ANALISA KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG A SMAN 10 PADANG AKIBAT GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci: gempa, kolom dan balok, lentur, geser, rekomendasi perbaikan.

ANALISA PENGARUH DINDING GESER PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL BUMI MINANG AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

IDENTIFIKASI KEGAGALAN, ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PERKUATAN PADA STRUKTUR GEDUNG POLTEKES SITEBA PADANG ABSTRAK

ANALISA KEGAGALAN STRUKTUR DAN RETROFITTING BANGUNAN MASJID RAYA ANDALAS PADANG PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER Fauzan 1 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG KOLOM UNTUK RUMAH SEDERHANA TERHADAP BEBAN GEMPA DI PADANG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERKUATAN STRUKTUR KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN DINDING GESER DAN STEEL BRACING Nugrafindo Yanto, Rahmat Ramli

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR DAN ALTERNATIF PERBAIKAN SERTA PERKUATAN GEDUNG BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tingkat kerawanan yang tinggi terhadap gempa. Hal ini dapat dilihat pada berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENILAIAN KELAYAKAN FISIK BANGUNAN PASAR DI PASAR GIANYAR KABUPATEN GIANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

Perencanaan Kolom Beton Bertulang terhadap Kombinasi Lentur dan Beban Aksial. Struktur Beton 1

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK

BAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES)

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beban mati, beban hidup dan beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan. tak terpisahkan dari gedung (SNI ).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG KANTOR KALIMANTAN SAWIT KUSUMA

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Tata Cara

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENYEBAB RUNTUHNYA LOS PASAR PANJI KABUPATEN SITUBONDO (ANALYSIS OF THE CAUSES OF PANJI MARKET STALL COLLAPSE IN SITUBONDO)

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG HOTEL DAN MALL DI WILAYAH GEMPA 3

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

PENGARUH PENGGUNAAN RANGKA BAJA SEBAGAI PENGGANTI SHEAR WALL EXSISTINGPADA CORE BUMIMINANG PLAZA HOTEL PADANG SUMATERA BARAT SKRIPSI

STUDI PENGARUH GEMPA TERHADAP VARIASI PANJANG TULANGAN PENYALURAN PADA SAMBUNGAN BALOK DAN KOLOM TEPI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambar- gambar yang akan menjadi acuan dalam perancangan,. Berikut adalah gambar dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA STRUKTUR

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN 5 ( LIMA ) LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS TINGKAT DUA

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

Transkripsi:

VOLUME 6 NO., OKTOBER ANALISA KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG A SMAN PADANG AKIBAT GEMPA 3 SEPTEMBER 9 Fauzan, Febrin Anas Ismail, Laura Masmia Putri 3, Dian Viviayana 4 ABSTRAK Gempa tektonik yang terjadi pada tanggal 3 September 9 yang lalu telah menimbulkan banyak kerusakan pada konstruksi bangunan. Untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa, perlu dilakukan analisa mengenai kerusakan struktur bangunan yang terjadi. Salah satu bangunan yang dianalisa adalah bangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) Padang yang mengalami kerusakan struktural dan non-struktural akibat gempa tanggal 3 September 9. Hasil analisa yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam perbaikan bangunan maupun perencanaan bangunan pada wilayah rawan gempa. Analisa yang digunakan adalah analisa gempa statik ekivalen dimana beban yang diperhitungkan meliputi beban mati, hidup, dan gempa. Komponen struktur yang dianalisa hanya kolom dari dimensi terpasang yang dianggap dapat mewakili kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan. Di mana nilai gaya dalam ditentukan dengan menggunakan bantuan salah satu program komputer. Dari kondisi existing dan hasil analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perencanaan struktur bangunan SMAN Padang dapat menanggung beban yang bekerja padanya. Kerusakan yang terjadi lebih disebabkan karena rendahnya kualitas pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dan kurangnya pengawasan selama proses pembangunan berlangsung sehingga realisasi dari struktur bangunan yang ada tidak sesuai dengan perencanaan awal. Kata Kunci : Gempa, kegagalan struktur, kondisi existing, analisa.. PENDAHULUAN Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Gempa tektonik yang terjadi pada tanggal 3 September 9 yang lalu tersebut telah menimbulkan banyak bangunan hancur atau roboh dan rusak berat pada konstruksi bangunan, baik perumahan rakyat, fasilitas umum, bangunan milik pemerintah maupun swasta. Karena besarnya dampak yang ditimbulkan akibat gempa, maka diperlukan analisa mengenai penyebab terjadinya kegagalan struktur bangunan bila terjadi gempa atau bila gaya gempa bekerja pada bangunan. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa penyebab terjadinya kerusakan bangunan akibat gempa bumi yang terjadi pada tanggal 3 September 9 pada bangunan SMA N Padang. Sehingga dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan bagi perbaikan ataupun pembangunan ulang bangunan SMA N Padang yang telah rusak akibat gempa yang terjadi pada tanggal 3 September 9 silam. Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, e-mail: fauzanrn@yahoo.com Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, e-mail: febrin@ft.unand.ac.id 3 Staf Engineer Klinik Konstruksi Pusat Studi Bencana Universitas Andalas, e-mail: tsuki_kirei@yahoo.com 4 Staf Engineer Klinik Konstruksi Pusat Studi Bencana Universitas Andalas, e-mail: dee_etoser@yahoo.com 3

