BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan proporsi penggunaan sumber dana internal yang didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk. kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur modal yang optimal merupakan keputusan keuangan yang penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keberlangsungan perusahaan-perusahaan di Indonesia terlihat tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. biaya, dimana dengan efisiensi maka produk berkualitas dapat ditekan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu aspek keuangan yang penting dalam perkembangan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Sumber dana yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM), hampir semua bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimaksimalkan. Namun, maksimalisasi nilai perusahaan bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB I PENDAHULUAN. arus dana di masa yang akan datang dan tingkat pendapatan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sehingga setiap keputusan yang diambil harus dipertimbangkan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN GO PUBLIK DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang akan digunakan untuk menyeimbangkan antara cost benefits keduanya. Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan tergantung pada biaya modalnya. Menurut Rasoolpur et al. (2012), struktur

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Oleh karena itu manajer keuangan perusahaan perlu memahami

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB V. Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor penentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. Modal merupakan aspek penting dalam suatu perusahaan, karena dari situlah

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang keuangan biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu investment decision

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. yang dikaitkan dengan pembiayaan hutang dan ekuitas. Keputusan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu entitas yang tujuan utamanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasi. Pendanaan tersebut diperoleh dari suatu keputusan struktur modal

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap negara menginginkan perekonomian negaranya untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat krusial demi berlangsungnya kestabilan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendanaan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapat berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Perusahaan yang mengutamakan sumber dana dari dalam perusahaan maka akan sangat mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Jika sumber dari internal sudah teralokasi ke berbagai macam pendanaan, dan adakalanya kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhannya, maka perusahaan kemungkinan besar akan menggunakan dana yang berasal dari luar, baik dari hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan dananya. Struktur modal berkaitan erat dengan penentuan proporsi modal dan hutang dalam penggunaannya untuk pertumbuhan dan meningkatkan nilai perusahaan. Struktur modal merupakan topik yang kompleks dan salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan Miller (1958) mempublikasikan isu tersebut, struktur modal menjadi salah satu topik yang menarik minat penelitian dari para akademisi dunia. Pendanaan yang efisien dapat terjadi jika perusahaan memiliki struktur modal yang optimal. Ramlall (2009) menerangkan teori Modigliani dan Miller tidak dapat ditemukan kondisi yang irrelevant pada 1

perfect capital market karena struktur modal tidak berpengaruh pada nilai perusahaan, sejalan dengan Myers dan Majluf (1984) yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung mempergunakan internal equity terlebih dahulu, dan apabila memerlukan external financing, maka perusahaan akan mengeluarkan hutang sebelum menggunakan external equity. Margaretha dan Ramadhan (2010) menjelaskan keputusan pendanaan yang baik dari suatu perusahaan dapat dilihat dari struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, baik hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, saham preferen, dan saham biasa yang akan digunakan oleh perusahaan. Keputusan struktur modal akan berpengaruh secara langsung dengan risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau keuntungan yang diharapkan. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Telah banyak penelitian empiris yang mencoba menguji model dari struktur modal pada perusahaan di negara-negara yang berkembang. Kebanyakan dari penelitian tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan struktur modal. Masingmasing faktor memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Besar kecilnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap struktur modal, tergantung pada jenis perusahaannya dan di mana industri perusahaan itu beroperasi. Penelitian yang dilakukan Booth et al (2001) di negara-negara berkembang menemukan hubungan positif antara antara leverage dengan 2

kesempatan pertumbuhan. Penggunaan teori struktur modal untuk tiap negara berkembang yang dijadikan sample penelitian berbeda-beda, lebih dikarenakan struktur institusional dari masing-masing negara tersebut. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa keputusan untuk penetapan struktur modal dipengaruhi oleh variabel-variabel yang sama, akan tetapi masing-masing keputusan itu pada akhirnya dipengaruhi oleh faktor-faktor khusus mengenai peraturan dimasing-masing negara. Hasil konsisten yang didapat dari penelitian tersebut adalah semakin tinggi profit dari perusahaan, maka semakin kecil rasio hutangnya, terlepas dari bagaimana pendefinisian mengenai rasio hutang tersebut. Al Sakran (2011) dalam penelitiannya di perusahaan-perusahaan Saudi Arabia membuktikan bahwa struktur modal memiliki korelasi negatif dengan growth, profitability, return on assets, leverage ratios, dan berhubungan positif dengan size industry dan goverment policy. Bancahuenvijit (2010) yang meneliti di perusahaan-perusahaan publik di Thailand selama periode 2004 2008 bahwa profitability dan tangibility berpengaruh negatif, sedangkan size perusahaan berkorelasi positif. Pengujian yang dilakukan di beberapa negara Asia Timur oleh Nagano (2003) setelah krisis tahun 1997 menjelaskan bahwa profitability, firm size, tangibility, dan growth opportunities sangat berpengaruh terhadap struktur modal. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rajan dan Zingales (1995) di negara-negara G-7, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Perancis, Itali, Inggris, dan Kanada, bahwa profitability berkorelasi negatif 3

