PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PENYIMPAN DANA BANK TERKAIT DENGAN DATA NASABAH DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM LIKUIDASI BANK

ABSTRACT. Keywords : protection of law, consumer, electronic banking, system service of banking. ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PADA LEMBAGA PERBANKAN

AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

PENJAMIN SIMPANAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM BISNIS. DR. H. M. Kamal Hijdaz, SH, MH Dosen pada Fakultas Hukum UMI Dan STIE YPUP

LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN LAYANAN INTERNET BANKING ATAS DATA PRIBADI NASABAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN. mendukung sistem perekonomian suatu negara. Jika industri perbankan dalam

7. ASPEK HUKUM LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan masyarakat (financial

PENYELESAIAN KREDIT MACET TANPA JAMINAN PADA KOPERASI

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

UPAYA LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM MENGATASI PENYELESAIAN DAN PENANGANAN FAILING BANK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

FUNGSI LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PERBANKAN DI INDONESIA 1 Oleh : Juanda Mamuaja 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN BANK INDONESIA DALAM LIKUIDASI BANK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH YANG DISIMPAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sudah dikenal di Indonesia sejak VOC mendirikan Bank

PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK BPR ARTHA RENGGANIS*

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 2/Feb/2016/Edisi Khusus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur baik dari segi materiil maupun spiritual yang

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PRIVASI KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kejahatan dirasa sudah menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB II PERLINDUNGAN TERHADAP NASABAH BANK DI INDONESIA

PERIKLANAN INTRUSIVE ADVERTISING / IKLAN PERALIHAN PADA MOBILE PHONE

PERTANGGUNGJAWABAN BANK ATAS PENCATATAN PALSU YANG DILAKUKAN OLEH PEGAWAI BANK DALAM PENERBITAN SURAT KETERANGAN PENOLAKAN (SKP) BILYET GIRO Oleh :

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PENGGUNA SAFE DEPOSIT BOX

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk di dalamnya perkembangan aktivitas ekonomi. Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga kepercayaan. 1 Hal ini berarti bahwa nasabah

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PENERAPAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

Kata kunci: rumah susun, konsumen, perlindungan hukum

Kata Kunci: Standby Letter of Credit, Prinsip Kehati-hatian, Bank. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

BAB I PENDAHULUAN. penyaluran kredit pada segmen corporate dan commercial kepada debitur yang

BAB I PENDAHULUAN. dan memperkokoh dalam tatan perekonomian nasional. peningkatan pembangunan pemerintah maupun bagi pengusaha-pengusaha swasta

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur baik dari segi materil maupun spiritual yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah

KEDUDUKAN SURAT PENGANGKATAN PEGAWAI SWASTA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM JAMINAN DALAM PEYALURAN KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang begitu cepat. Hal

BAB IV PEMBAHASAN. A. Dasar hukum Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam. memutus putusan perkara nomor 05/KPPU-I/2014

Kata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan

STIE DEWANTARA Pengertian Hukum Bisnis

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DALAM LIKUIDASI BANK. M. Shidqon Prabowo, SH, MH *

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PENYIMPAN ATAS SIMPANANNYA YANG TIDAK DIJAMIN OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Penulisan Hukum (Skripsi)

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

BAB III PENUTUP. dalam pemberian kredit pada nasabah ialah selalu berpedoman pada

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan asas kehati-hatian, mampu meredam hingga sekecil-kecilnya

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk para nasabah dan investor global agar tetap survive di percaturan

BAB I PENDAHULUAN. besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Konsep Dasar Kegiatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR UNTUK MENGHINDARI KERUGIAN AKIBAT PRAKTEK MANIPULASI PASAR DALAM PASAR MODAL

KAJIAN PENDALAMAN. Perkara Nomor 1/PUU-XVI/2018

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 23 /PBI/2003 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES)

TANGGUNG JAWAB BANK TERHADAP PENGGELAPAN DANA DEPOSITO NASABAH PENYIMPAN DANA DALAM PERSEPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN*

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi.

vii Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: GO-JEK, angkutan umum, perlindungan hukum

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEAMANAN KEPEMILIKAN KARTU KREDIT YANG DISALAHGUNAKAN OLEH PIHAK KETIGA ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM BENTUK RAHASIA BANK 1 Oleh: Rezza Muhammad Sjamsuddin 2

BAB I PENDAHULUAN. perorangan saja, akan tetapi juga bisa terdapat pada instansi-instansi swasta dan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. , 1996, Hukum Perkreditan Kontemporer, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

DIDAHULUI OLEH BOCORNYA DATA NASABAH DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK AKIBAT ADANYA PUTUSAN PAILIT BANK. Heriyanti (Dosen Fakultas Hukum Universitas Prima Indonesia)

Muhamad Anka Amelianda (NPM ) ABSTRAK

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan permasalahan dalam pengambilan setiap keputusan. Hukum. akan mendapatkan sanksi dari eksternal power.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DI SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