Analisa Kerusakan Struktur Bangunan Gedung A SMAN Padang Akibat Gempa 3 September 9. EVALUASI KONDISI EKSISTING BANGUNAN Struktur utama gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN ) Padang yang terletak di Padang, terdiri atas 3 (tiga) lantai menggunakan tipe struktur rangka yang terdiri atas elemen kolom, balok dan pelat lantai. Geometrik bangunan gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) Padang ini berbentuk persegi panjang dengan dimensi gedung 3 m 8.55 m, dan pada bagian depan bangunan dilengkapi balok kantilever (denah dan tampak bangunan dapat dilihat pada Gambar ). Bangunan gedung SMAN Padang ini mempunyai 33 kolom per lantainya dengan buah kolom dimensi 3 cm 5 cm, buah kolom cm 5 cm dan buah kolom tambahan berukuran cm cm pada bagian tangga. Pada setiap kolom dihubungkan oleh balok induk dengan dimensi 3 cm 55 cm, baik dalam arah x ataupun dalam arah y, terdiri dari 3 lantai dimana tinggi masing-masing lantai 3 m. Dengan tinggi total adalah meter termasuk atap. 3. 3. 3 3. 4 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. A B C D E F G H I J K Gambar. Gedung dan Denah SMA N Padang Dari evaluasi existing struktur bangunan gedung tersebut dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu bentuk struktur persegi panjang dengan tipe rangka yang digunakan pada gedung SMAN Padang merupakan tipe struktur yang dianjurkan dalam memikul beban gempa. Kualitas beton gedung ini bervariasi yang menunjukkan kurangnya pengawasan dan ketelitian dalam pencampuran beton, namun jika dilihat secara visual cukup baik. Beton yang digunakan tidak keropos dan ikatan agregatnya cukup kuat. Kerusakan yang terjadi umumnya terjadi akibat penulangan yang tidak memenuhi standar perencanaan. Dari hasil pengamatan visual di lapangan, secara umum kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tanggal 3 September 9 dapat dikelompokkan dalam kategori yaitu, kerusakan struktural dan kerusakan non struktural. 3 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan, Febrin Anas Ismail, Laura Masmia Putri, Dian Viviayana. Kerusakan Elemen Non-Struktural Bangunan (Dinding, Plafon, Jendela, Dan Pintu) Dari hasil pengamatan visual dan pengecekan langsung di lapangan, kerusakan non-struktural yang terjadi adalah berupa kerusakan pada sebagian dinding bangunan. Kerusakan ini digolongkan dalam dua kerusakan yaitu kerusakan total yang harus diganti dan kerusakan retak yang dapat diperbaiki. Sementara untuk jendela, kusen, pintu dan plafond tidak mengalami kerusakan yang berarti. Kerusakan yang terjadi dapat dilihat pada Gambar, Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar. Kerusakan Non Struktural pada Dinding Gambar 3. Kerusakan Non Struktural pada Jendela, Kusen dan Pintu Gambar 4. Kerusakan Non Struktural pada Plafon VOLUME 6 NO., OKTOBER 33

