, yaitu melakukan pendekatan empirik dari banyak pekerjaan serupa sebelumnya. Pendekatan empirik yang paling baik adalah klasifikasi massa batuan, contohnya adalah Klasifikasi Rock Mass Rating, Geological Strength Index dan Slope Mass Rating. 4.3.1 Menentukan rock mass rating (RMR) Klasifikasi Rock Mass Rating (RMR = klasifikasi Geomekanika) dibuat pertama kali oleh Bieniawski (1973). Sistem klasifikasi ini telah dimodifikasi beberapa kali, terakhir pada tahun 1989. Modifikasi selalu dengan data yang baru agar dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dan disesuaikan dengan standar internasional. Adapun parameter yang digunakan dan hasil analisisnya adalah sebagai a. Kuat tekan uniaksial (σ c ) b. Rock quality design (RQD) c. Spasi ketidakmenerusan 334

d. Kondisi rekahan Objek Conto 1 Conto 2 Conto 3 UCS ( Mpa) 36.96 Mpa 36.96 Mpa 36.96 Mpa Bobot 4 4 4 RQD (%) 97,04 % 97,52 % 97,48% Bobot 20 20 20 Jarak Discontinuiti 0.37 0,41 0,41 (m) Bobot 10 10 10 Kondisi Discontinuiti Agak kasar,pe misahan, 1 mm, dinding agak lapuk Agak kasar, pemisahan, 1 mm, dinding agak lapuk 21,95 dalam (Ø) o 21,95 o 21,95 o e. Kondisi air tanah f. Orientasi ketidak-menerusan 4.3.2 Perhitungan RQD Perhitungan RQD berdasarkan metode scanline (Poist E. Hudson, 1976), yaitu sebagai RQD (%) = 100e -0.1λ (0,1λ+1) Apabila Nilai RQD (%) dihitung dengan rumus diatas : Spasi kekar rata-rata sebenarnya = 0.37701m Sehingga, λ = 1/0.37701 = 2.65245 Agak kasar, pemisahan, 1 mm, dinding agak lapuk Bobot 25 25 25 Air tanah pada kekar Kering Kering Kering Bobot 15 15 15 Orientasi Terowon gan, Sangat tidak menguntu ngkan Terowong an, Sangat tidak menguntu ngkan Terowong an, Sangat tidak menguntu ngkan Bobot -12-12 -12 Total 62 62 62 Kelas II II II Diskripsi Baik Baik Baik Stand up time rata-rata 6 bulan untuk span 8 m Kohesi (C) 34,3 KPa Sudut gesek 6 bulan untuk span 8 m 34,3 KPa 6 bulan untuk span 8 m 34,3 KPa RQD (%) = 100e -0.1λ (0,1λ+1) RQD (%) = 100e -0.1 x 2,625 (0,1.2,625+ 1) = 97,04 % Tabel 6 : Klasifikasi Massa Batuan Berdasarkan hasil analisis, maka batugamping di Desa Sidorejo pada blok I, II, III, IV mempunyai nilai RMR yang sama yakni 62 dengan penamaan variabel baik. Gambar 3 : Grafik hubungan antara stand-up time dan span untuk berbagai massa batuan berdasarkan klasifikasi geomekanika 4.4 Metoda Analitik Metode Analitik adalah metode rancangan berdasarkan analisis tegangan-tegangan dan deformasi. Perhitungan faktor keamanan secara analitik yaitu dengan menggunakan : Generalisasi Hoek and Brown Dengan Bantuan Program Phase2. Penggunaan Kriteria Generalisasi Hoek and Brown pada program phase2 didasarkan pada kuat tekan uniaksial dari massa batuan yang besar yakni 33,992 MPa, sehingga diklasifikasikan pada jenis kekuatan batuan dengan kelas medium strong rock (UCS 25-50MPa (ISRM)). Parameter lain yang digunakan untuk menghitung Faktor Keamanan dalam sebuah lubang bukaan pada sistem tambang bawah tanah metode room and pillar adalah : γ (MN/m 3 ) : 0,026 E (MPa) : 37187,65 v (MPa) : 0,192 σt (MPa) : 0 c (MPa) : 0,34338 ϴ ( o ) : 22 o σ1 (MPa) : 0,28 σ3 (MPa) : 0,25 335

Adapun hasil analisis faktor keamanan lubang bukaan dari 8 parameter diatas menggunakan pendekatan Generalisasi Hoek and Brown yaitu sebagai Tabel 7 : Analisis kestabilan lubang bukaan utama Kecamatan Lendah Kabupaten Kulonprogo. Maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai 1. Material yang ada pada lokasi penelitian dapat termasuk dalam kelas medium strong rock UCS Tabel 8 : Analisis kestabilan room and pillar Lebar dan Tinggi Room, m Lebar dan Tinggi Pillar, m Bentuk SF Lebar dan Tinggi Lubang Bukaan, m Bentuk Lubang Bukaan SF 5 x 5 Tapal Kuda 3.16 10 x 9 10 x 9 Persegi 1,89 Gambar 4 : Analisis Lubang Bukaan Dimensi ukuran (5 x 5) m Gambar 5 : Analisis Lubang Bukaan Dimensi ukuran (5 x 5,5) m 5 x 5,5 Tapal Kuda 2.53 25-50MPa (ISRM) dengan nilai kuat tekan dari 3 conto berkisar 33-42 MPa ; bobot isi 2,31 gr/cm 3 ; kohesi (c) dari hasil uji kuat geser normal dan geser residu untuk perlapisan 0,343 MPa ; sudut gesek dalam ( 0 ) 21,95 ; Modulus Young 37187,65 MPa ; poison ratio 0,19. 2. Geometri lubang bukaan yang stabil berdasarkan hasil analisis data didapatkan lubang bukaan dengan geometri lebar 5 m dan tinggi 5 m dengan bentuk lubang tapal kuda serta nilai faktor keamanan 3,16. 3. Berdasarkan analisis data didapat geometri room and pillar yang aman untuk menunjang dilakukannya kegiatan penambangan adalah dengan lebar 10 m, tinggi 9 m, berbentuk persegi panjang serta didapatkan nilai faktor keamanan 1,89. 4. Perlu adanya kajian lebih lanjut tentang faktor keamanan dari pembuatan tambang bawah tanah ini. Gambar 6 : Analisis room and pillar Dimensi ukuran Lebar dan Tinggi (10 x 9) m 5. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan pada daerah penelitian di Desa Sidorejo 6. DAFTAR PUSTAKA Potts, DAVID m. & Zdavkovit, Lidija 1999, Fininte Element Analysis in Geotechnical Engineering Theory, Thomas Telford Ltd, 1 Heron Quary, London. R. Hariyanto, 2012, Praktek Tambang Bwah Tanah, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta. 336

Singgih Saptono, 2012, Perencanaan Tambang 2, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta. Wyllie, Ducan C. & Mah, Christopher W. 2004, Rock Slope Engineering 4 th Ed. The Institution of Mining and Metallurgi London. Recky Fernando L. Tobing, 2014, Rancangan Push Back 3 bulan di front suwota site tanjungbuli PT. Aneka Tambang UBP Nikel Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta. LAMPIRAN Gambar 1 : Penampang Lubang Bukaan Utama Dimensi 5 x 5 meter 337

Gambar 2 : Penampang Lubang Bukaan Utama Dimensi 5 x 5,5 meter Gambar 3 : Penampang room and pillar 338