Oleh Gede Irwan Mahardika Ngakan Ketut Dunia Dewa Gede Rudy Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

KEJAHATAN INTERNET BANKING DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN HUKUM PIDANA (INTERNET BANKING CRIME IN PENAL POLICY PERSPECTIF)

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

II. Tinjauan Pustaka. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

III. METODE PENELITIAN. normatif-terapan (aplicated legal case study) yaitu penelitian hukum yang

LEGAL MEMORANDUM TENTANG KEABSAHAN BIDANG USAHA PENGINAPAN DALAM APLIKASI DUNIA MAYA ABSTRAK

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PENYIMPAN DANA BANK TERKAIT DENGAN DATA NASABAH DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK ABSTRAK Oleh: I Dewa Gede Suparta Bonantara Anak Agung Ngurah Wirasila Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Perlindungan hukum terhadap nasabah penyimpan dana bank terkait dengan data nasabah dalam transaksi elektronik yang bertujuan mengetahui bagaimana perlindungan dan upaya perlindungan terhadap data nasabah penyimpan dana bank dalam transaksi elektronik yaitu mengkaji hukum dengan melihat dari adanya kesenjangan dalam norma atau asas hukum dengan meneliti bahan hukum primer serta bahan hukum sekunder dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berpikir deduktif. Perlindungan secara implicit (Implicit deposit perotection), yaitu perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan bank yang efektif, yang dapat menghindarkan terjadinya kebangkrutan bank, serta perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah penyimpan dana terhadap segala resiko kerugian yang timbul dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank. Kata kunci: Perlindungan hukum, Nasabah Penyimpan, Transaksi Eletronik ABSTRAC Legal protection for bank depositors associated with customer data in electronic transactions knowing how to protect and safeguard the data bank depositors in electronic transactions including reviewing the law with a view of the gaps in the norm or principle of law by examining primary legal materials and secondary legal materials and find out the truth by using the method of deductive reasoning. Implicit deposit perotection, Explicit deposit protection, Prudential principles Keywords: Legal Protection, Depositor, Electronic Transactions 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pelayanan perbankan untuk saat ini dan yang akan datang diwarnai dengan pemanfaatan teknologi elektronik dalam kegiatan kerjanya. 1 Kehadiran layanan transaksi internet sebagai media alternatif dalam memberikan kemudahan kemudahan bagi nasabah suatu bank sepertinya menjadi solusi yang cukup efektif. dimana sesorang ketika ingin melakukan transaksi melalui layanan transaksi internet, dapat melakukanya dimana dan kapan saja. Tentunya dapat disadari pelanggaran dan kejahatan dalam suatu transaksi yang kini dengan mudah dapat dilakukan oleh individu atau kelompok dengan akibat kerugian yang begitu besar bagi masyarakat dan bahkan Negara. Teknik hacker yang dapat menjebol atau mencuri bahan informasi berharga dan juga pembobolan keuangan diperbankkan yang menimbulkan kerugiaan bagi nasabah tidak dapat terhindarkan. 1.2. Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang perlindungan hukum terhadap data pribadi nasabah, dan untuk mendalami dan memahami bagaimana upaya perlindungan hukum terhadap data pribadi. II. ISI MAKALAH 2.1. Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam membahas masalah ini adalah dengan metode penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah metode penelitian yang dilakukan melihat dari adanya kesenjangan dalam norma atau asas hukum dengan meneliti bahan hukum primer serta bahan hukum sekunder dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berpikir deduktif. 1. Nindyo Pramono, 2000, Hukum Perbankan: Suatu Kajian Perspektif Hukum Ekonomi, Yogyakarta,, hlm. 1. 2

2.2.Hasil dan Pembahasan 2.2.1. Sistem perbankan indonesia, mengenai perlindungan terhadap nasabah penyimpan dana, Menurut Marulak Padede perlindungan terhadap data nasabah bank di Indonesia dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu : A. Perlindungan secara implicit (Implicit deposit perotection), yaitu perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan bank yang efektif, yang dapat menghindarkan terjadinya kebangkrutan bank. Perlindungan ini yang dapat diperoleh melalui : (1) Peraturan perundang-undangan di bidang perbankan, yaitu aturanaturan atau kaedah yang mengatur tentang perbankan. (2) Perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan yang efektif, yang dilakukan oleh Bank Indonesia, melakukan pengawasan terhadap kinerja bank dalam melindungi nasabah penyimpan dana dan melakukan pembinaan terhadap yang tidak sehat. (3) Upaya menjaga kelangsungan usaha bank sebagai sebuah lembaga pada khususnya dan pelindungan terhadap sistem perbankan pada umumnya, (4) Memelihara tingkat kesehatan bank, yaitu dengan pembinaan yang di lakukan oleh Bank Indonesia (5) Melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian, ketentuan Pasal 2 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 menentukan bahwa Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan Demokrasi Ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. dari ketentuan ini, menunjukkan bahwa prinsip kehati-hatian adalah salah satu asa terpenting yang wajib diterapkan atau dilaksanakan oleh bank dalam menjalankan kegiatan usahanya (6) Cara pemberian kredit yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah, dan (7) Menyediakan informasi risiko pada nasabah bank. 2 2. Budi Fitriadi, 2000, Teknologi Informatika dalam Perbankan, Bandung, hal.21 3