Analisa Kerusakan Struktur Bangunan Gedung A SMAN Padang Akibat Gempa 3 September 9. Kerusakan Elemen Struktural Bangunan (Pondasi, Kolom, Balok Dan Pelat Lantai). Dari hasil pengamatan secara visual di lapangan, dapat disimpulkan kerusakan struktur yang terjadi pada bangunan. Untuk pondasi bangunan, menunjukkan adanya penurunan yang terjadi, hal ini terlihat pada penurunan lantai di bagian sekitar kolom. Penurunan yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 5. Namun penurunan yang terjadi adalah penurunan seragam, sehingga penurunan yang terjadi tidak membahayakan struktur bangunan (Ahvlin, Richard G and Smooth, 988). Gambar 5. Penurunan Pondasi Kolom merupakan elemen jenis batang tekan yan paling umum. Adapun fungsi dari kolom adalah untuk meneruskan beban dari sistem lantai ke pondasi (Wahyudi dan Rahim, 997). Kerusakan yang terjadi pada kolom merupakan kerusakan sedang. Kerusakan yang terjadi pada kolom berupa hancurnya beton kolom serta pembengkokan beberapa tulangan utama kolom, seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 6. Kerusakan pada Kolom 34 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan, Febrin Anas Ismail, Lauraa Masmia Putri, Dian Viviayana Denah kerusakan kolom dapat dilihat pada Gambar 7. (a). Lantai (b). Lantai (c). Lantai 3 Keterangan: : Rusak Berat : Rusak Sedang : Tidak Rusak Gambar 7. Denah Kerusakan Pada Kolom Kerusakan yang terjadi pada balok merupakan kerusakan sedang, berupa hancurnya beton balok serta lepasnya ikatan antara kolom dan balok yang menunjukkan buruknya pengerjaan pemasangan tulangan. Kerusakan yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Kerusakan pada Balok VOLUME 6 NO OKTOBER R 35

Analisa Kerusakan Struktur Bangunan Gedung A SMAN Padang Akibat Gempa 3 September 9 Tidak terjadi kerusakan fatal pada pelat lantai baik pada lantai maupun pada lantai 3. Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa tidak ada kerusakan berarti pada pelat lantai. Gambar 9. Kerusakan pada Pelat Lantai 3. ANALISA STRUKTUR BANGUNAN Untuk mengetahui kerusakan struktur dan penyebab dari kerusakan struktur yang dialami oleh gedung SMA N Padang, dilakukan perhitungan dan analisa struktur bangunan ini. Beban-beban yang diperhitungkan meliputi beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Perhitungan gaya dalam dilakukan dengan menggunakan program analisa struktur ETABS. Untuk mengetahui kekuatan struktur bangunan, dapat dianalisa dengan menggunakan diagram kapastitas penampang. Perhitungan kekuatan batang-batang yang dibebani secara eksentris sangat kompleks. Perilaku batang ini sangat bervariasi, dimulai dari apabila batang ditekan secara kosentris (P = P n, M = ), pada interval dimana keruntuhan terjadi dengan hancurnya beton, melalui kondisi seimbang serta interval dimana keruntuhan yang terjadi dengan melelehnya tulangan. Kekompleks-an ini dapat dibayangkan dengan lebih mudah apabila hasil-hasil perhitungan digambarkan secara grafis melalui diagram interaksi (Winter dan Nilson, 993). Gambar. Permodelan Struktur Bangunan SMAN Padang (Teddy Boen) 3. Analisa Kapasitas Penampang Kolom Hasil analisa struktur kolom bangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) Padang, dapat dilihat pada Gambar, Gambar dan Gambar. 36 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan n, Febrin Anass Ismail, Laura a Masmia Putrri, Dian Viviay yana 5 5 5 Momen kn.m 75 5 5 75 5 5-5 -5-75 Diagram Innteraksi P - M 5 Gaya Aksial kn 75 5 5 75 5 5-5 -5-75 Gaya Aksial kn Gaya Aksial kn ). Kolom K 5 cm 3 cm 5 5 Momen kn.m Diagram Interakssi P - M P - M3 75 5 5 75 5 5-5 -5-75 Mo omen kn.m Diagram m Interaksi Balanceed P - M P - M3 (bb). Lantai (a). Laantai 5 5 5 (c). Lantai 3 Gambar. Diagram In nteraksi Kolom 5 cm 3 cm pada L Lt., Lt. dan d Lt. 3 4 4 8 8 8 6 6 6 4-5 5 Mom men kn.m -4 Gaya Aksial KN 4 Gaya Aksial KN Gaya Aksial KN ). Kolom K 5 cm cm 4 - -4 Diagram In nteraksi P -M P - M3 (a). Laantai 5 Momen kn.m 5 Diagram Interaksii P -M P - M3 4 -- --4 5 Mom men kn.m 5 Diagram m Interaksi Balanceed P -M P - M3 (bb). Lantai (c). Lantai 3 Gambar. Diagram In nteraksi Kolom 5 cm cm pada L Lt., Lt. dan d Lt. 3 6 6 5 5 Gaya Aksial ( kn ) Gaya Aksial ( kn ) 3). Kolom K Tangga a cm cm 4 3 - - 3 Momen ( kn.m k ) Diagram Interraksi P - M 4 3 - - Mo omen ( kn.m ) 3 Diagram Interaksi D P - M Gambar 3. Diagram m Interaksi K Kolom cm m cm pad da Lt. dan Lt. VOLUME 6 NO O OKTOBER R 37 3