dengan struktur modal. Khan (2012) meneliti tentang keputusan struktur modal dipengaruhi oleh firm performance di Pakistan, dimana Bank adalah pemberi hutang terbesar di negara tersebut, sehubungan dengan permasalahan asimetri informasi, sehingga hutang harus dengan jaminan aset perusahaan. Penelitian di Hongkong juga dilakukan oleh Chiang et al (2001), di sektor properti dan konstruksi yang menyimpulkan bahwa peranan profitabilitas dan daya saing menjadi salah satu faktor untuk menentukan struktur modal. Dalam penelitian Ramlall (2009) menemukan bahwa tidak terdapat hasil signifikan antara non-debt tax shield terhadap model capital structure (total leverage) dan juga short term leverage, tetapi hasil yang negatif dan signifikan ditemukan terhadap long term leverage. Di Indonesia sendiri banyak dilakukan penelitian dengan bidang amatan struktur modal. Eleonara dan Maryani (2007) menganalisa faktor penentu struktur modal perbankan di Indonesia, dengan menggunakan sampel dari 19 Bank yang listing di bursa Indonesia, yaitu size perusahaan, besarnya aset perusahaan, non debt tax shield, profitability, dan depresiasi. Hasil penelitian menunjukkan hanya profitability yang berpengaruh secara signifikan dan berhubungan negatif dengan struktur modal. Hasa (2008) yang meneliti pengaruh profitabilitas, fixed asset rasio, kontrol kepemilikan dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Indonesia, juga menyimpulkan bahwa profitabilitas paling dominan pengaruhnya terhadap struktur modal. 4

Supriyanto (2009) melakukan pengujian perbandingan antara dua teori struktur modal terhadap perusahaan-perusahaan di sektor industri tertentu. Adanya fenomena yang diteliti mengenai struktur modal di perusahaan manufaktur di Indonesia dimana kebijakan hutang diperusahaan-perusahaan tersebut memiliki tingkat hutang yang lebih besar daripada modal untuk menjalani kegiatan operasionalnya. Struktur modal dipengaruhi secara signifikan positif oleh corporate tax rate, investment opportunity set, past debt, dan dipengaruhi secara signifikan negatif oleh profitability. Faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah non debt tax shield. Ruslim (2009) melakukan pengujian dengan melakukan analis empiris terhadap saham di indeks LQ 45 menyimpulkan secara khusus dari hasil penelitiannya, bahwa struktur modal atas emitenemiten di indeks tersebut tidak mengikuti pecking order theory, dimana defisit pendanaan internal hanya signifikan pada level 5%, sedangkan perubahan hutang jangka panjang lebih mampu menjelaskan perubahan struktur modal secara umum, sehingga lebih mendukung trade-off theory. Santika (2011) dalam penelitiannya mengenai struktur modal di perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia menyimpulkan bahwa manajemen dapat meningkatkan struktur modal melalui pendanaan eksternal melalui obligasi pada saat pertumbuhan penjualan meningkat, dan disisi lain, manajemen dapat menurunkan struktur modalnya melalui pendanaan internal ketika profitabilitas perusahaan naik atau meningkat. 5

Hasil penelitian Chen dan Jiang (2001) menyimpulkan bahwa non debt tax shield dan flexibility yang kurang dianggap mempengaruhi secara signifikan, menjadi faktor yang sangat mempengaruhi pada struktur modal di perusahaan-perusahaan Belanda. Tangibility dan size berpengaruh positif jika direlasikan dengan long term leverage, tetapi size tidak berhubungan signifikan terhadap short term debt, dan tangibility berhubungan negatif jika direlasikan dengan short term leverage. Ramlall (2009) yang melakukan penelitian pada perusahaan non publik nonkeuangan di Mauritius, mengukur hutang dari berbagai rumusan pengukuran, mulai dari liability, sampai dengan leasing, loan, dan debt. Setiap pengukuran hutang tersebut terbagi menjadi komponen hutang jangka panjang jangka pendek. Hal ini dilakukan untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang pengaruh hutang. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa tangibility berpengaruh negatif terhadap short term leverage, dan berpengaruh positif terhadap long term leverage. Penelitian ini ingin menguji kembali serta mengembangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti di berbagai negara termasuk di Indonesia dengan menggunakan tahun penelitian dan sektor industri yang berbeda, dan penelitian ini membatasi variabel kontrol yaitu pengaruh dari pengaruh profitabilitas, tangibility, pajak, ukuran perusahaan, non debt tax shield, pertumbuhan perusahaan dan volatility terhadap perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. Variabel-variabel tersebut diasumsikan memiliki kontribusi 6