B. Perlindungan secara eksplisit (Explicit deposit protection), yaitu perlindungan melalui pembentukan suatu lembaga yang menjamin simpanan masyrakat, sehingga apabila bank mengalami kegagalan, lembaga tersebut yang akan mengganti dana masyarakat yang disimpan pada bank yang gagal tersebut. Perlindungan ini diperoleh melalui pembentukan lembaga yang menjamin simpanan masyarakat, sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor. 26 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Bank Umum. 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan mengamanatkan untuk membentuk suatu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dibentuk LPS, suatu lembaga independen, yang berfungsi menjamin simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. 2.2.2. Upaya perlindungan atau jaminan secara tidak langsung oleh dunia perbankan terhadap kepentingan nasabah penyimpan dana Perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah penyimpan dana terhadap segala resiko kerugian yang timbul dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank. Hal ini adalah suatu upaya dan tindakan pencegahan yang bersifat internal oleh bank yang bersangkutan dengan melalui hal-hal yang dikemukakan berikut ini. Prinsip Kehati-hatian (Prudential principles) Ketentuan kehati-hatian pada dasarnya merupakan sistem pengamanan uumum atas sistem perbankan secara menyeluiruh melalui upaya peningkatan pengamanan terhadap bank secara individual. Sebagai suatu system pengamanan umum, diakui bahwa ketentuan kehati-hatian mengandung berbagai pembatasan terhadap bank secara individual, terutama yang menonjol adalah (a) pembatasan terhadap kepentingan individual dan (b) Pembatasan keleluasaan. Karena adanya pembatasan-pembatasan tersebut, maka secara individual menimbulkan suasana yang kurang nyaman. Apabila pengendalian terhadap 3.Ibid.h.21 4

pembatasan kepentingan dan atau pembatasan keleluasaan kurang dapat dikontrol, maka akan terwujud dalam bentuk kecenderungan untuk menyimpang atau melanggar ketentuan yang membatasi tersebut. Demikian pula yang terjadi dengan ketentuan kehati-hatian di bidang perbankan. 4 Pasal 2 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menentukan bahwa Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan Demokrasi Ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Dari ketentuan ini, menunjukkan bahwa prinsip kehati-hatian adalah salah satu asa terpenting yang wajib diterapkan atau dilaksanakan oleh bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Prinsip kehati-hatian tersebut mengharuskan pihak bank untuk selalu berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usahanya, dalam arti selalu harus konsisten dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang perbankan berdasarkan profesionalisme dan itikad baik. III.KESIMPULAN Berdasarkan dari apa yang di uraikan di atas maka dapat di simpulkan sebagai berikut: 1. Perlindungan terhadap nasabah penyimpan dana, dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu Perlindungan secara implicit (Implicit deposit perotection), yaitu perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan bank yang efektif, yang dapat menghindarkan terjadinya kebangkrutan bank. Perlindungan secara eksplisit (Explicit deposit protection), yaitu perlindungan melalui pembentukan suatu lembaga yang menjamin simpanan masyrakat, sehingga apabila bank mengalami kegagalan, lembaga tersebut yang akan mengganti dana masyarakat yang disimpan pada bank yang gagal tersebut. Perlindungan ini diperoleh melalui pembentukan lembaga yang menjamin simpanan masyarakat, sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor. 26 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Bank Umum. 2. Upaya perlindungan atau jaminan secara tidak langsung oleh dunia perbankan terhadap kepentingan nasabah penyimpan dana yaitu perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah penyimpan dana terhadap segala resiko kerugian yang timbul dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank. yang kurang nyaman.prinsip 4. Munir Fuady, 2001. Hukum Perbankan Modern buku pertama,bakti, Bandung, h. 32 5

Kehati-hatian (Prudential principles) Ketentuan kehati-hatian pada dasarnya merupakan sistem pengamanan umum atas sistem perbankan secara menyeluiruh melalui upaya peningkatan pengamanan terhadap bank secara individual. Sebagai suatu sistem pengamanan umum, diakui bahwa ketentuan kehati-hatian mengandung berbagai pembatasan terhadap bank secara individual. DAFTAR PUSTAKA Budi Fitriadi,2000, Teknologi Informatika dalam Perbankan, Bandung. Munir Fuady,2001, Hukum Perbankan Modern buku pertama,bakti, Bandung Nindyo Pramono, 2000, Hukum Perbankan: Suatu Kajian Perspektif Hukum Ekonomi, Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan 6