Analisa Kerusakan Struktur Bangunan Gedung A SMAN Padang Akibat Gempa 3 September 9 Dari hasil diagram interaksi P-M dan P-M3 kolom yang dilakukan pada bangunan SMA N Padang, dapat disimpulkan bahwa perencanaan bangunan cukup baik karena mampu menanggung beban dari semua kombinasi beban yang diberikan. Khusus untuk bagian kolom tangga bebannya sedikit melebihi kapasitas kolom tersebut, sehingga perlu dilakukan perkuatan. Kerusakan struktur bangunan SMA N Padang akibat gempa yang terjadi disebabkan oleh kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan tidak mengikuti peraturan yang ada seperti terlihat pada Tabel. Tabel. Perbandingan SK-SNI 3-847-3 dengan Kondisi Real No. SK-SNI 3-847-3 Kondisi Real Ket.. Tulangan: Baja tulangan yang digunakan harus tulangan ulir (Pasal 5.5.). Mutu Beton: Nilai f c yang digunakan pada bangunan yang direncanakan tidak boleh kurang daripada 7.5 MPa (Pasal 7..) 3. Bengkokan Tulangan: Bengkokan tulangan minimum sebesar 6d b (Tabel 6) 4. Sambungan: Daerah sambungan harus dilindungi dengan sengkang pengikat yang baik (Pasal 9.9.) Tulangan utama polos f c = 6.6 MPa ± 5% tidak mengikuti aturan Daerah sambungan kolombalok banyak yang tidak diberi sengkang Not OK Not OK Not OK Not OK 3. Analisa Kuat Geser Kolom Berdasarkan SNI 3-847- Pengecekan penampang geser harus didasarkan pada: dimana nilai adalah besarnya gaya geser rencana yang dihitung berdsarkan dimensi, jumlah tulangan, dan jarak tulangan terpasang Nilai diperoleh dari persamaan berikut.: Nilai diperoleh melalui persamaan: adalah kuat geser yang disumbangkan beton dan merupakan kuat geser yang disumbangkan tulangan geser. Untuk komponen yang hanya dibebani oleh geser dan lentur, besarnya kuat geser yang disumbangkan oleh beton diperoleh menurut persamaan : 6 Untuk komponen yang mengalami tekan aksial, besarnya kuat geser yang disumbangkan oleh beton diperoleh menurut persamaan : 4 6 Dan kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan geser yang tegak lurus terhadap sumbu aksial komponen struktur diperoleh menurut persamaan : 38 JURNAL REKAYASA SIPIL