yang cukup signifikan karena merupakan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi struktur modal di negara berkembang dari hasil penelitian secara empiris. Beberapa variabel bebas yang akan diujikan memiliki lebih dari satu model perhitungan, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas perhitungan yang mana yang paling mempengaruhi struktur modal. Kebijakan hutang yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini terbagi menjadi hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, dan jumlah total semua hutang perusahaan. Berbeda dari penelitian sebelumnya, pemilihan sampel mengambil perusahaanperusahaan non-keuangan yang masuk di dalam indeks Kompas100, karena perhitungan rasio perusahaan sektor industri non-keuangan dengan perusahaan di sektor keuangan memiliki perbedaan dan tidak sesuai untuk diperbandingkan. Dengan demikian, adapun judul yang akan menjadi penelitian adalah Analisis Empiris Atas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Publik Non-Keuangan di Indonesia Tahun 2009-2011 1.2 Masalah Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Beberapa determinan struktur modal yang akan dianalisis adalah profitability, tangibility, tax, company size, non debt tax shield, company growth dan volatility. Masing-masing determinan 7

struktur modal ini telah banyak dibahas oleh para peneliti sebelumnya, baik itu sebagai penelitian teoritis maupun penelitian empiris. Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakan yang berpengaruh terhadap kebijakan hutang yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik nonkeuangan di Indonesia, dilihat dari kebijakan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan total hutang perusahaan. 1.2.2 Pembatasan Masalah Penelitian mengenai determinan struktur modal telah banyak dilakukan dengan rumusan variabel-variabel yang berbeda untuk setiap penelitian. Pada penelitian ini diambil beberapa variabel yang diharapkan signifikan dalam pengaruhnya terhadap kebijakan hutang untuk perusahaan publik non-keuangan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada variabelvariabel profitability, tangibility, tax, company size, non debt tax shield, company growth dan volatility dalam pengaruhnya terhadap kebijakan hutang yang diambil oleh perusahaan. 1.2.3 Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini, maka perumusan atas masalah tersebut antara lain: 8

1. Bagaimana pengaruh profitability terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh tangibility terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh tax terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia? 4. Bagaimana pengaruh size perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor nonkeuangan di Indonesia? 5. Bagaimana pengaruh non debt tax shield terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor nonkeuangan di Indonesia? 6. Bagaimana pengaruh company growth terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor nonkeuangan di Indonesia? 7. Bagaimana pengaruh volatility terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia? 9

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis pengaruh profitability terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. 2. Menganalisis pengaruh tangibility terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. 3. Menganalisis pengaruh tax terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. 4. Menganalisis pengaruh size perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. 5. Menganalisis pengaruh non-debt tax shield terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. 6. Menganalisis pengaruh company growth terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. 7. Menganalisis pengaruh volatility terhadap kebijakan hutang perusahaan publik yang bergerak di sektor non-keuangan di Indonesia. 1.4 Kontribusi Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1. Bagi praktisi Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi ilmiah bagi perusahaan, investor, dan pihak lain yang berkepentingan. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam 10

pengambilan kebijakan hutang. Sedangkan bagi para investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk melihat proyeksi masa depan perusahaan dengan melihat nilai hubungan leverage dengan kondisi finansial perusahaan. 2. Bagi akademisi Struktur modal merupakan topik yang kompleks dan menjadi salah satu penentu untuk menilai sebuah perusahaan. Penelitian ini akan memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan non-keuangan di Indonesia. Lebih jauh lagi, studi ini juga akan memberikan gambaran tentang seberapa besar faktor-faktor tersebut berpengaruh pada struktur modal di masing-masing industri. Penelitian ini diharapkan akan memperkuat pembuktian mengenai struktur modal perusahaanperusahaan publik non-keuangan, khususnya di negara Indonesia. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan ini akan disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang hal-hal pokok yang berhubungan dengan penulisan tesis, meliputi: latar belakang masalah penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI 11

Bab ini mengenai tinjauan pustaka tentang landasan teori yang menjadi dasar penulisan tesis yaitu teori normatif dan penelitian-penelitian sebelumnya, kerangka teoritis, dan pengembangan hipotesis penelitian. Bab III: METODA PENELITIAN Bab ini menjelaskan metoda-metoda penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis, meliputi: obyek penelitian, metoda pengumpulan data, pengukuran variabel, dan metoda analisis data. Bab IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang deskripsi sampel penelitian, analisis deskriptif, pengujian asumsi klasik, dan hasil analisis regresi linear berganda. Bab V: SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang simpulan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya. 12