Fauzan, Febrin Anas Ismail, Laura Masmia Putri, Dian Viviayana Dari hasil perhitungan gaya geser, diketahui bahwa semua kolom utama mampu menanggung gaya geser yang bekerja, kecuali untuk kolom bagian tangga. Tabel menunjukkan hasil perhitungan gaya geser yang bekerja pada kolom serta kemampuan kolom untuk menaggung gaya geser. Tabel. Tabel. Pengecekan Gaya Geser Setiap Kolom pada SMA N Padang No. Jenis Kolom Lantai Daerah Vr ( N ) Vu ( N ) Ket. Kolom 5 cm 3 cm. Kolom 5 cm cm 3. Kolom cm cm 3 3 Tumpuan 6975.387 3558.73 OK Lapangan 69764.9 3558.73 OK Tumpuan 6956.86 9659.9 OK Lapangan 69538.68 9659.9 OK Tumpuan 6964.353 434.44 OK Lapangan 6966.75 434.44 OK Tumpuan 695.66 36838.65 OK Lapangan 695.439 36838.65 OK Tumpuan 694.494 9839.95 OK Lapangan 6943.36 9839.95 OK Tumpuan 696.694 3944.48 OK Lapangan 6964.5 3944.48 OK Tumpuan 4669.5 444.7 Not OK Lapangan 46699.3 444.7 Not OK Tumpuan 4648.7 733.4 Not OK Lapangan 46489.5 733.4 Not OK Dari hasil analisa stuktur yang dilakukan, terlihat bahwa hampir semua struktur terpasang, yang dianggap sebagai struktur rencana, dapat menanggung baik beban lentur maupun beban geser yang bekerja. Namun jika ditinjau secara visual, masih terlihat terjadinya kerusakan pada kolom (Gambar 6) yang seharusnya mampu menahan beban geser dan beban lentur. Sehingga terlihat bahwa kerusakan struktur yang terjadi lebih disebabkan oleh tidak sesuainya pengerjaan di lapangan dengan perencanaan, terutama pada bagian pekerjaan detail sambungan tulangan dan jarak pemasangan tulangan sengkang yang tidak sesuai dengan perencanaan. 4. KESIMPULAN 4. Hasil Assesment Dari hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan secara langsung, dapat disimpulkan kondisi bangunan sebagai berikut: ). Komponen Non Struktur Kerusakan non-struktural yang terjadi adalah berupa kerusakan pada sebagian dinding bangunan, baik pada sisi dalam dan sisi luar bangunan. Kerusakan ini digolongkan dalam dua kerusakan, yaitu kerusakan total yang harus diganti dan kerusakan retak yang dapat diperbaiki dengan cara melakukan plesteran ulang pada bagian yang rusak. Untuk kusen, jendela dan plafond tidak mengalami kerusakan yang berarti. ). Komponen Struktur a). Pondasi Adanya penurunan yang terjadi pada pondasi bangunan, hal ini terlihat pada penurunan lantai di sekitar kolom. Penurunan yang terjadi adalah penurunan seragam. VOLUME 6 NO., OKTOBER 39

Analisa Kerusakan Struktur Bangunan Gedung A SMAN Padang Akibat Gempa 3 September 9 b). Kolom pada lantai,, dan 3 Kerusakan yang terjadi pada kolom merupakan kerusakan sedang, berupa hancurnya beton kolom serta pembengkokan beberapa tulangan utama kolom. c). Balok Kerusakan yang terjadi pada balok merupakan kerusakan sedang, berupa hancurnya beton balok serta lepasnya ikatan antara kolom dan balok yang menunjukkan buruknya pengerjaan pemasangan tulangan. d). Joint Kolom-Balok Umumnya kerusakan pada bangunan terjadi pada bagian joint kolom dan balok, berupa retaknya kolom dan balok. 4. Hasil Perhitungan Analisa Struktur Dari hasil perbandingan hasil evaluasi kondisi existing bangunan dan analisa struktur, dapat dilihat bahwa struktur yang direncanakan cukup mampu menahan beban yang bekerja padanya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kegagalan struktur yang terjadi diakibatkan oleh kesalahan pada pelaksanaan konstruksi. Beberapa kesalahan yang terjadi adalah :. Pengerjaan di lapangan tidak mengikuti perencanaan dan aturan yang ada. Hal ini terlihat dari terdapat beberapa kolom yang memiliki kuat tekan hasil Hammer Test yang sangat jauh dari nilai rata-rata. Pada bagian yang pengerjaannya tidak baik menghasilkan mutu beton yang yang tidak baik pula sehingga menyebabkan terjadinya kegagalan struktur.. Tulangan geser/ sengkang/ beugel yang dipasang pada kenyataannya tidak mengikuti perencanaan dan aturan yang ada. bahkan untuk beberapa bagian, jarak sengkang yang satu dengan yang lain sangat jauh. Sehingga pada bagian tersebut tidak mampu menahan beban geser yang bekerja padanya. 3. Kesalahan pada poin satu dan poin dua menunjukkan tidak adanya pengawasan yang baik selama proses konstruksi berlangsung. DAFTAR KEPUSTAKAAN Ahlvin, Richard G., dan Smooth, Vernon Allen, (988), Construction Guide for Soils and Foundations, John Wilet & Sons, Inc., United States of America. SNI 3-847-, Tata Cara perhitungan Beton untuk Struktur Gedung Wahyudi, L., dan Rahim, Syahril A., Strukutr Beton Bertulang. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winter, George, dan Nilon, Arthur H., (993), Perencanaan Strukutr Beton Bertulang, PT. Pertja, Jakarta. 4 JURNAL REKAYASA SIPIL